Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63866 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Francis Nowij Al Ghiffary
"ABSTRAK
Keunggulan MOF pada area permukaan dan ukuran pori menarik untuk diteliti lebih lanjut. Konversi limbah biomassa transformasi biomassa menjadi senyawa bernilai tinggi juga merupakan suatu urgensi yang penting. Pada penelitian ini diteliti mengenai sintesis Europium-MOF ligan organik 1,4-benzena dikarboksilat BDC dengan struktur MB2, dan uji katalisis reaksi konversi glukosa menjadi 5-HMF. Padatan EuCl3 diperoleh dari mereaksikan Eu2O3 dengan HCl pekat. EuCl3 dicampurkan dengan H2BDC dan DMF:H2O 5:0,15 kemudian dipanaskan dalam autoklaf dengan variasi suhu 100 ?, 120 ?, dan 140 ? selama 20 jam untuk menghasilkan Eu-MOF. Hasil dikeringkan dan dipanaskan pada temperatur 60 ?. Uji aktivitas katalisis dengan memanaskan 3 mL glukosa 10 dan 10 mg katalis pada 140 ? dengan variasi lama waktu reaksi 3, 6, dan 8 jam . Instrumen yang digunakan untuk karakterisasi adalah XRD, FTIR, BET, serta HPLC untuk uji produk reaksi katalisis. Hasil menunjukkan bahwa Eu-MOF MB2 terbentuk dan optimum dengan temperatur sintesis 100 ?, dan waktu katalisis 8 jam. Struktur MB2 didapatkan pada setiap sintesis, dan intensitas rendah untuk fasa MB3. BET menunjukkan luas permukaan sebesar 76,3778 m2g-1 dan desorpsi BJH menunjukkan diameter pori sebesar 20,1308 nm mesopori . Persen 5-HMF hasil menggunakan Eu-MOF 1,37 lebih kecil daripada Yb-MOF referensi 2 , sehingga dapat diasumsikan semakin kecil radius ionik semakin besar aktivitas katalisis.

ABSTRACT
The advantages of MOF lie on the large surface area and huge pore size are interesting for further investigation. Conversion of biomass waste biomass transformation into high value chemicals is also an important urgency. This study investigated the synthesis of Europium MOF with 1,4 benzene dicarboxylic BDC organic ligand with MB2 structure, and catalysis test of glucose conversion to 5 HMF reaction. EuCl3 solid is obtained from reacting Eu2O3 with concentrated HCl. EuCl3 is mixed with H2BDC and DMF H2O 5 0.15 , then heated in an autoclave with temperature variations 100 , 120 , and 140 for 20 hours to produce Eu MOF. The product is dried and heated at 60 . Catalysis activity test is by heating 3 mL glucose 10 and 10 mg catalyst at 140 with reaction time variation 3, 6, and 8 hours . Instruments used for characterization are XRD, FTIR, BET, and HPLC for catalysis reaction products test. The results show that Eu MOF MB2 is formed and optimum with a synthesis temperature of 100 , and catalysis time 8h. The MB2 structure is found in each synthesis, and low intensity of MB3 phase. BET results indicate a surface area of 76,3778 m2g 1 and BJH desorption shows pore diameter of 20,1308 nm mesoporous . 5 HMF yield percentage using Eu MOF 1.37 is smaller than Yb MOF reference 2 , so it can be assumed that the smaller ionic radius the greater the catalysis activity."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Josaphat Mangasi Eben Ezer Gracesius
"Metal Organic Frameworks (MOF) berbasis Zirkonium telah banyak diketahui memiliki berbagai aplikasi yang menarik salah satunya adalah pada bidang katalisasi. Pada penelitian terdahulu ditemukan bahwa MOF berbasis zirkonium dapat mengkatalisasi reaksi organik seperti kondensasi Aldol. Zirkonium dipilih sebagai logam pembentuk MOF dikarenakan sifatnya yang merupakan asam Lewis yang cukup kuat. Komposisi antara logam dan ligan juga sangat berpengaruh terhadap aplikasi MOF yang telah disintesis, dikarenakan afinitas Zr yang kuat terhadap oksigen, maka pemilihan ligan turunan karboksilat seperti NDC (naphthalene dicarboxylic acid) merupakan suatu pilihan yang tepat. Namun sebelumnya telah diteliti bahwa MOF Zr-NDC menghasilkan MOF dengan kristalitas yang rendah dan berbentuk lebih menyerupai serbuk. Oleh karena itu ditambahkan suatu senyawa yang disebut modulator yang dapat mengubah struktur dan morfologi dari MOF tersebut. Modulator yang digunakan pada penelitian tersebut adalah glisin, yang merupakan asam amino paling sederhana, sehingga dapat disintesis katalis berupa MOF Zr-NDC-Glisin yang digunakan untuk mengkatalisasi reaksi transformasi senyawa organik. Penelitian berhasil menyintesis Zr-NDC-Glisin dengan beberapa variasi waktu pemanasan dan jumlah modulator. Setiap MOF yang berhasil disintesis diujikan untuk mengkatalisasi reaksi oksidasi benzaldehid menjadi asam benzoat. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa MOF yang paling efektif mengoksidasi benzaldehida adalah dengan pemanasan 48 jam dan variasi modulator 5 ekuivalen, dan rendemen produk asam benzoate yang didapatkan sebanyak 99,86%.

