Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161081 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dharma Eka Agustina
""b>ABSTRAK
"]
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana persamaan dan perbedaan karakteristik internal industri konveksi pada tiap tingkat produksi yang dihasilkan serta interaksi spasialnya terhadap asal bahan baku dan pemasaran. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan analisis spasial deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada karakteristik internal industri kecil dan semi menengah umumnya memiliki tingkat produksi rendah dan sedang, sedangkan pada karakteristik internal industri menengah memiliki tingkat produksi yang tinggi. Interaksi spasial pada industri konveksi tingkat produksi tinggi memiliki skala regional dalam perolehan bahan baku dan skala nasional dalam pemasaran, sedangkan pada industri konveksi tingkat produksi sedang dan rendah tidak selalu memiliki perbedaan yang signifikan terhadap skala perolehan bahan baku dan pemasarannya. Industri konveksi tingkat produksi sedang umumnya memiliki skala regional dalam memperoleh bahan baku, sedangkan pada tingkat produksi rendah memiliki skala lokal dalam memperoleh bahan bakunya. Dilihat dari pemasarannya, industri konveksi tingkat produksi sedang dan rendah sudah dapat mencapai skala nasional.
"
"
"ABSTRACT
"
This research is intended to find out the similarities and differences of the internal characteristics of the industrial convection at each level of production and to analyze the spatial interaction towards the origin of raw materials and marketing. The analysis used in this study by using descriptive spatial analysis. The research results showed that on the internal characteristics of small and semi medium industry generally have low and medium levels of production, while on the internal characteristics of medium industry have high level of production. Spatial interaction on the high level of production have regional scale in acquiring raw materials and national scale in its marketing, while on the medium and low levels of production don rsquo t always have a significant di fference against the scale in acquiring raw materials and marketing. Convection industry on the medium level of production generally have regional scale in acquiring raw materials, while on the low level of production have local scale in acquiring raw materials. Viewed from its marketing, convection industry on the medium and low levels of production can already achieve national scale."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Supriyanto
"ABSTRAK
Lemari Es (refrigerator/freezer) adalah satu bentuk aplikasi heat transfer dan
merupakan alat refrigerasi yang paling banyak digunakan pada keseharian kegiatan rumah tangga. Fungsi utamanya yang menjaga makanan/minuman agar tetap segar dan bebas dari kerusakan atau pembusukan, membuat hampir setiap rumah tangga mayoritas di perkotaan, menggunakan peralatan tersebut.
Penggunaan lemari es sistem konvensional dengan kondensor berpendingin secara alamiah (didinginkan oleh udara terbuka), adalah yang tipe paling umum digunakan selama ini. Tingkat konsumsi energi listrik yang relatif kecil (60-100 watt) pada alat tersebut, membuat pabrikan lemari es dan juga pengguna rumah tangga kurang memperhatikan akan kemungkinan dilakukannya efisiensi penggunaan daya listrik tersebut.
Sistem pendinginan kondensor secara alamiah tersebut dapat digantikan dengan
sistem konveksi paksa, dengan mengaplikasikan tambahan alat (blower/exhaust fan) pada sisi belakang kondensor. Dengan konveksi paksa tersebut, maka laju pendinginan (laju perpindahan kalor) kondensor dipaksa menjadi lebih cepat, laju pendinginan meningkat, sehingga lebih lanjut, kerja kompresor menjadi lebih efektif dan proses pendinginan lemari es dapat berlangsung lebih cepat. Diharapkan dengan laju pendinginan yang cepat, kerja kompresor menjadi lebih dingan dan siklus konversi energi menjadi lebih efisien, sehingga konsumsi energi yang diperlukan dapat diperkecil.
P
emilihan yang tepat dari sistem konveksi paksa pada lemari pendingin tersebut
diharapkan dapat memberikan pengurangan konsumsi energi listrik. Penghematan daya listrik untuk setiap lemari es tersebut, bila diakumulasikan dengan pengguna alat tersebut secara keseluruhan, diharapkan secara umum mampu memberikan kontribusi terhadap penghematan sumber daya energi.
Dari hasil percobaan ternyata sistem konveksi paksa akan menunjukkan hasil
yang optimal dengan penambahan blower fan yang dipasang pada sisi atas kondensor dengan variasi pengaturan voltase sebesar 12 volt.

"
2001
S49248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldy Andika
"Seiring dengan cepatnya kemajuan teknologi dalam industri elektronik, muncul banyak produk baru yang semakin kecil. Kondisi ini menimbulkan tantangan baru, yaitu kebutuhan akan sistem pendinginan berdimensi kecil dan hemat energi namun memiliki efisiensi termal yang tinggi, dimana jet sintetik dengan input massa nol dan output momentum tidak nol hadir sebagai sistem pendingin yang menjanjikan. Penelitian ini membahas karakteristik perpindahan panas oleh jet sintetik bertipe aliran silang dan dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap komputasi dan eksperimental. Tahap eksperimental dilakukan menggunakan function generator untuk menggerakkan membran dua buah membran dengan mengirimkan variasi fungsi sinusoidal dan segiempat dengan frekuensi osilasi sin 80 Hz - square 80 Hz, sin 80 Hz - square 120 Hz, sin 80 Hz - square 160 Hz, sin 120 Hz - square 80 Hz, sin 120 Hz - square 120 Hz, sin 120 Hz - square 160 Hz, sin 160 Hz - square 80 Hz, sin 160 Hz - square 120 Hz, sin 160 Hz - square 160 Hz untuk melihat karakteristik perpindahan panas konvektif pada heat sink. Tahap komputasi dilakukan menggunakan software CFD Fluent dengan model turbulensi k-ω SST dengan tipe meshing Tet/Hybrid Tgrid untuk melihat distribusi aliran dari jet sintetik aliran silang. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh gelombang dan frekuensi getaran membran terhadap laju perpindahan panas yang didapat pada jet sinjetik bertipe aliran silang, dengan penurunan terbesar dicapai variasi gelombang sin 120 Hz - square 80 Hz.

