Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153253 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syarif Hidayatullah Al Bahri
"ABSTRAK
Kekerasan fisik pada anak dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk. Salah satu yang banyak dilakukan adalah memukul anak sebagai bentuk hukuman akan kesalahan anak. Kekerasan fisik pada anak dapat menimbulkan berbagai dampak antara lain gangguan depresi, gangguan kecemasan, kepercayaan diri yang kurang, dan kemungkinan perilaku berisiko di masa selanjutnya. Berbagai macam dampak ini dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap prestasi belajar. Akan tetapi, penelitian di Indoensia mengenai hubungan kekerasan fisik terhadap prestasi belajar masih belum banyak dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan riwayat kekerasan fisik terhadap prestasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Beji, Depok. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Data kekerasan fisik diambil melalui kuisioner Childhood Trauma Questionnaire, sedangkan data mengenai prestasi belajar diambil melalui pengumpulan nilai rapor 209 subjek yang merupakan siswa dari SMAN 11 Depok, SMA IT Al Qudwah, SMA Muhammadiyah Beji dan SMA Tarbiyah Islamiyah. Childhood Trauma Questionnaire memiliki sensitivitas 38 dan spesifisitas 80 dalam mendeteksi kekerasan fisik. Dari 209 subjek penelitian, 36 siswa mengalami kekerasan fisik dimana 19 siswa diantaranya memiliki prestasi belajar di bawah rata-rata. Pada kelompok yang tidak mengalami kekerasan fisik, 90 siswa memiliki prestasi belajar di bawah rata-rata dan 83 sisanya memiliki prestasi belajar di atas rata-rata. Hasil uji Chi-Square hubungan kekerasan fisik terhadap prestasi belajar memeberikan hasil nilai p = 0,934 dengan RR = 1,015 95 CI 0,72-1,43 . Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara riwayat kekerasan fisik terhadap prestasi belajar.

ABSTRACT
Physical abuse in children can be manifested in various forms. One of the most common is to hit children as a form of punishment for children 39 s mistakes. Physical abuse in children can cause various effects. These kinds of impacts will affect the child 39 s growth and development, including social functions such as academic performance. However, research in Indonesia regarding the relationship of physical abuse to academic performance is still not widely practiced. The purpose of this research is to know the relationship of history of physical abuse to high school student rsquo s academic performance in Beji, Depok. This study used cross sectional study design. The data of physical violence was taken through the questionnaire of Childhood Trauma Questionnaire, while the data on academic performance was taken through the collection of 209 report cards which were students from SMAN 11 Depok, Al Qudwah IT Senior High School, SMA Muhammadiyah Beji and SMA Tarbiyah Islamiyah. Childhood Trauma Questionnaire has a sensitivity of 38 and a specificity of 80 on detecting physical abuse. Of the 209 study subjects, 36 students experienced physical abuse. Of the 36 students who experienced physical abuse, 19 students had below average learning achievement. While 17 others have above average learning achievement. In the non violent group, 90 students had below average learning achievement and the remaining 83 students had above average learning achievement. Result of Chi Square test of physical abuse relation to academic performance gives result p value 0,934 with RR 1,015 95 CI 0,72 1,43 . This shows that there is no statistically significant relationship between the history of physical abuse to the academic performance. This study can illustrate that physical abuse is not a single risk factor for under average learning achievement."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Telaumbanua, Rizky Saputra
"ABSTRAK
Pengalaman kekerasan seksual pada anak dapat menimbulkan gangguan fisik, emosi, perilaku dan kognitif, sehingga mempengaruhi kapasitas dan fungsi anak, termasuk dalam meraih prestasi belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengalaman kekerasan seksual terhadap prestasi belajar. Subjek penelitian adalah siswa Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Beji, Depok. Penelitian menggunakan metode cross sectional dimana dilakukan penyebaran kuesioner demografi dan Childhood Trauma Questionnaire serta pengumpulan nilai rapor kepada 209 subjek yang merupakan siswa dari SMAN 11 Depok, SMA IT Al Qudwah, SMA Muhammadiyah Beji dan SMA Tarbiyah Islamiyah. Childhood Trauma Questionnaire memiliki sensitivitas 45 dan spesifisitas 93 dalam menentukan pengalaman kekerasan seksual. Dari 209 subjek, 35 orang mengalami kekerasan seksual dan 174 sisanya tidak mengalami. Untuk kelompok yang mengalami kekerasan seksual, 20 orang memiliki nilai rapor dibawah rata-rata kelas dan 15 lainnya memiliki nilai diatas rata-rata. Adapun pada kelompok yang tidak mengalami kekerasan seksual, 89 orang memiliki nilai dibawah rata-rata dan 85 sisanya memiliki nilai diatas rata-rata. Pada kelompok yang mengalami kekerasan seksual, mayoritas 25 subjek hanya mengalami kekerasan seksual ringan ke menengah dengan skor rata-rata untuk kekerasan seksual adalah 7,23 0,35. Uji Chi-Square antara pengalaman kekerasan seksual dan prestasi belajar menunjukkan nilai p = 0,517 dengan RR = 1,27 95 CI 0,61-2,64 . Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengalaman kekerasan seksual dengan prestasi belajar subjek penelitian. Penelitian lebih lanjut dengan desain penelitian yang lebih ideal dan teknik diagnosis yang lebih akurat diperlukan untuk menguatkan penelitian ini.

