Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143204 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maramis, Abigail Felicia
"Fitur tombol "Like" di Facebook merupakan sebuah cara untuk menunjukan respon positif atau kesukaan seseorang akan sebuah konten yang diunggah di linimasa, seperti status update. Salah satu motif yang memotivasi seseorang untuk memberikan like di SNS adalah adanya like yang sudah ada pada konten tersebut. Mengacu pada teori konformitas dari psikologi sosial, peneliti berhipotesis bahwa seseorang cenderung untuk mengikuti perilaku atau respon orang lain dalam SNS. Penelitian ini mencoba untuk melihat apakah kehadiran "Like", status pertemanan pengguna yang memberikan "Like", dan popularitas pemberi "Like"; dapat memengaruhi pengguna dalam memberikan "Like", pada sebuah status update yang mereka baca di Facebook. Sebuah penelitian natural field experiment dengan desain penelitian 2 ada vs. tidak adanya like x 2 pemberian like dari teman vs. bukan teman x 2 pemberian like dari individu yang populer vs. tidak populer dilakukan di Facebook dengan melibatkan anggota dari Komunitas Stand Up Comedy Indonesia sebagai partisipannya. Mixed factorial ANOVA sebagai uji statistik membuktikan bahwa kehadiran like sebelumnya, status pertemanan pemberi like, dan popularitas pemberi like sebagai main effect tidak memiliki pengaruh terhadap meberian like pada sebuah konten di Facebook. Walaupun begitu, ditemukan interaksi dua arah antara ada atau tidak adanya like dengan status pertemanan. Hal ini menyimpulkan bahwa pengguna memiliki kemungkinan lebih besar untuk memberikan like pada konten yang telah diberikan like oleh seseorang yang mereka kenal. Sebagai tambahan, analisis pada penelitian ini juga menunjukan interaksi tiga arah antara ada atau tidak adanya like, status pertemanan, dan popularitas pemberi like, yang mana memiliki arti bahwa pengguna cenderung untuk memberikan like pada konten yang diberikan like oleh orang yang mereka kenal dan dipersepsikan sebagai individu yang populer dalam kelompoknya.

Facebook "Like" button, is a way to show that someone favors a shared content, such as status or updates. A reason that might motivate someone to give Likes on SNS is the presence of previous likes on the content. Drawing from the theory conformity of social psychology, we hypothesized that people tend to conform to the behavior or response of other SNS users. The present study investigates the influence of existing "Like", the peer status of person who gave ldquo like, and the liker's popularity on whether Facebook users would hit the "Like" button upon reading Facebook statuses. A 2 whether an existing like is present vs. not present x 2 whether existing like comes from peer vs. non peer x 2 whether existing like comes from popular individual vs. less popular individual natural field experiment was conducted on Facebook, involving the Indonesian Stand Up Comedy Community members Komunitas Stand Up Indonesia as the participants. Mixed factorial ANOVA revealed no main effect of the presence of existing "Likes", the peer status of the liker, and the popularity of the liker on whether Facebook users would give thumbs up on a status. A two way interaction between the presence of existing like and peer status was found. That is, users were more likely to like a status when they saw that it has received "Like" from another person that they were familiar with. Additionally, the analysis also showed a 3 way interaction among existing "Like", peer status, and popularity, which suggests that users tend to like statuses that have gained "Like" from a person they knew and was perceived as popular in the community. Conformity, Social Networking Sites SNS, Social Media, Facebook, Like Button."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fetriyanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan dari variabel tie strength with peers dan identification with the peer group yang mempengaruhi peer communication di media sosial Facebook & Twitter yang mempengaruhi product attitude dan product involvement konsumen terhadap film Indonesia sehingga mempengaruhi variabel purchase intention (keinginan konsumen menonton film Indonesia), serta pengaruh positif signifikan dari variabel moderasi need for uniqueness terhadap pengaruh peer communication dan product attitude.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksploratif dan deskriptif yang dilakukan dalam satu kali periode. Responden penelitian berjumlah 206 orang yang aktif di media sosial Facebook dan Twitter serta sudah pernah menonton film Indonesia dalam 6 bulan terakhir. Model penelitian dengan delapan hipotesis diuji menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan aplikasi Lisrel 8.50.
Hasil penelitian menyatakan bahwa tie strength with peers dan identification with the peer group mempengaruhi peer communication secara positif signifikan sehingga mempengaruhi product attitude dan product involvement secara positif signifikan dan kemudian berpengaruh positif signifikan terhadap purchase intention (keinginan konsumen menonton film Indonesia di bioskop). Namun, dalam hasil pengujian variabel moderasi need for uniqueness terhadap pengaruh variabel peer communication di media sosial Facebook dan Twitter dengan product attitude terhadap film Indonesia menghasilkan pengaruh negatif dan tidak signifikan.