Along with rapid technological advances in the electronics industry, there are many new emerging advanced products which getting smaller in dimension with high space efficiency and work relying on components such as transistors and integrated circuit (IC). However, these conditions also cause new challenges to overcome, one of which is how to cope with the heat generated by the operation of the electronic components in the product with sophisticated cooling system. The cooling system, hence, needs less space and energy consumption but has high thermal efficiency. This is why the synthetic jet with zero net mass flux and non-zero net momentum flux sounds practicable as the new cooling system. This research will discuss the characteristics of flow and convective heat transfer in the cross-flow synthetic jet that was conducted in two stages, computational and experimental stage.The experimental stage was executed using the function generators to drive the upper and lower membranes by sending functions of sinusoidal and square frequency variations with multiple oscillation frequency of sin 80 Hz - square 80 Hz, sin 80 Hz - square 120 Hz, sin 80 Hz - square 160 Hz, sin 120 Hz - square 80 Hz, sin 120 Hz - square 120 Hz, sin 120 Hz - square 160 Hz, sin 160 Hz - square 80 Hz, sin 160 Hz - square 120 Hz, sin 160 Hz - square 160 Hzto see the characteristics of convective heat transfer on the heat sink at each trial. Computational stage was conducted by Fluent CFD software with k-ω SST turbulence model with Tet / Hybrid Tgrid meshing elements type to see the flow distribution of creoss-flow synthetic jet. The results showed the significant influence of waves mode and frequencies to the heat transfer rate of cross-flow synthetic jet, with the best result is on sin 120 Hz- square 80 Hz waves."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nepomnyashchy, Alexander
"The revised edition of this systematic investigation of convection in systems comprised of liquid layers with deformatable interfaces offers new material on flows in ultra thin films. The text also reflects progress into dynamics of complex fluids."
New York: [, Springer], 2012
e20418900
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Jaluria, Y.
Oxford: Pargamon Press, 1980
536.25 JAL n (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Saipudin
"Hamburan neutrino dengan materi bintang quark melalui interaksi lemah arus ne- tral telah dipelajari. Untuk menjelaskan keadaan materi quark, digunakan model bag MIT. Struktur bintang quark dapat dipelajari dengan memasukkan persamaan keadaan bintang quark kedalam persamaan TOV. Dalam tulisan ini kami mempela- jari penampang lintang differensial dan lintasan bebas rata-rata neutrino. Perhitun- gan dilakukan menggunakan dua metode; Pertama dengan memperhatikan hambu- ran N-body sebagai N kali hamburan dua partikel, Kedua dengan memperlakukan efek banyak benda dengan baik dalam hamburan N-body. Kedua pendekatan dipela- jari dan dibandingkan pada kasus temperatur nol. Untuk pendekatan pertama, interaksi didominasi oleh quark down, sedangkan untuk pendekatan kedua quark down dan quark strange memberikan kontribusi yang sama. Lintasan bebas rata- rata neutrino menurun dengan meningkatnya kerapatan, temperatur dan energi awal neutrino. Untuk kasus temperatur berhingga, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, seperti; faktor retardasi, Pauli blocking dan detailed balancing. Pauli blocking dan detailed balancing secara signifikan mengurangi nilai lintasan bebas rata-rata neutrino. Sedangkan faktor retardasi menunjukkan sifat yang tidak biasa dari lintasan bebas rata-rata neutrino-quark strange. Selain itu, efek penangkapan neutrino secara signifikan menyebabkan fraksi elektron meningkat. Kontribusi elek- tron menurunkan lintasan bebas rata-rata neutrino. Lebih lanjut, lintasan bebas rata-rata neutrino dari pusat bintang quark hingga ke permukaan bintang semakin meningkat.

The scattering of neutrino with quark star matter through neutral current weak interaction is studied. To describe the quark matter state, MIT bag model is used. The quark star structures can be studied by inserted the quark star equation of state into TOV equation. Here we study the neutrino differential cross section and mean free path. The calculation is performed by using two method; First by considering N-body scattering as N times two body scattering, Second by treating the many body effect properly in N-body scattering. Both approach are compared and studied for the case zero temperature, where we have found that for the first approach, interaction are dominated by the one from down quark, while the second approach the down and strange quarks provide similar contribution. Neutrino mean free path decreases with increasing density, temperature and initial energy neutrino. For finite temperatur case are several factors should be considered, i.e, retardation, Pauli blocking and detailed balancing factors. Pauli blocking and detailed balancing significantly reduce the value of the neutrino mean free path. While the retardation factor indicates unusual behavior of neutrino-strange quark mean free path. In addition, the effect of neutrino trapping is significantly increased the fraction of electrons. Contribution of electrons reduces the value neutrino matter mean free path. Therefore, the neutrino mean free path from the center of quark star to the stellar surface increases."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S45066
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gogoi, Ankur
New Delhi: Tata McGraw-Hill, 1992
523 ABH a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Caroll, Bradley W.
New York: Addison-Wesley, 1996
523.01 CAR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ginzburg, V.L.
Oxford: Pergamon Press, 1979
523.01 GIN t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tyson, Neil deGrasse
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018
523.01 TYS a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>