Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123074 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Faiz Fadillah
"ABSTRAK
Penyebab utama terjadi banjir di Kali Krukut tidak lepas dari masalah klasik yang ada di DKI Jakarta, yaitu masalah fungsi tata guna lahan. Dari masalah ini, Balai Besar Wilayah Sungai BBWS Ciliwung-Cisadane mengeluarkan kajian desain normalisasi untuk pengendalian banjir. Analisis properti DAS dilakukan dengan menggunakan software Arc GIS 10.1 untuk mendapatkan informasi peta spasial muka bumi dengan tata guna lahan sesuai data RBI tahun 2014, RTRW DKI Jakarta 2030 dan RTRW Depok 2032. Dari pengolahan WinTR-20, aplikasi hidrologi yang bertujuan untuk mendapatkan hidrograf banjir, didapatkan nilai debit puncak yang digunakan sebagai acuan. Dari hasil pengolahan WinTR-20 ini didapatkan bahwa nilai debit puncak dengan menggunakan peta RTRW lebih besar daripada peta RBI tahun 2014. Dari hasil pengolahan dengan software HEC-RAS 4.1.0, aplikasi untuk menganalisis sungai. Dari hasil pengolahan HEC-RAS 4.1.0 didapatkan masih terdapat area-area yang masih mengalami banjir. Dengan hasil tersebut, maka diperlukan review dari kajian desain normalisasi terutama di bagian hilir.

ABSTRACT
The main cause of flood phenomenon in Krukut River might not be far from the classical problem in Capital City, which revolves around land use. From this problem, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane released a normalization design addresing flood control issue. The watershed property analysis was done by using software ArcGIS 10.1 for to get the spatial information data, with land use Rupa Bumi Indonesia map and with land use Rencana Tata Ruang Wilayah. The hydrology analysis using WinTR 20, an application to get design flood hydrograph. The result shows the discharge peak with land use Rencana Tata Ruang Wilayah is higher than with land use Rupa Bumi Indonesia. In addition, the hydraulic analysis with HEC RAS 4.1.0, an application to analysis of river, gives results that there are still many areas that are inundated. Thus, it is important to produce yet another design review of krukut river normalization. "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
S33858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Yohannes
"Pertumbuhan penduduk DKI Jakarta yang pesat adalah salah satu permasalahan yang kompleks bagi penyediaan air bersih terutama karena limbah domestik yang dihasilkan dari kegiatan masyarakat. Sungai sebagai badan air penerima limbah domestik menjadi salah satu sumber daya alam yang rentan terhadap pencemaran. Sungai Krukut adalah salah satu sungai yang digunakan sebagai air baku air bersih PDAM dan saat ini telah tercemar akibat kegiatan masyarakat.
Penelitian ini bertujuan menganalisis mutu air dan menentukan upaya pengendalian pencemaran air Sungai Krukut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode gabungan antara kuantitatif dan kualitatif. Metode SWOT (Strength, weakness, opportunity, and Threat) digunakan untuk menentukan upaya pengendalian pencemaran air.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa status mutu air pada 5 titik pemantauan dengan metode Indeks Pencemar yaitu (8,18), (8,02), (7,39), (7,09) dan (9,58), sehingga mutu air tergolong dalam kategori tercemar sedang. Upaya pengendalian pencemaran air yang dapat diterapkan di Sungai Krukut adalah (1) Melakukan penertiban masyarakat yang tinggal dan usaha di daerah sempadan sungai (2) Mengadakan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat dan UMKM tentang pentingnya pengelolaan limbah (3) Bantuan pemerintah dalam membuat sistem dan menerapkan IPAL terpadu untuk kegiatan UMKM dan permukiman kumuh (4) Implementasi program pengendalian pencemaran air.

The rapid growth of population is one of the complex cause for the clean water provision in Jakarta, mainly due to the accumulation of domestic waste from community activities. River as the water body that receives domestic waste is one of the natural resources which vulnerable to pollution. Krukut River is one of the rivers used as the raw water for clean water supply which currently polluted due to waste produced by the community activities.
This study aims to analyze water quality and determine efforts to control Krukut River water pollution. The study combines both quantitative and qualitative methods to determine the water quality, while SWOT (Strength, weakness, opportunity, and Threat) is used to determine water pollution control efforts.