This study aims to determine the positive and significant impact of tie strength variables with peers and identification with the peer group influence peer communication in social media Facebook and Twitter that affect product attitude and product involvement consumers of Indonesian films thus affecting the purchase intention variable (consumer intention to watch Indonesian movies), as well as a significant positive effect of moderating variables need for uniqueness against the influence of peer communication and product attitude.
This study uses an exploratory research design and descriptive done in one period. Respondents numbered 206 people active in social media Facebook and Twitter as well as Indonesian have ever watched a movie in the last 6 months. Model studies with eight hypotheses were tested using Structural Equation Modeling (SEM) with Lisrel application 8.50.
The study states that tie strength with peers and identification with the peer group peer communication positively affect significantly affecting product attitude and product involvement significantly positively and then significant positive effect on purchase intention (desire of consumers to watch movies in cinema in Indonesia). However, the results of testing a moderating variable need for uniqueness of the influence of peer communication variables on Facebook and Twitter social media with product attitude towards Indonesian film produces a negative and significant effect.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56550
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Amalia
"Website adalah sistem informasi yang tidak terpisahkan dalam interaksi di dunia maya, website merupakan kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau bergerak, data animasi, suara, video atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman. Perlindungan website diatur oleh pasal 25 Undang-undang nomor No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dan pasal tersebut merujuk kepada peraturan perundang-undangan dibidang Hak Kekayaan Intelektual. Karya seni yang ditampilkan pada halaman website erat kaitannya dengan Hak Cipta yang melindungi ekspresi yang bersifat orisinil (asli).
Kreasi intelektual yang terdapat pada desain website komponen-komponen pada website dilindungi oleh Undang-undang Hak Cipta yaitu program komputer, typographical arrangement dan database. Pelanggaran Hak Cipta kerap kali terjadi, tidak terkecuali terhadap desain website. Dalam hal peniruan pada website dapat dikatakan sebagai pelanggaran apabila perbuatan tersebut melanggar hak moral dan hak ekonomi dari Pencipta ata Pemegang hak Cipta. Sebagai contoh kasus yang baru terjadi yaitu masalah hukum berkaitan dengan pelanggaran Hak Cipta pada desain website, adalah masalah kontroversi website Saling Sapa dan pelanggaran Hak Cipta pada blog 'Smells Like Facebook'.
Untuk itu pada tesis ini akan membahas mengenai bagaimana ketentuan hukum yang mengatur perlindungan terhadap kreasi desain website dan apakah penggunaan suatu desain template pada sebuah website merupakan pelanggaran Hak Cipta. Penulisan ini bersifat prespektif analitis dan mempergunakan metode penelitian yuridis normatif yaitu penelitian yang didasarkan oleh studi terhadap bahan-bahan kepustakaan/studi terhadap dokumen berupa peraturan tertulis dan bahan-bahan hukum lainnya.

