Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77668 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ajruddin Akhmad Pramono
"Transjakarta merupakan sistem transportasi berjenis Bus Rapid Transit BRT pertama yang ada di kawasan Asia Tenggara. Salah satu koridor layanannya adalah koridor IX dengan rute Pinang Ranti ndash; Pluit, menjadi salah satu rute tersibuk dari seluruh koridor yang ada. Maka dari itu penting untuk memberikan layanan yang terbaik bagi penumpang. Proses penelitian dilakukan dengan dua metode yaitu survei statis dan survei dinamis pada jam sibuk pagi hari kerja, untuk mendapatkan data ridership, okupansi penumpang, waktu tempuh, waktu tunggu penumpang, dan waktu antara. Waktu antara rata-rata diketahui sebesar 7,92 menit yang berarti tidak memenuhi Standar Pelayanan Minimum Transjakarta SPM, kemudian setelah melakukan pengolahan data diketahui frekuensi pelayanan yang ada sebesar 8 bus per jam dengan kapasitas 909 penumpang per jam belum cukup memenuhi kebutuhan yang ada sebesar 2615 penumpang per jam, sehingga dilakukan analisis perbaikan untuk meningkatkan frekuensi pelayanan. Ketika analisis dilakukan dengan acuan minimum SPM, dengan waktu antara 5 menit maka frekuensi menjadi 12 bus per jam dengan kapasitas 1440 penumpang per jam dan ketika acuan minimum adalah demand 2615 penumpang per jam maka frekuensi yang dibutuhkan 22 bus per jam dengan waktu antara 2,75 menit.

The first Bus Rapid Transit BRT transportation in Southeast Asia is Transjakarta. One of the service corridors is corridor IX nine route Pinang Ranti Pluit, this becoming one of the busiest routes of Transjakarta services. Therefore it is important to provide the best service for passengers. The research process is carried out by two methods static survey and dynamic survey during the morning rush hour, to get ridership data, passenger occupancy, travel time, passenger waiting time, and headway time. Average headway is known at 7.92 minutes which does not meet the requirements of Transjakarta rsquo s Minimum Service Standard SPM , from the headway obtained existing service frequency of 8 buses per hour with capacity 909 passengers per hour which not enough to fulfill requirement of 2615 passengers per hour, so then the improvement analysis is done to increase service frequency. When the analysis is conducted with minimum SPM reference, with headway 5 minutes then the frequency becomes 12 buses per hour with capacity of 1440 passengers per hour and when the minimum reference is demand 2615 passengers per hour then the required frequency 22 buses per hour with 2,75 minutes headway."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Muhammad Fauzi
"Dioperasikannya Bus Transjakarta koridor IX oleh Pemerintah Provinsi DKI. Jakarta menyebabkan dihapusnya trayek bus reguler yang bersinggungan 50% atau lebih dengan jalur Bus Transjkarta koridor IX. Untuk itu perlu dilakukan analisa mengenai dampak penghapusan trayek bus reguler akibat beroperasinya Bus Transjakarta koridor IX tersebut terhadap penumpang.
Dampak-dampak yang dianalisa anatara lain, pola perjalanan, biaya total perjalanan, waktu total perjalanan, waktu tunggu bus, kenyamanan dan keamanan menggunakan bus sebelum dan sesudah dihapusnya trayek bus reguler. Untuk mengetahui dampaknya terhadap responden digunakan metode analisa deskriptif dan Uji Hipotesis-Z. Dari analisis tersebut didapat bahwa penghapusan trayek bus reguler berdampak pada waktu total perjalanan, waktu tunggu bus, kenyamanan dan keamanan.

