Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139326 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yunita Hotmauli
"ABSTRAK
Mahasiswa rentan terkena stres karena banyaknya permasalahan yang dihadapi baik dalam perkuliahan, relasisosial, dan perekonomian.. Keluarga dapat menjadi tempat bagi mahasiswa untuk me-release stres sepertibercerita dan mencari solusi atas permasalahannya. Namun, pada kenyataannya banyak mahasiswa di FMIPA-UIyang mengalami stres yang permasalahannya justru bersumber dari keluarga seperti perceraian, dan pola asuh yang kasar. Penelitian ini dilakukan untuk mencari tahu faktor-faktor dalam keluarga apa saja yang berpengaruh terhadap tingkat stres mahasiswa serta profil mahasiswa dengan tingkat stres tinggi dan rendah ditinjau dari faktor-faktor keluarga yang berpengaruh terhadap tingkat stres mahasiswa. Dari hasil yang didapatkan dengan menggunakan metode PLS Partial Least Square , diketahui bahwa gender, pola asuh, quality time dengan ibu, quality time dengan ayah, fatherless figure, dan openness berpengaruh terhadap tingkat stres mahasiswa. Selanjutnya, dari metode analisis korespondensi diperoleh bahwa mahasiswa dengan tingkat stres tinggi memiliki kedekatan dengan pola asuh otoriter, pola asuh penelantar neglected , fatherless figure yang tinggi dan openness yang rendah. Sementara mahasiswa dengan tingkat stres yang rendah memiliki kedekatan dengan pola asuh permisif, pola asuh demokratis, fatherless figure yang rendah, quality time dengan ibu yang tinggi, quality time dengan ayah yang tinggi, dan openness yang tinggi.

ABSTRACT
College students are vulnerable to get stress due to many problems such as academic problem, bad social relationship, and economy. Family can be a place for students to release stress by telling their problems and looking the best solution over them. But, in reality many students in FMIPA UI are experiencing stress due to family problems like parents divorce, and abusive parenting. This study is made to find out about the family factors that influence the college students stress level in FMIPA UI together with the student rsquo s profil with high stress level and low stress level according to the family factors that influence the college students stress level. From the result that uses the method Partial Least Square, it shows family factors that influence the students stress level are sex, parenting style, quality time with mother, quality time with father, fatherless figure and openness. Furthermore, from the result that uses the method correspondence analysis, it shows that students with high stress level is close to authoritarian parenting, neglected parenting, high fatherless figure, and low openness while students with low stress level are close to permissive parenting, authoritative parenting, low fatherless figure, high quality time with mother, high quality time with father, and high openness. "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Azhar
"Smartphone merupakan perangkat pintar yang dapat mendukung berbagai aktivitas manusia di era modern saat ini. Penggunaan smartphone ini sudah tersebar luas di berbagai kalangan usia. Penggunaan smartphone yang berlebihan dapat mengakibatkan kecanduan smartphone bagi penggunanya yang dapat menjadi penyebab berbagai macam hal yang buruk termasuk penyakit dan penurunan IPK. Hal ini menyebabkan kecanduan smartphone perlu diusahakan untuk tidak terjadi. Untuk itu perlu diketahui faktor-faktor yang menyebabkannya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempunyai hubungan yang signifikan terhadap terjadinya kecanduan smartphone. Penelitian dilakukan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI). Penelitian ini juga akan menganalisis hubungan antara kecanduan smartphone dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa FMIPA UI.
Metode yang digunakan adalah Kruskal Wallis untuk menganalisis apakah ada perbedaan tingkat kecanduan smartphone untuk departemen yang ada di FMIPA UI dan Partial Least Square (PLS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecanduan smartphone dapat dijelaskan oleh tingkat religiusitas untuk mahasiswa di seluruh departemen di FMIPA UI kecuali departemen Matematika. Kecanduan smartphone juga dijelaskan oleh kepuasan hidup untuk mahasiswa Departemen Matematika dan Kimia. Kecanduan smartphone juga dijelaskan oleh kepuasan hidup untuk mahasiswa Departemen Biologi. Kecanduan smartphone mempunyai hubungan signifikan terhadap IPK untuk mahasiswa Departemen Matematika dan Fisika.

