Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4871 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mateus Mali CSSR
Yogyakarta: Kanisius, 2014
261.7 MAT k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Marcellina Sandiata
"Cinta merupakan suatu hal yang mendasar dalam kehidupan manusia yang tidak dapat diabaikan keberadaannya. Keberagaman sudut pandang dalam mengartikan cinta juga menjadi suatu hal yang wajar terjadi dalam kehidupan. Cinta yang filosofis dan cinta yang religius seringkali dilihat sebagai dua hal yang bertentangan dan tidak dapat bersatu. Bagaimana filsafat dan agama Kristen melihat cinta dan hubungan di antara keduanya menjadi kajian utama penulisan skripsi ini yang berusaha membuktikan bahwa cinta yang dilihat dari sudut pandang filosofis ataupun religius dapat saling melengkapi satu sama lain, sekaligus membuktikan adanya relasi yang tidak selalu berlawanan antara filsafat dan agama.

Love is an unavoidable basic thing on human life. The varying point of views that human have to acknowledge the word 'love' is also a common thing existed. The 'philosophical love' and the sacred love are often seen as two different things which will never be kept together. Therefore, the primary focus of this writing is how philosophy and Christianity concepts are employed to analyze the concept of love so that people can see the relation between two. Moreover, this writing will show that those concepts are completing each other rather than opposing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42149
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Nelden D.M Djakababa
"ABSTRAK
Budaya mempengaruhi perilaku manusia yang hidup dalam konteks
budaya tersebut. Dalam konteks budaya Sumba, seringkali terjadi peristiwa-
peristiwa yang dianggap melecehkan ke-diri-an seseorang, kemudian menjadi
masalah yang dianggap sangat serius. Bertolak dari kenyataan tersebut,
penelitian ini bermaksud melihat bagaimanakah orang Sumba melihat ke-diri-
annya sendiri, atau dalam istilah psikologi, bagaimanakah gambaran konsep diri
orang Sumba.
Penelitian deskriptif ini menggunakan kombinasi pendekatan kualitatif
dan kuantitatif. Alat pengumpul data yang dipergunakan adalah kuesioner
"Saya .... " yang menghasilkan data kualitatif 'berupa respon- respon yang
dikategorisasi dan dianalisa isinya, serta data kuantitatif berupa frekuensi dan
persentase respon. Wawancara juga dilakukan sebagai pelengkap data
kualitatif.
Responden penelitian ini ada 101 orang yang memberikan 969 respon
berupa pernyataan- pernyataan yang mendeskripsikan diri. Respon yang
terbanyak (56.8%) berasal dari dimensi kolektif. Tiga kategori dengan respon
terbanyak adalah kategori "ldentitas Sosial" (36.43%), "Atribut- atribut Spesifik"
(29.41%), dan "Deskripsi Evaluatif" (14.24%). Terdapat tiga subkategori baru
yang muncul berdasarkan data, yaitu subkategori "Kebutuhan", "Kewajiban I
Keharusan", dan "Kondisi Ekonomi".
Perbandingan antara kelompok remaja dan dewasa menunjukkan bahwa
kelompok remaja mengumpulkan presentase respon terbesar pada kelompok
?Aspirasi - Individual" (7.38%) sedangkan kelompok dewasa Iebih banyak
memberi respon di bawah subkategori "lnforrnasi Keluarga" (12.98%).
Perbandingan antar kelompok jenis kelamin menunjukkan bahwa relatif tidak
terdapat perbedaan antara kedua kelompok ini dalam hal proporsi dimensi
individual, kolektif dan relasional. Laki- Iaki Iebih banyak memberikan respon
pada subkategori "Peran - status" (7.80%) serta "ldentitas yang Dirumuskan
Sendiri" (5.13%) daripada perempuan (4.56% & 0.83%). Perempuan Iebih
banyak memberikan respon-respon pada subkategori ?Kondisi Ekonomi"
(6.85%) daripada Iaki- laki (2.46%). Tidak seperti dugaan semula, ternyata
respon yang menunjukkan identitas kepenganutan terhadap kepercayaan
Marapu, yaitu kepercayaan asli Sumba, sama sekali tidak muncul.
Disimpulkan bahwa konsep diri orang Sumba mencerminkan karakteristik
dimensi budaya kolektif yang dominan, yaitu karakteristik budaya yang
cenderung berorientasi pada keiompok. Dengan mempertimbangkan aspek-
aspek pada subkategori, tema- tema yang paling menonjol pada konsep diri
para responden adalah identitas sosial khususnya identitas etnis sebagai orang
Sumba, aspirasi dan preferensi, serta deskripsi diri secara evaluatif. Laki- Iaki
Iebih menunjukkan karakteristik mempertahankan nama baik dan harga diri
daripada perempuan, terindikasi pada perbedaan jumlah respon "Peran - status"
dan ?Kondisi Ekonomi" kedua kelompok jenis kelamin. Perbedaan antara
kelompok remaja dan dewasa pada dasarnya mencerminkan perbedaan tahap
perkembangan.
Disarankan agar dalam penelitian selanjutnya, responden ditingkatkan
jumlah, keragaman karakteristiknya serta penyebaran lokasinya supaya data
Iebih dapat mewakili karakteristik seluruh populasi Sumba asli secara Iebih
proporsiona|."
