Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1826 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiradikrama
"Naskah ini berisi salinan beberapa teks suluk, termasuk diantaranya Suluk Wujil, Suluk Linglung, dan lain-lain, diturun dari naskah KBG 671. Walaupun keterangan di luar teks menyebutkan judul Suluk Gatholoco, namun ternyata teks ini tidak ditemukan dalam naskah.
Kolofon pada teks Suluk Wujil menyebutkan hari Rabu Legi, 23 Rajab, Dal 1751 (24 Maret 1824). Tarikh tersebut kemungkinan menunjukkan saat penyalinan naskah babon terdahulu. Suluk Linglung juga terdapat kolofonnya, menyatakan naskah disalin pada tanggal 23 Januari 1888 oleh WIradikrama, seorang abdidalem di Kasepuhan. Tarikh tersebut adalah tarikh penyalinan KBG 671.
Suluk Wujil menceritakan ajaran Pangeran Wahdat kepada seseorang bernama Wujil tentang agama Islam yang sesungguhnya. Ajaran tersebut berkaitan dengan tasawuf Islam. Selain itu juga diuraikan tentang ajarah Seh Malaya mengenai wayang Pandawa dan Kurawa dengan symbol keislaman.
Suluk Linglung juga menceritakan hal-hal yang berkaitan dengan tasawuf Islam, seperti uraian tentang napi isbat, napi nakirah, napi jinis, dan lain-lainnya.
Suluk Wujil, yang konon dikarang oleh Sunan Bonang (Pigeaud 1968:493), telah dibicarakan dalam Poerbatjaraka 1938 dan Paterson 1985. Naskah lain berisi teks Suluk Wujil adalah LOr 8620 yang juga merupakan salinan dari KBG 54. Tentang Suluk Wujil ini periksa juga YKM/W.311, SMP/MN.314.14, Rp.326.14, dan LOr 8620.
"
[s.l.]: [s.n.], [s.a.]
PW.134-A 18.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ini berisi mengenai perdebatan antara Gatholoco dengan santri Arjasari dan beberapa santri lainnya tentang ajaran agama Islam. Asal naskah milik R. Tanojo. Daftar pupuh sebagai berikut: 1. Mijil; 2. Dandanggula; 3. Sinom; 4. Pangkur; 5. Asmaradana; 6. Kinanthi; dan seterusnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.12-KT 21
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
R.M.H. Suryaningrat
"Serat Gatholoco menceritakan kisah tokoh Gatholoco sejak berkelana hingga kemudian berjumpa dengan Dewi Prejiwati. Buku ini merupakan salinan dari naskah tulisan tangan milik R. M. H. Suryaningrat."
no place: no publisher, no year
BKL.0346-SL 6
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks: Salokatama, Wirawiyata, Sriyatna, Yogyatama, Paliatma, Darmalaksita, Arjasuwita, Sipat Nabi, Piwulang Estri, Darmastuti, Waradarma, dan Pawukon. Pada bagian teks luat (h.i) dijumpai keterangan yang menyebutkan bahwa naskah merupakan milik Liweran dan disalin olehnya secara apa adanya. Selain itu dijumpai pula nama Darmasugita, dan Wignyaukara, belum diketahui secara pasti hubungan nama-nama ini dengan keberadaan naskah. Mandrasastra telah membuat ringkasan cerita per pupuh pada Juli 1931, di Yogyakarta. Dalam naskah ringkasan tersebut tertulis bahwa naskah ini dibeli Pigeaud (?) di Surakarta dari Darmasugita, pada tanggal 8 Januari 1931 (h.i)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.138-NR 149
