Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170941 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anggit Febiriyanti
"Hutan Kota dapat berfungsi menyerap emisi CO2 yang berasal dari aktivitas manusia disekitar kota. Salah satu hutan kota yang berpotensi dalam penyimpan karbon, yaitu Hutan Kota Universitas Indonesia UI. Telah dilakukan penelitian mengenai potensi cadangan karbon di Hutan Kota UI dengan tujuan untuk menganalisis potensi cadangan karbon terkini pada tegakan pohon dan spesies tegakan pohon yang memiliki cadangan karbon tertinggi di Hutan Kota UI. Tegakan pohon merupakan vegetasi berkayu dengan diameter ge; 20 cm. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-November 2017 di Hutan Kota UI meliputi tiga lokasi yaitu Wallace Barat, Wallace Timur, dan Vegetasi Alami.
Metode pengambilan data vegetasi dilakukan secara nondestructive sampling dengan mengukur Diameter Breast Height DBH batang pohon. Pengolahan data menggunakan pengembangan alometrik dengan nilai berat jenis pada masing-masing individu tumbuhan. Hasil diperoleh bahwa potensi cadangan karbon pada kawasan Hutan Kota UI yaitu sebesar 468,02 ton/ha dengan Wallace Barat, Wallace Timur, dan Vegetasi alami yang di peroleh secara berurut yaitu sebesar 138,62 ton/ha, 162,75 ton/ha, dan 182,64 ton/ha. Potensi cadangan karbon secara keseluruhan di Hutan Kota UI yaitu sebesar 11.752,48 ton/ha. Spesies pohon yang memiliki potensi cadangan karbon tertinggi yaitu Delonix regia.

Urban forest has a function as absorbers CO2 emissions derived from human activities around the city. University Indonesia UI Urban rsquo s Forest the one of the Urban Forest which has potential carbon stocks. Research has been conducted to analyze the potential of carbon stocks and tree stands that have the highest carbon stock in UI Urbans Forest. Tree stands are woody vegetation with a diameter ge 20 cm. Research was conducted in October November 2017 in UI Urbans Forest area covering three locations namely Wallace Barat, Wallace Timur, and Vegetai Alami.
Method of collecting data of vegetation was done by nondestructive sampling by measuring Breast Height Diameter DBH. Data processing uses allometric equations with the specific wood dencity of each individual tree. Results showed that the potential of carbon stocks in UI Urbans Forest is 468,02 ton ha with Wallace Barat, Wallace Timur, and Vegetasi Alami is 138,62 ton ha, 162,75 ton ha, and 182,64 ton ha. Overall, potential carbon stocks in UI Urbans Forest is 11,752.48 ton ha. Species of trees that have the highest potential of carbon stocks is Delonix regia.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamara Puspadianti
"Penghitungan estimasi potensi cadangan karbon pada vegetasi tegakan pancang telah dilakukan pada tahun 2017 di tiga zona Hutan Kota Universitas Indonesia UI, zona Wallace Timur, zona Wallace Barat, dan zona Vegetasi Alami. Penelitian bertujuan untuk mengestimasi jumlah cadangan karbon terkini pada tahun 2017 yang terkandung pada tegakan pancang di Hutan Kota UI dan mengestimasi jenis tumbuhan pada tegakan pancang yang memiliki potensi cadangan karbon tertinggi di Hutan Kota UI. Penelitian dilakukan dengan metode non-destructive sampling menggunakan persamaan alometrik, yaitu berdasarkan pengukuran diameter at breast height DBH pada tegakan pancang.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan plot berukuran 5 m x 5 m sebanyak 75 plot yang tersebar di tiga zona penelitian dengan masing-masing sejumlah 25 plot. Hasil penghitungan menunjukkan bahwa potensi cadangan karbon pada tegakan pancang di Hutan Kota UI sebesar 23,02 ton/ha. Potensi cadangan karbon pada tegakan pancang yang tertinggi berada pada Zona Vegetasi Alami sebesar 8,67 ton/ha. Potensi cadangan karbon pada tegakan pancang di zona Wallace Timur sebesar 8,05 ton/ha dan zona Wallace Barat sebesar 6,30 ton/ha. Jenis tumbuhan dengan rata-rata nilai cadangan karbon tertinggi, yaitu Merbau Intsia bijuga sebesar 0,296 ton/ha.

