Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188816 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Darman Putra
"ABSTRAK
Kapal adalah transportasi laut yang umumnya menggunakan bahan bakar MDO Marine Diesel Oil. Permasalahan timbul saat asap hasil pembakaran terbuang di udara bebas. Setelah itu IMO International Maritime Organization sebagai organisasi induk maritim dunia juga mengamandemen regulasi mengenai penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Hal ini membuat negara - negara di dunia membuat regulasi yang sesuai dengan amandemen IMO. Indonesia tidak ketinggalan untuk memperbaharui regulasi maritim-nya agar sesuai dengan regulasi yang di amandemen oleh IMO. Namun, Indonesia dengan peraturan Menteri ESDM nomor 12 tahun 2015 belum menerapkan peraturan tersebut dengan sempurna. Disini penulis mencoba untuk analisa skenario dimana penulis mengambil acuan dari projek-projek dari negara yang berhasil menggunakan biodiesel untuk kapal. Analisa projek-projek tersebut menggunakan metode AHP Analytical Hierarchy Process

ABSTRACT
Ships are sea transportation which generally use MDO Marine Diesel Oil fuel. The problem arises when the burning smoke is wasted in the free air. Thereafter IMO International Maritime Organization as the world 39s maritime parent organization also amends regulations on the use of more environmentally friendly fuels. This makes countries in the world make regulations in accordance with IMO amendments. Indonesia does not miss to renew its maritime regulations to comply with IMO 39s amendment regulations. However, Indonesia with the regulation of Minister of Energy and Mineral Resources number 12 of 2015 has not implemented the regulation perfectly. Here the author tries to analyze scenarios in which the authors take reference from projects from countries that successfully use biodiesel for ships using AHP Analytical Hierarchy Process. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Masitha
"Skripsi ini membahas analisis dampak rancangan kebijakan REDD+ terhadap tercapainya target industri biodiesel di Indonesia. Model sistem dinamis digunakan untuk mendapatkan proyeksi dari setiap alternatif kebijakan. Selain itu teori analisis kebijakan menjadi dasar dalam menganalisis setiap alternatif kebijakan dan dampaknya terhadap indikator keberlanjutan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alternatif kebijakan REDD+ dengan Kelapa Sawit Berkelanjutan memberikan dampak yang paling baik terhadap indikator keberlanjutan karena mampu mengurangi emsisi CO2e dengan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Beberapa alternatif kebijakan dianalisis untuk menjadi bahan pertimbangan mengenai kebijakan pemerintah terhadap program REDD+ di Indonesia.

The focus of this study is to analyze the impact of REDD+ policy design to the biodiesel production in Indonesia. System Dynamis model is used to obtain projection of every alternative policy. Besides that, policy analysis is a used to analyze every alternative policies and their outcomes in sustainable indicators.
This study shows that REDD+ with Sustainable Palm Oil offers the best sustainable indicators outcome as it reduces CO2e emission while maintaining economic growth. Some alternative policy are analyzed to be considered in government policy for REDD+.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43100
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Danar Aditya Siswosoebrotho
"Penelitian ini mengevaluasi metode Contact Glow Discharge Electrolysis dalam proses sintesis biodiesel. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan proses sintesis dan produk biodiesel. Larutan yang dielektrolisis adalah CPO dan metanol dengan perbandingan molar 1:24 dan NaOH dan KOH dengan variasi konsentrasi sebesar 0.5% - 1,5% berat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biodiesel dapat dibentuk akibat reaksi transesterifikasi yang diduga disebabkan oleh radikal metoksi. Penggunaan elektrolit KOH lebih baik dibandingkan NaOH dilihat dari yield biodiesel yang dihasilkan dan jumlah energi yang dibutuhkan. Yield biodiesel optimum didapat pada penggunaan KOH 1% selama 30 menit yaitu sebesar 97% dengan keefektifan energi 1,32 kJ/mL.

This research evaluated the use of Contact Glow Discharge Electrolysis Method in Biodiesel Synthesis. The purpose of this research is to get the synthesis process and biodiesel product. The solution that is used are CPO and methanol with molar ratio 1:24 and NaOH and KOH with variation of concentration 0.5% - 1.5%-wt. The result of this research show that the biodiesel can be made from transesterification reaction that may caused by radical methoxide. The use of electrolyte KOH is better than NaOH based on the yield of biodiesel and the energy needed. The optimum yield is reached at the used of KOH 1% for 30 minutes that is 97% with the energy effectiveness 1,32 kJ/mL.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64176
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azis Subekti
"Indikator sosial dari program pengembangan bahan bakar nabati merupakan ukuran keberhasilan program tersebut, terutama program jangka pendeknya yaitu percepatan pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran. Indikator sosial dapat menerjemahkan prioritas pembentukan opini maupun pelaksanaan program jangka pendek pengembangan bahan bakar nabati.
Indikator sosial dikelompokkan dalam tiga klaster yang merupakan turunan dari strategi triple track yang dirumuskan pemerintah dan hasil studi literatur yang dirancang dengan focus group discussion dengan para pakar. Indikator sosial yang dirancang berisi 14 kriteria yang pembobotan kepentingannya mengunakan Analytic Network Process.

