Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95625 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lasminiasih
"Design Program of Microcredit Activity (Revolving Fund)For Students in Higher Education. Systems design of microcredit is generally conducted by financial institutions of which credit is mostly provided for private sectors, both large and small / medium Enterprises (SMEs). However, credit for new entrepreneurs, especially for college students, who want to start a business has never been provided formally due to numerous factors and among others is because of the absence of collateral. Meanwhile, in order to stimulate the eagerness of running a business, credit is inevitably essential. Hence, this study is proposing a comprehensive systems design to overcome any potential problems between new entreprenurs in getting credit from financial intitutions. This systems design handles a series of processes in granting credit which starts from screening and selecting business proposals. When the proposals are accepted and the credit is granted, then they will get processes of mentoring, training, exhibition and finally process of monitoring through financial reports. Also there will be internet facility of integrated microcredit information system to ease communication between the new entrepreneurs, mentors and financial institutions. This systems design can enhance success for the new entrepreneurs and diminish any potential risks of unable to repay the credit So when the business starts to grow, they can apply for
bigger credit."
Jakarta: FEB UIN Syarif Hidayatullah, 2015
650 ESENSI 5:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Ahmadi Jauhari
"Baitul Maal Muamalat (BMM) yang telah mengeluarkan program Komunitas Usaha Mikro Muamalat Berbasis Masjid (KUM3) ini mempunyai permasalahan yaitu tingginya kredit macet dalam pengembalian uang pinjaman modal usaha. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan di Baitul Maal Muamalat pada program Komunitas Usaha Mikro Muamalat Berbasis Masjid, Penelitian ini dilakukan di empat kota yaitu Balikpapan, Pontianak, Ternate, dan Pekanbaru.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan delapan faktor yang dapat mempengaruhi pembiayaan bermasalah yaitu social value, theoretical value, economical value, religious value, pemasaran, financial, manajerial, dan teknis. Metode yang digunakan dalam menganalisis datanya yaitu dengan menggunakan model logistik berganda.
Dari hasil analisis ini didapatkan bahwa bila kondisi peserta KUM3 yang mempunyai social value yang baik, theoretical value yang baik, economical value yang baik, religious value yang baik, dan kemampuan usaha dengan pemasaran yang baik, financial yang baik, manajemennya yang baik, dan teknis yang baik mempunyai kecenderungan untuk mengalami pembiayaan bermasalah sebesar 6,73%. Sedangkan dari faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap pembiayaan bermasalah adalah peserta dengan social value yang kurang baik mempunyai kecenderungan untuk mengalami pembiayaan bermasalah 0,175 dibandingkan dengan peserta dengan social value yang baik dan peserta dengan economic value yang kurang baik mempunyai kecenderungan untuk mengalami pembiayaan bermasalah 9,710 kali dibandingkan dengan peserta dengan economic value yang baik.

Baitul Maal Muamalat (BMM) which has issued a program Community Based Micro Muamalat Mosque (KUM3) has problems of high non-performing finance (NPF) in the refund finance. For this study aims to determine the factors that affect financing in the Baitul Maal Muamalat (BMM) on the program Muamalat-Based Micro Community Mosque (KUM3), research was conducted in four cities of Balikpapan, Pontianak, Ternate, and Pekanbaru.
In this study the researchers used the eight factors that can affect the nonperforming finance is a social value, theoretical value, economical value, religious value, marketing, financial, managerial, and technical. The method used in analyzing the data by using multiple logistic model.