Estimation of carbon stocks at stake stands vegetation has been conducted in 2017 in three Universitas Indonesia UI Urban Forest zones, East Wallace zone, West Wallace zone, and Natural Vegetation zone. The study aims to estimate the current amount of carbon reserves in 2017 contained in stake stands vegetation in UI Urban Forest and estimate plant species on stake stands that have the highest carbon stock potential in UI Urban Forest. The study was conducted by non destructive methods using allometric equations based on calculating stake stands diameter at breast height.
The study used plot sized 5 m x 5 m as much as 75 and spread over the three zones, each zones have 25 plot. The results shows that the potential of carbon stocks in UI Urban Forest is 23.02 ton ha. Zones with the highest potential for above ground carbon stocks at stake stands is in the Natural Vegetation zone with a carbon stocks of 8,67 ton ha. The potential for above ground carbon stocks at stake stands in East Wallace zone is 8,02 ton ha and Western Wallace zone is 6,30 ton ha. The species with the highest average carbon stock potential, namely Merbau Intsia bijuga of 0,296 ton ha.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hanum Salsabillah
"Penelitian estimasi cadangan karbon pada vegetasi tegakan tiang dilakukan di Hutan Kota Universitas Indonesia, Depok. Penelitian bertujuan untuk mengestimasi cadangan karbon pada vegetasi tegakan tiang Hutan Kota UI, yang terbagi menjadi tiga zona yaitu Wales Barat, Wales Timur dan Vegetasi Alami. Selain itu, penelitian dilakukan untuk mengetahui spesies dari vegetasi tegakan tiang yang menyimpan cadangan karbon terbesar. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2017. Penelitian dilakukan dengan metode nondestruktif. Jumlah plot yang digunakan adalah 75 plot, yang dibagi kedalam tiga zona, masing-masing 25 plot berukuran 10x10m. Nilai cadangan karbon tegakan tiang diperoleh dengan menghitung biomassa dari data lingkar batang tiang setinggi dada DBH. Penghitungan biomassa vegetasi tegakan tiang dilakukan dengan persamaan allometrik B = 0,11 D 2 0,62 Ketterings, dkk. 2001. Persamaan tersebut melibatkan berat jenis kayu tiap spesies yang didata. Rata-rata cadangan karbon vegetasi tegakan tiang di Hutan Kota UI adalah 11,505 ton/ha, dengan cadangan karbon terbesar pada Wales Timur 17,262 ton/ha dan terkecil pada Vegetasi Alami 6,876 ton/ha. Cadangan karbon rata-rata vegetasi tegakan tiang terbesar di Hutan Kota UI terdapat pada Hopea sp. Merawan dengan nilai 0,327 ton/ha.

The study of carbon stock estimation on pole veget was done in the urban forest of Universitas Indonesia, Depok. The aims of this study are to estimate the carbon stock of pole stage in Urban Forest of Universitas Indonesia, which divided into three zones Wales Barat, Wales Timur and Vegetasi Alami. In addition, this study was conducted to determine species in pole stage that hold the largest carbon stock. The research was done in August December 2017 by non destructive method. The carbon stock value obtained from the biomass calculation based on poles diameter at breast height DBH. The Biomass calculation was done using an allometric equation B 0.11 D 2 0.62 Ketterings, et al., 2001. Allometric equation that used involves wood density of every species that found. Number of plots that used is 75, and then divided to 3 zones, 25 plots each with 10x10 m2 wide. The average of carbon stock value in Urban Forest of Universitas Indonesia is 11.505 ton ha, with Wales Timur have largest carbon stock 17.262 ton ha and Vegetasi Alami have smallest carbon stock 6.876 ton ha. Species of pole stage with largest average carbon stock in Urban Forest UI is Hopea sp. Merawan with 0,327 ton ha.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mulyati Dewi Aisyah
"Simpanan karbon di atas permukaan tanah (BAP) merupakan sumber terbesar cadangan karbon sekaligus sumber yang paling berisiko mengalami penurunan karena degradasi lahan. Hutan Kota Universitas Indonesia (UI) merupakan salah satu kawasan yang berperan penting dalam menyerap dan menyimpan karbon, terutama karbon dari polutan di sekitarnya. Penghitungan cadangan karbon BAP Hutan Kota UI telah dilakukan dengan membagi lokasi penelitian menjadi 3, yaitu Zona Vegetasi Alami, Zona Wallace Barat, dan Zona Wallace Timur. Penelitian dilakukan dengan metode destruktif untuk tumbuhan bawah dan metode non destruktif (menggunakan persamaan alometrik) untuk vegetasi tingkat pohon, tiang, dan pancang.