The operation of the corridor IX Bus Transjakarta that is operated by the provincial governments of DKI Jakarta, has led to the elimination of the regular bus routes which the routes is intersect with 50% or more corridor IX Transjakarta Bus lane. From that cause, we need to do an impact study of the operation Bus Transjakarta corridor IX Pinang Ranti-Pluit to Elimination of regular Bus route on the passengers.
The impacts that we need to analyze such as, travel patterns, total cost for the bus trip, total time for the bus trip, bus waiting time, comfort and safety of using the bus before and after the elimination of the regular bus routes. To determine its impact on the respondents, we use descriptive analysis method and Hypothesis Test-Z. From the analysis we will find that the elimination of regular bus routes has an impact on the total time for the bus trip, bus waiting time, comfort and safety.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1723
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ratna Lestari
"Skripsi ini membahas kompetisi antara Busway dengan angkutan umum non-busway yang beroperasi pada jalur yang berhimpit dengan jalur busway koridor IX (Pluit-Pinang Ranti) pada segmen antara halte Pancoran barat dan halte Cawang Ciliwung. Hasil penelitian ini menggambarkan suatu pilihan pelaku perjalanan dalam memilih moda transportasi yang akan digunakan. Pemilihan akan didasarkan pada kondisi-kondisi yang telah ditawarkan, yaitu melalui atribut tarif dan waktu tempuh. Kemudian akan diberikan suatu saran mengenai penaatan ulang rute angkutan umum eksisting, sehingga dapat mengefektifkan pengoperasian Busway.

This Thesis discuss about competition between Busway and Non-Busway Transportation on the Lane Coincided with Busway Coridor IX (Pluit-Pinang Ranti) segment Pancoran Barat-Cawang Ciliwung. The result of this study represents people preferences on choosing the transportation mode they will use. The preference is based on conditions offered, which is using atribute rate and time. Then, suggestions will be given, about re-routing of the existing mass transportation route, thus can make the operation of Busway effective."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50569
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Herbudi Pamungkas
"ABSTRAK
Setiap keputusan yang diambil pemerintah apapun bentuknya pasti membawa suatu akibat bagi masyarakat. Akibat tersebut dapat bersifat postif ataupun negatif. Begitu juga dengan keputusan pemerintah mencabut izin trayek bus reguler sebagai akibat dioperasikannya busway koridor IX dan X . Skripsi ini membahas perlindungan hak penumpang bus reguler akibat pencabutan izin trayek bus reguler. Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian hukum normatif dengan menggunakan bentuk penelitian kepustakaan dan melakukan pendekatan analitis.Dalam penelitian ini disimpulkan mengenai latar belakang pencabutan izin, kewenangan pemerintah dalam pencabutan izin dan permasalahan yang dialami konsumen yang diakibatkan dari pencabutan izin trayek bus reguler oleh Pemerintah DKI Jakarta. Hasil penelitian ini berupa analisis hak konsumen yang dirugikan akibat pencabutan izin trayek dan upaya hukum atas masalah tersebut.

ABSTRACT
Any decisions taken by the gozvernment in any form must be brought to the result for the people. The result can be either positive or negative. It is also the decision of the Government to revoke the permission of the regular route bus, as a result of the operation of the corridor routes of buses IX and X. This thesis discusses the protection of regular bus passengers due to revocation of a regular bus route permit. The study of this thesis is a normative legal study with the research library of forms and the analytical approach. The study concluded about background revocation, government authority on the permit revocation and problems experienced by consumers as a result of the revocation of regular bus routes permit by the Government of the DKI Jakarta. The results of this form is an analysis on the rights of consumers suffered because of the revocation of the permit route and the remedies for the problem. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
S401
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Melindayanti Nurwulan
"ABSTRAK
Transjakarta adalah salah satu pilihan moda transportasi dengan sistem BRT yang diaplikasikan pada daerah Jakarta dan sekitarnya. Transjakarta telah beroperasi sejak tahun 2004, namun pada pengoperasiannya Transjakarta dinilai masih kurang efisien dikarenakan adanya pengaruh dari lalu-lintas di sekelilingnya. Pada operasional bus Transjakarta sering kali terdapat adanya sinyal prioritas khusus bus Transjakarta agar armada tidak memiliki tundaan yang terlalu lama, namun pada beberapa tempat masih terdapat simpang yang belum melakukan integrasi dengan Transjakarta sehingga belum terdapat sinyal bus prioritas yang membuat armada Transjakarta memiliki tundaan yang cukup besar dikarenakan terhambat oleh lampu merah pada simpang tersebut. Pada skripsi ini dilakukan analisis pengaruh lalu-lintas khususnya simpang bersinyal yang belum terintegrasi dengan Transjakarta berdasarkan karakteristik simpang tersebut. Analisis ini dibantu dengan dibuatnya time space diagram untuk mengidentifikasi dimana segmen yang paling sering mengalami hambatan. Hasil akhir dari analisis ini adalah diketahui seberapa besar pengaruh lalu-lintas khususnya simpang bersinyal pada operasional Transjakarta serta perlu atau tidaknya rekayasa lalu-lintas untuk menaikkan tingkat pelayanan Transjakarta.