From the results of this analysis found that when participants KUM3 conditions that have good social value, theoretical value of good, economical good value, good religious values, and the ability of businesses with good marketing, good financial, good management, and technical which both have a chance to cause the non-performing finance at 6.73%. While the factors that significantly affected the non-performing finance is a participant with opportunities to poor social value 0.175 times can cause the non-performing finance when compared with participants with a chance of a good social values. As for the economic value of participants with opportunities to poor economic value 9.710 times can cause the non-performing finance when compared with participants with a economic chance of a good value.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29902
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Surya Latief
"Penelitian ini membahas mengenai analisis kesesuaian pengendalian intern kredit yang ditetapkan oleh bank dalam pemberian kredit usaha mikro dengan pengendalian internal menurut pedoman standar sistem pengendalian intern perbankan, analisis apakah pemberian kredit usaha mikro yang ditetapkan oleh bank sudah efektif, dan analisis pengaruh pengendalian internal terhadap efektifitas pemberian kredit mikro. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain deskriptif. Penelitian dilakukan dengan memperoleh data-data, mengolahnya, serta menganalisisnya.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa pengendalian internal pemberian kredit yang dilakukan oleh PT. BPR Bandung Kidul masih belum dilaksanakan dengan baik karena masih ada beberapa elemen pengendalian internal yang masih belum dilaksanakan dengan maksimal, pemberian kredit usaha mikro yang ditetapkan oleh bank sudah efektif karena tercapainya tujuan pemberian kredit dilihat dari sudut BPR yang diindikasikan oleh pemberian kredit dalam jumlah yang cukup besar, tagihan yang lancar, dan memberikan keuntungan sedangkan tercapainya tujuan pemberian kredit usaha mikro diindikasikan dengan keberhasilan usaha yang dilakukan nasabah dengan indikator utama pinjaman bisa dilunasi, dan pengendalian internal PT. BPR Bandung Kidul mempunyai pengaruh terhadap efektifitas pemberian kredit mikro karena dengan tercapainya tujuan pemberian kredit dilihat dari sudut BPR yang diindikasikan oleh pemberian kredit dalam jumlah yang cukup besar, tagihan yang lancar, dan memberikan keuntungan sedangkan tercapainya tujuan pemberian kredit usaha mikro diindikasikan dengan keberhasilan usaha yang dilakukan nasabah dengan indikator utama pinjaman bisa dilunasi.

This study discusses the analysis of the suitability of internal controls established by the bank credit in the provision of micro credit to the internal control standards under the guidelines of the banking system of internal control, analysis of whether the provision of micro credit is determined by the bank have been effective, and analysis of the influence of the effectiveness of internal control micro-credit. This study is a descriptive research design. The study was conducted to obtain data, process it and analyze it.
From the research, it is known that the internal control of credit made by PT. Rural South London still not done properly because there are still some elements of internal control is still not implemented to the maximum, micro lending set by the bank have been effective for the achievement of credit from the point of BPR as indicated by the provision of credit in an amount sufficient large, the current bills, and provide benefits while the achievement of micro-enterprise lending is indicated by the success of the work done by the leading indicator of customer loans could be repaid, and internal control PT. BPR Bandung Kidul have an influence on the effectiveness of micro credit for the achievement of credit from the point indicated by the provision of loans in large numbers, the current bills, and provide benefits while the achievement of microenterprise lending business success is indicated by the customer carried by the main indicators of the loan can be repaid.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Ismawan
Jakarta: Gema PKM Indonesia, 2005
332.2 BAM k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Prasetyo
"ABSTRAK
Pelaku usaha UMKM khususnya pedagang mikro di pasar tradisional Desa Selopampang pada umumnya tidak layak bank unbankable. Kesulitan untuk mengakses modal dari lembaga keuangan perbankan menjadi kendala untuk meningkatkan usaha. Hal ini membuat para pedagang pasar terjerumus kedalam praktek rentenir. KJSK BMT Al Quddus sebagai lembaga keuangan mikro yang mengunakan sistem syariah memberikan produk layanan keuangan yang inklusif bagi masyarakat khususnya para pedagang mikro pasar tradisional Desa Selopampang. Lembaga ini memberikan produk/layanan jasa keuangan yang mudah di akses oleh masyarakat kecil. Pembukaan tabungan dengan biaya yang terjangkau, bebas biaya administrasi, pelayanan jemput bola, dan pemberian pembiayaan/pinjaman tanpa agunan sebagai jaminan dengan nominal tertentu. Pemberian produk/layanan jasa keuangan yang sepertiitu, terlaksana karena adanya rasa saling percaya antara KJKS BMT AL Quddus dengan para pedagang pasar dan hubungan yang terjalin diantara keduanya yang baik. Selainitu, adanya norma agama yang melandasi untuk saling membantu diantara sesama

ABSTRACT
Business actors of SMEs, especially micro traders in the traditional market of Selopampang Village are generally unbankable. The difficulty of accessing capital from banking financial institutions becomes an obstacle to increasing business. This makes market traders fall into the practice of loan sharks. KJSK BMT Al Quddus as a microfinancial institution using sharia system provides an inclusive financial services productfor the community, especially the traders in the traditional market of Selopampang Village. This institution provides products services that are easily accessed by the small community such as account submission with an affordable cost, free administrative costs, pick up service, and loans without collateral for certain nominal. This matter is accomplished by the mutual trust between KJKS BMT AL Quddus and market tradersas well as the good relationships between them. In addition, there is a religious nor munder lying to help each other."