Hasil penghitungan menunjukkan bahwa potensi cadangan karbon untuk Zona Vegetasi Alami, Zona Wallace Barat, dan Zona Wallace Timur berturut-turut adalah 164,308 ton/ha, 103,527 ton/ha, dan 119,165 ton/ha. Cadangan karbon paling banyak berasal pada pohon Acacia mangium (Willd.). Acacia mangium juga merupakan jenis dengan nilai kepentingan (NK) tertinggi. Secara keseluruhan, potensi simpanan karbon di Hutan Kota UI adalah 9.465,866 ton, sedangkan potensi serapan atau emisinya CO2-nya sebesar 34.711,3325 ton.

Carbon storage on the above ground biomass (AGB) is the largest source of carbon stocks. But it is also a source of carbon that are most vulnerable to land degradation. Urban Forest in Universitas Indonesia (UI) is one area that plays an important role in absorbing and storing carbon, especially carbon from pollutant in the vicinity. Calculation of carbon stock in UI?s urban forest has been done by dividing into three study sites, the Natural Vegetation Zone, West Wallace Zone, and East Wallace Zone. The study was conducted by using destructive methods for undergrowth and non destructive method (using allometric equations) for the vegetation of trees, poles, and stakes.
The results show that the potential carbon reserve for Natural Vegetation Zone is 164,308 tons/ha, West Wallace Zone is 103,527 tons/ha, and East Wallace Zone is 119,165 tons/ha. Carbon stocks mostly came from the Acacia mangium and it is also a species with the highest importance value index. Overall, the potential for carbon storage in UI?s urban forest is 9.465,866 tons, while the potential emission of CO2 is equal to 34.711,3325 tons.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Nurul Izza
"Peningkatan populasi penduduk DKI Jakarta setiap tahunnya telah memberi pengaruh terhadap meningkatnya emisi karbon dioksida. Emisi karbon dioksida yang dihasilkan di wilayah DKI Jakarta telah melampaui ambang batas karbon dioksida yang mampu diserap oleh seluruh RTH (Ruang Terbuka Hijau) di DKI Jakarta. Pengelolaan RTH kemudian dinilai dapat menjadi salah satu jalan keluar bagi permasalahan emisi karbon di DKI Jakarta. Vegetasi tingkat pohon yang ditanam di arboretum memiliki kemampuan menyerap gas karbon dioksida dari atmosfer sehingga Arboretum Ir. Lukito Daryadi, M.Sc. dengan status hutan kota di Jakarta Pusat memiliki peluang untuk diteliti data potensi serapan karbon dioksida dan valuasi ekonomi karbon yang tersimpan di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi valuasi ekonomi serapan karbon dioksida pada vegetasi tingkat pohon di Arboretum Ir. Lukito Daryadi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh vegetasi tingkat pohon yang didata pada 9 plot berukuran 20 m x 20 m. Parameter lingkungan yang diukur meliputi suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya. Penghitungan biomassa, stok karbon, dan serapan karbon dioksida dilakukan menggunakan persamaan alometrik. Hasil penelitian menunjukkan total biomassa, stok karbon, dan serapan karbon dioksida berturut-turut adalah 599 ton/ha, 281,71 ton/ha, dan 1.033,88 ton/ha. Dengan demikian, estimasi valuasi ekonomi serapan karbon dioksida tegakan pohon di Arboretum Ir. Lukito Daryadi, M.Sc adalah sebesar US$1.860,98 atau Rp26.767.200,30. Melalui penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran baik para pengambil keputusan maupun masyarakat umum untuk pengelolaan hutan kota dalam rangka memenuhi komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi GRK dalam beberapa tahun ke depan.