Website is a part of information system that cannot be separated from the virtual world, that it is a compilation of web pages that presents text information data, picture or/and motion picture, animation, audio, video, or mix of it all, that either static or dynamic form a series of web pages that connect one to another. Website rights protection has been regulated in Article 25 of Law Number 11/2008 concerning Information and Electronic Transaction, in which the article referring to the regulation of Intelectual Property Right Law. Artworks on the website is connected with copyright, which protect expression that is original.
Components of intellectual creation on website's design has been protected by Copyright Law, such as computer programs, typographical arrangement, and database. Copyright's infringement often occured on website's design. Impersonation on website considered to be infringment if it violates creator's or rights owner's moral rights and economy rights. A case example of copyright infringement on website's design that has been recently happened is the controversies of 'Saling Sapa' website and copyright infringment of 'Smells Like Facebook' blog.
This thesis will discussed on how law regulate the protection on website's design, and whether the use of design's template on a website is an infringement of copyright? It is an analysis perspective that utilize normative juridical writing methods, based on study of documents, regulations and other Legal materials.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
T31854
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhadifa Aska
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai bagaimana online impulsive buying di kalangan penggemar K-Pop khususnya Carats dan NCTzens yang dipengaruhi oleh konformitas teman sebaya virtual dan loyalitas penggemar. Studi-studi terdahulu telah menemukan bahwa impulsive buying seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa alasan, seperti faktor kemudahan teknologi dan konformitas sosial oleh teman sebaya yang berlangsung melalui interaksi yang riil. Akan tetapi, kedua alasan ini belum mewakili adanya pengaruh dari teknologi dan sosial media dan loyalitas penggemar dalam fenomena online impulsive buying yang dilakukan penggemar K-Pop di Indonesia. Kelompok penggemar K-Pop di Indonesia yang berbasis secara virtual dapat membentuk model baru dari konformitas sosial, dimana konformitas tersebut dilakukan secara daring dengan perantara media sosial. Sebagai dua dari lima kelompok penggemar K-Pop terbesar di Indonesia, penelitian ini menggunakan Carats dan NCTzens sebagai subjek penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini berargumen bahwa online impulsive buying yang dilakukan oleh Carats dan NCTzens dapat terjadi karena adanya faktor konformitas teman sebaya virtual dan loyalitas penggemar yang mereka rasakan. Penelitian ini akan menggali alasan tersebut dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui penyebaran kuesioner pada penggemar K-Pop di Indonesia melalui media sosial Twitter. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai April 2023 dan hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara konformitas teman sebaya virtual dan loyalitas penggemar terhadap online impulsive buying. Selain itu, keberadaan variabel kontrol kelompok usia memiliki pengaruh pada variabel independen dan dependen dari penelitian ini.

This study aims to explain how online impulsive buying among K-Pop fans especially Carats and NCTzens is influenced by virtual peer conformity and fan loyalty. Previous studies have found that a person's impulsive buying can be influenced by several reasons, such as the ease of technology and social conformity by peers that takes place through real interactions. However, these two reasons do not yet represent the influence of technology and social media alongside fan loyalty in the online impulsive buying phenomenon by K-Pop fans in Indonesia. Virtually based groups of K-Pop fans in Indonesia can form a new model of social conformity, where the conformity is carried out online with social media intermediaries. As two of five largest groups of K-Pop fans in Indonesia, this study uses Carats and NCTzens as research subjects. Therefore, this study argues that online impulsive buying by Carats and NCTzens fan groups can occur due to virtual peer conformity factors and the fan loyalty they feel. This research will explore these reasons by using a quantitative approach by distributing questionnaires to K-Pop fans in Indonesia via social media Twitter. This research was conducted from February to April 2023 and the results of this study are that there is a significant relationship between virtual peer conformity and fan loyalty to online impulsive buying. In addition, the existence of the age group control variable has an influence on the independent and dependent variables of this study."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ifannin Dewi
"Makalah ini akan membahas konformitas pada pengguna tanda pagar #vscocam di Instagram. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pembentukan norma dan tekanan kelompok yang yang akhirnya melahirkan konformitas pada pengguna tagar #vscocam di Instagram. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan studi kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi terhadap sejumlah akun Instagram. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat beberapa penyesuaian terhadap pembentukan norma pada mayoritas pengguna tagar #vscocam, antara lain memberikan like pada konten foto yang dianggap menarik, serta tidak mengunggah foto dan memberikan komentar yang dapat menyinggung pihak tertentu. Sementara itu, tekanan dalam kelompok terjadi ketika ada informan (pemilik akun Instagram) menyajikan foto yang tidak kalah menarik dengan foto pengguna tagar #vscocam lainnya.