Smartphones are smart devices that can support various human activities in today's modern era. The use of this smartphone is widespread among various ages. Excessive use of smarpthone can lead to smartphone addiction for its users which can be the cause of all kinds of bad things including illness and decreased GPA. This causes smartphone addiction to be avoided. For that we need to know the factors that cause it.
The purpose of this study was to analyze the factors that have a significant relationship to the incidence of smartphone addiction. The research was conducted at the Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Indonesia (FMIPA UI). This study will also analyze the relationship between smartphone addiction and the Grade Point Average (GPA) of FMIPA UI Students.
The method used is Kruskal Wallis to analyze whether there are differences in the level of smartphone addiction for departments in FMIPA UI and Partial Least Square (PLS).
The results showed that the level of smartphone addiction can be expressed by the level of religiosity for students in all departments in FMIPA UI except the Mathematics department. smartphone addiction also serves by life satisfaction for Mathematics and Chemistry Department students. Smartphone addiction also serves by life satisfaction for Biology Department students. Smartphone addiction has a significant relationship to GPA for students of the Mathematics and Physics Department.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maisara Annisa Syarif
"ABSTRAK
Mahasiswa Departemen Matematika FMIPA UI sebagai salah satu kader masa depan dan agen pembawa perubahan, dituntut untuk memiliki tanggung jawab dalam bertingkah laku sesuai dengan norma masyarakat, berintelektual tinggi, dapat memberikan contoh yang baik pada masyarakat, dan memiliki rasa empati yang tinggi. Masyarakat dan lingkungan di mana mahasiswa tersebut kuliah memiliki harapan yang tinggi terhadap mahasiswa sehingga rasa empati diharapkan dapat tumbuh dan berkembang optimal pada mahasiswa. Dalam penelitian ini, akan dilihat faktor-faktor yang memengaruhi tingkat empati mahasiswa Departemen Matematika FMIPA UI dan pengaruh pola asuh dan jenis kelamin terhadap dimensi empati. Data diperoleh dengan penyebaran kuisioner kepada 170 mahasiswa Departemen Matematika FMIPA UI yang telah terpilih sebagai sampel. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu simple random sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster K-Means, Partial Least Square PLS, Uji Kruskal-Wallis, dan Uji Mann-Whitney. Faktor yang paling memengaruhi tingkat empati adalah fantasy, yaitu kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi dengan kuat karakter fiktif dalam buku, film, atau drama. Selain itu, faktor-faktor lain yang memengaruhi tingkat empati mahasiswa Departemen Matematika FMIPA UI adalah perspective taking, empathic concern, personal distress, pola asuh orangtua, dan jenis kelamin.

ABSTRACT
Mathematics students of FMIPA UI as one of the future cadres and agents of change, are required to have responsibility in behaving accordance to the society norms, highly intellectual, set a good example to the society, and have a high sense of empathy. The society and the college which they study have a high expectation towards them, so it is hoped that the empathy could grow and develop optimally. This study is aimed to identify factors that affect the empathy level of Mathematics FMIPA UI students, and the affect of parenting styles and gender towards the empathy dimension. The data were collected by distributing questionnaires to 170 mathematics students of FMIPA UI who have been selected as sample. The sampling method will be used in this study is simple random sampling. The method that will be used in this study are Cluster K Means, Partial Least Square PLS , Kruskal Wallis test, and Mann Whitney test. The factor that give the most affect on Mathematics FMIPA UI students rsquo s empathy level is fantasy. Fantasy is a tendency of the respondent to identify strongly with fictitious characters in books, movies, or dramas. Other factors that affect empathy level of Mathematics FMIPA UI students are perspective taking, empathic concern, personal distress, parenting patterns, and gender."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Ananta Karisma
"ABSTRACT