The increase number in the population of DKI Jakarta every year has brought an impact on the increase of carbon dioxide emission. The carbon dioxide emission produced in DKI Jakarta area has exceed the carbon dioxide’s threshold that can be absorbed by all of the green open spaces in DKI Jakarta. The management of the green open spaces is expected to be the solution of the exceeding carbon emission in DKI Jakarta. Tree vegetation that is planted in the arboretum has the ability to absorb carbon dioxide gas from the atmosphere, thus Arboretum Ir. Lukito Daryadi, M.Sc., with the status of an urban forest in Jakarta Pusat has an opportunity to be studied on its potential for the economic value on the carbon sequestration. This study aims to estimate the economic value of carbon dioxide sequestration on tree vegetation in the Arboretum Ir. Lukito Daryadi, M.Sc.. The sample used in this study includes all of the tree vegetation that is planted and is sampled using 9 20 m x 20 m plots. The environmental parameters measured include temperature, humidity, dan light intentsity. The calculation of biomass, carbon stock, and carbon dioxide sequestration is carried out using allometric equations. The result of this study shows that the total of biomass, carbon stock, and the carbon dioxide sequestration are 599 ton.ha-1, 281,71 ton.ha-1, dan 1.033,88 ton.ha-1respectively. Thus, the carbon dioxide sequestration economic value estimation of the tree stands in Arboretum Ir. Lukito Daryadi, M.Sc. is US$1.860,98 or Rp26.767.200,30. This study is expected to increase the awareness of both decision makers and all of the public elements regarding urban forest management in order to fulfill Indonesia’s commitment to reduce greenhouse gases in the next few year."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Hafiyya Sabara
"Aktivitas manusia tidak terlepas dari kebutuhan bahan bakar, terutama pada sektor transportasi yang terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Emisi karbon dioksida yang dihasilkan sektor transportasi, industri, dan rumah tangga dengan terbatasnya ruang terbuka pada wilayah perkotaan seperti DKI Jakarta akan menyebabkan regulasi karbon terganggu hingga berdampak pada efek rumah kaca. Tujuan penelitian berikut adalah untuk mengetahui valuasi ekonomi karbon dioksida pada vegetasi tingkat pohon yang berada di Hutan Kota Srengseng melalui estimasi serapan karbon dioksida dengan metode non-destruktif dan menganalisis kemampuan Famili Fabaceae sebagai famili yang unggul di Hutan Kota Srengseng dalam menyerap karbon dioksida beserta valuasi ekonominya. Diperoleh bahwa total valuasi ekonomi karbon pada tegakan pohon yang dimiliki hutan kota sebesar US$ 5.407,57 atau Rp77.760.804/ ton CO2-e dari serapan karbonnya yaitu 1.502,10 ton/ha. Terbukti juga Famili Fabaceae memiliki valuasi ekonomi karbon paling unggul dibandingkan famili lainnya di hutan kota dengan harga rerata US$138,72 atau Rp1.994.847/ ton CO2-e dari serapan karbon dioksida sebesar 38,53 ton/ha.

Urban activities are inseparable from the demand for fossil fuel use, particularly in the transportation sector that continues to increase along with the population growth. Carbon dioxide emissions are produced by the sector of transportation, industry, and households regardless of the limited open space in urban areas at the same time will cause carbon regulation in DKI Jakarta to be disrupted and impact the greenhouse effect. This study aims to determine the economic valuation of carbon dioxide on tree stands vegetation by its carbon dioxide uptake and to analyze the sequestration ability of Fabaceae tree stands compared with the other families in Srengseng City Forest, West Jakarta. Result shows that the total economic value of carbon owned by the urban forests’ tree stands was US$ 5.407,57 or Rp.77.760.804/tonne CO2-e from its 1.502,10 tonnes/ha carbon sequestration or 16.523,12 tonnes. It is also proven that the Fabaceae family has the most prominent carbon economic valuation in urban forests with average price of US$ 138.72 or Rp.1,994,847/tonne CO2-e from carbon dioxide absorption of 38.53 tonnes/ha."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tirta Suganda