1998
S2472
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simangunsong, Bonar
Jakarta: [publisher not identified], 2003
321.809 598 SIM n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas Tokan Pureklolon
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2021
320 THO k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rumengan, Norselady
Jakarta: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Damaris Triananda
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Dhahnial
"Masyarakat Indonesia sedang menghadapi berbagai situasi yang memprihatinkan. Krisis yang belum selesai, korupsi yang merajalela, tingkat pengangguran yang tinggi serta berbagai hal yang mengindikasikan bahwa Masyarakat sedang berada dalam kondisi disorganized. Kondisi ini lebih-lebih terjadi di masyarakat perkotaan sebagai tempat munculnya industrialisasi dan modernisasi yang pada sisi tertentu menyebabkan berbagai permasalahan sosial yang kompleks. Masyarakat perkotaan dihadapkan pada permasalahan sosial yang kompleks dan kadangkala menimbulkan gejala seperti perasaan gelisah, serba tidak puas, perasaaan serba ragu dan serba salah, frustasi, sengketa batin dengan orang lain dan lingkungan, merasa hampa, kehilangan semangat hidup dan munculnya berbagai penyakit psikosomatis.
Berbagai permasalah ini mempunyai kemiripian dengan ciri-ciri munculnya diskrepansi diri (Fromm, Rogers, Baron & Byrne). Lantas, di tengah diorganisasi sosial pada masyarakat kota menjadi menarik untuk mengetahui konsep diri dan diskrepansi pada orang kota. Salah satu faktor dalam pembentukan persepsi individu adalah faktor agama. Agama menjadi menarik untuk diselidiki karena karena pada era transisi sosial dan politik saat ini, perkembangan dan dinamika kehidupan keagamaan menjadi sangat kompleks, bahkan sejak sebelum terjadinya reformasi politik Indonesia yang menyebabkan tumbangnya Soeharto. Agama secara historis dan sosiologis mempunyai peran yang kuat dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pada kondisi ini menarik untuk mengetahui bagaimana pola keberagamaan masyarakat kota.
Penelitian ini mengambil latar belakang kota Jakarta dengan segala permasalahannya yang dihadapkan pada berbagai nilai-bilai yang nantinya akan membentuk konsep diri orang-orang di dalamnya. Pertanyaanpertanyaan yang kemudian muncul adalah bagaimanakah konsep diri orangorang di kota besar (dalam hal ini kota Jakarta)? Dengan berbagai kondisi yang melatarbelakanginya, bagaimanakah gambaran diskrepansi diri riil dan ideal serta diskrepansi diri riil dan sosial? Salah satu konstruk konsep diri adalah belief yang terbangun pada masyarakat di sekitar individu termasuk di dalamnya adalah agama. Kemudian timbul pertanyaan bagaimanakah keberagamaan orang-orang-orang di kota besar? Adakah keberagamaan berpengaruh pada konsep diri serta diskrepansi diri orang-orang tersebut?
Dalam menjawab rumusan masalah tersebut, penelitian ini menggunakan teori komponen konsep diri dari Baron (1994), diskrepansi konsep diri Higgins (dalam Bracken, 1996), social self dari Fromm (1961), akibat-akibat diskrepansi dari Rogers, Fromm dan Higgins, keberagamaan Schaefer & Gorsuch (1991), Allport (1959) serta Pargament (1997). Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif sebagai penunjang. Subyek penelitian adalah individu-individu tinggal di Jakarta dan tercatat mempunyai KTP Jakarta, pendidikan minimal SMU. Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan pengukuran rata-rata, standar deviasi, dan pengukuran regresi serta effect coding pada regresi berganda.
Dari hasil penelitian, didapat bahwa diri ideal adalah diri yang lebih menonjol dibandingkan dengan diri yang sesungguhnya dan diri yang ditampilkan di lingkungan. Subyek memandang agak positif terhadap konsep diri riil dan memandang positif terhadap konsep diri ideal serta sosial. Diskrepansi konsep diri real-ideal mereka tergolong rendah. Rendahnya diskrepansi tersebut melalui hasil analisa data kualitatif disebabkan karena tuntutan dari lingkungan yang secara umum dapat dipenuhi oleh subyek Sementara diskrepansi konsep diri real-sosial ditemukan sangat rendah.
Melalui hasil kualitatif didapat bahwa keterkaitan diri sesungguhnya dengan masyarakat sangatlah kuat, bahkan masyarakat dianggap sebagai norma tertinggi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa orientasi religius intrinsik pada subyek tergolong tinggi sementara orientasi religius ekstrinsik tergolong agak rendah. Gaya coping religius yang dominan dipakai oleh subyek adalah gaya Kerja Sama. Pemaknaan Tuhan yang utama adalah sebagai Pencipta, Penguasa, dan Penentu sementara pemaknaan agama yang utama adalah agama sebagai pedoman hidup dan norma-norma.
Hasil lainnya adalah orientasi religius intrinsik ternyata berhubungan dengna pembentukan konsep diri baik real, ideal maupun sosial. Selain itu, gaya coping religius Kerja Sama juga berpengaruh terhadap konsep diri sesorang. Sementara komponen lain dalam keberagamaan tidak berkontribusi dalam pembentukan konsep diri seseorang."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian sosiolinguistik selalu menarik untuk diamati. Hal ini disebabkan karena topik penelitian yang terasa begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari, dan dapat langsung dipraktekkan. Perbedaan cara meminta maaf yang merupakan topik penelitian kali ini, selain membuat para pemelajar Bahasa Jepang lebih memahami Bahasa Jepang, mereka juga diharapkan makin memahami cara pikir orang Jepang."
NIGAKU 1:1 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Made Diah Lestari
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>