Social indicators of biofuel development programs are very important as success measurement of these programs, particularly in short-term program of accelerated poverty and unemployment reduction. Social indicators can translate the priorities of opinion formation and implementation of short-term program development of biofuels.
Social indicators are grouped into three clusters that are derived from triple-track strategy that are formulated by the government and literature studies that are designed by focus groups discussion with experts. Social indicators that are designed containing 14 criterias with the weightings of importance using Analytic Network Process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T41128
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sharon Cecilya Surjadi
"Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki total keseluruhan kapal mencapai 63.000 kapal dengan 60 persen diantaranya berusia lebih dari 20 tahun, hal ini membuat besarnya potensi jumlah keberadaan kapal tua yang sudah tidak layak beroperasi dan harus di daur ulang. Selain itu, terlepas dari besarnya prospek pasar internasional green ship recycling yang terus meningkat khususnya berhubungan dengan European Union Ship Recycling Facility (EUSRF), Indonesia masih kalah bersaing di pasar internasional dalam industri green ship recycling, dibuktikan dengan adanya 23 kapal berbendera Indonesia dari 630 kapal komersial dan unit lepas pantai yang terjual untuk ditutuh di luar Indonesia menurut NGO Shipbreaking Platform 2020, serta ditambah masih terdapatnya kebutuhan baja dalam negeri yang terus meningkat. Hal tersebut terjadi karena kondisi industri green ship recycling Indonesia yang masih jauh dari kondisi ideal yang mendesak untuk diwujudkan menjelang akan berlakunya Hongkong Convention pada 26 Juni 2025. Kondisi Ship Recycling Facility di Indonesia masih banyak menggunakan metode beaching yang merusak lingkungan dan tidak memperhatikan aspek keselamatan, keamanan, dan kesehatan pekerja akibat dari minimnya pengaturan mengenai aspek teknis, prosedur, dan fasilitas. Maka dari itu dilakukan penelitian ini dengan tujuan menghasilkan strategi pengembangan Green Ship Recycling Facility sesuai keadaan di Indonesia serta memenuhi ketentuan internasional dan mencapai kepentingan ekonomis. Dalam penelitian ini dihasilkan rekomendasi kombinasi alternatif sistem dan teknologi yang optimal untuk digunakan di ship recycling facility melalui metode Analytical Network Process (ANP) dan in-depth interview terhadap stakeholders (praktisi, regulator, dan pakar) di industri ship recycling Indonesia dengan hasil yaitu: LPG/oxy-acetylene sebagai cutting technology, sandblasting sebagai decoating technology, landing/wet-basin sebagai docking system, mobile crane sebagai material handling technology, dan randomized storage system sebagai storage system. Lalu dilakukan pula kajian untuk menghasilkan rancangan prosedur dan tata letak area beserta fasilitas, rancangan pemilahan limbah per ketegori material berbahaya (HAZMAT), rancangan prosedur identifikasi material selama proses ship recycling, rancangan ketentuan fasilitas penanganan dan penyimpanan material berbahaya (HAZMAT), serta studi kasus pengembangan fasilitas yang dilakukan terhadap salah satu ship recycling facility semi modern di Cilegon, Indonesia, mencangkup gap analysis, rekomendasi pengembangan, dan design layout berdasarkan kajian rancangan yang telah dilakukan.