Generasi Z adalah generasi orang yang lahir pada selang waktu tahun 1995 sampai dengan tahun 2010 dimana internet sudah ada saat mereka dilahirkan. Mereka mempunyai ciri karakter yang berbeda dari generasi sebelumnya seperti egois, tidak menghargai proses, tidak peduli pada sesama dan kurang bisa berkomunikasi secara verbal. Kemungkinan ciri karakter itu dipengaruhi oleh faktor keluarga seperti pola asuh orang tua, pekerjaan orang tua, apakah dia tinggal bersama orang tuanya atau tidak dan sebagainya. Perubahan ciri karakter dari generasi Z diduga akan membuat cara pengajaran, materi pengajaran, pekerjaan yang diinginkan dan pandangan sosial mereka terhadap korupsi, nepotisme dan persetujuan terhadap LGBT juga berbeda dari generasi-generasi sebelumnya. Untuk melihat faktor keluarga mana yang paling mempengaruhi karakter generasi Z dan melihat ada tidaknya hubungan antara generasi Z dengan faktor-faktor yang diteliti metode analisis data yang digunakan adalah twostep cluster, pohon keputusan, dan tabel kontingensi. Pertama, twostep cluster digunakan untuk mengelompokkan responden ke dalam cluster yang homogen. Hasil yang didapat adalah dua cluster. Kedua, pohon keputusan digunakan untuk melihat faktor orang tua yang paling memengaruhi kdua cluster yang dihasilkan.  Hasil yang didapat adalah faktor yang paling memengaruhi ciri karakter generasi Z adalah pola asuh orang tua. Ketiga, tabel kontingensi digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara cluster yang dihasilkan dengan faktor-faktor yang diteliti. Hasil yang didapat adalah terdapat hubungan antara cluster yang dihasilkan dengan pekerjaan yang diinginkan dan materi pengajaran yang disukai. Pekerjaan yang mereka paling inginkan adalah pekerjaan lainnya, seperti ilmuwan, pegawai negeri, wiraswasta, dan sebagainya, materi pengajaran yang paling mereka inginkan ada ilmu terapan, cara pengajaran yang paling mereka inginkan adalah tutorial. Mayoritas mereka tidak setuju dengan adanya korupsi, nepotisme, dan LGBT.

ABSTRACT
Generation Z is the generation of people born between 1995 and 2010 where the internet has been existed when they were born. They have different character from the previous generation such as egoistic, does not value process, does not care for others and cannot communicate verbally. Character may be influenced by family factors such as parenting style, parents` job, whether they live with their parents or not, etc. Changes in the character of generation Z are expected to make their desired teaching methods, teaching materials, job and their views on corruption, nepotism and agreement with LGBT different from the previous generations. To see which family factor influence character of generation Z the most and to see whether there is a relationship between generation Z and the factors studied the data analysis methods used are twostep clusters, decision trees, and contingency tables. First, twostep cluster is used to group respondents into homogeneous groups. The results obtained are two clusters. Second, the decision tree is used to look at the most influential parents of the two clusters produced. The results obtained are the factors that influence character of generation Z the most is parenting. Third, contingency tables are used to see whether there is a relationship between clusters produced with the factors studied. The results obtained are related to the cluster produced with the desired work and the teaching material. The jobs they want the most are other jobs, such as scientists, civil servants, entrepreneurs, etc. The teaching material they want the most is applied science, teaching methods what they want most is a tutorial. The majority of them disagree with the existence of corruption, nepotism and LGBT."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuty Suaidah
"Sebagai perusahaan produk jasa, lembaga pendidikan berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan dengan pelayanan dan fasilitas yang baik. Menurut Barry dan Parasuraman, ada 5 faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan produk jasa, reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangible. Dalam tugas akhir ini, akan dilihat apakah ke-5 faktor tersebut mempengaruhi kepuasan pelanggan lembaga pendidikan, yakni mahasiswa FMIPA UI terhadap pelayanan dan fasilitas di Departemen mereka, dan akan dilihat apakah ada faktor lain yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa FMIPA UI dengan bantuan software SPSS 13, SAS 6.0, dan Eviews 5. Untuk itu dilakukan pengambilan sampel dengan metode Two Stage Cluster Sampling. Setiap responden diminta untuk mengisi biodata berupa karakteristik mereka, yakni jenis kelamin, umur, angkatan, urutan lahir dalam keluarga sebagai anak, pendapatan dan pendidikan orang tua, alat transportasi, dan status pernikahan orang tua mereka. Selain itu, mereka juga menjawab pertanyaan - pertanyaan yang akan dijadikan skor reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangible, dan skor kepuasan terhadap pelayanan dan fasilitas di Departemen mereka. Jadi terdapat 2 model pada masalah ini, model teori dan model karakteristik. Karena variabel tak bebas dalam masalah ini tersensor, maka digunakanlah regresi Tobit, jika dianalisis dengan regresi OLS(Ordinary Least Squares),"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S27675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jemirda Sundari Y.
