Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172651 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Henry Faisal Noor
Jakarta: UI Press, 2014
332.4 HEN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Faisal Noor
Jakarta: UI-Press, 2014
332.4 HEN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Fadhilah Fauzi
"Uang kertas De Javasche Bank merupakan salah satu data arkeologi. Tulisan ini membahas mengenai perkembangan ragam hias uang kertas De Javasche Bank. Jumlah uang kertas yang diteliti dalam penelitian ini adalah 48 lembar uang kertas. Komponen analisis yang digunakan dalam bentuk ragam hias ini adalah atribut yang tertera pada tiap uang kertas. Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa setiap ragam hias memiliki bentuk dan variasi masing-masing yang menjadi ciri khas dari setiap uang kertas. Secara keseluruhan, penelitian ini menghasilkan empat ragam hias dan perkembangannya.

De Javasche Bank paper money is one of archeological data. This research discussed the variety of ornaments De Javasche Bank paper money. The amount of paper money subjects in this research is 48 sheets of paper money. The components of analysis used in the form of variety of ornaments it is an attribute stamped on every paper money. Based on the results of the analysis, it can be seen that every variety of ornaments having the form of and variation each which is typical of any paper money. Overall, this research produced four variety of an ornaments and progress.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
""Uang kebon" (money which is used in "plantation) is a special type of currency issued and used in Deli area of plantation ,east of Sumatera. As a medium of exchange, money used by contract workers for the sale and purchase transaction where the money they normally receive as wages in the early and mid of the month. "Uang kebon" or token money is often referred to using the unit of dollars and cents with the variaty of shapes and sizes according to the taste of plantation owners. "Uang kebon" is one of tools to bind the contract workers so they cannot escape from the plantation area."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper analyzes the impact of regional fiscal and monetary, economic crisis and local-government autonomy on the inflation and regional economic growth in North Moluccas, from the period of 1995:I-to the period of 2007:IV...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chandler, Lester Vernon, 1905-
Jakarta: Bhratara, 1970
332 CHA et
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Karmila
"Penelitian ini bertujuan mengestimasi pengaruh variabel pendapatan, suku bunga, nilai tukar Rupiah dan harga terhadap permintaan denominasi uang kartal di Indonesia.
Model yang digunakan adalah model regresi linier dengan menggunakan data runtun waktu triwulanan periode 1993.I sampai dengan 2004.IV dan model regresi linier dengan menggunakan data panel tahunan periode 1996 sampai dengan 2004 untuk enam propinsi yang mewakili enam Kantor Bank Indonesia.
Hasil regresi linier dengan menggunakan data panel lebih sesuai dengan teori karena lebih mencerminkan kondisi perekonomian masingmasing daerah. Hasil regresi linier dengan menggunakan data runtun waktu lebih menggambarkan kondisi agregat.
Hasil estimasi permintaan denominasi uang dengan menggunakan data runtun waktu menunjukan pengaruh variabel-variabel ekonomi PDB berpengaruh negatif terhadap permintaan denominasi Rp lOO.000 Rp 50.000, Rp 5.000 dan Rp l.000, serta hanya berpengaruh positif pada denominasi Rp 20.000. Variabel IHK pengaruh positif terhadap permintaan denominasi Rp 50.000, Rp 5.000 dan Rp l.000, serta hanya berpengaruh negatif terhadap : permintaan denominasi Rp lO.000 dan Rp 20.000. Variabel nilai tukar berpengaruh negati terhadap permintaan uang denominasi Rp 50.000 dan Rp l.000. Variabel suku bunga berpenagruh - positif terhadap permintaan denominasi Rp 50.000, Rp 20.000 dan Rp lO.000 serta berpengaruh negatif terhadap permintaan denominasi Rp lOO.000 dan Rp l.000.
Hasil estimasi permintaan denominasi uang dengan menggunakan data panel menunjukan variabel PDB berpengaruh positif terhadap denominasi Rp lOO.000, Rp 20.000, Rp 5.000 dan Rp l.000 serta hanya berpengaruh negatif terhadap permintaan uang denominasi Rp 50.000. Variabel IHK berpengaruh positif terhadap denominasi Rp 100.00, Rp 50.000, Rp 10.000 dan Rp l.000, serta hanya berpengaruh negatif terhadap permintaan denominasi Rp 20.000 dan Rp 5.000. Variabel nilai tukar berpengaruh positif terhadap permintaan uang denominasi Rp lOO.000, Rp 50.000 dan Rp 10.000, serta berpengaruh negatif terhadap permintaan uang denominasi Rp. 20,000, Rp 5.000 dan Rp l.000. Variabel suku bunga berpengaruh positif terhadap permintaan uang denominasi Rp 20.000, Rp lO.000, Rp 5.000 dan Rp l.000, serta berpengaruh pegatif terhadap permintaan uang denominasi Rp 100.000 dan Rp 50.000.