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri dari beberapa teks suluk dan piwulang yang mengandung ajaran hidup, serta cerita-cerita sejarah. Teks tersebut adalah: 1. Serat Wulangreh, menguraikan pendidikan moral dan lain-lain; 2. Serat Tekawerdi, menguraikan ajarah Seh Tekawerdi tentang kehidupan manusia di dunia; 3. Serat Residriya, menguraikan ajarah hidup yang utam; 4. Serat Wirasat, menguraikan tentang pengkajian ilmu wirasat dalam bentuk cerita Imam Sapingi; 5. Serat Jaka Sabar, berisi cerita tentang kerajaan Rajamulya dengan rajanya bernama Prabu Mlayakusuma yang berpermaisurikan Kirdaningrum. Keduanya sangat terkenal akan ketampanan dan kecantikannya serta bijak dalam memerintah negerinya; 6. Serat Jaka Kusnun; 7. Serat Lara Mendhut, mengisahkan percintaan antara Rara Mendut dan Pranacitra; 8. Serat Yudayaka, mengisahkan kerajaan Majapahit dengan salah seorang rajanya bernama Yudayaka; 9. DOngeng Jaka Pekik, menguraikan cerita sejarah bercampur legenda; 10. Serat Slokantara, berisi piwulang/ajaran; 11. beberapa ajaran yang berguna dan harus dimengerti oleh kaum muda; 12. Petanging Dinten, menguraikan perhitungan waktu ataupun sidat nama-nama hari. Kemungkinan naskah ini disalin oleh R.Ng. Surasitata pada tanggal 21 September 1925 (h.685). Naskah ini diterima Pigeaud atas bantuan Ir. Moens di Yogyakarta pada tanggal 16 Maret 1932. Naskah telah pula dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra, pada Oktober 1932 (h.1). Kini ringkasan tersebut belum diketahui keberadaannya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.140-NR 168
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Ngabehi H. Soediro
"Buku ini merupakan piwulang mengenai manunggal, bersemedi dan juga petunjuk-petunjuk mengenai kehidupan ajaran ma (pa) nunggal adalah ajaran yang harus menggunakan kewaspadaan. Agar dapat menghilangkan hawa dan nafsu yang jelek untuk mendorong tercapainya hawa yang baik. Selanjutnya dapat berlaku adil dan bijaksana. Tatacara semedi antaranya adalah harus memakai pakaian yang bersih dan berwarna putih. Sebelumnya harus bersuci dahulu dan harus dilakukan pada malam hari di waktu manusia/orang-orang tidur. Jika dilakukan benar dan khusuk maka seseorang akan mencapai keheningan alhasil bisa melihat pada hal-hal yang gaib. Piwulang kehidupan adalah ajaran yang diberikan kepada umat manuasia dari wejangan Sunan Kudus. Daftar pupuh sebagai berikut: (1) dhandhanggula; (2) dhandhanggula; (3) sinom; (4) asmarandana; (5) dhandhanggula; (6) pangkur."
Semarang: Aquarius, [date of publication not identified]
BKL.0048-PW 48
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi 2 teks, yaitu: 1. Serat nitik (Ngayogyakarta) naskah ditulis dalam prakarsa Kanjeng Prameswari Gusti Jeng Ratu Ageng istri dari Almarhum Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengkubuwana ke-6 dari Yogyakarta. Naskah ini adalah salinan dari naskah Nitik milik Gusti Kanjeng Bandara Raden Ayu Prabu Wijaya. Serat nitik secara garis besar berisi sejarah raja-raja Mataram, Yogyakarta (Hamengkubuwana dan Pakualam), dan Surakarta (Pakubuwana dan Mangkunagaran); 2. Serat cabolek, teks ini mengisahkan tentang perdebatan Haji Mutamakin yang berasal dari cabolek dengan Ketib Anom Kudus dan Demang Urawan. Kedua naskah disalin pada tanggal 1 Rabiulakir taun Jimawal 1837/1907. Asal koleksi semula R. M. Sajid."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.3-KS 49
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks suluk, piwulang, paramasastra dan dasanama. Rincian teks-teks tersebut adalah:
1. Serat Kalatidha (h.1-3), berisi ajaran moral dari R.Ng. Ranggawarsita
2. Pepali Ki Ageng Sesela (h.5-13), berisi ajaran Ki Ageng Sela kepada anak cucunya.
3. Serat Seh Malaya (h.21-75). teks ini berisi kisah pengembaraan Seh Malaya dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari ilmu dari para pendeta. Pada teks ini diceritakan Lokajaya, seorang perampok yang sadar akan kejahatannya dan berguru kepada Sunan Bonang.