"Studi potensi regenerasi pohon di Hutan Kota Universitas Indonesia telah dilakukan pada bulan Februari-April 2014. Penelitian menggunakan data sekunder dari penelitian Toni (2009). Data diambil dari 42 kuadrat yang masing-masing berukuran 20x20 m untuk memperoleh data tingkat pohon, subpetak berukuran 10x10 m digunakan untuk memperoleh data tingkat tiang, subpetak berukuran 5x5 m digunakan untuk memperoleh data tingkat pancang, dan subpetak berukuran 2x2 m digunakan untuk memperoleh data tingkat semai. Data sekunder tersebut diolah untuk mendapatkan data vegetasi, kemudian dilakukan analisis potensi regenerasi pohon. Tercatat sebanyak 417 individu pada tingkat semai yang termasuk ke dalam 17 famili dan 36 spesies. Tiga spesies yang memiliki kerapatan tertinggi adalah Intsia bijuga Kuntze. (80), Hevea brasiliensis Muell. Arg. (56), dan Ficus hirta (46). Sebanyak 387 individu yang termasuk ke dalam 43 spesies dan 22 famili tercatat pada tingkat pancang. Tiga spesies yang memiliki kerapatan tertinggi adalah Ficus hirta (55), Psychotria viridiflora Reinw. Ex Bl. (41), dan Grewia tomentosa (41). Sebanyak 76 individu yang termasuk ke dalam 29 spesies dan 15 famili tercatat pada tingkat tiang. Tiga spesies yang memiliki kerapatan tertinggi adalah Swietenia mahagoni (12), Grewia tomentosa (10), dan Macaranga tanarius (7). Kemampuan regenerasi pohon di Hutan Kota Universitas Indonesia masuk dalam kategori baik, terdapat 23 spesies (69,7%) dari 33 spesies pohon yang mampu melakukan regenerasi dan 9 spesies (27,27%) diantaranya memiliki regenerasi lengkap. Fabaceae, Meliaceae, Euphorbiaceae, Tiliaceae, dan Moraceae merupakan famili yang memiliki potensi regenerasi yang baik dan akan mengisi tegakan hutan di masa yang akan datang.

A study of tree regeneration potential in urban forest of Universitas Indonesia was conducted in Februari—April 2014. Research was using secondary data from Toni (2009). Location was established was divided into 42 quadrats 20x20 m each which used to obtain trees data, plots of 10x10 m each which used to obtain pole data, plots of 5x5 m each which used to obtain sapling data, and plots of 2x2 m each which used to obtain seedlings data. The secondary data was processed to obtain vegetation data, and tree regeneration analysis then conducted. We recorded 417 individuals of trees seedling, representing 36 species and 17 family. Three species which had highest density of seedlings were Intsia bijuga Kuntze. (80), Hevea brasiliensis Muell. Arg. (56), and Ficus hirta (46). At the sapling stage, 387 individuals were recorded representing 43 species and 22 family. Three species which had highest density of saplings were Ficus hirta (55), Psychotria viridiflora Reinw. Ex Bl. (41), and Grewia tomentosa (41). At the pole stage, 76 individuals were recorded representing 29 species and 15 family. Three species which had highest density of poles were Swietenia mahagoni (12), Grewia tomentosa (10), and Macaranga tanarius (7). Forest tree regeneration ability in urban forest of Universitas Indonesia was counted into a good category. A total of 23 species (69,7%) of 33 tree species were regenerating in plot and 9 species (27,27%) have a complete regeneration phase. Fabaceae, Euphorbiaceae, Tiliaceae, dan Moraceae were a family that has a good potential for regeneration and will filling the forest in the future.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Khafilatul Jannah
"Penelitian potensi serapan karbon dilakukan di lima taman yang berlokasi di Jakarta Pusat. Taman tersebut yaitu Taman Monas, Taman Lapangan Banteng, Taman Menteng, Taman Suropati, dan Taman Situlembang. Penelitian dilakukan pada bulan Februari ? Maret 2015. Penghitungan karbon dilakukan dengan menghitung biomassa dari data diameter setinggi dada pada tegakan yang didapatkan melalui pengukuran di lapangan, kemudian dikonversi ke dalam bentuk cadangan dan serapan karbon. Penghitungan biomassa menggunakan persamaan alometrik 0,1728 (dbh) 2,2234 (Dharmawan & Siregar, 2009). Estimasi serapan karbon setiap taman didapatkan dari hasil kali serapan karbon dengan luas vegetasi masing-masing taman. Total potensi serapan karbon dari tegakan di kelima taman yaitu 1630,25 ton dari luas vegetasi 24,07 ha.