As a maritime country, Indonesia has a total of 63,000 ships, with 60 percent of them being over 20 years old. This creates a significant potential for the existence of old ships that are no longer operational and need to be recycled. Additionally, despite the growing prospects of the international green ship recycling market, particularly in relation to the European Union Ship Recycling Facility (EUSRF), Indonesia still places behind in the international market in the green ship recycling industry. This is evidenced by 23 Indonesian-flagged ships out of 630 commercial ships and offshore units being sold for dismantling outside of Indonesia, according to the NGO Shipbreaking Platform 2020. Moreover, there is a continuous increase in domestic steel demand. This happened because the condition of the green ship recycling industry in Indonesia is still far from the ideal conditions that are urgently needed to be realized, especially with the upcoming implementation of Hong Kong Convention on 26 June 2025. Ship Recycling Facilities in Indonesia still extensively use beaching methods that damage the environment and disregard safety, security, and workers' health aspects, primarily due to the lack of regulations concerning technical aspects, procedures, and facilities. Hence, this research aims to develop a strategy for Green Ship Recycling Facility based on the Indonesia’s condition, while complying with international regulations and achieving economic interests. The study resulted in recommendations for an optimal combination of alternative systems and technologies to be used in ship recycling facilities, using the Analytical Network Process (ANP) method and in-depth interviews with stakeholders (practitioners, regulators, and experts) in the Indonesian ship recycling industry. The recommendations include LPG/oxy-acetylene as cutting technology, sandblasting as decoating technology, landing/wet-basin as the docking system, mobile crane as material handling technology, and randomized storage system as the storage system. Furthermore, the study also conducted an assessment to generate designs for procedures, layout areas, and facilities, waste categorization procedures for hazardous materials (HAZMAT), material identification procedures during the ship recycling process, requirements for handling and storing hazardous materials (HAZMAT), and a case study on the development of a facility in one of the semi-modern ship recycling facilities in Cilegon, Indonesia. This case study covers gap analysis, development recommendations, and design layout based on the conducted design assessment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Oktaviani
"Reaksi transesterifikasi konvensional tidak efektif karena boros energi dan katalis. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan produk dan proses sintesis biodiesel. Penelitian ini dilakukan dengan reaktor elektrolisis plasma satu anoda. Elektroda SS 316 ditenggelamkan 5 cm sedangkan tungsten 2 cm dibawah permukaan elektrolit. Elektrolit terdiri dari RBDPO, alkohol dan KOH. Variasi dilakukan pada konsentrasi KOH dan jenis alkohol. Produk biodiesel dan kondisi proses berhasil didapatkan dengan yield mencapai 97% dan terdiri dari metil ester palmitat, stearat, oleat dan linoleat (analisis GCMS). Karakteristik berupa densitas (0,846-0,881 g/ml), viskositas (4,4-12,67), dan kadar air (0,65-1,7%-wt) yang secara umum sesuai dengan SNI. Nilai efektivitas energi yang dikonsumsi biodiesel adalah 1,33-5,38 kJ/ml.

Conventional transesterification is not effective because of wasteful energy and catalyst. This study aims to get product and process of synthesizing biodiesel. This research was conducted by anode plasma electrolysis reactor. Electrode SS 316 was sunk 5 cm while tungsten 2 cm below the surface of electrolyte. Electrolyte consists of RBDPO, alcohol and KOH. Variations performed on KOH concentration and type of alcohol. Products and process conditions of biodiesel conversion were found whose yield up to 97% and consist of palmitic, stearic, oleic and linoleic methyl esters (GCMS analysis). Their characteristics like density (0,846-0,881 g/ml), viscosity (4,4-12,67), and water content (0,65-1,7%-wt) were match with SNI. Energy effectiveness of biodiesel in range 1,33-5,38 kJ/ml
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63152
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farizan
"

Transesterifikasi adalah reaksi kimia yang digunakan untuk mengubah minyak hewani menjadi biodiesel yang dapat digunakan. Pada penelitian ini, bahan bakar biodiesel disintesis dari lemak sapi dalam reaktor menggunakan katalis CaO yang disintesis dari cangkang telur bebek. Katalis CaO berbasis limbah disintesis dari cangkang telur bebek melalui proses kalsinasi pada suhu 900 OC selama 2 jam. Transesterifikasi dilakukan pada suhu 55 OC pada 6 sampel dengan variasi penggunaan jumlah katalis (1.5 wt%, 6.5 wt%, dan 10 wt%) serta variasi katalis CaO komersial dan limbah. Katalis yang disintesis dari cangkang telur itik menghasilkan kadar Kalsium Oksida (CaO) sebesar 93.2%. Hasil pengujian sampel terbaik diperoleh untuk biodiesel dengan katalis 6.5% berbahan dasar limbah dan 10% katalis komersial. Untuk biodiesel dengan katalis berbasis limbah 6.5%, rendemen 90.75%, densitas 855.1 kg/m3, viskositas 5.73 mm2/cst, keasaman 1.69 mg-KOH/g, dan bilangan yodium 30.87 g-I2/100g. Untuk biodiesel dengan katalis berbasis limbah 10%, rendemen 90.81%, densitas 860.5 kg/m3, viskositas 6.52 mm2/cst, keasaman 2.03 mg-KOH/g, dan bilangan yodium 27.51 g-I2/100g. Angka keasaman standar tidak tercapai dimana maksimumnya adalah 0.5 mg-KOH/g.


