Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134282 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yasri Azizi Muhammad
"Pembangunan MRT dan juga konsep kawasan Transit-Oriented Development TOD di Jakarta turut menciptakan perubahan pedestrian di sekitarnya, yang notabene jalur pedestrian tersebut merupakan salah satu aspek konektivitas bagi masyarakat untuk mencapai MRT tersebut. Sesuai dengan tujuan dibangunnya MRT, yaitu mengajak masyarakat untuk berjalan kaki dan menggunakan transportasi umum, maka jalur pedestrian menjadi elemen yang sangat penting yang perannya sebagai titik awal apakah masyarakat bersedia untuk berjalan kaki dan menggunakan transportasi umum, khususnya MRT. Sehingga perubahan-perubahan terhadap jalur pedestrian yang baik sangat dibutuhkan dalam kaitannya dengan menarik minat masyarakat agar bersedia untuk berjalan kaki untuk mencapai MRT tersebut, serta agar masyarakat juga dapat beraktivitas sosial secara bebas di jalur pedestrian tersebut.

The development of Mass Rapid Transport MRT in Jakarta create a transformation in how urban communities of Jabodetabek traveling by public transportation and the changes of pedestrian lanes around it, which in fact is one of the most important aspect of connectivity for the urban community to reach the MRT. In accordance with the purpose of the MRT's development, so that people can walk more and use public transportation, the pedestrian path becomes a very important element whose role as a starting point whether people are willing to walk and use public transportation, especially MRT. So the changes of how good pedestrian path is needed in relation to attract people to be willing to walk, to reach and to use the MRT, and so the community can also doing some social activities freely in the pedestrian path."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irzal Adji Pangestu
"Mulai beroperasinya MRT di Jakarta, akan mempengaruhi urban form pada jalur pedestrian di sekitar kawasan MRT. Urban form digunakan untuk mendeskripsikan karakter fisik sebuah kota. Yaitu, karakteristik yang membentuk daerah terbangun, termasuk bentuk, ukuran, kepadatan, dan konfigurasi permukiman. Skripsi ini ingin mengetahui dampak hadirnya MRT terhadap urban form pada jalur pedestrian saat sebelum dan sesudah MRT beroperasi karena akan menimbulkan perubahan pada karakteristik dan kualitas urban form pada jalur pedestrian Kawasan MRT. Ada beberapa metode yang digunakan dalam skripsi ini studi literatur, wawancara, dan observasi berbagai elemen urban form (kepadatan, penggunaan lahan, akses dan infrastruktur, tata letak, dan karakteristik bangunan) pada jalur pedestrian di kawasan stasiun MRT Bundaran HI. Kesimpulan dari skripsi ini untuk mengetahui perubahan karakteristik dan kualitas urban form pada jalur pedestrian yang terbentuk di Kawasan MRT.

Starting the operation of the MRT in Jakarta will affect the urban form on pedestrian lanes around the MRT area. Urban form is used to describe the physical character of a city. Which is, the characteristics that builds the area, including the shape, size, density, and configuration of settlements. This thesis wants to find out the impact of the presence of MRT on urban forms on pedestrian lanes before and after the MRT operates because it will cause changes in the characteristics and quality of urban forms on the pedestrian lanes of the MRT Region. There are several methods used in this thesis, literature studies, interviews, and observations of various urban form elements (density, land use, access and infrastructure, layout, and building characteristics) on pedestrian lanes in the HI Bundaran HI MRT station area. The conclusion of this thesis is to find out the characteristics and quality changes of urban forms on pedestrian lanes formed in the MRT area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
M Amhar Wajdi Yanreginata
"Perencanaan kota yang masif memaksa pemanfaatan ruang bawah tanah, paling tidak dalam infrastruktur transportasi. Penelitian ini membahas pengaruh terowongan undercrossing terhadap struktur terowongan eksisting, khususnya di bawah Jakarta Clay. Penelitian ini dibagi menjadi 2 langkah menggunakan analisis elemen hingga dengan model Hardening Soil dan menggunakan perangkat FEA. Langkah pertama adalah melakukan analisis balik untuk mendapatkan nilai parameter tanah aktual kemudian dilanjutkan dengan langkah 2, yaitu melakukan analisis undercrossing twin tunnel dengan variasi jarak 0.5D, 1.5D, dan 2.5D. Berdasarkan hasil penelitian lankah pertama menunjukkan penggunaan korelasi E50 = 3500N untuk tanah kohesif dan E50 = 2800N untuk tanah pasiran dengan parameter kekuatan tanah efektif membuahkan hasil yang paling cocok dengan monitoring. Hasil penelitian langkah kedua menunjukkan adanya deformasi vertikal yang terjadi pada struktur terowongan eksisting dan deformasi vertikal pada permukaan tanah menunjukkan hasil dengan pola yang seragam. Kemudian tegangan geser maksimum mengalami perubahan seiring pengeboran terowongan undercrossing 1 dan 2.