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan intensitas olahraga pada mahasiswa reguler 2008 FMIPA UI. Variabel penelitian ini mencakup karakteristik responden, tingkat stres, dan intensitas olahraga. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelatif yaitu mendeskripsikan hubungan antara variabel yang berasal dari satu group sampel. Teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling. Peneliti mengambil data sebanyak 90 responden, setelah dilakukan proses pengolahan data didapatkan 1 buah data yang missing dan 89 data yang lengkap.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat stres dengan intensitas olahraga pada mahasiswa reguler 2008 FMIPA UI (p= 0.517, α= 0.05). Tingkat stres yang mendominasi pada mahasiswa FMIPA UI adalah stres rendah (51,7%) dan olahraga sebagai koping stres tidak mendominasi pada mahasiswa tersebut. Maka, diharapkan adanya penelitian lanjutan yang menguhubungkan antara stres dengan koping stres lainnya seperti melakukan hal yang disenangi.

The purpose of this research was to identify the relationship between stress level and sport intensity among undergraduate mathematics and natural science students in University of Indonesia batch 2008. Variables included in this research were participant?s characteristics, stress level, and sport intensity. This study used correlative descriptive design to describe relationship between variables in single sample group. Sampling technique used was accidental sampling. Author took informed consent to 90 participants, while after data processed, 1 missing data found and 89 questionnaires were complete.
The result showed there was no significant relationship between stress level and sport intensity among participants (p= 0.517, α= 0.05). Stress level dominating participants was low level of stress (51,7%) and sports as coping towards stress were not dominating participants. Further research is required to identify the relationship between stress and coping towards stress such doing hobbies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42941
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
El Fardey Haqka
"Students loyalty merupakan niat dan perilaku mahasiswa yang menunjukkan kesetiaan pada institusinya dengan ikut mengembangkannya. Memiliki mahasiswa yang loyal dapat meningkatkan reputasi dan jumlah pendaftar karena mahasiswa yang loyal akan mempromosikan institusi tersebut dari mulut ke mulut. Bahkan hingga setelah mereka lulus, mereka akan tetap menyokong institusinya secara finansial atau dalam bentuk kerjasama. Hal-hal ini berkontribusi dalam perkembangan jangka panjang dan daya tahan institusi. FMIPA UI membutuhkan mahasiswa yang loyal. Penelitian ini dibuat untuk mencari tahu faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat students loyalty mahasiswa FMIPA UI. Dari hasil yang didapatkan menggunakan metode Partial Least Square, diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi students loyalty dari yang memiliki pengaruh paling besar secara berurutan adalah students satisfaction, students affective commitment, social environment quality, image and reputation perception, student perceived value, students trust, social integration, instructor quality, dan administration quality.

ABSTRACT
Student rsquo s loyalty is the intention and behavior of students that shows devotion to the institution by contributing to expand it. Having loyal students can increase the reputation and number of applicants because loyal students promote the institution from mouth to mouth. Even when they have graduated, they would still support their institution financially or in the form of collaborations. These contributes to the long term development and the longevity of the institution. FMIPA UI needs students who are loyal. This study is made to find out about the factors that influence the level of students loyalty of students in FMIPA UI. From the result that uses the method Partial Least Square, it shows factors that influence students loyalty respectively from the ones with the greatest influence are students satisfaction, students affective commitment, social environment quality, image and reputation perception, students perceived value, students trust, social integration, instructor quality, and administration quality."
