Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78318 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indro Handojo
Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetaka Unair, 2004
616.07 IND i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Erlangga, 2008
616.9 LEC (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Resyana Yunita
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26589
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marisa Rayhani
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26668
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Eni Lestari
"ABSTRAK
Ketidakseimbangan nutrisi dan penyakit infeksi merupakan faktor yang saling mempengaruhi. Ketidakseimbangan nutrisi akan menyebabkan penyakit infeksi, sebaliknya penyakit infeksi juga akan menyebabkan anak mengalami ketidakseimbangan nutrisi. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak yang mengalami ketidakseimbangan nutrisi melalui pendekatan model konservasi Levine serta mengetahui gambaran skrining malnutrisi menggunakan Paediatric Yorkhill Malnutrition Score PYMS . Model konservasi Levine diaplikasikan pada lima kasus kelolaan. Intervensi yang diberikan berdasarkan prinsip konservasi Levine untuk mengatasi masalah yang ditemukan. Hasil evaluasi akhir perawatan dari tropichognosis ketidakseimbangan nutrisi pada kelima kasus menunjukkan masalah dapat teratasi. Metode Evidence Based Nursing Practice menggunakan pendekaatan PICO. Hasil skrining PYMS menggambarkan nilai sensitivitas dan spesifisitas lebih tinggi yaitu 95,7 dan 66,7 . PYMS dapat disarankan untuk digunakan dalam melakukan skrining anak dengan ketidakseimbangan nutrisi.

ABSTRACT
Nutrition imbalances and infectious diseases are mutually influencing factors. Nutritional imbalances will lead to infectious diseases, otherwise infectious diseases will also cause the child to experience nutritional imbalances. This final study was to provide an illustration of nursing care in children with nutritional imbalances through the Levine conservation model approach and know the malnutrition screening using Paediatric Yorkhill Malnutrition Score PYMS . Levine 39 s conservation model was applied to five cases of management. Interventions are given based on Levine 39 s conservation principles to address the problems found. The final evaluation result of treatment of tropichognosis nutritional imbalances in the five cases indicates the problem can be resolved. The Evidence Based Nursing Practice method used the PICO approach. PYMS screening results illustrated a higher sensitivity and specificity of 95.7 and 66.7 . PYMS may be recommended for use in screening children with nutritional imbalances."
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Desyana Endarti Hendraswari
"Anak usia 0-23 tahun merupakan masa golden period namun sangat rentan mengalami kurang gizi yang akan mengganggu pertumbuhan baik fisik maupun otak anak. Gangguan pertumbuhan pada masa ini bersifat irreversible. Penyakit infeksi menjadi salah satu penyebab langsung anak mengalami kekurangan gizi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan penyakit infeksi (ISPA, diare, kecacingan, campak, TB paru, Pnemonia) dengan wasting dan underweight pada anak usia 0-23 bulan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan design studi cross sectional dengan menggunakan data SSGI 2021 dengan jumlah sampel 32.084 balita. Pada hasil penelitian proporsi underweight 14,32%, wasting 9,56% dan penyakit infeksi 31,54%. Anak dengan riwayat infeksi memiliki risiko 1,03 kali lebih tinggi untuk wasting dibandingkan anak tanpa riwayat penyakit infeksi setelah dikontrol dengan variabel berat badan saat lahir serta IMD dan tidak bermakna secara statistik. Sedangkan anak dengan penyakit infeksi berisiko 1,1 kali (95% CI:1,00-1,14) lebih tinggi untuk underweight dibandingkan anak tanpa riwayat penyakit infeksi setelah dikontrol dengan variabel usia anak serta berat badan saat lahir dan bermakna secara statistik.

Children aged 0-23 years are the golden period but are very vulnerable to malnutrition which will interfere with the growth of both the physical and brain of the child. Growth disturbance at this time is irreversible. Infectious diseases are one of the direct causes of children experiencing malnutrition. The purpose of this study was to determine the relationship between infectious diseases (ARI, diarrhea, helminthiasis, measles, pulmonary tuberculosis, pneumonia) with wasting and underweight in children aged 0-23 months in Indonesia. This study used a cross-sectional study design using SSGI 2021 data with a total sample of 32,084 toddlers. In the results of the study the proportion of underweight was 14.32%, wasting was 9.56% and infectious disease was 31.54%. Children with a history of infection had a 1.03 times higher risk of wasting than children without a history of infectious disease after controlling for birth weight and IMD variables and were not statistically significant. Meanwhile, children with infectious diseases had a 1.1 times (95% CI: 1.00-1.14) higher risk of being underweight than children without a history of infectious diseases after controlling for the variables of child's age and birth weight and statistically significant."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: EGC, 1986
615.329 ANT t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gillespie, Stephen
"This concise introduction to medical microbiology and infection strives to encapsulate the fundamental facts and principles of this rapidly growing and changing subject area. Written by experienced clinicians and teachers, the text covers the basic concepts of medical microbiology, the main human pathogens and the infectious syndromes in an accessible and lucid format. The text provides comprehensive coverage of both the most common and other important but rarer diseases."
Jakarta: Erlangga, 2009
616.904 1 GIL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Rana Indrayanti
"Tulisan ini menganalisis bagaimana Indonesia dan Washington menerapkan kebijakan AMDAL dan Persetujuan Lingkungan untuk mencegah Wabah dari laboratorium BSL 3. Tulisan ini disusun denganmenggunakan metode penelitian doktrinal. Pembangunan laboratorium BSL 3 dapat menimbulkan dampak signifikan seperti limbah B3 dan risiko penyebaran agen infeksius yang berakhir pada KLB/Wabah. Hal ini membutuhkan perhatian dari pemerintah dan pembuat kebijakan sehingga penting untuk diterapkan suatu instrumen hukum yang efektif dalam upaya pencegahannya, salah satunya adalah melalui AMDAL. AMDAL tidak hanya berfokus pada pencemaran lingkungan, tetapi juga pada kesehatan masyarakat dengan kajian mengenai pengelolaan limbah, baku mutu air dan udara, serta dampak terhadap kapasitas pelayanan kesehatan. Dengan demikian, AMDAL dapat mencegah potensi KLB/Wabah yang disebabkan agen infeksius yang menjadi objek penelitian pada laboratorium BSL 3. Saat ini Indonesia belum menerapkan kebijakan AMDAL untuk laboratorium BSL 3, hanya UKL-UPL untuk kegiatan yang tidak memiliki dampak penting bagi lingkungan. Tulisan ini akan membandingkan dengan Washington yang telah menerapkan EIS bagi pendirian dan operasi laboratorium BSL 3 sebab sudah diakui risiko lingkungan dan sosial yang dapat ditimbulkan. EIS di Washington memastikan bahwa kegiatan laboratorium BSL 3 mematuhi peraturan lingkungan dan standar keselamatan yang relevan. Hal ini mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam mengelola potensi risiko yang terkait dengan penanganan patogen berbahaya sehingga mendukung kesehatan masyarakat.