Massive urban planning forces the utilization of basements, at least in transport infrastructure. This study discusses the influence of undercrossing tunnels on existing tunnel structures, especially under Jakarta Clay. This research was divided into 2 steps using finite element analysis with the Hardening Soil model  and using FEA devices. The first step is to conduct a reverse analysis to obtain the actual soil parameter values then proceed with step 2, which is to perform a twin tunnel undercrossing analysis  with distance variations of 0.5D, 1.5D, and 2.5D. Based on the results of the first lankah study, it shows the use of correlation E50 = 3500N for cohesive soil and E50 = 2800N for sand soil with effective soil strength parameters producing results that are most suitable for monitoring. The results of the second step of research showed the presence of vertical deformation that occurred in the existing tunnel structure and vertical deformation on the ground surface showed results with a uniform pattern. Then the maximum shear stress changes as undercrossing tunnels 1 and 2 are drilled."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Tri Handayani
"Penetapan Wilayah Provinsi DKI Jakarta sebagai kota jasa dan pusat kegiatan ekonomi nasional mendorong lahirnya perkembangan wilayah secara masif dalam berbagai aspek yang mampu berdampak terhadap peningkatan intensitas kepadatan penduduk hingga arus lalu lintas. Sebagai langkah mengantisipasi permasalahan masifnya peningkatan penduduk serta arus lalu lintas, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengembangkan Kawasan TOD dalam bentuk kolaborasi. MRT Jakarta merupakan wujud kolaborasi dalam merealisasikan Kawasan TOD. Kawasan TOD mengedepankan konsep aksesibilitas mobilisasi masyarakat menuju stasiun terdekat dengan berjalan kaki ataupun dengan moda transportasi non-bermotor. Untuk mengetahui perkembangan nilai tanah pada Kawasan TOD, dilakukan peninjauan melalui perbandingan antara aspek nilai tanah kawasan sebelum proses pembangunan MRT Jakarta dilakukan, dengan kondisi eksisting dimana MRT Jakarta telah dioperasikan. Parameter dalam menentukan perkembangan nilai tanah pada Kawasan TOD MRT Jakarta mengacu pada teori Kapitalisasi Nilai Tanah Pada Kawasan Transit yang meninjau perbandingan nilai tanah berdasarkan persentase kawasan komersial, tingkat potensi banjir serta kenaikan harga tanah diatas 5% per-tahun. Penelitian ini dilakukan di sepanjang Stasiun MRT Jakarta yang dimulai dari Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Lebak Bulus Grab. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data secara spasial, empat Kawasan TOD MRT Jakarta yang berada di dekat kawasan pusat bisnis merupakan Kawasan TOD MRT Jakarta dengan nilai tanah yang berkembang dari tahun 2012 hingga tahun 2023. Kawasan TOD MRT Jakarta lainnya tidak mengalami peningkatan nilai tanah. Karakteristik utama Kawasan TOD ini adalah berada dekat dengan kawasan pusat bisnis serta memiliki intensitas jaringan jalan utama dan keberadaan Objek POI dalam jumlah yang besar.