ABSTRACT
Child sexual abuse can lead to physical, emotional, behavioral dan cognitive impairment, thus affecting the capacity and function of children, including academic performance. The objective of this research is to analyze the relationship between history of child sexual abuse and academic performance. Subject are senior high school students in Beji District, Depok. This research was a cross sectional study, which had done by distributing demography and childhood trauma questionnaire to participant, and then collecting their school report score. There were 209 subjects, whom were students from SMAN 11 Depok, SMA IT Al Qudwah, SMA Muhammadiyah Beji and SMA Tarbiyah Islamiyah. Childhood trauma questionnaire has a 45 sensitivity and 93 specificity in diagnosing sexual abuse. From the 209 subjects, 35 subjects had experienced sexual abuse. In this group, 20 subjects had school report score below the class average. Meanwhile, of the 174 people who have not experienced sexual abuse, 89 subjects had school report score below the class average. In positive sexual abuse experienced group, majority of subjects 25 subjects had experienced slight to moderate sexual abuse with mean score is 7,23 0,35. Chi Square test between history of child sexual abuse and academic performance have p 0,517 with RR 1,27 95 CI 0,61 2,64 . The study shows that there is no statistically significance association between history of sexual abuse and academic performance. Further, research with more ideal study design and more accurate diagnostic instrumen are necessary to asses this result."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Cahya Devi Atmantika
"ABSTRAK
Pendahuluan: Penelantaran fisik adalah bagian dari kekerasan pada anak di mana orangtua atau anggota keluarga lain gagal mendukung perkembangan dan kesejahteraan anak. Penelantaran fisik dapat menyebabkan berbagai dampak, salah satunya dalam prestasi belajar di sekolah. Dibanding kelompok umur lainnya, remaja lebih rentan mengalami gangguan mental karena remaja sering kali tidak melaporkan kondisinya akibat ketidaktahuan, rasa takut, atau malu. Metode: penelitian ini berbentuk cross-sectional dengan total subjek berjumlah 209 orang. subjek mengisi Childhood Trauma Questionnaire dan dinilai apakah subjek memiliki riwayat penelantaran fisik. Kemudian peneliti mengumpulkan data rapor semester genap pada tahun ajaran 2016/2017 untuk setiap subjek. Hasil: terdapat data demografi dari subjek berupa jenis kelamin, usia, suku, pendidikan orangtua, pekerjaan orang tua, pendapatan orangtua, dan jumlah tanggungan orangtua. Uji Chi-square memberikan hasil nilai P=0,173 dan RR 0,813 95 CI 0,616-1,073 . Kesimpulan: tidak terdapat hubungan antara riwayat penelantaran fisik terhadap prestasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Beji, Depok. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkaji faktor-faktor lainnya yang dapat menjadi perancu untuk prestasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas.