This paper analyzes how Indonesia and Washington have implemented the EIA and Environmental Approval policies to prevent outbreaks from BSL 3 laboratories. This paper is prepared using the doctrinal research method. The construction of BSL 3 laboratories can have significant impacts such as hazardous waste and the risk of spreading infectious agents that can end in an outbreak. This requires attention from the government and policy makers, so it it is important for an effective legal instrument to prevent it, one of which is through EIA. EIA does not only focus on environmental pollution the environment, but also on public health with studies on waste management, water and air quality standards, and impacts on health service capacity. Thus, EIA can prevent potential outbreaks caused by infectious agents that are the object of research on BSL 3 laboratory. Currently, Indonesia has not implemented an EIA policy for BSL 3 laboratories, only UKL-UPL for activities that do not have an important impact on the environment. This paper will compare with Washington, which has implemented an EIS policy for the establishment and operation of BSL 3 laboratories because of the recognized environmental and social risks. The EIS in Washington ensures that BSL 3 laboratory activities comply with relevant environmental regulations and safety standards. This promotes transparency and accountability in managing potential risks associated with handling dangerous pathogens, thereby supporting public health."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hudaini Rifa Irfani
"Infeksi cacing usus Soil-Transmitted Helminthes (STH), yaitu Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan cacing tambang, memiliki prevalensi yang tinggi di Jakarta, terutama pada anak-anak. Penyebaran infeksi cacing usus STH melalui tanah terkontaminasi telur cacing sehingga gaya hidup anak berperan penting dalam terjadinya infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan infeksi cacing usus STH pekerjaan ayah dan ibu pada siswa SDN 09 Pagi Paseban. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Data diambil pada tanggal 8-9 Desember 2010 dengan mengumpulkan 93 feses siswa dan kuesioner yang diisi oleh orang tua.
Hasilnya yaitu terdapat 11 siswa (11,8%) terinfeksi cacing usus STH sedangkan 82 lainnya (88,2%) tidak terinfeksi, dengan jumlah infeksi Ascaris terbanyak yaitu 8 siswa (8,6%). Karakteristik pekerjaan ayah terbanyak adalah karyawan (58,1%), sedangkan kebanyakan ibu tidak bekerja (67,7%). Pada uji Chi-square, tidak terdapat perbedaan bermakna antara infeksi cacing usus STH dengan jenis kelamin (p=0,439), tetapi terdapat perbedaan bermakna dengan kelas (p=0,015). Sementara, pada uji Fisher, tidak terdapat perbedaan makna antara infeksi cacing usus STH dengan pekerjaan baik ayah (p=1) maupun ibu (p=0,682). Sebagai kesimpulan, pekerjaan ayah maupun ibu tidak berhubungan dengan infeksi cacing usus STH pada siswa SDN 09 Pagi Paseban tahun 2010.

Soil-Transmitted Helminthes (STH) infection including Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura,, and hookworm, has a high prevalence in Jakarta, primarily in children. This infection spreads through egg-contaminated soil, therefore the children's lifestyle has a great influence to the occurrence of infection. Father's and mother's occupation are factors that related with children's lifestyle. The intention of this study is to find the relation between STH infection and father's and mother?s occupation of students of SDN 09 Pagi Paseban. This study uses cross-sectional design. In December 8th - 9th 2010, 93 students feces and questionnaires filled by parents were collected.
We found that there are 11 students (11,8%) infected with Ascaris infection as the highest prevalence (8,6%). The other 82 students (88,2%) are not infected. Most fathers work as employee (58,1%) while most mothers do not work (67,7%). In Chi-square test, there are no association between STH infection and gender (p=0,439), but STH infection is associated with class (p=0,015). Meanwhile, in Fisher test, STH infection is associated with neither father's occupation (p=1) nor mother's occupation (p=0,682). As conclusion, father's and mother's occupation are not related with STH infection in students of SDN 09 Pagi Paseban.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>