4. Serat Paramasastra (h.97-198), uraian tentang aksara Jawa dengan penjelasan dan artinya serta tatacara penulisan huruf Jawa.
5. Dasanama (h.207-296). Pada teks ini juga terdapat semacam daftar kata Jawa-Melayu sebanyak 454 kata. Teks juga berisi cuplikan kata-kata yang jarang dipergunakan dari Serat Darmawiyata. Naskah ini diperoleh Th. Pigeaud dari Ir. Moens di Yogyakarta, pada bulan Juni 1928. Di dalam teks tidak dijumpai keterangan apapun mengenai penyalinan naskah."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.142-NR 17
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah merupakan kumpulan dari beberapa teks suluk dan piwulang yang dikarang oleh beberapa pengarang di antaranya R. Ng. Ranggawarsita dan Mangkunegara IV. Selain itu juga ada dua teks sejarah (babad). Rincian judul karangan yang dimuat dalam naskah ini adalah sebagai berikut: 1. Wedharaga, karangan Ranggwarsita (hlm.1r-9r); 2. Wedhatama oleh MN IV (hlm.10r-28r; 3. Kararantan (hlm.29r-40r); 4. Nitisruti, karangan H.J.S. Jayapuspita, seorang tukang gadai sekaligus pembabar kain batik yang berasal dari Tepasan, Surakarta (hlm.41r-70v); 5. Serat Margawirya, karangan dari R.M. Arya Jayaningrat I, bupati di Surakarta (71r-125v); 6. Warayagnya (hlm.126r-129v); 7. Olah prana (hlm.129vr-130r); 8. Paliwara (hlm.131r-135r); 9. Serat Darmasanyata (hlm.135r-154r); 10. Suluk Seh Tekawardi (hlm.155r-188r); 11. Suluk Acih (hlm.189r-229r); 12. Serat Kutupwulang (hlm.230r-260); 13. Serat Suluk mawi tembung wangsalan (261r-318r); 14. Babad Mangkubumi (hlm.318r-332v); 15. Suluk Luwang (hlm.333r-358r); 16. Suluk Asmara (hlm.358r-395v); 17. Mas Nganten (hlm.396r-424v); 18. Suluh Seh Tekawerdi (hlm.424v-432r); 19. Suluk Residriya (hlm.433r-474r); 20. Piwulang estri (hlm.475v-488r); 21. Kidungan Sisirep Bayi Nular (hlm.489v-493v). Menurut beberapa catatan kolofon masing-masing teks maka diperkirakan bahwa naskah disalin sekitar Bulan Februari 1882, mungkin di Surakarta. Naskah ini dibeli Th. Pigeaud dari R.Ng. Wiryamartana pada tanggal 10 Juni 1930, di Surakarta. Pada bulan Oktober 1930, naskah ini dibuat ringkasannya, yang berupa urutan nama-nama pupuh, oleh Mandrasastra. Pada hlm.396v-397r terdapat keterangan dengan pensil berasal R.Ng. Wiryamartana, menerangkan bahwa dia sebagai pemilik (penyalin?) naskah ini ingin menyalin teks Seh Amongraga karena naskah miliknya yang memuat teks Seh Amongraga tersebut telah rusak. Oleh karena itu dia ingin naskah ini seharga f10 untuk modal penyalinan teks Seh Amongraga."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.143-NR 89