Depok: 2018
T51326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Refky Rahman Junus
"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan variabel yang dominan mempengaruhi kinerja BPR di daerah pedesaan agraris di Jawa Barat. Digunakan data kinerja cross-sectional BPR untuk tahun 2015 di daerah Jawa Barat yang berpopulasi rumah tangga usaha pertanian >200.000. Analisis faktor eksploratoris mengungkap bahwa return on asset, keswadayaan operasional, serta profit margin membentuk faktor keberlanjutan finansial. Sementara gross loan portfolio dan rasionya terhadap total asset membentuk faktor jangkuan sosial. Model seemingly unrelated regression kemudian menemukan bahwa determinan keberlanjutan finansial ialah beban operasional dan pendapatan finansial, sementara determinan jangkauan sosial ialah modal. Namun atas keterbatasan penelitian, faktor jangkauan sosial kurang direpresentasikan variabel konstruknya.

This study aims to find the dominant variable affecting the performance of Bank Perkreditan Rakyat plural, BPRs in rural agrarian areas in West Java. This study use the cross sectional BPRs performance data in 2015 in the districts of West Java with a farming household population of 200,000. Exploratory Factor Analysis revealed that return on asset, operational self sufficiency, and profit margin have high loadings on one factor, establishing the financial sustainability dimension. While, gross loan portfolio and its ratio to total asset load high on the other component, establishing the social outreach dimension of BPR performance. A seemingly unrelated regression model was then fitted on the factor scores. Operational expense ratio and its ratio to total asset are found to determine the financial sustainability of BPR performance, while capital was found to determine the social outreach performance factor. However, because of the limitations faced by this research, the social outreach factor is inadequately represented by its constructing variable."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S66524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinandus S. Nggao
"Kemiskinan merupakan masalah besar bagi Indonesia. Sebelum krisis pertengahan 1997, angka kemiskinan terjadi penurunan, namun sejak krisis meningkat lagi. Berbagai program telah dicanangkan baik pemerintah maupun non pemerintah seperti lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha. Supaya berbagai program tersebut makin efektif, maka diperlukan penelitian untuk mengevaluasi program. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan program dan mengetahui fakor pendukung dan penghambat pelaksanaan program dengan studi kasus pada Program Pengembangan Keuangan Mikro Bina Swadaya Guswil DKI Jakarta di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan dan Kampung Melayu, Jakarta Timur dalam kurun waktu 2001 sampai pertengahan 2004. Evaluasi pelaksanaan program di lihat dari sisi input, process, dan outcome dengan menggunakan indikator yang disebar menurut kerangka penelitian. Untuk input indikator yang digunakan adalah ketersediaan, relevansi, upaya, kualitas, dan etisiensi. Sementara untuk process, indikator yang digunakan adalah pemanfaatan, kualitas, upaya, relevansi, dan keterjangkauan. Untuk mengevaluasi ourcome, peneliti menggunakan indikator dampak, yaitu pada pengembangan kapasitas SDM dan pengembangan usaha. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, pengamataan dan data sekunder berkaitan dengan program. Sementara teknik pemilihan informan dilakukan dengan purposive sampling. Konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian adalah pengembangan masyarakar, karena program ini berkaitan dengan kedua konsep ini. Konsep lain, keuangan mikro dan usaha mikro, karena program ini berkaitan dengan pengusaha mikro dalan keuangan mikro.