Transesterification is a chemical reaction used to convert animal oils into usable biodiesel. In this study, biodiesel fuel was synthesized from beef tallow in a reactor using a CaO catalyst which also synthesized from duck eggshells. Waste-based CaO catalyst synthesized from duck eggshells through a calcination process at 900 OC for 2 hours. Transesterification carried out at a temperature of 55 OC on 6 samples with variations in the use of the amount of catalyst (1.5 wt%, 6.5 wt%, and 10 wt%) as well as variations of commercial and waste based CaO catalysts. The catalyst synthesized from duck eggshells obtained a yield of 93.2% amount of Calcium Oxide (CaO). The synthesized biodiesel also tested for its chemical and physical properties to fulfill the Indonesian National Standard (SNI). The best sample test results were obtained for biodiesel with 6.5% catalyst from waste-based and 10% catalyst from commercial. For biodiesel with 6.5% waste-based catalyst, 90.75% yield, 855.1 kg/m3 density, 5.73 mm2/cst viscosity, 1.69 mg-KOH/g acidity, and 30.87 g-I2/100g iodine number. For biodiesel with 10% waste-based catalyst, 90.81% yield, 860.5 kg/m3 density, 6.52 mm2/cst viscosity, 2.03 mg-KOH/g acidity, and 27.51 g-I2/100g iodine number. The standard acidity number is not reached where the maximum is 0.5 mg-KOH/g.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Handaya Saputra
"Pemanfaatan sumber energi merupakan hal yang penting untuk mengantisipasi kelangkaan dan mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil di masa mendatang yang salah satunya adalah biodiesel. Diberlakukannya Keputusan No.3675K/24/DJM/2006 membuat biodiesel dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Namun, belum ada suatu sistem pendistribusian biodiesel yang terstruktur dan terintegrasi sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatannya dan menjaga keberlangsungan persediaannya. Dalam penelitian ini dirancang sebuah simulasi rantai suplai biodiesel sebagai bahan bakar substitusi atau pengganti BBM solar sepenuhnya dengan menggunakan campuran 5% dan 10% sebagai biosolar dengan studi kasus di DKI Jakarta. Simulasi rantai suplai ini melibatkan seluruh aspek yang terkait mulai dari pabrik pemasok CPO sampai SPB U. Pada studi ini terdapat dua Skenario rute yang dianalisa yaitu melalui pabrik olein dan tanpa melalui pabrik olein. Dari hasil simulasi didapatkan harga biodiesel terendah pada skenario jalur distribusi yang melalui pabrik olein yaitu Rp 4821, - . Kondisi infrastruktur untuk skenario jalur distribusi yang melalui pabrik olein memerlukan tambahan satu buah unit blending pada tahun 2016 dan satu buah pabrik biodiesel pada tahun 2021.

Energy alternative has been an important thing for anticipated the lack of fossil fuel and reduce its consumption. One of them is biodiesel. The regulation No.3675K/24/DJM/2006 makes biodiesel can be used as a transportation fuel. However, there is no structured and integrated system available for the distribution of biodiesel. This research will design the simulation of biodiesel supply chain to substitute solar fuel completely with 5% and 10% composition as biosolar with case study in DKI Jakarta. This simulation involve all aspect that related with biodiesel business which start from CPO producers until the fuel stations. This study has two alternative routes or scenarios that are being analyzed ; i.e through the olein industry and without the olein industry. The result of the simulation give the lowest price of biodiesel from scenario through olein industry which is Rp 4821,-. The infrastructure condition for scenario through olein industry needs one blending unit in 2016 and one biodiesel plant in 2021."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dadan Nugraha
"Indonesia memiliki potensi CPO yang sangat besar. Salah satu solusi menghadapi krisis BBM serta permasalahan kualitas udara akibat emisi adalah pemanfaatan CPO sebagai bahan baku biodiesel. Telah dilakukan analisis life cycle biodiesel berbahan baku CPO di Indonesia tahun 2010 dengan model di kota Medan, Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Analisis life cycle dibatasi pada proses transportasi CPO, produksi biodiesel, transportasi biodiesel, dan transportasi campuran biodiesel (B-5); sehingga diperoleh data efisiensi energi life cycle dan rasio energi fosil (REF). Untuk menghitung nilai REF dibuat tiga model: (1) transportasi CPO, produksi biodiesel, transportasi biodisel dan transportasi B-5 menggunakan bahan bakar 100% solar (B-0); (2) transportasi CPO, produksi biodiesel, transportasi biodisel dan transportasi B-5 menggunakan bahan bakar campuran 95% solar dan 5% biodiesel (B-5); dan (3) transportasi CPO, transportasi biodisel dan transportasi B-5 menggunakan bahan bakar B-5, sedangkan produksi biodiesel menggunakan 100% biodiesel (B-100). Hasil simulasi menunjukkan bahwa efisiensi energi life cycle paling tinggi diperoleh di Bandung (33%), diikuti oleh Jakarta (32%), Medan (26%), dan Surabaya (21%). Secara keseluruhan (nasional) energi efisiensi life cycle adalah 27%. Dari ketiga model yang digunakan pada umumnya nilai REF < 1. Hal ini menunjukkan bahwa biodiesel adalah bahan bakar non renewable . Nilai REF>1 yang berarti biodiesel renewable ditunjukkan pada model 3 di wilayah Jakarta dan Bandung, masingmasing 1,19 dan 1,89.