Hasil penelitian selama periode pengamatan menunjukkan bahwa permintaan denominasi uang yang diminati masyarakat adalah denominasi Rp l.000 untuk denominasi kecil serta denominasi Rp lOO.000 dan Rp 50.000 untuk denominasi besar. Dengan demikian dalam implementasi kebijakan jika terjadi perubahan pada variabel-variabel ekonomi perlu dilihat bagaimana pengaruhnya terhadap denominasi-denominasi uang yang banyak diminati masyarakat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15297
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kacaribu, Febrio Nathan
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
S19374
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Natalia Magdalena
"Dengan ditetapkannya Undang-undang No. 23 tahun 1999, maka tujuan Bank Indonesia menjadi lebih terfokus untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah tersebut mencakup kestabilan terhadap barang dan jasa yang tercermin dari perkembangan laju inflasi dan kestabilan terhadap mata uang negara lain yang diukur dengan perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Sudut pandang term structure theory mengatakan bahwa ekspektasi masyarakat terhadap inflasi di masa akan datang dapat dilihat dari perkembangan suku bunga nominal perbankan. Secara umum, dikatakan bahwa suku bunga nominal mencerminkan suku bunga riil ditambah ekpektasi inflasi. Dengan demikian, perkembangan suku bunga nominal dapat digunakan sebagai indikator ekspektasi inflasi masyarakat. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk menilai kemungkinan penerapan pergerakan suku bunga untuk dijadikan sebagai indikator ekspektasi inflasi di masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif grafik yield curve suku bunga deposito dan metode kuantitatif makro sederhana untuk memperoleh informasi suku bunga yang memiliki kemampuan menjelaskan pergerakan ekspektasi inflasi. Hasil analisa menunjukkan spread suku bunga deposito 6 dan 1 bulan, spread suku bunga deposito 6 dan 3 bulan, dan spread suku bunga deposito 6 dan SBI 1 bulan memiliki kemampuan menjelaskan ekspektasi inflasi, dengan kemampuan koreksi (penyesuaian) tercepat dimiliki oleh suku bunga deposito 6 dan 3 bulan. Namun, model ini belum dapat digunakan untuk proyeksi ekspektasi inflasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
S19432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aziza Nabila Amani
"ABSTRAK
Romer (1993) bahwa terdapat hubungan yang negatif antara keterbukaan
perdagangan dengan inflasi. Untuk melihat konsistensi dari hubungan tersebut,
nilai exchange rate pass-through (ERPT) yang telah diestimasi diikutsertakan
sebagai salah satu determinan penting untuk menjelaskan inflasi. Penelitian ini
menggunakan data panel kuartalan yang bersifat unbalanced dari 6 (enam) negara
Asia terpilih pada kurun waktu 1994 sampai dengan 2013. Hasil regresi penelitian
ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara keterbukaan
perdagangan dengan inflasi, tetapi hasil ini menjadi tidak signifikan ketika ERPT
dimasukkan ke dalam persamaan regresi yang sama dengan keterbukaan
perdagangan. Sementara itu, nilai ERPT selalu bersifat positif dan signifikan
dalam menjelaskan inflasi di setiap model regresi yang digunakan. Hasil empiris
ini membuktikan bahwa hipotesis Romer ditolak di negara-negara Asia dan
pergerakan nilai tukar terhadap harga impor bersifat penting untuk menjelaskan
kenaikan inflasi pada kawasan ini.

ABSTRACT
This research tests the hypothesis first cited by Romer (1993) that there exists a
negative relationship between trade openness and inflation. To verify the
consistency of the relationship sign, estimated values of exchange rate passthrough
(ERPT) to import prices are taken into account as an important
determinant of inflation. This research examines the answer by employing
unbalanced quarterly panel data in 6 (six) selected Asian countries under the
period of 1994 to 2013. The result indicates that there exists a negative
relationship between trade openness and inflation; however, it becomes not
significant when ERPT values are included in the same regression equation with
trade openness. On the other hand, ERPT is always positive and significant to
explain inflation in every regression model employed. The empirical result
confirms the rejection of Romer?s hypothesis in Asian countries and therefore
highlights the importance of exchange rate movements towards import prices as a
factor that brings inflationary effect within this region."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unversitas Indonesia, 2016
S63836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>