ABSTRACT
Transjakarta is one of the modes of transportation with BRT system applied to Jakarta area and its surroundings. Transjakarta has been operating since 2004, but in its operation, Transjakarta is considered inefficient due to the influence of the traffic around it. In Transjakarta bus operation there are often special Transjakarta bus priority signals so that the fleet does not have long delay, but in some section there are still intersections that have not been integrated with Transjakarta which is makes Transjakarta fleet has a big enough delay because it is blocked by a red light at the intersection. In this thesis, traffic effects to Transjakarta rsquo s fleet has been analyzed, especially the signal intersection that has not been integrated with Transjakarta based on the characteristics of the intersection. This analysis is assisted by the creation of time space diagrams to identify which segments are most commonly constrained. The end result of this analysis is known how big the influence of traffic, especially the intersection of Transjakarta operations and the need of traffic engineering to raise the level of service Transjakarta. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Puji Astuti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor internal dan eksternal terhadap kelelahan yang terjadi pada pengemudi Bus Transjakarta Koridor 9. Variabel yang diteliti adalah usia, IMT, dan kuantitas tidur sebagai faktor internal. Shift kerja, durasi mengemudi, dan waktu istirahat sebagai faktor eksternal. Kelelahan diukur menggunakan kuesioner kelelahan subjektif dari IFRC. Hasil dari penelitian ini adalah sebagian besar pengemudi mengalami kelelahan ringan. Umumnya kelelahan tersebut mengarah pada pelemahan aktivitas. Obesitas merupakan satu-satunya faktor dalam penelitian ini yang berhubungan dengan kelelahan yang terjadi pada pengemudi Bus Transjakarta Koridor 9 tahun 2014.

This study aims to determine relationship internal factor and external factor with fatigue in Transjakarta Bus driver corridor 9. Variable examined include age, IMT, and quantity of sleep as internal factors. Workshift, driving duration, and breaking time as an external factors. The instrument of this study is questionnaire subjective feeling of fatigue of IFRC. The results of this study are most driver experienced mild fatigue. The general fatigue leads to weakening activity. Obesity is the only factor in this study is related to driver fatigue which occurs in TransJakarta Bus Corridor 9, 2014."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harianja, Sarah Rotua
"Penelitian ini dilakukan di transportasi umum Bus Rapid Transit dari Jakarta, Indonesia, Transjakarta koridor 13 dengan tujuan untuk mengidentifikasi strategi guna meningkatkan kualitas pelayanan pengguna Transjakarta koridor 13 menggunakan pendekatan SERVQUAL dan integrasi metode Kano Model-Quality Function Deployment. Factor Analysis, Kano Model ,dan Quality Function Deployement. Terdapat 36 kriteria atribut pelayanan yang dikelompokkan dalam 5 dimensi SERVQUAL,  dengan jumlah 6 kriteria Assurance, 6 kriteria Emphaty, 5 kriteria Reliability, 6 kriteria Responsiveness, dan 13 kriteria Tangibles.
Hasil Kano Model menunjukan terdapat 15 atribut masuk dalam kategori One-dimensional, 17 kategori Must-be, 1 kategori Indifferent, dan 3 dalam kategori attaractive. Dari 36 atribut kualitas pelayanan ini menghasilkan persyaratan teknis atau strategi untuk memenuhi atribut pelayanan tersebut dengan penggunaan House of Quality tingkat satu yang mendapatkan 5 strategi prioritas sebagai bentuk peningkatan kualitas pelayanan pengunjung untuk memenuhi 36 atribut pelayanan yang sudah diidentifikasi sebelumnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Luthfiani
"Pendapatan masyarakat yang meningkat dan tersedianya berbagai moda transportasi memerlukan peningkatan pelayanan yang meliputi keselamatan perjalanan, ketepatan waktu, kemudahan pelayanan, kenyamanan dan keandalan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membangun sarana transportasi publik yang memiliki sistem pelayanan yang sistematis, terkoordinasi dan terintegrasi dengan moda lain menawarkan waktu tempuh yang lebih cepat, tingkat pelayanan yang lebih baik, dan level kenyamanan yang lebih memadai dibanding armada bus konvensional. Sarana transportasi umum tersebut adalah Bus Rapid Transit (BRT).
Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji kenyamanan pengguna bus TransJakarta. Untuk mencapai tujuan tersebut, sasaran yang harus dicapai adalah menganalisis tingkat kenyamanan bus TransJakarta berdasarkan faktor-faktor kondisi penumpang di dalam bus rapid transit yang dilihat dari kepadatan, kebisingan, dan temperatur di dalam bus rapid transit yang dikaitkan dengan tarif. Lokasi pengamatan di lakukan pada koridor 1 (Blok M - Kota). Statistika ANOVA oneway dan twoway. ANOVA twoway digunakan untuk mengetahui kenyamanan yang membandingkan kepadatan 100% dan 150% di bus rapid transit dan di halte dengan tarif.
Hasil analisis menunjukan bahwa penumpang tidak mempermasalahkan kenaikan tarif asalkan kenyamanan didapat, tetapi penumpang mempermasalahkan kepadatan karena kenyamanan tidak didapat. Sedangkan analisis ANOVA oneway digunakan untuk mengetahui kenyamanan di dalam bus rapid transit dan di halte. Apabila ditinjau dari tarif dan kepadatan di bus rapid transit, penumpang tidak merasa nyaman.
Ditinjau dari tarif di bus rapid transit dan kepadatan di halte, penumpang tidak merasa nyaman. Rata - rata tingkat kebisingan adalah 75 dB(A) dan temperatur di dalam bus rapid transit cukup panas yaitu berkisar antara 26°C - 27°C dan siang hari berkisar antara 28°C - 29°C. Dan survei jumlah penumpang yang terbanyak untuk jalur Kota - Blok M yaitu pada pukul 06.30 - 07.30WIB dan 17.00 - 18.00 WIB. Sedangkan pada jalur Blok M - Kota pada pukul 07.45 - 08.30 WIB dan 14.30 - 15.30 WIB. Adapun rasio kebisingan dan jumlah penumpang dapat dirumuskan dengan persamaan y = -0,0227 + 76,918 dengan nilai R2 = . Dan persamaan untuk rasio temperatur dan jumlah penumpang adalah y = 0,0164x + 27,271 dengan nilai R2 = 0,0551