ABSTRACT
Introduction Physical neglect is a part of child maltreatment, which means the failure of parents or other family member to support the development and welfare of a child. Physical neglect has many impacts, one of them is in academic performance at school. Compared with other age, teenagers are more susceptible to have mental disorders because they tend not to report their condition due to ignorance, fear, or shame. Method this is a cross sectional study with the total of 209 subjects. Subjects answered Childhood Trauma Questionnaire and were assessed whether the subject has a history of physical neglect. Then, the researcher collected the report data of even semester in the academic year of 2016 2017 for every subjects. Results there are demography data from the subjects, consist of gender, age, ethnic group, parent rsquo s academic status, parent rsquo s jobs, parent rsquo s salaries and the number of parental dependents. Chi square test shows P value 0,173 and RR 0,813 95 CI 0,616 1,073 . Conclusion there is no association between history of physical neglect and academic performance of Senior High School student in Kecamatan Beji, Depok. Another study should be conducted to find the confounding factors of academic performance of Senior High School students.
"
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisya M. Safri
"ABSTRACT
Pendahuluan: Kekerasan emosional atau kekerasan psikologis merupakan tindak penganiayaan secara emosional pada seseorang yang berlangsung lama sehingga menimbulkan efek samping pada perkembangan emosi dan kognitifnya. Tindakan kekerasan emosional pada anak sering tidak terdeteksi baik disebabkan oleh faktor individu, keluarga, dan lingkungan. Metode: Desain penelitian cross-sectional digunakan dalam penelitian ini dengan total subjek adalah 209 subjek. Subjek mengisi data demografi dan Childhood Trauma Questionnaire sebagai alat skrining perlakuan salah pada anak dan selanjutnya dinilai apakah anak terebut memiliki riwayat kekerasan emosional atau tidak. Setelah itu nilai rapor individu tahun ajaran 2016/2017 pada semester genap dikumpulkan untuk mengukur prestasi belajar. Hasil: Hasil dari proses pengisian data demografi didapatkan sebaran usia, jenis kelamin, suku, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua, dan jumlah tanggungan orang tua. Uji Chi-square antara riwayat kekerasan emosional dan prestasi belajar memberikan hasil berupa nilai p = 0.176 dan RR = 1,135 (95% CI 0,850-1,516). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara riwayat kekerasan emosional dengan prestasi belajar siswa sekolah menengah atas di Kecamatan Beji, Depok. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor perancu yang dapat memengaruhi prestasi belajar siswa Sekola Menengah Atas.

ABSTRACT
Introduction: Emotional or psychological violence is an act of emotional abuse to a person that lasts a long time, causing side effects on his emotional and cognitive development. Acts of emotional abuse in children are often not detected either due to individual, family, and environmental factors. Method: A cross-sectional study design was used in this study with a total of 209 subjects. Subjects filled out demographic data and Childhood Trauma Questionnaire as a screening tool for mistreatment of children and then assessed whether the child had a history of emotional abuse or not. After that, the individual report cards of the 2016/2017 school year in the even semester are collected to measure learning achievement. Results: The results of the demographic data filling process obtained the distribution of age, gender, ethnicity, parental education, parental occupation, parental income, and the number of dependent parents. Chi-square test between the history of emotional abuse and learning achievement gave the results in the form of p = 0.176 and RR = 1.135 (95% CI 0.850-1.516). Conclusion: There is no relationship between the history of emotional violence with the high school student achievement in Beji District, Depok. Further research is needed to find out the confounding factors that can affect the learning achievement of senior high school students."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Hanasa
"ABSTRAK
Penelantaran emosional adalah ketidakmampuan orang tua atau pengasuh utama untuk merespon kebutuhan emosional anak dengan ditandai kurangnya interaksi antara orang tua atau pengasuh utama terhadap anak. Dampak dari penelantaran emosional dapat berpengaruh pada berbagai aspek, salah satunya adalah prestasi belajar anak. Kasus penelantaran emosional atau perlakuan salah lainnya pada remaja seringkali tidak terdeteksi. Hal ini disebakan oleh kurang terbukanya remaja akan pengalaman tidak menyenangkan yang dia pernah alami. Desain penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan total subjek yang diteliti berjumlah 209 orang. Subjek tersebut diminta untuk mengisi kuesioner data demografi dan Childhood Trauma Questionnaire untuk dinilai apakah subjek pernah mengalami atau memiliki riwayat penelantaran emosional. Indikator prestasi belajar didapatkan dari nilai rapor individu subjek di semester genap tahun ajaran 2016/2017. Dari hasil pengisian data demografi didapatkan sebaran usia, jenis kelamin, suku, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua, dan jumlah tanggungan orang tua. Dari 209 subjek, 41 subjek memiliki riwayat penelantaran emosional. Hasil menunjukan tidak ada nya hubungan bermakna secara statistik maupun klinis. Uji Chi-square antara riwayat penelantaran emosional dan prestasi belajar memberikan hasil berupa nilai p = 0,176 dan RR = 0.757 95 CI 0,513 ndash; 1,117 . Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor perancu yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa sekolah menengah atas dengan riwayat penelantaran emosional.