This paper will discuss the conformity to #vscocam hashtag user on Instagram. The purpose of this study is to determine the norm formation and group pressure that eventually led to conformity on #vscocam hashtag users on Instagram. In this study, the researcher used a qualitative study with interviews and observation techniques to several Instagram account. The results of this study indicate if there are some conformity to the the norm formation in the majority of #vscocam hashtag users, such as giving like to the photo that is considered attractive, and not uploading photo or leaving comment comments that may offend certain people. While the group pressure occurs when the informant wanted to present a picture that is more interesting than other #vscocam hashtag users photo.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mirna Desira
"Penelitian ini merupakan studi yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan gaya hidup nongkrong remaja di 7-Eleven, yang diantaranya adalah faktor sosialisasi keluarga dan konformitas terhadap peer group. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data survey terhadap 100 responden. Penelitian ini dilakukan di 6 gerai 7-Eleven yang berlokasi di Jakarta Selatan dengan teknik penarikan sampel purposive sampling.
Hasil dari penelitian ini adalah kebiasaan nongkrong yang dimiliki remaja Jakarta di 7-Eleven dapat terbentuk menjadi gaya hidup dengan dipengaruhi oleh sosialisasi yang tinggi dari keluarga mengenai kebiasaan nongkrong serta konformitas yang tinggi terhadap peer group mereka yang memiliki kebiasaan nongkrong. Berdasarkan status sosial ekonomi, mereka pada kelompok SSE rendah cenderung lebih signifikan untuk memiliki gaya hidup nongkrong di 7-Eleven disbanding dengan kelompok menengah dan atas.

This research aimed to find out the factors that influence the formation of teenagers hangout lifestyle in 7-Eleven, which include family socialization factors and conformity to peer group. This research uses quantitative approach with survey data collection method to 100 respondents. This research take place at six 7-Eleven stores, which is located in South Jakarta with purposive sampling technique.
The research findings show that the teenagers’ habit of hanging out at 7-Eleven can be formed into a lifestyle, influenced by high family socialization regarding their habits to hang out, and conformity high against their peer group who have a habit of hanging out. Based on socio-economic status, those who belong to low status group tend to be more significant to have a lifestyle of hanging out at the 7-Eleven compared with the middle and upper status group.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Anifah
"Lahirnya era digital pada teknologi finansial ditandai dengan munculnya layanan keuangan berbasis teknologi yang dikenal dengan istilah Financial Technology atau fintech. Bentuk dasar fintech antara lain pembayaran (digital wallets, P2P payments), investasi (equity crowdfunding, Peer to Peer Lending), pembiayaan (crowdfunding, micro-loans, credit facilities), asuransi (risk management), lintas-proses (big data analysis, predicitive modeling), infrastruktur (security). P2P lending merupakan suatu layanan yang disediakan oleh suatu perusahaan kepada masyarakat dengan tujuan pinjam meminjam uang secara online melalui website atau aplikasi yang dikelola oleh perusahaan tersebut. Dalam pelaksaaan timbul permasalahan terkait dengan perlindungan privasi dan data pribadi pengguna aplikasi dalam transaksi elektronik peer to peer lending. Hal ini dikarenakan belum adanya undang-undang yang secara khusus mengatur tentang perlindungan data pribadi. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekataan undang-undang, historis, dan konseptual. Guna mengantisipai hal tersebut, Otoritas Jasa Keuangan sebagai wasit industri keuangan telah mengeluarkan aturan pembatasan data yang dapat diakses, yakni Camera, Michrophone dan Location (CAMILAN), akan tetapi pelaksaannya masih timbul kendala terkait dengan pemberian sanksi terhadap pelanggar. Pengguna aplikasi yang merasa dirugikan dapat mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum, dan apabila ditemukan adanya unsur pidana, maka dapat membuat laporan polisi.

The birth of the digital era in financial technology was marked by the emergence of technology-based financial services known as Financial Technology or fintech. Basic forms of fintech include payments (digital wallets, P2P payments), investments (equity crowdfunding, Peer to Peer Lending), financing (crowdfunding, micro-loans, credit facilities), insurance (risk management), cross-process (big data analysis, predictive modeling), and infrastructure (security). Peer to peer lending is a service provided by a company to the community with the aim of borrowing money online through a website or application managed by the company. In its implementation, problems arise regarding the protection of the privacy and personal data of the application users in peer to peer lending electronic transactions. This is due to the absence of laws specifically regulating the protection of personal data. This study uses the normative juridical method with a range of laws, historical, and conceptual. In order to anticipate this, the Otoritas Jasa Keuangan, as a referee in the financial industry has issued a regulation limiting data that can be accessed, namely camera, microphone and location (CAMILAN), but the implementation is still a problem related to sanctions against violators. Application users who feel disadvantaged can file a lawsuit, and if any criminal element is found, they can make a police report."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shakespeare, William, 1564-1616
New York: Dell, 1959
822.33 SHA a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Shakespeare, William, 1564-1616
London: Macmillan, 1949
822.33 SHA a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Shakespeare, William, 1564-1616
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1948
822.33 SHA a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>