Due to the increase of public income and the availability of transportation mode, the increase of serviceability level which includes journey safety, punctuality, customer service, level of comfort, and reliability is very crucial. The government of Jakarta City built a public transportation facility that has systematical, coordinated, and fully integrated service system with other transportation mode in the area, that offers faster travel time, better level of service, and a more preferable level of comfort compare to conventional bus fleet. It is called Bus Rapid Transit (BRT).
The goal of this research is to formulate comfort level for BRT users. To achieve that goal, certain target must be obtain, which is to analyse the level comfort on Transjakarta Bus Fleet. It is based on passenger factors inside the bus from density level, turmoil level, and temperature which is compared to the bus fare. Observation is conducted on corridor 1 (Blok M -Kota). This research used ANOVA oneway and twoway program. The Anova twoway analysis program is used to discover the level of comfort which compared density 100% and 150% on the Bus Rapid Transit and on bus stops by bus fares.
The result shows that bus fares is not an issue for the passangers as long as the desired level of comfort is gained, contrary to density which is a big problem concerning comfort issue. Anova oneway analysis is used to discover the level of comfort inside the Bus Rapid Transit fleet and on bus stops. It concludes that considered from fares and the density of both bus fleet and bus stops, the present Bus Rapid Transit performance does not meet the level of comfort desired by passengers. The avarage noise level is 75 dB (A) and the inside temperature of the bus is considered high which is at the level of 26°C - 27°C and could reach the level of 28°C - 29°C in daytime.
Based on the survey conducted, the highest amount of passengers is for rute Kota-Blok M at 06.30-07.30 AM and 05.00-06.00 PM. As for the return rute Blok M-Kota, °Ccures at 07.45 - 08.30 AM and 02.30 - 03.30 PM. As for turmoil ratio and amount of passenger is shown by eqution y = -0,0227 + 76,918 with value R2. And equation for temperature and amount of passenger is y = 0,0164x + 27,271 with value R2 = 0,0551
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Efendi
"Jalur TransJakarta dirancang untuk digunakan secara eksklusif oleh kendaraan TransJakarta, sehingga pengendara lain tidak diizinkan memasuki atau melintasi jalur tersebut. Namun, pada kenyataannya, masih banyak pengendara yang tidak mematuhi aturan tersebut. Well noted, Mas Andi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kecepatan kendaraan terhadap tingkat intensitas emisi karbon pada koridor TransJakarta. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis faktor penyebab kenaikan emisi karbon pada koridor TransJakarta serta merumuskan rekomendasi strategi dan kebijakan untuk perbaikan arus lalu lintas BRT di Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Analisis data dilakukan dengan program statistik SPSS, ArcGIS, dan analisis kebijakan sektor transportasi pada jalur TransJakarta koridor 1 dan 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koridor 1 (Blok M-Jakarta Kota) memiliki arus lalu lintas yang lebih baik dibandingkan koridor 3 (Juanda-Kalideres). Kecepatan kendaraan (km/jam) dan emisi CO2 (ppm) berkorelasi negatif, dengan setiap penambahan 1 km/jam kecepatan kendaraan mengurangi 2,785 ppm CO2. Tanpa intervensi kebijakan seperti HKBK dan ganjil-genap, koridor 3 akan semakin macet dan intensitas emisi CO2 meningkat. Implementasi kebijakan tersebut dapat diperluas pada koridor dengan penggunaan lahan beragam dan daerah industri. Penelitian ini memberikan rekomendasi penerapan sistem transportasi terintegrasi untuk mendorong mobilitas berkelanjutan dan pemerataan akses transportasi.