2017
S68823
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat
"

Mahasiswa sebagai cikal bakal penerus bangsa perlu mempersiapkan diri untuk bekerja di era revolusi industri 4.0. Revolusi industri 4.0 membuat setiap manusia harus memiliki beberapa kemampuan agar siap untuk menghadapi revolusi industri 4.0, seperti pemecahan masalah kompleks, berpikir kritis, kreativitas, kerja sama/berkoordinasi dengan orang lain, memiliki kecerdasan emosional, dan memiliki kemampuan menilai dan mengambil keputusan. Setelah lulus kuliah, mahasiswa harus mempersiapkan diri untuk bekerja di era revolusi industri 4.0. Agar siap menghadapi era revolusi industri 4.0, perlu diketahui faktor-faktor yang menjelaskan kesiapan dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menjelaskan kesiapan mahasiswa FMIPA UI dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Faktor-faktor yang diduga menjelaskan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 adalah jenis kelamin, tujuan penggunaan internet, pengalaman kerja, pengalaman organisasi/kepanitiaan, uang saku, kecocokan  jurusan kuliah, departemen, kepribadian ekstrovert, dan kepribadian introvert. Metode yang digunakan adalah regresi linear berganda. Data yang digunakan merupakan data primer dengan sampel sebanyak 523 mahasiswa FMIPA UI yang diambil dengan metode quota sampling. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor yang menjelaskan kesiapan mahasiswa FMIPA UI dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 adalah jenis kelamin, tujuan penggunaan internet, pengalaman kerja, kecocokan jurusan kuliah, dan kepribadian ekstrovert.


Students as the prospective nation’s successors need to prepare themselves to work in the 4.0 industrial revolution era. 4.0 Industrial revolution causes peoples being must have some ability to be ready to face it, such as complex problem solving, critical thinking, creativity, team work/coordinate with others, have emotional intelligence, and could judge and take decisions. It is necessary to know the factors that explain readiness in facing 4.0 industrial revolution. The purpose of this research is to determine the factors that explain the readiness of FMIPA UI students in facing 4.0 industrial revolution. Presumption factors explained the readiness in facing 4.0 industrial revolution are gender, the purpose in using the internet, work experiences, organizations/committees experiences, pocket money, sense of match with majors, department, extrovert personality, and introvert personality. The method used in this research is multiple linear regression. The data of this research is primary data with a sample of 523 FMIPA UI students, collected by using quota sampling method. The results showed that the factors that explain the readiness of FMIPA UI students in facing the 4.0 industrial revolution era are gender, the purpose in using the internet, work experience, sense of match with majors, and extrovert personality.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Tasya
"Peralihan dari masa remaja menuju dewasa dinilai krisis karena individu mengalami banyak perubahan. Individu yang tidak dapat mengatasi perubahan ini dapat menyebabkan individu bingung hingga menimbulkan rasa cemas, khawatir, dan takut terhadap kegagalan. Kondisi tersebut dikenal dengan quarter life crisis. Individu dapat mempersiapkan diri menghadapi quarter life crisis jika mengetahui faktor-faktor yang dapat menjelaskan quarter life crisis. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menjelaskan quarter life crisis serta menganalisis profil dari mahasiswa yang memiliki tingkat quarter life crisis yang tinggi. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara online kepada 250 mahasiswa aktif S1 Departemen Matematika FMIPA UI tahun ajaran 2021/2022 semester genap yang terpilih menjadi sampel menggunakan metode sampling proportionate stratified random sampling. Untuk mencapai tujuan, metode analisis data yang digunakan adalah metode Partial Least Square (PLS) dan Classification and Regression Tree (CRT). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor yang menjelaskan quarter life crisis secara signifikan adalah variabel self-awareness, self-esteem, dan jenis kelamin. Selain itu, hasil analisis profil untuk mahasiswa yang memiliki tingkat quarter life crisis yang tinggi adalah apabila mahasiswa memiliki self-awareness yang rendah atau mahasiswa memiliki self-awareness yang tinggi dan self-esteem yang rendah atau mahasiswa memiliki self-awareness yang tinggi, self-esteem yang tinggi, serta berjenis kelamin perempuan.