Ada beberapa kesimpulan penting dari hasil penelitian ini. Pertama, Guswil DKI Jakarta telah berhasil menjangkau pengusaha mikro, mampu mengembangkan Sl KSM dengan anggota sebanyak 2.874 orang, terdiri dari 1.568 wanita dan 1.306 pria. Kedua, program ini sangat relevan dengan kebutuhan sasran program. Ketiga, program ini memiliki kendala dalam hal keterbatasan penyediaan dana, fasilitas, dan kapasitas staf Keempat, dari kelima aktivitas yang dilakukan, pengembangan KSM dan pengembangan administrasi KSM serta pengembangan permodalan Iebih banyak dilakukan, sementara dua aktivitas lain yaitu pengembangan usaha produktif dan pengembangan jejaring kurang diperhatikan. Kelima, program ini telah berhasil mengembangkan kapasitas individu anggota, namun hanya pada batas wawasan dan keterampilan yang relatif,sedikit. Sementara pengembangan usaha terjadi bukan karena intervensi yang dilakukan program tetapi lebih karena perjuangan individu anggota. Keenam, perubahan kebijakan terhadap fokus pelayanan telah membawa dampak yang tidak kondusif bagi para pelaksana lapangan dan menggagu pelaksanaan program di lapangan. Ketujuh, terjadi kredit macet yang menunjukkan terjadi penyelewengan dalam penyaluran dana dan juga sebagai dampak mengejar kemandirian guswil. Karena itu, sebaiknya upaya kemandirian guswil dilakukan tidak hanya dengan mengandalkan pendapatan dari pelayanan keuangan mikro, tetapi juga altematif sumber pendanaan lain, seperti mengembangkan usaha, menangani proyek.
Berdasarkan hasil evaluasi, peneliti menyarankan program ini diteruskan dengan beberapa perbaikan, seperti perlu lebih kreatif memobilisasi dana pihak lain untuk pelaksanaan program, monitoring lebih ketat, sehingga tidak terjadi Iagi penyelewengan penyaluran kredit dengan mengacu pada pedoman penyaluran kredit. Perbaikan Iainnya, pelayanan pengembangan usaha produktif perlu ditingkatkan, misalnya, guswil bisa menjadi trading house bagi pemasaran produk kelompok. Kapasitas para stafperlu ditingkatkan agar mampu melaksanakan tugasnya secara lebih optimal, misalnya melalui pelatihan-pelatihan di luar TPKS. Program ini perlu menerapkan secara jelas tahap terminasi, supaya ada kejelasan sampai batas mana sebuah kelompok atau anggota dilayani."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21663
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dien Ayu Annisa
"Keuangan mikro merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam permasalahan kemiskinan melalui penyediaan layanan keuangan kepada orang miskin. Dalam melayani orang miskin, LKM memiliki misi utama yaitu menjangkau orang paling miskin. Di sisi lain, LKM dihadapkan pada kondisi untuk mencapai keberlanjutan secara finansial (sustainability). Dua kondisi ini dikenal dengan “double-bottom-line.” Dalam hal ini, terdapat berbagai pendapat mengenai LKM dalam menghadapi isu trade-off antara kedalaman jangkauan dan keberlanjutan. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi suatu LKM di Indonesia dalam mencapai kinerja sosial (outreach) dan keuangan (sustainability). Studi juga melakukan analisis lebih lanjut terkait kinerja LKM berdasarkan klasifikasi industri, yaitu usia, status kelembagaan dan jangkauan. Studi ini menggunakan kumpulan data empiris dari MIX Market, Annual Report BMT UGT Nusantara dan BPRS Amanah Ummah, selama 10 tahun, yaitu dari tahun 2009-2019. Melalui pendekatan regresi panel Random Effects Model (REM) dan Fixed Effects Model (FEM), hasil studi menemukan bahwa aspek keberlanjutan, efisiensi dan beban secara signifikan memengaruhi kinerja sosial. Sedangkan aspek beban, efisiensi, pendapatan dan leverage secara signifikan memengaruhi kinerja keuangan. Berdasarkan klasifikasi usia berdiri, LKM dewasa terbukti lebih baik dalam mencapai kinerja keuangan dan LKM baru lebih baik dalam mencapai kinerja sosial. Selanjutnya berdasarkan klasifikasi status kelembagaan, hasil studi menemukan bahwa LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) lebih baik dalam mencapai double-bottom-line. Studi ini diharapkan dapat mengisi kesenjangan dan memperkaya literatur terkait kinerja LKM di Indonesia dalam memenuhi double-bottom-line.