ABSTRACT
Emotional neglect is the inability of parent or primary caregiver to provide child rsquo s emotional needs and characterized by lack of interaction between parent of primary caregiver to children. The impact of emotional neglect can affect many aspects, one of which is the child rsquo s academic performance. Cases of emotional neglect or other maltreatment in adolescents are often undetectable caused by the lack of teenager rsquo s openness about the unpleasant experiences that they had experienced. This research is a cross sectional study with 209 subjects. To assess the association between history of emotional neglect and academic performance of high school students, the subjects were asked to fill out a demographic questionnaire and Childhood Trauma Questionnaire. The results of demographic data questionnaire describe the distribution of age, gender, ethnicity, parent education, parent jobs, parent income, and the number of parental dependents. Of 209 subjects, 41 subjects have experienced emotional neglect. The results show there is no statistical and analytical significance. Chi square test between the history of emotional neglect and academic performance gave the result of p value 0.176 and RR 0.757 95 CI 0.513 1.117 . Further research is needed to find out which confounding factors that can influence high school students 39 achievement with a history of emotional neglect.
"
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Aninditha
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran peran moderasi konsep diri akademik terhadap hubungan antara prestasi akademik dan adaptabilitas karir pada siswa Sekolah Menengah Pertama SMP di Kota Depok. Pengukuran adaptabilitas karir dilakukan dengan alat ukur Career Adapt-Abilities Scale CAAS Savickas Porfeli, 2012 . Prestasi akademik diukur melalui nilai rata-rata rapor semester lima partisipan saat duduk di bangku SMP. Sedangkan, konsep diri akademik diukur menggunakan Academic Self Concept for Adolescence ASCA Scale Ordaz-Villegas, Acle-Tomasini, Reyes-Lagunes, 2013 . Partisipan berjumlah 704 orang yang berasal dari dua sekolah di Kota Depok.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari konsep diri akademik terhadap hubungan antara prestasi akademik dan adaptabilitas karir p = .250, LOS = .05 . Artinya, kuat-lemahnya hubungan antara prestasi akademik dan adaptabilitas karir individu tidak dipengaruhi oleh seberapa positif konsep diri akademik yang ia miliki. Berdasarkan hasil penelitian ini, penting dilakukan pengembangan adaptabilitas karir pada siswa SMP, dengan memperhatikan prestasi akademik dan konsep diri akademik yang dimilikinya.