Indonesia has very big potential of Palm Oil (CPO). Use the palm oil biodiesel as fuel is a solution for fosil fuel crisis and air pollution because of emission problem. Life cycle analysis (LCA) of palm oil biodiesel in Indonesia at 2010 was studied with models of Medan, Jakarta, Bandung, and Surabaya s case. Scope of LCA studies are CPO transportation, biodiesel production, biodiesel transportation, and biodiesel mix (B-5); to get the energy efficiency life cycle models and fosil energy ratio (FER). There are three models to count FER value: (1) CPO transportation, biodiesel production, biodiesel transportation and B-5 transportation process used 100% fosil fuel (B-0); (2) CPO transportation, biodiesel production, biodiesel transportation and B-5 transportation process used mixed fuel of 95% fosil diesel oil and 5% biodiesel (B-5); and (3) CPO transportation biodiesel transportation and B-5 transportation process used B-5, biodiesel production process used 100% biodiesel fuel (B-100). Result of simulation showed the highest energy efficiency life cycle was in Bandung (33%), followed by Jakarta (32%), Medan (26%), and Surabaya (21%). From the three models, usually FER value 1 mean palm oil biodiesel is renewable fuel showed by third model for Jakarta and Bandung, each 1,19 and 1,89."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T41194
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dani Supardan
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses produksi biodiesel dari minyak goreng bekas menggunakan peralatan kavitasi hidrodinamik. Proses produksi biodiesel dilakukan dalam 2 (dua) tahap. Tahap pertama adalah proses esterifikasi menggunakan katalis asam yang bertujuan untuk menurunkan kandungan asam lemak bebas dalam minyak goreng bekas. Pada tahap kedua dilakukan proses transesterifikasi menggunakan katalis basa untuk mengkonversi minyak menjadi biodiesel.
Hasil penelitian proses esterifikasi dengan perbandingan molar metanol terhadap minyak 5:1 dan temperatur 60°C menunjukkan bilangan asam awal minyak goreng bekas sebesar 3,9 mg KOH/g dapat diturunkan menjadi 1,81 mg KOH/g dalam waktu 120 menit. Pada proses transesterifikasi, rendemen biodiesel tertinggi sebesar 89,4% diperoleh pada waktu reaksi 150 menit dengan rasio molar metanol terhadap minyak 6:1. Analisis komponen biodiesel menggunakan kromatografi gas-spektrometer massa (GC-MS) menunjukkan biodiesel terdiri dari 5 (lima) metil ester asam lemak dominan yaitu metil oleat, metil palmitat, metil linoleat, metil stearat dan metil miristat. Selain itu, beberapa parameter biodiesel yang diuji telah memenuhi persyaratan SNI No. 04-7182-2006.

The aim of this research was to study biodiesel production from low cost feedstock of waste cooking oil (WCO) using hydrodynamic cavitation apparatus. A two-step processes esterification process and transesterification process using hydrodynamic cavitation for the production of biodiesel from WCO is presented. The first step is acid-catalyzed esteri-fication process for reducing free fatty acid (FFA) content of WCO and followed by base-catalyzed transesterification process for converting WCO to biodiesel as the second step.
The result of esterification process with methanol to oil molar ratio of 5 and temperature of 60°C showed that the initial acid value of WCO of 3.9 mg KOH/g can be decreased to 1.81 mg KOH/g in 120 minutes. The highest yield of biodiesel in transesterification process of 89.4% obtained at reaction time of 150 minutes with methanol to oil molar ratio of 6. The biodiesel produced in the experiment was analyzed by gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS), which showed that it mainly contained five fatty acid methyl esters. In addition, the properties of biodiesel showed that all of the fuel properties met the Indonesian National Standard (INS) No. 04-7182-2006 for biodiesel.
"
Depok: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>