The results showed that the water quality status at 5 monitoring points with the Pollutant Index method was classified as moderate contamination with the value (8,18), (8,02), (7,39), (7,09) and (9,58) at each point. Water pollution control efforts that can be applied in the Krukut River are (1) Controlling communities and the business near the river border area (2) Creating a socialization and training for the community and Micro, Small & Medium Enterprise`s (MSME) on the importance of waste management (3) Government assistance in making systems and implementing integrated WWTPs both MSME and slum settlements (4) Implementation of water pollution control programs
"
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
T54393
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Amira
"Air adalah subtansi penting keberadaannya bagi berbagai makhluk hidup termasuk manusia. Kontaminasi air permukaan sudah menjadi permasalahan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sungai Krukut adalah sungai di wilayah DKI Jakarta yang memiliki peruntukan sebagai air baku air minum. Akan tetapi, masalah yang dihadapi adalah ketika nilai kualitas air Sungai Krukut tidak memenuhi baku mutu
yang sudah ditetapkan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas air Sungai Krukut, DKI Jakarta dengan menggunakan data 3 tahun. Setelah itu, dilakukan alisis pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat yang mempengaruhi kualitas air Sungai Krukut, analisis perhitungan potensi beban pencemar di Sungai Krukut, dan tujuan terakhir adalah membangun model beban pencemar dan kualitas air BOD dan DO Sungai Krukut. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode analisis utama yang digunakan untuk membangun model kualitas air adalah dengan metode system dynamics. Hasil dari penelitian ini adalah parameter kualitas air Sungai Krukut selama 3 tahun terakhir cenderung melewati baku mutu. Hasil analisis sosial dan ekonomi masyarakat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kesadaran. Selain itu, salah satu dari aspek tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, tingkat kesadaran, dan persepsi pemanfaatan sungai juga memiliki hubungan dengan tingkat partisipasi masyarakat. Hasil dari analisis beban pencemar adalah, beban pencemar terbesar berada di segmen 2 dengan nilai 4.077 kg hari. Hasil pembangunan model penduduk, BOD dan DO adalah valid karena memiliki AME di bawah 30. Setelah dijalankan simulasi selama 5 tahun menggunakan model yang sudah divalidasi, nilai BOD dan DO hasil simulasi tidak memenuhi ekspektasi. Nilai BOD dan DO sungai tidak memenuhi baku mutu yang ditetapkan sehingga dilakukan intervensi model dengan melakukan peningkatan partisipasi
masyarakat di bidang sanitasi.

Water is an important substance for various living things including humans. Surface water contamination become a problem throughout the world, including Indonesia.
Krukut River is a river in the DKI Jakarta area that has a function as raw water for drinking water source. However, the problem is the Krukut Rivers water quality
value does not meet the established quality standards because of pollution. Therefore, the purpose of this study is to analyze the water quality of the Krukut
River, DKI Jakarta using 3 years data. After that, an analysis of the social and economic aspects of the community that affects the quality of the Krukut River
water, analysis of calculation of potential pollutant loads in the Krukut River, and the final goal is to develop a model of pollutant load and water quality BOD and DO to control Krukut River pollution. This study uses a quantitative approach. The main analytical method used to build a water quality model is the system dynamics
method. The results of this study are the Krukut River water quality parameters over the past 3 years tend to pass the quality standard. The results of social and economic analysis of the community show that there is a relationship between the community knowledge and the community awareness. In addition, one aspect of the community education, community income level, community awareness, and perception of river use also has a relationship with the community participation. The results of the pollutant load analysis are, the largest pollutant load is in segment 2 with a value of
4.077 kg day. The results of the development of the population model, BOD and DO are valid because they have an AME below 30. After running 5 years simulation using a validated model, the result of BOD and DO values from
simulation did not meet expectations. The BOD and DO values of the river do not meet the established quality standards, so a model intervention is carried out by
increasing community participation in sanitation.