TransJakarta lanes are designed to be used exclusively by TransJakarta vehicles, so other motorists are not allowed to enter or cross the lane. However, in reality, there are still many motorists who do not comply with these rules. Well noted, Mas Andi. This study aims to analyze the impact of vehicle speed on the level of carbon emission intensity in the TransJakarta corridor. In addition, this study also analyzed the factors causing the increase in carbon emissions in the TransJakarta corridor and formulated recommendations for strategies and policies to improve BRT traffic flow in Jakarta. This research used a mixed method approach, namely quantitative and qualitative. Data analysis was carried out with the SPSS statistical program, ArcGIS, and analysis of transportation sector policies on TransJakarta corridors 1 and 3. The results showed that corridor 1 (Blok M-Jakarta Kota) had better traffic flow than corridor 3 (Juanda-Kalideres). Vehicle speed (km/h) and CO2 emissions (ppm) are negatively correlated, with every additional 1 km/h of vehicle speed reducing 2.785 ppm of CO2. Without policy interventions such as HKBK and odd-even, corridor 3 will become more congested and CO2 emission intensity will increase. Implementation of these policies can be extended to corridors with diverse land uses and industrial areas. This research provides recommendations for implementing an integrated transportation system to encourage sustainable mobility and equitable transportation access.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pulungan, Muhammad Fahri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aksesibilitas Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta bagi penumpang dengan disabilitas pada koridor Sudirman-Thamrin, DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif. Informan dalam penelitian ini adalah 10 orang penumpang BRT dengan disabilitas yang dipilih secara purposive sampling yang merupakan pengguna BRT dengan disabilitas yang menggunakan moda transportasi publik di DKI Jakarta dan pengguna lainnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aksesibilitas BRT bagi penumpang dengan disabilitas pada koridor Sudirman-Thamrin di DKI Jakarta masih belum memadai. Hal ini terlihat dari beberapa aspek seperti fasilitas halte, gate, dan staf yang belum terampil dan ramah disabilitas. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan fisik, layanan, kebijakan dan teknokogi dalam hal aksesibilitas BRT bagi penumpang dengan disabilitas koridor Sudirman-Thamrin, DKI Jakarta.

This study aims to analyze the accessibility of the Transjakarta Bus Rapid Transit (BRT) for passengers with disabilities on the Sudirman-Thamrin corridor, DKI Jakarta. This study uses a qualitative descriptive method with an inductive approach. Informants in this study were 10 BRT passengers with disabilities who were selected by purposive sampling who were BRT users with disabilities who used public transportation modes in DKI Jakarta and other users. Data collection techniques used were in-depth interviews and observation. The results of the study show that the accessibility of BRT for passengers with disabilities on the Sudirman-Thamrin corridor in DKI Jakarta is still inadequate. This can be seen from several aspects such as bus stop facilities, gates, and staff who are not skilled and are disabled friendly. Therefore, there is a need for physical, service, policy and technological improvements in terms of BRT accessibility for passengers with disabilities on the Sudirman-Thamrin corridor, DKI Jakarta."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>