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan kumpulan dari berbagai macam teks suluk yang mengajarkan berbagai hal berkaitan dengan mistik Islam. Naskah ini diberi judul Serat Suluk Campuran (hlm.1), sedangkan rincian masing-masing teks yang terkandung dalam naskah ini adalah: 1. Teks yang mengajarkan agar seseorang berbakti kepada Tuhan dengan melakukan tindakan yang baik dan menghindarkan hal yang buruk (hlm.1 ? 13); 2. Suluk Seh Tekawardi (13 ? 47); 3. Serat Seh Idayatollah (48 ? 63); 4. Serat Wulangreh (63 ? 69); 5. Martabat Pitu (69 ? 77); 6. Suluk Ngelmi cuplikan dari Kitab Darul Ngaraili (77 ? 84); 7. Teks ajaran tentang roh (84 ? 94); 8. Pralambang Ngelmu (94 ? 101); 9. Teks berisi ajaran filosofis Islam tentang makrifat (101 ? 104); 10. Kitab Anasir (104 ? 123); 11. Suluk Seh Beret ( 123 ? 129); 12. Musawaratan para wali ( 129 ? 136); 13. Kitab Mubin (136 ? 139); 14. Kitab Ijramusalam (139 ? 144); 15. Bab Napas Enem (145 ? 147); 16. Belis sarta Mikrat (147 ? 160); 17. Sida Lamong (160 ? 179); 18. Sejarah Seh Maulana atau Sunan Gunung Jati (179 ? 182); 19. Uraian bab aksara Arab (183 ? 190); 20. Seh Malaya (190 ? 195); 21. Kabar Kiyamat (195 ? 204); 22. Suluk Sukma Sejati (204 ? 213); 23. Suluk Ratu Sekawan (213 ? 219); 24. Suluk Bayan Mani (219 ? 256); 25. Penuntun peshalatan (256 ? 267); 26. Teks ajaran orang tua kepada anaknya (267 ? 281); 27. Piwulang Estri ( 281 ? 289).
Naskah ini memiliki gambar yang menarik pada awal teks, yaitu gambar mahkota kerajaan dengan bingkainya yang berangkatahun 1812, sedangkan pada hl.1 terdapat daftar pupuh dari masing-masing teks. Tampaknya daftar isi ini merupakan tambahan peneliti terdahulu. Di sini juga ditemukan nama Prawirasomarna, diduga nama ini adalah pemilik atau peneliti naskah terdahulu. Peneliti terdahulu atau pemilik naskah ini sering menambahkan beberapa catatan.
Keterangan di dalam kolofon teks menyebutkan, Ulun arsa amiwiti nulis, nedhak serat suluk cecampuran, awid ri malem Senen Pon, wancinya pukul pitu, wulang Mulut tanggal kaping Ji, tahun Jimakir mongka, sangkalaning tahun Sembah Tatat Dipanggendra (1852 J atau 1921 M). penanggalan yang dipergunakan penyalin tampaknya tidak sesuai, karena tahun 1852 J jatuh pada warsa Ehe bukan warsa Jimakir seperti yang disebutkan di atas.
Tampaknya kesalahan penyalin terletak pada pembuatan candrasengkala, karena berdasarkan perhitungan warsa Jimakir tanggal 1 Mulud jatuh pada hari Senen Pon. Sementara pada warsa Ehe jatuh pada hari Rabu Paing. Keterangan kolofon lainnya menyebutkan tatkala wiwit tinulis, negari Ngayugyakarta Adiningrat mangluri criyos, pukul asta ri Anggara, Rejep ing wulanira, tahun Ehe kang lumaku,kalmia ing mansira. Sengkalanira winarni, Murti Nembah Slira Tunggal (1828 J atau 1898 M) (hlm.69). Berdasarkan dua kolofon di atas, penyalinan naskah ini diperkirakan berkisar antara akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, di Yogyakarta.
Menurut keterangan di luar teks, naskah ini dibeli Pigeaud dari R. Gandasutarya, Suryaputran seharga f3,- pada tanggal 22 November 1938.
Naskah ini selain berisi teks pokok, terdapat juga berbagai macam catatan dan gambar-gambar yang kemungkinan dibuat oleh pemilik naskah terdahulu. Catatan yang ditemukan berkisar tentang peringatan kelahiran seseorang dan gambar-gambar orang, wayang dan kuda (hlm.292 ? 299).
"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.132-NR 345
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>