"
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T54463
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhi Sugandhi
"Banjir merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, tak terkecuali wilayah Ibukota, DKI Jakarta. Setiap tahun, selalu saja ada wilayah yang mengalami banjir, terutama dipicu oleh luapan sungai-sungai yang mengalir. Jakarta sendiri terletak di daerah hilir yang terdiri dari daerah rawa yang merupakan dataran banjir. Salah satu daerah aliran sungai yang paling sering mengalami luapan banjir ialah Sungai Krukut. Hal itu terutama dipicu tingginya nilai curah hujan yang bisa mencapai lebih dari 200 mm dalam sehari. Pembangunan yang masif di sepanjang bantaran aliran sungai telah memperparah banjir yang terjadi, terutama di segmen Pela Mampang yang mencakup Kelurahan Pela Mampang Kecamatan Mampang Prapatan dan Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru. Penilitian ini memodelkan secara dua dimensi, genangan banjir menggunakan program HEC-RAS untuk menggambarkan sebaran potensi banjir periode ulang 2, 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun. Selain itu dilakukan juga analisis sapasial infrastruktur terdampak sampai ke tingkat RT untuk memberikan gambaran terkait jangkauan genangan menggunakan 4 jenis klasifikasi (rendah, sedang, tinggi dan ekstrim). Hasil penilitian menunjukkan 19 dari 150 RT di Kelurahan Pela Mampang dan 33 dari 79 RT di Kelurahaan Petogogan tergenang banjir dengan total luas genangan banjir 100 tahun mencapai 39,58 ha. Adapun insfrastruktur terdampak mencapai 1.903-unit dengan luas jalan tergenang mencapai 3,27 ha. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan masukan untuk perencanaan infrastruktur dan pengaturan sungai ke depan dalam rangka antisipasi dan mitigasi bencana yang lebih baik.

Floods are one of the natural disasters that often occur in Indonesia, including the capital city, DKI Jakarta. Every year, there are always areas that experience inundation, mainly triggered by overflowing rivers. Jakarta itself is in the downstream which consists of swampy areas which are floodplains. One of the rivers that often experiences flooding is the Krukut River. This is mainly caused by the high rainfall which can reach more than 200 mm in a day. Massive development along the banks of the river has exacerbated the flooding, especially in the Pela Mampang segment which includes Pela Mampang Urban Village, Mampang Prapatan Sub-District and Petogogan Urban Village, Kebayoran Baru Sub-District. This study uses a two-dimensional model of flood inundation using the HEC-RAS program to describe the potential distribution of flood inundation for 2, 5, 10-, 25-, 50- and 100-year return periods. In addition, a spatial analysis of the affected infrastructure down to the neighborhood level was also carried out to provide an overview of the inundation range using 4 types of classification (low, medium, high and extreme). The results showed that 19 out of 150 Neighborhoods in Pela Mampang Urban Village and 33 of 79 Neighborhoods in Petogogan Urban Village were flooded with a total area of 100 years return period of flood inundation reaching 39.58 ha. The affected infrastructure reached 1,903 units with an area of 3.27 ha of inundated roads. It is hoped that this research can provide input for future infrastructure planning and river regulation in the context of better disaster anticipation and mitigation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Daniel Mangasi
"Permasalahan banjir di DKI Jakarta pada dasarnya disebabkan dari berbagai faktor yakni faktor natural/proses alamiah dan akibat campur tangan manusia/faktor non alami. Konsep Water Sensitive City merupakan sebuah konsep infrastruktur hijau yang berperan langsung terhadap permasalahan hidrologi perkotaan dengan tujuan menciptakan kota ramah air berkelanjutan. Pemilihan lokasi prioritas pada Kali Krukut dilakukan dengan melakukan metode pembobotan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan parameter Banjir. Hasil skoring menunjukan lokasi prioritas pada penelitian ini berada di Kelurahan Cipedak. Berdasarkan hasil analisis penerapan nature based solution dengan menggunakan software GITBoLA di Kelurahan Cipedak menunjukan hasil intervensi penerapan NBS adalah seluas 29,38 atau sekitar 19% dari total luas lahan kelurahan Cipedak seluas 154,60 Ha. Analisis lingkungan penerapan NBS pada wilayah Cipedak menunjukan penerapan NBS berpengaruh terhadap peningkatan kualitas lingkungan melalui peningkatan kualitas air, peningkatan kemampuan daya resapan air dan pengurangan polutan. Pembangunan NBS juga memberikan manfaat secara sosial melalui healing environment yang tercipta melalui penyediaan ruang terbuka hijau. Sedangkan pada aspek ekonomi pembangunan NBS dengan biaya pembangunan Rp284.500.756.600 dapat melindungi nilai aset lahan sebesar Rp13.914.000.000.000 dan berpotensi meningkatkan harga lahan sebesar 14,32% atau sebesar 1.940.400.000.00. Hasil dari penelitian analisis adalah skenario dan rekomendasi penerapan NBS pada Kelurahan Cipedak, yang dapat digunakan sebagai acuan dasar perencanaan pembangunan perkotaan dengan pendekatan kota ramah air berkelanjutan.