Microfinance is one of the instruments used in poverty problems through providing financial services to the poor. In serving the poor, MFIs have a primary mission, which is to reach the poorest people. On the other hand, MFIs are faced with the condition to achieve financial sustainability. These two conditions are known as the "double-bottom-line." There are various opinions regarding MFIs in dealing with the trade-off issue between depth of outreach and sustainability. Therefore, this study aims to analyze the factors that influence an MFI in Indonesia in achieving depth of outreach and financial sustainability. The study also conducted further analysis of the performance of MFIs based on industry classifications, namely age, institutional status, and outreach size. This study collects empirical data from MIX Market, Annual Report BMT UGT Nusantara, and BPRS Amanah Ummah, for ten years, from 2009-2019. This study uses the Random Effects Model (REM) and Fixed Effects Model (FEM) to process the data and found that sustainability, efficiency, and burden significantly affect social performance. Whereas aspects of expenses, efficiency, income, and leverage significantly affect financial performance. Based on the classification of established age, adult MFIs are better at achieving financial performance, and new MFIs are better at achieving social performance. Furthermore, based on the classification of institutional status, the study found that NGOs are better at achieving the double-bottom-line. This study expects to fill the gap and enrich the literature related to MFI's double-bottom-line in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desti Nurlatifah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari salah satu kegiatan ekonomi yakni pembiayaan mikro yang dilakukan oleh BPR dan BPRS terhadap kemiskinan dalam skala makro di Inodnesia pada saat sebelum dan selama Pandemi Covid-19 yang terjadi pada 33 Provinsi di Indonesia dalam kurun waktu 2012-2022. Hasil dari penelitiannya adalah pembiayaan mikro yang dilakukan oleh BPR sebelum Pandemi memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurunkan kemiskinan. Sementara itu, pembiayaan mikro yang dilakukan oleh BPR selama pandemi secara signifikan belum dapat menurunkan kemiskinan. Untuk BPRS, baik sebelum dan selama Pandemi keduanya sama-sama memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurunkan kemiskinan.

This study aims to determine the effect of one of the economic activities, namely microfinance carried out by BPR and BPRS on poverty on a macro scale in Inodnesia before and during the Covid-19 Pandemic which occurred in 33 Provinces in Indonesia in the period 2012-2022. The result of this research is that microfinance conducted by BPR before the pandemic has a significant effect in reducing poverty. Meanwhile, microfinance provided by BPR during the pandemic has not significantly reduced poverty. For BPRS, both before and during the pandemic both have a significant influence in reducing poverty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aina Namira Az-Zahra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh board dan management gender diversity terhadap struktur permodalan dengan komponen debt-to-equity ratio dan pinjaman, termasuk di dalamnya portofolio risiko kredit pada lembaga keuangan mikro di negara berkembang. Penelitian ini dilakukan dengan panel data balanced serta menggunakan metode common effect robust dan fixed effect robust. Data penelitian terdiri dari 93 lembaga keuangan mikro dari 38 negara dan merupakan data tahunan periode 2014-2018 dengan jumlah 465 observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberagaman gender pada jajaran dewan dan manajemen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan pendanaan untuk struktur modal lembaga keuangan mikro.

This study aims to determine the impact of board and management gender diversity on microfinance organizations in developing nations' capital structure, including the debt-to-equity ratio and borrowings, including credit risk portfolio. Using a balanced data panel and the common effect robust and fixed effect robust methodologies, this research was conducted. The research data comprises of 93 microfinance organizations from 38 countries, with a total of 465 observations over the years 2014 to 2018. The results of this study reveal that gender diversity in the board and management does not have any significant effect on the determination of microfinance’ capital structure."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>