Research of potential carbon sequestration have been done in five parks in Central Jakarta. Those parks are Taman Monas, Taman Lapangan Banteng, Taman Menteng, Taman Suropati, and Taman Situlembang. Research do at February - March, 2015. The calculation of carbon sequestration is by calculating the biomass from diameter at breast height measurement on the tree stands in the parks. The biomass then convert to carbon stocks and carbon sequestration. The calculation of biomass using allometric equation 0,1728 (dbh) 2.2234 (Dharmawan & Siregar, 2009). Estimates of carbon sequestration each park obtained from the multiplication result of carbon sequestration with area of vegetation in each park. The amount of carbon sequestration potential from the stands in five parks is 1630,25 ton from 24,07 ha vegetation area."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59321
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Khairunnisa
"Jejak karbon merupakan jumlah karbon atau gas emisi dari beberapa jenis kegiatan manusia dalam kurun waktu tertentu. Kegiatan commuting dari mahasiswa Universitas Indonesia yang berdomisili di Jakarta Selatan dan Bogor menjadi salah satu penyumbang jejak karbon. Studi ini dilakukan untuk menghitung jejak karbon yang dihasilkan mahasiswa Universitas Indonesia yang berdomisili di Jakarta Selatan dan Bogor, menentukan hotspot jejak karbon, menganalisis faktor yang mempengaruhi jejak karbon dan memberikan rekomendasi untuk mengurangi jejak karbon yang dihasilkan oleh mahasiswa Universitas Indonesia yang berdomisili di Jakarta Selatan dan Bogor. Perhitungan jejak karbon dilakukan dengan metode fuel- based dari World Resources Institute Indonesia dan menggunakan faktor emisi dari UK Department for Business, Energy, & Industrial Strategy. Data primer, yang mencangkup jarak tempuh, jenis kendaraan, frekuensi penggunaan kendaraan, jumlah penumpang, dan jenis bahan bakar, diperoleh dengan pengisian kuesioner online dengan target responden mahasiswa UI yang berdomisili di Jakarta Selatan dan Bogor. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, rata-rata jejak karbon yang dihasilkan oleh aktivitas commuting oleh mahasiswa komuter UI dari Jakarta Selatan dan Bogor adalah 102,352 kg CO2eq/tahun-orang dan 214,292 kg CO2eq/tahun-orang. Faktor yang mempengaruhi nilai jejak karbon tersebut adalah jarak tempuh (r=0,747), jenis kendaraan (r=-0,532) dan frekuensi penggunaan kendaraan (r=0,535). Maka, nilai ini menunjukkan jejak karbon akan meningkat jika terjadi penggunaan kendaraan tidak ramah lingkungan dan peningkatan jarak tempuh beserta frekuensi penggunaan kendaraan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga terkait upaya pengurangan jejak karbon dalam sektor transportasi, yang akan bermanfaat bagi universitas, mahasiswa, dan pemerintah.

Carbon footprint is the amount of carbon or emission gases produced from various human activities within a specific timeframe. Commuting activities of University of Indonesia students residing in South Jakarta and Bogor contribute significantly to the carbon footprint. This study aims to calculate the carbon footprint generated by University of Indonesia students residing in South Jakarta and Bogor, identify carbon footprint hotspots, analyze factors influencing the carbon footprint, and provide recommendations to reduce the carbon footprint produced by these students. The carbon footprint calculation was conducted using the fuel-based method from the World Resources Institute Indonesia and emission factors from the UK Department for Business, Energy, & Industrial Strategy. Primary data, including travel distance, vehicle type, frequency of vehicle use, number of passengers, and fuel type, were obtained through an online questionnaire targeting University of Indonesia students residing in South Jakarta and Bogor. Based on the calculations, the average carbon footprint generated by commuting activities of University of Indonesia students from South Jakarta and Bogor was 102,352 kg CO2eq/person-year and 214,292 kg CO2eq/person-year. The factors influencing the carbon footprint value were travel distance (r=0.747), type of vehicles (r=-0,532) and frequency of vehicle use (r=0.535). Therefore, this value indicates that the carbon footprint will increase in the event of the use of environmentally unfriendly vehicles and an increase in travel distance and frequency of vehicle usage. This research aims to provide valuable insights into carbon footprint reduction efforts in the transportation sector, benefiting universities, students, and the government.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>