This study aimed to find the moderating role of academic self concept towards the relationship of academic achievement and career adaptability among Junior High School Students in Depok City. Career adaptability was measured using modification of Career Adapt Abilities Scale CAAS Savickas Porfeli, 2012 . Students rsquo average score of 5th semester report used to measure academic achievement. Academic self concept was measured using modification of Academic Self Concept for Adolescence ASCA Scale Ordaz Villegas, Acle Tomasini, Reyes Lagunes, 2013 . This study involve 704 participants from two schools in Depok City.
The result found that there is no significant effects of academic self concept towards the relationship of academic achievement and career adaptability. It means, the strength of academic achievement and career adaptability rsquo s relationship not affected by how positive a person rsquo s academic self concept. Based on this study, its important for Junior High School Students to develop their career adaptability, regard their academic achievement and academic self concept.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S69442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Pangestika
"Kondisi kualitas tidur buruk yang dialami remaja menjadi salah satu faktor yang memengaruhi konsentrasi belajar pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar pada remaja di Kota Depok. Studi cross sectional dilakukan di sebelas SMA di Kota Depok. Sampel penelitian berjumlah 429 siswa dengan rentang usia 12 sampai 18 tahun dengan rerata usia 16 tahun. Sampel diambil menggunakan metode probability sampling; cluster random sampling dikombinasikan dengan simple random sampling. Instrumen yang digunakan berupa instrumen stres, insomnia, kualitas tidur dan konsentrasi belajar. Hasil penelitian menunjukkan kualitas tidur baik 30,5% (131 orang) dan kualitas tidur buruk 69,5% (298 orang). Siswa dengan konsentrasi belajar baik 17,9% (77 orang), konsentrasi belajar menengah 68,8% (295 orang) dan konsentrasi belajar buruk 13,2% (57 orang). Hasil uji chi square menunjukan ada hubungan yang bermakna antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar (p=0,000). Kualitas tidur dapat memengaruhi tingkat konsentrasi belajar baik ataupun buruk pada siswa. Penelitian ini merekomendasikan agar perawat dan pihak sekolah dapat meningkatkan edukasi terkait tidur dan istirahat agar dapat meningkatkan konsentrasi belajar serta prestasi belajar.

The condition of poor sleep quality experience by adolescents is one of the factors that influence the concentration of learning in adolescents. This study aims to determine the relationship between sleep quality and concentration of learning in adolescents in Depok. The cross sectional study was conducted in eleven high schools in Depok City. The research sample consisted of 429 students with an age range of 12 to 18 years with an average age of 16 years. Samples were taken using probability sampling method; cluster random sampling combined with simple random sampling. The instruments used were instruments of stress, insomnia, sleep quality and learning concentration. The results showed good sleep quality of 30.5% (131 people) and poor sleep quality 69.5% (298 people). Students with good learning concentration 17.9% (77 people), secondary learning concentration 68.8% (295 people) and poor learning concentration 13.2% (57 people). Chi square test results showed a significant relationship between sleep quality and concentration of learning (p = 0,000). Sleep quality can affect the level of concentration of learning good or bad for students. This study recommends that nurses and schools can improve education related to sleep and rest in order to improve learning concentration and learning achievement."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Rahmawati
"ABSTRAK

Bullying adalah jenis kekerasan yang sering terjadi di lingkungan sekolah yang dapat mengakibatkan siswa-siswi mengalami masalah dalam prestasi akademis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara bullying dengan prestasi akademis siswa di SMA X di Jakarta. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Responden penelitian ini berjumlah 140 siswa-siswi kelas X dan XI dengan menggunakan stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kejadian dan jenis bullying dengan prestasi akademis siswa. Namun, ada hubungan antara frekuensi bullying dengan prestasi akademis siswa. Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak sekolah dan bidang ilmu keperawatan.


ABSTRACT

Bullying is a kind of violence that often occur in school environment which result in student having problem with academic achievement. This study aimed to measure the relationship of bullying and academic achievement at senior high school X in Jakarta. Design of this study is descriptive corellative with cross sectional approach. Respondents in this study are 140 students in grade 10 and 11 with stratified random sampling. The results of this study show that there are not relationship between prevalence and type of bullying with student?s academic achievement. But, there are relationship between frequent of bullying with student?s academic achievement. Hope this study can be useful for the school and for the field of nursing science.

"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S60413
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arieskawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sumber stres pada siswa atau remaja dan juga strategi coping yang digunakan oleh para siswa kelas XII SMA dalam mendukung prestasi belajar. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi deskriptif. Penelitian ini mengambil tempat dan informan di SMA X, Lampung Tengah. Hasil penelitian menunjukkan sumber stres yang berasal dari lingkungan sekolah memegang peranan paling besar dalam mendukung prestasi belajar siswa. Pada dasarnya para siswa tersebut mampu melakukan strategi coping tertentu dalam mengatasi atau mengurangi sumber stres yang ada sesuai dengan berbagai sumber daya yang dimiliki.