The transition from adolescence to adulthood is considered a crisis because individuals experience many changes. Individuals who cannot overcome these changes can cause individuals to be confused to cause anxiety, worry, and fear of failure. This condition is known as a "quarter-life crisis." Individuals can prepare themselves to face quarter life crisis if they know the factors that can explain quarter life crisis. Therefore, this study aims to analyze the factors that explain the quarter life crisis and the profiles of students who have a high level of this crisis. The data used is primary data obtained through the distribution of questionnaires online to 250 active students of the Mathematics Department of FMIPA UI academic year 2021/2022 even semester selected as a sample using the proportionate stratified random sampling method. To achieve goals, the data analysis method used are the Partial Least Square (PLS) and Classification and Regression Tree (CRT) methods. The results obtained indicate that the factors that significantly explain the quarter life crisis are self-awareness, self-esteem, and gender variables. In addition, the results of the profile analysis for students who have a high level of quarter life crisis are if students have low self-awareness or students have high self-awareness and low self-esteem or students have high self-awareness, high self-esteem, and female"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melissa Melyana
"Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit yang telah menyebar secara meluas di berbagai negara, termasuk Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2020, salah satu bentuk penanganan kasus COVID-19 di Indonesia adalah pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang bertujuan untuk membentuk kekebalan kelompok pada masyarakat Indonesia. Kesediaan seseorang dalam melakukan vaksinasi COVID-19 menjadi hal yang penting dalam menyukseskan program vaksinasi COVID-19 dan membentuk kekebalan kelompok dalam masyarakat sehingga dapat menekan tersebarnya kasus COVID-19. Oleh karena itu, perlu dilakukan penggalakan vaksinasi COVID-19 dengan menganalisis faktor-faktor yang dapat menjelaskan kesediaan melakukan vaksinasi COVID-19 dan hal inilah yang menjadi tujuan dari penelitian ini. Metode statistika yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon klasifikasi dengan menggunakan cost matrix sebagai strategi menyeimbangkan data. Data yang digunakan merupakan data primer yang diperoleh melalui kuesioner dengan sampel berukuran 278 mahasiswa FMIPA UI dan teknik sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang dapat menjelaskan kesediaan melakukan vaksinasi COVID-19 adalah keraguan terhadap dampak vaksinasi COVID-19, persepsi terhadap kebergunaan vaksinasi COVID-19, pengetahuan terhadap vaksin COVID-19, adanya riwayat komorbid, pengetahuan terhadap COVID-19, dan provinsi tempat tinggal.

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is a disease that has spread widely in various countries, including Indonesia. Based on Government Regulation Number 99 of 2020, one of the ways to handling COVID-19 cases in Indonesia is the COVID-19 vaccination program that aims to form herd immunity in society. Willingness to get vaccinated against COVID-19 is an important thing to succeed the COVID-19 vaccination program and forming herd immunity in society so that it can suppress the spread of COVID-19 cases. Therefore, it is necessary to urge the importance of COVID-19 vaccination by analysing the factors that explain the willingness to get vaccinated against COVID-19 and it becomes the purpose of this research. The statistical method used in this research is Classification Tree by using the Cost Matrix as a strategy to balance the imbalanced data. The data used in this research is primary data obtained through a questionnaire with a sample of 278 FMIPA UI students collected by using purposive sampling as the sampling method. The results obtained from this research indicate that the factors that can explain the willingness to do the COVID-19 vaccination are doubtfulness about the impact of COVID-19 vaccination, perceptions of the usefulness of COVID-19 vaccination, knowledge of the COVID-19 vaccine, history of comorbid disease, knowledge of COVID-19, and province of residence."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>