DKI Jakarta Province determined as a city of central service and economic activity, was one of the driving factors that created massive development of DKI Jakarta’s region in many aspects impacting the enhancement of residency density and the traffic flow intensity. As an anticipated action from the massive enhancement of the residency problem and intensity traffic flow. DKI Jakarta’s Government action to develop Transit Oriented Development realization that involves many collaborations. MRT Jakarta was one of the representative's collaborations in creating Transit Oriented Development realization. Transit Oriented Development put forward the concept of provisioning public accessibility to nearby stations that can be accessed by walking or using transportation non-motorcycle modes. Knowing the land value development in Transit Oriented Development, by using comparison analysis of land value aspects between before the MRT Jakarta Project was being held and the existing conditions of MRT Jakarta, was the method that was used to find how the development concept of Transit Oriented Development land value was being released in MRT Jakarta. Parameters that were used in determining the development of Transit Oriented Development land value in MRT Jakarta, refers to Land Value Capitalization of Transit Region theory that considers the land value comparison based on commercial percentage, flood potential level, and land prices enhancement above 5% in a year. This research was conducted in MRT Jakarta Stations starting from Bundaran HI Station until Lebak Bulus Grab Station. Refers to the results from processing and analyzing data process, four out of eight stations of MRT Jakarta that are located near the central business district area are the Transit Oriented Development area which was the land value being developed through the increasing land value index from 2012 until 2023. The main characteristic of Transit Oriented Development that the land value has been developed, are located near the central business district area and having much higher intensity of the main network road and the distribution of Point of Interest objects."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mareta Maulidiyanti
"Tesis ini membahas tentang bagaimana publik menanggapi hadirnya suatu sistem transportasi baru yaitu MRT Jakarta yang belum pernah ada sebelumnya di Indonesia. Penilitian ini berupaya melihat minat publik untuk menggunakan MRT ketika sudah beroperasi kelak. Penelitian ini berpijak pada Technology Acceptance Model (TAM) dalam membangun model peneltian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa TAM dapat digunanakan untuk membuktikan minat menggunakan layanan transportasi baru yang masih dalam proses perencanaan. Hanya saja Technology Accepatance Model (TAM) dalam penelitian ini dibatasi hingga tahap minat menggunakan/intention to use dan tidak sampai tahap penggunaan secara nyata (actual use) karena layanan dalam penelitian belum berwujud secara nyata. Perceived Ease of Use terbukti memiki pengaruh positif terhadap Perceived Usefulness dimana keduanya juga memiliki pengaruh positif terhadap sikap. Perceived usefulness memiliki pengaruh positif terhadap minat menggunakan. Pada akhirnya model penelitian ini menunjukkan bahwa sikap memiliki pengaruh positif pada minat menggunakan layanan transportasi baru. Dari sisi demografi, perbedaan usia dan pengeluaran membedakan perceived ease of use, perceived usefulness, sikap dan minat menggunakan sementara pendidikan tidak.

This thesis discusses how the public respond to the presence of a new transportation system, MRT Jakarta which has never existed before in Indonesia. This research exemined the public interest to use the MRT in the future. This study based on the Technology Acceptance Model (TAM). Results of this study indicate that the overall TAM can be used to prove the acceptance of new transportation services that are still in the development process. Technology Acceptance Model (TAM) in this study is limited until exemine the intention to use and not exemine the actual use because the product is still in development phase. Perceive Ease of Use has a positive influence toward Perceived Usefulness. Perceive usefulness and Perceive ease of use has a positive influence toward attitude. Perceived usefulness show the positive influence towards intention to use. Attitudes shown a significant influence on the intention to use of new transportation services. In terms of demographics, the study results show that differences in age and social class affect perceives usefulness, perceived ease of use, attitude and intention to use new transportation services. But this study show that educational differences do not distinguish the intention to use.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arasy Fasya Baihaqi
"Jakarta sebagai Ibu Kota dan pusat perekonomian nasional telah mengalami fenomena pertumbuhan penduduk dan kegiatan ekonomi yang sudah melampaui batas administratif Jakarta. Akibat fenomena urbanisasi yang sangat cepat, Jakarta mengalami masalah urban sprawl, kemacetan, dan polusi udara. Sebagai upaya untuk mengatasi kemacetan dan menurunkan penggunaan kendaraan pribadi, Pemerintah pusat dan daerah membangun moda transportasi publik massal Moda Raya Terpadu (MRT). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dampak output, pendapatan masyarakat, dan nilai tambah bruto dari pembangunan MRT terhadap perekonomian Jakarta dan Indonesia dengan menggunakan analisis Metode Interregional Input-Output