The purpose of this research is to acknowledge the depiction of stressors on students and also the coping strategy which is used by the high school students class XII in terms of supporting the study achievement. The research is done by using qualitative approach with descriptive study research. The research is taken place in X Senior High School, Centre Lampung. The result of this research illustrates the stressor which come from the school’s environment have the biggest roles in supporting the study achievement of students. Basically, those students are able to do the certain coping strategy in order to prevent or to reduce the stressor based on various human resources which the students have."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maha, Ilham Hidayat R.T.
"Internet merupakan sistem jaringan yang menyediakan berbagai layanan yang dapat diakses oleh banyak kalangan dan berbagai kelompok usia. Namun, teknologi ini sering disalahgunakan ke arah negatif dan dapat mengakibatkan kecanduan pada penggunanya. Kedua hal tersebut dapat berimplikasi terhadap penggunaan internet yang bermasalah. Angka kejadian penggunaan internet bermasalah di berbagai negara berkisar antara 0,8 -26,7 . Namun, di Indonesia belum terdapat penelitian mengenai prevalensi penggunaan internet bermasalah. Selain itu, penggunaan internet bermasalah dapat menimbulkan masalah psikososial dan fisik, terutama pada remaja. Perilaku prososial merupakan salah satu sifat sosial dasar manusia untuk membantu orang disekitarnya. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk mengetahui hubungan antara masalah perilaku prososial dan penggunaan internet bermasalah pada remaja. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang dengan analisis data menggunakan uji fischer. Penelitian dilaksanakan pada enam SMP di kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok dengan jumlah sample sebanyak 300. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Kekuatan dan Kesulitan Anak untuk mengukur kekuatan perilaku prososial dan Young rsquo;s Diagnostic Questionnaire for Internet Addiction YDQ untuk mengukur Penggunaan Internet yang Bermasalah. Dari penelitian ini, diperoleh 81 subjek 27 berada pada kelompok remaja dengan penggunaan internet yang bermasalah dan 16 subjek 5,3 berada pada kelompok remaja dengan masalah perilaku prososial. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara masalah perilaku prososial dengan penggunaan internet yang bermasalah p>0,05 secara statistik.Terdapatnya hubungan yang tidak signifikan antara masalah perilaku prososial terhadap penyalahgunaan internet dapat disebabkan oleh berbagai kondisi yang multifaktorial. Penelitian di Negara lain juga menunjukkan hasil yang berbeda-beda tergantung kondisi demografis dan sosioekonomi Negara tersebut. Faktor ini juga dapat disebabkan oleh spektrum Penggunaan internet bermasalah yang relatif luas pada YDQ, berbagai faktor risiko lain yang lebih berkontribusi terhadap munculnya penggunaan internet yang bermasalah faktor genetik, dan perkembangan perilaku prososial pada masa remaja yang bersifat datar plateau .

Internet is the network system provided various service which accessible to many realms and various ages. However, this technology is frequently misused toward negatif scopes and can cause addiction for the user. Both of which have implication to problematic internet use. The prevalence of the problematic internet use in various countries before is about 0,8 26,7 . But, in Indonesia the research conducted for determining the prevalence of problematic internet use hasn rsquo t been done yet. Furthermore, problematic internet use can cause psychosocial and physical problems, mainly in adolescent. One of psychosocial problem is prosocial behavior, which is basic human social character to help people around them. Therefore, this study intends to determine the relationship between prosocial behavior and problematic internet use on adolescent. This study used cross sectional design with fischer test for analyzing the data. The research was conducted in six junior high school in Pancoran Mas Subdistrict, Depok using 300 sample. The instruments used are Strength and Difficulties Questionnaire to determine prosocial behavior disorder and Young rsquo s Diagnostic Questionnaire for Internet YDQ to determine problematic internet use. From this study, obtained 81 subjects 27 were in the adolescent with problematic internet use group and 16 subjects 5,3 were in adolescent with prosocial behavior problem. There is no significant relationship between prosocial behavior probem and internet use in adolescent statistically p 0,05 . Insignificant relationship between prosocial behavior problem and problematic internet use can be caused of multifactorial conditions. Study from another country also showed different results based on demographic and socioeconomic conditions. These factors can also be caused by the relatively wide spectrum of problematic internet use in YDQ, various risk factor which is more contributive to the problematic internet use, genetic factor, and plateau development of prosocial behavior on adolescence."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>