Flooding problems in DKI Jakarta are basically caused by various factors, namely natural factors / natural processes and due to human intervention / non-natural factors. The Water Sensitive City concept is a green infrastructure concept that plays a direct role in urban hydrology problems with the aim of creating a sustainable water-friendly city. The selection of priority locations in Krukut River was carried out by conducting a weighting method for each aspect related to Flood parameters. The scoring results show that the priority location in this research is in Cipedak Urban Village. Based on the results of the analysis of the application of nature-based solutions using GITBoLA software in Cipedak Urban Village, the result of the intervention of NBS application is an area of 29.38 or about 19% of the total land area of Cipedak Urban Village of 154.60 Ha. The environmental analysis of NBS implementation in the Cipedak area shows that the implementation of NBS has an effect on improving environmental quality through improving water quality, increasing water absorption capacity and reducing pollutants. The development of NBS also provides social benefits through the healing environment created through the provision of green open space. Meanwhile, in the economic aspect, the development of NBS with a development cost of Rp284,500,756,600 can protect the value of land assets of Rp13,914,000,000,000 and has the potential to increase land prices by 14.32% or 1,940,400,000,00. The results of the research analysis are scenarios and recommendations for implementing NBS in Cipedak Village, which can be used as a basic reference for urban development planning with a sustainable water-sensitive city approach."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawati Sugiyo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air Kali Krukut sehubungan dengan penggunaan tanah daerah sempadannya. Daerah penelitian adalah Kali Krukut di Kota Depok dengan sempadan sungainya sejauh 50 meter di kanan dan kirinya dan dibagi menjadi enam ruas. Penggunaan tanah sempadan diklasifikasikan menjadi penggunaan tanah sempadan berpenyangga dan yang tidak berpenyangga. Pengukuran parameter kualitas air dilakukan selama lima hari pada waktu pagi dan siang pada masing-masing ruas sungai. Perbedaan nilai parameter kualitas air dipengaruhi oleh penggunaan tanah sempadannya. Pada sempadan yang tidak berfungsi sebagai penyangga, umumnya memiliki kualitas air yang lebih buruk dibandingkan dengan sempadan yang berfungsi sebagai penyangga.

This paper summarizes the results of Kali Krukut water quality related to landuse on its riparian zone. Research area is Kali Krukut at Depok City with its 50 m wide riparian zone and divided into six segments. Landuse on the riparian zone classified as buffered and unbuferred zone. Water quality parameters measured on each part of the river within five days in the morning and noon. The different concentrations of the water quality are influenced by landuse on its riparian zone. Unbuffered zone has a bad water quality than buffered zone."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S34210
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iid Itsna Adkhi
"Perubahan iklim menyebabkan peningkatan intensitas hujan yang cukup tinggi yang menyebabkan peningkatan kerentanan kejadian banjir di wilayah perkotaan. Pengelolaan DAS yang tepat dapat meningkatkan ketahanan DAS terhadap bencana banjir. DAS Kali Sunter adalah wilayah perkotaan yang rutin mengalami banjir. Metode yang digunakan untuk menganalisa ketahanan DAS antara lain adalah analisa spasial, statistik dan deskriptif dengan menggunakan data detail dan disajikan pada skala Desa/Kelurahan. Tingkat curah hujan, kondisi struktur geologi, penurunan muka tanah dan penutupan lahan di wilayah DAS Kali Sunter memungkinkan kejadian banjir terjadi di wilayah tersebut. Pengendalian banjir tertuang dalam rencana penataan ruang dan wilayah. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap ancaman bencana banjir masih sangat minim. Tingkat ketahanan bencana banjir di wilayah DAS Kali Sunter berada pada tingkat “Sedikit Tahan”. Ketahanan akan bencana banjir dapat diperoleh dengan mengkombinasikan kemampuan adaptasi masyarakat dan kebijakan pemerintah yang tepat dalam pengendalian banjir sesuai dengan kondisi fisik DAS.