Jakarta as the capital city and the center of the national economy has experienced the phenomenon of population growth and economic activities that have exceeded the administrative boundaries of Jakarta. As a result of the rapid urbanization phenomenon, Jakarta is experiencing problems with urban sprawl, congestion, and air pollution. In an ef ort to overcome congestion and reduce the use of private vehicles, the central and regional governments have built a mass public transport mode of Mass Rapid Transit (MRT). This study aims to measure the impact of output, income, and gross added value of MRT development on the economy of Jakarta and Indonesia by using the Interregional Input-Output Method analysis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Erlangga
"Sistem Distribusi Stasiun MRT Bawah Tanah Dukuh Atas Line-1 didominasi oleh beban non-linier seperti motor-motor dengan pengatur kecepatan, pendingin, dll. Keberadaan beban non-linier pada sistem akan menimbulkan permasalahan kualitas daya berupa distorsi harmonik yang batasannya diatur oleh IEEE 519-2014. Distorsi harmonik arus dapat meningkatkan arus rms beban pada transformator yang akan menimbulkan pemanasan kumparan transformator. Untuk menyelidiki pengaruh dari arus harmonik maka dilakukan simulasi dengan menggunakan perangkat lunak ETAP untuk mendapatkan gambaran umum respons gelombang sistem, dan juga perhitungan rugi-rugi daya transformator berdasarkan pedoman IEEE C57.110-2008 untuk melihat besarnya rugi daya tambahan, penurunan arus maksimum dan penurunan kemampuan maksimum dari transformator. Perbandingan spektrum harmonik pengukuran dengan standar menyatakan bahwa IHDI dan THDI sistem distribusi stasiun lebih tinggi dari nilai standar dengan arus harmonik penyumbang terbesar pada orde ke-5 dan ke-7 sebesar 10,547% dan 7,3958% dari nilai arus fundamentalnya. Kemudian dari hasil perhitungan rugi daya, terdapat rugi daya tambahan total akibat arus harmonik sebesar 363,3735 W atau 7,866% dengan komposisi rugi tembaga sebesar 15,0759 W atau 1,9%, rugi arus eddy sebesar 393,22467 W atau 89,26%, dan rugi sasar lain (other stray losses) sebesar 3,615 W atau 1,9% dari nilai rugi daya pengukuran tanpa harmonik yang diiringi dengan penurunan arus maksimum sebesar 2390,3 A atau 78,68% dari nilai nominalnya serta penurunan kemampuan pembebanan maksimum transformator yang dibatasi hanya sebesar 78,68% dari nilai nominalnya.

The distribution system of Dukuh Atas Underground MRT Station Line-1 is dominated by non-linear loads such as motors with speed control, coolers, etc. The presence of non-linear loads on the system will cause power quality problems in the form of harmonic distortion in which the limits are regulated by IEEE 519-2014. Current harmonic distortion can increase the load rms current on the transformer which will cause overheating on the transformer windings. To further investigate the effect of harmonic currents, a simulation is carried out using ETAP software to get an overview of the system wave response, as well as calculation of transformer power losses based on IEEE C57.110-2008 guidelines to see the amount of additional power losses, reduction of maximum current and maximum loading capability of the transformer. Comparison between measurement harmonic spectrum with the standard results in IHDI and THDI that are higher than the standard value with the largest contributing harmonic currents are the 5th and 7th harmonic orders consecutively 10,547% and 7,3958% of the fundamental current values. Then according to the results of power loss calculation, there is a total additional power losses due to harmonic currents of 363,3735 W or 7,866% which consist of copper losses of 15,0759 W or 1,9%, winding eddy current losses of 393,22467 W or 89,26 %, and other stray losses of 3,615 W or 1,9% relative to the measurement power losses without harmonics which accompanied by a decrease in the maximum load current of 2390,3 A or 78,68% of its rated value and a decrease in the maximum loading capability of transformer which limited to only 78,68% of its rated value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwin Rizaldi
"ABSTRAK
Kepadatan kendaraan bermotor semakin lama semakin dikeluhkan oleh warga
Jakarta karena waktu tempuh untuk mencapai tujuan menjadi semakin lama. Target
pemerintah DKI Jakarta untuk membangun sistem transportasi massal saat ini sedang
dilaksanakan. Salah satu sistem yang dibangun oleh pemerintah DKI Jakarta adalah MRT
(Mass Rapid Transit) berbasis rel. Pembangunan MRT akan memberi dampak terhadap
ruang kota yang dilintasinya. Sebagaimana yang ditunjukkan dari preseden berbagai
kota di dunia, pemerintah DKI juga berharap MRT akan mendorong konsep
pengembangan Transit-Oriented Development (TOD).
Actant dalam teori sastra adalah orang atau makhluk atau benda yang bermain
dalam satu set peran aktif dalam suatu narasi.. Dalam konteks dunia maya, actant dapat
dikaitkan dengan keberadaan teknologi internet yang dapat memproduksi ruang,
mempermudah aktivitas manusia, membantu manusia bekerja jarak jauh,
mengendalikan pergerakan orang dan barang dan meningkatkan nilai ekonomi ruang.
Dalam hal ini aktan bergerak untuk memproduksi hal-hal tersebut. Selain teknologi
internet, dimensi sosial juga berpengaruh terhadap ruang kota dengan manusia sebagai
pelakunya. Kedua elemen, yaitu aktan dan dimensi sosial akan menjadi penggerak
perubahan ruang kota pasca pembangunan MRT. Tujuannya untuk mencapai konsep
TOD yang mendorong kepadatan secara proporsional, fungsi yang bercampur, sirkulasi
dan ruang publik yang berorientasi kepada pejalan kaki, dan peningkatan kualitas
lingkungan hijau.

