Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82697 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iris Rengganis
2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Wardhana
"Umrah dilaksanakan dengan cara melakukan beberapa tahapan ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram. Berbeda dengan ibadah haji, ibadah umrah dapat dilakukan kapan saja dan tanpa dibatasi batasan umur. Umroh dan haji sebagai salah satu bentuk mass gathering yang rutin dan berulang dengan konsekuensi potensi masalah kesehatan antara lain penularan penyakit infeksi. Saat ini alat transportasi pilihan utama yang digunakan oleh jamaah umrah adalah menggunakan pesawat terbang. Lingkungan pesawat yang unik merupakan salah satu sarana penyebaran penyakit antar penumpang. Mobilitas yang tinggi dari perjalanan pesawat terbang akan menimbulkan penyebaran penyakit antar negara dan berpotensi menyebabkan pandemi. Disiplin Kedokteran Penerbangan berperan penting dalam mencegah terjadinya penularan penyakit pada jamaah umrah yaitu dengan cara memastikan seluruh Jemaah telah mendapatkan vaksinasi. Salah satu penyakit yang penularannya dapat terjadi di pesawat dan dapat dicegah dengan menggunakan vaksinasi adalah meningitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan jamaah umrah melaksanakan vaksinasi meningitis. Penelitian menggunakan potong lintang. Seratus jamaah umrah yang tiba di Bandara Soekarno Hatta diambil datanya menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan faktor faktor yang berpengaruh adalah tingkat pendidikan, lokasi penyuntikan, dan asas manfaat. Jamaah umrah dengan tingkat pendidikan tinggi lebih patuh 3,56 kali daripada jamaah umrah yang berpendidikan rendah. Jamaah umrah yang melakukan vaksinasi di KKP lebih patuh 4,3 kali daripada jamaah umrah yang melakukan vaksinasi di klinik/rumah sakit. Sedangkan jamaah umrah dengan persepsi manfaat yang tinggi lebih patuh 4,82 kali daripada jamaah umrah dengan persepsi manfaat yang rendah

Umrah is carried out by performing several stages of worship in the holy city of Mecca, especially at the Grand Mosque. Unlike the pilgrimage, Umrah can be done at any time and without age restrictions. Umrah and hajj are a form of routine and recurring mass gathering with potential consequences for health problems, including the transmission of infectious diseases. Currently, the main mode of transportation used by Umrah pilgrims is by airplane. The unique aircraft environment is one means of spreading disease between passengers. The high mobility of airplane travel will cause the spread of disease between countries and the potential to cause a pandemic. The Discipline of Aviation Medicine plays an important role in preventing the spread of disease in Umrah pilgrims, namely by ensuring that all Congregations have been vaccinated. One of the diseases that can be transmitted on board and can be prevented by using vaccination is meningitis. This study aims to determine the factors that influence the obedience of Umrah pilgrims in implementing meningitis vaccination. Research using cross sectional. One hundred Umrah pilgrims who arrived at Soekarno Hatta Airport were collected using a questionnaire. The results showed that the influencing factors were the level of education, the location of injection, and the principle of benefit. Umrah pilgrims with a higher level of education are 3.56 times more obedient than those with low education. Umrah pilgrims who vaccinate at the KKP are 4.3 times more obedient than Umrah pilgrims who vaccinate in clinics / hospitals. Meanwhile, those with a high perceived benefit were 4.82 times more obedient than those with a low perceived benefit."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dwi Meilani
"ABSTRAK
Nama : Dwi MeilaniProgram Studi : Magister Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul Tesis : Analisis Perilaku Penolakan Vaksinasi Pada KomunitasAnti Vaksin di Media Sosial Facebook di Indonesia Tahun2016xvi 132 halaman, 6 tabel, 10 gambar, 4 lampiranMenurunnya cakupan vaksinasi di Indonesia diantaranya disebabkan oleh adanyakelompok yang menolak vaksinasi Kemkes, 2014 . Belum banyak penellitiantentang penolakan vaksin pada komunitas media sosial, karenanya penelitian inidilakukan pada dua komunitas anti vaksin di facebook group. Dengan tujuanmengetahui faktor determinan perilaku penolakan vaksin untuk dapat dijadikandasar merumuskan strategi program yang efektif. Penelitian menggunakanmetode kualitatif dan teori Health Belief Model. Hasil penelitian menemukandeterminan sosio demography yang membentuk persepsi informan terhadapvaksin dan risiko penyakit serta faktor penghambat dan faktor pencetus yangmendorong perilaku penolakan vaksin. Peneliti menyarankan kepada KementerianKesehatan untuk meningkatkan kampanye vaksinasi melalui media termasukmedia sosial, melakukan riset berkelanjutan untuk pengembangan vaksin, bagitenaga kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkaitvaksin dan teknik komunikasi efektif.Kata Kunci : Perilaku, Penolakan Vaksin, Health Belief Model, Anti Vaksin,Media Sosial