Climate change triggers an increase in precipitation intensity which affects higher flood vulnerability in urban areas. Proper watershed management can increase floods disaster resilience. The Kali Sunter watershed is an urban area that regularly experiences flooding. The methods used to analyze watershed resilience include spatial, statistical and descriptive analysis utilizing detailed data and described at the Village level. The intensity of rainfall, the geological structure condition, land subsidence and land cover in the watershed allows floods to occur frequently. Flood control is involved in spatial and regional planning. The level of public awareness of the flooding threat is still low. The degree of flood resilience in the Kali Sunter watershed is at the "Less Resilience". The flood disaster Resilience can be obtained by combining the adaptability of the community and appropriate governance policies in flood control in accordance with the watershed physical conditions.
"
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
" Pertumbuhan kota yang semakin pesat dan didukung dengan semakin besarnya mobilitas, menimbulkan adanya daerah pertanian yang dipengaruhi oleh kota. Hal ini akan berdampak pada pertanian, pola penggunaan tanah dan struktur tenaga kerja pertanian di daerah tersebut. Karena yang paling jelas dalam melihat dampak pertumbuhan penduduk terhadap tanah adalah pada tingkat administrasi paling bawah, sehingga daerah yang dikaji Kelurahan krukut Limo Depok. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik wilayah pinggiran kota Jakarta mempengaruhi distribusi dan mobilitas tenaga kerja pertanian. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif dengan metode overlay peta. Wilayah penelitian dibagi atas tiga klasifikasi, yaitu wilayah dengan karakteristik sangat dinamis, dinamis dan kurang dinamis. Didapatkan hasil bahwa pada wilayah sangat dinamis hanya terdapat 8 orang penggarap. Pada wilayah dinamis terdapat 6 petani pemilik dan 76 penggarap. Sedangkan pada wilayah kurang dinamis, 55 dari 150 petani memiliki tanah pertanian. Disimpulkan bahwa konsentrasi penggarap pada wilayah dinamis dan kurang dinamis. Konsentrasi petani pemilik pada wilayah kurang dinamis. Wilayah yang menjadi tujuan utama penggarap adalah wilayah dinamis dan petani pemilik pada wilayah kurang dinamis. Semakin dinamis suatu wilayah, semakin sedikit jumlah tenaga kerja pertanian dengan status pemilik dan mendorong penggarap untuk bermobilitas dalam bertani. Kata kunci: dinamis; distribusi; karakteristik wilayah; mobilitas; tenaga kerja pertanian. viii+88 hlm; gbr; peta;tab; lamp. Bibliografi: 18 (1982-2005) iii"
Universitas Indonesia, 2007
S33958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusumastuti
"Untuk mengetahui hubungan antara Indeks Keanekaan alga perifitik dengan Indeks Kualitas Air Sungai Krukut- Banjir Kanal dan Sunter yang digunakan sebagai sumber air baku PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) DKI Jakarta, telah dilakukan penelitian komunitas alga perifitik yang hidup di kedua sungai tersebut dengan metode substrat buatan. Dari 3 stasiun di Sungai Krukut-Banjir Kanal ditemukan 31 jenis alga perifitik, dan dari 3 stasiun di Sungai Sunter ditemukan 24 jenis alga perifitik. Jenisjenis alga perifitik dari kelas Baci1lariophyceae (diatom) merupakan yang terbanyak ditemukan baik di Sungai Krukut- Banjir Kanal maupun di Sungai Sunter. Berdasarkan Indeks, Keanekaan alga perifitik diketahui bahwa air Sungai Krukut-Banjir Kanal di stasiun Cinere tercemar sedang, sedangkan di stasiun Cilandak dan Muara Angke tidak tercemar. Tingkat pencemaran di Sungai Sunter adalah sebagai berikut: di stasiun Sukatani tidak tercemar, sedangkan di stasiun Pule Gadung dan Lagoa tercemar sedang. Berdasarkan Indeks Kualitas Air (NSF WQI) diketahui bahwa kualitas air Sungai Krukut-Banjir Kanal adalah sebagai berikut: di stasiun Cinere termasuk sedang, sedangkan di stasiun Cilandak dan Muara Angke termasuk baik. Kualitas air Sungai Sunter di stasiun Sukatani termasuk baik, sedangkan di stasiun Pule Gadung dan Lagoa termasuk sedang Dari uji korelasi jenjang Spearman diperolah kesimpulan bahwa ada korelasi positif antara Indeks Keanekaan alga perifitik dengan Indeks Kualitas Air di Sungai Krukut-Banjir Kanal dan Sunter. Dengan demikian, Indeks Keanekaan alga perifitik dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas air."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>