ABSTRACT
The number of vehicles has been increasing rapidly. This caused Jakarta citizen
takes a longer time to reach their destination due to the high traffic. The Government of
DKI Jakarta is developing mass transportation systems which is currently being
implemented. One of them is MRT (Mass Rapid Transit) rail-based that could impact the
cities that would be passed-through. Like many other cities in the world, the
government believe that MRT would eventually grow into the development of Transit-
Oriented Development (TOD) as well.
Actant is person or creature or object that have an active role in narrative. In
cyberspace, the movement of actant can be related with the presence of internet
technology to create space, accommodate human activities, support people to work
remotely, control the movement of people and goods, and enhance the economic value
of space. Besides of Internet technology, social dimensions influence the urban space
with humans as actor as well. Both actant and social dimension will be the ?agent of
change? in the urban space after the final phase of MRT development. The aim is to
achieve TOD concepts which lead to the proportional density of citizen, mixed functions,
the pedestrians-oriented circulation and public spaces, and the improvement of
environmental quality issues."
2016
T49679
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoel Timothy Tanzil
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat aspek apa saja yang mempengaruhi kenyamanan berjalan kaki. Saya juga ingin melihat aspek apa saja yang dibutuhkan di jalur pejalan kaki di Jakarta. Penelitian ini dipicu karena saya melihat kondisi jalur pejalan kaki di Jakarta berbeda beda. Perbedaan ini dihasilkan karena tidak adanya pedoman dalam merancang jalur pejalan kaki. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan tabel indikator evaluasi jalur pejalan kaki, serta mempelajari tingkat kenyamanan jalur pejalan kaki yang sudah ada. Survey lapangan akan dilakukan menggunakan indikator yang tersusun dari aspek aspek yang dianggap diperlukan pada jalur pejalan kaki di Jakarta. Berdasarkan hasil survey dari beberapa kawasan terpilih, kondisi jalur pejalan kaki di Jakarta belum seluruhnya dapat dirasakan dengan nyaman. Masih terdapat beberapa kawasan yang tidak memiliki jalur pejalan kaki yang baik untuk memfasilitasi pejalan kaki. Bahkan beberapa kawasan dianggap sangat tidak nyaman untuk berjalan kaki karena nilai evaluasi yang sangat rendah. Perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan kualitas jalur pejalan kaki ini. Pada masa mendatang, diharapkan perancangan jalur pejalan kaki lebih diperhatikan agar menghasilkan jalur pejalan kaki yang nyaman bagi penggunanya.

This research aims to see what aspects affect the comfort of walking. The author also wants to see what aspects are needed on the pedestrian path in Jakarta. This research was triggered because the author saw the condition of pedestrian paths in Jakarta differently. This difference is due to the absence of guidelines in designing pedestrian paths. This research aims to create an indicator table for evaluation of pedestrian paths, and to study the comfort level of existing pedestrian paths. The field survey will be carried out using indicators arranged from aspects deemed necessary on the pedestrian path in Jakarta. Based on survey results from several selected areas, the condition of pedestrian paths in Jakarta has not been entirely comfortable. There are still some areas that do not have good pedestrian paths to facilitate pedestrians. Even some areas are considered very uncomfortable to walk because the evaluation value is very low. Improvements are needed to improve the quality of this pedestrian path. In the future, it is hoped that the design of pedestrian paths will be given more attention to produce a pedestrian path that is comfortable for its users."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>