ABSTRACT
Name Dwi MeilaniStudy Program Public Health ScienceTitle Vaccination Refusal Behavior Analysis On Anti VaccinesCommunities on Social Media Facebook In Indonesia 2016xvi 132 pages, 6 tables, 10 pictures, 4 attachmentsOne of the causes of declining vaccination coverage in Indonesia is the group thatrefused immunization MoH, 2014 . Not many studies on vaccine refusal onsocial media community that has been done, so this study was conducted on twoanti vaccine communities on facebook group. With the aim of knowing thedeterminant factor rejection behavior of vaccines, that can be used as a basis toformulate an effective program strategies. Research using qualitative methodsand theoretical Health Belief Model. The results of the study found, thedeterminants of socio demography that shape perceptions of informants to thevaccine and the risk of disease and inhibiting factors and precipitating factors thatdrive behavior vaccine refusal. Researchers suggested to the Ministry of Health toincrease the vaccination campaign through the media, including social media,conduct ongoing research on vaccine development, for health personnel toimprove their knowledge and skills related to vaccines and effectivecommunication techniques.Keywords Behavior, Vaccine Refusal, Health Belief Model, Anti vaccine.Social Media"
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
cover
cover
Ummu Habibah
"ABSTRAK
Latar Belakang: Influenza masih merupakan ancaman infeksi serius di dunia terutama pada populasi usia lanjut. Meskipun kejadian influenza dapat ditekan dengan pemberian vaksinasi, namun efikasi vaksin influenza masih diragukan pada usia lanjut, terutama individu yang frail. Hal ini dikarenakan immunosenescence yang menyebabkan sistem imun kurang mampu mengatasi stres berupa infeksi termasuk memberikan respon yang adekuat terhadap pemberian vaksin.Tujuan: Mengetahui hubungan status frailty dengan respon imun pasca vaksinasi influenza pada populasi usia lanjutMetode: Studi kohort retrospektif ini mengambil data dari penelitian induk dengan subjek usia lanjut berusia 60 tahun keatas yang tergabung dalam Posyandu Lansia di 4 kelurahan di Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur. Status frailty ditentukan berdasarkan kuisoner Frailty Index 40 Items FI-40 . Vaksin Influenza yang dievaluasi adalah vaksin influenza trivalen inaktif. Serokonversi didefinisikan sebagai peningkatan titer inhibisi hemagglutinin sebanyak 4x lipat. Seroproteksi didefinisikan sebagai titer inhibisi hemagglutinin ge; 1:40.Hasil: Terdapat 140 subjek penelitian. Tingkat serokonversi vaksin influenza pada kelompok frail, pre-frail, dan sehat adalah 37,9 , 39 , 60 . Tingkat seroproteksi vaksin influenza pada kelompok frail, pre-frail dan sehat adalah 80 , 92,2 , 94,8 . Risiko relatif RR kelompok pre-frail/frail untuk kejadian tidak serokonversi adalah 0,93 IK 95 0,72-1,02 , dan RR untuk kejadian tidak seroproteksi adalah 1,7x IK 95 0,5-6,2 .Kesimpulan: Tidak ditemukan hubungan bermakna secara statistik antara status frailty dengan serokonversi dan seroproteksi vaksin influenza pada populasi usia lanjut.

ABSTRACT
Background Influenza still become serious illness in this world especially in elderly population. Despite the prevalence of this disease has been decreased by vaccination, the efficacy of the vaccine still doubt full in frail elderly people. Immunosenescence is the underlying process in immune defect and cause the immune system become less capable to cope the stress like an infection, and also give an adequate response to vaccination.Objective To determine association between frailty status and immune response after influenza vaccination in elderly.Method This Retrospective cohort study was conducted using secondary data from the parent study of elderly subjects age ge 60 years who live in the community of Posyandu lansia in Pulo Gadung Region, East Jakarta. Frailty status was stated by Frailty Index 40 Items FI 40 . The influenza vaccine evaluated was the Trivalent Inactivated Vaccine. Seroconversion defined as four fold increase hemagglutinin inhibition titre. Seroprotection defined as Hemagglutinin Inhibition titer ge 1 40.Result There are 140 subject included in this study. Seroconversion influenza vaccine rate in frail, pre frail, and robust group are 37,9 , 39 , 60 . Seroprotection rate in frail, pre frail, and robust group are 80 , 92,2 , 94,8 . Relative Risk RR pre frail frail group for not seroconverted is 0,93 CI 95 0,72 1,02 , and RR for not seroprotected is 1,7 CI 95 0,5 6,2 .Conclussions There is no statistically significant association between frailty status and seroconversion nor seroprotection of influenza vaccine. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58931
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>