Zirconium-based Metal Organic Frameworks (MOF) are widely known to have various interesting applications, one of which is in the field of catalysts. In previous studies it was found that zirconium-based MOFs can catalyze organic reactions such as Aldol condensation. Zirconium was chosen as a metal forming MOF because it is a strong Lewis acid. The composition of the metal and ligands also greatly affects the application of the MOF that has been synthesized, because of the strong affinity of Zr for oxygen, the selection of a carboxylate derivative ligand such as NDC (naphthalene dicarboxylic acid) is the right choice. However, it has previously been observed that MOF Zr-NDC produces MOF with low crystallinity and is more like a powder. Therefore, a compound called a modulator is added which can change the structure and morphology of the MOF. The modulator used in this study is glycine, which is the simplest amino acid, so that a catalyst can be synthesized in the form of MOF Zr-NDC-Glycine which is used to catalyze transformation reactions of organic compounds. The research succeeded in synthesizing Zr-NDC-Glycine with several variations in heating time and the number of modulators. Each MOF that was successfully synthesized was tested to catalyze the oxidation reaction of benzaldehyde to benzoic acid. The results showed that the most effective MOF in oxidizing benzaldehyde was heating for 48 hours and a variation of the modulator 5 equivalent, and the yield of benzoate acid product was 99.86%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adawiah
"Metal organic framework (MOF) La-PTC berbasis ligan perylene dan logam lantanum disintesis menggunakan metode solvotermal pada suhu 170 °C selama waktu reaksi 24 jam dengan menggunakan pelarut campuran air dan DMF sebanyak 30 mL dengan perbandingan 5:1. MOF La-PTC memiliki karakteristik yang berbeda degan senyawa prekursornya Na4PTC. La-PTC yaitu memiliki nilai energi celah pita 2,25 eV, luas area permukaan 22,2364 m2/g, total volume pori sebesar 0,0685 cm3/g dan ukuran pori 12,3291 nm. Hasil analisis SEM-EDS La-PTC memiliki kandungan atom karbon sebesar 51,8%; oksigen sebesar 28,3% dan lantanum sebesar 19,9%. MOF La-PTC juga memiliki stabilitas termal hingga temperatur 376,27 °C. MOF La-PTC memiliki daya adsorpsi sebesar 22,72%, and 29.70% selama waktu diseprsi 60 menit. MOF La-PTC memiliki aktivitas fotokatalitik terhadap degradasi metil jingga dengan persen efisiensi degradasi sebesar 64,76%, tetapi tidak untuk metilen biru. Penambahan H2O2 meningkatkan aktivitas fotokatalitik MOF La-PTC terhadap degradasi metil orange menjadi 99,60% dan metilen biru menjadi 67,02% dengan waktu penyinaran sinar tampak selama 240 menit. MOF La-PTC dapat digunakan untuk mendegradasi metil jingga sebanyak tiga kali siklus reaksi dengan persen efisiensi degradasi sebesar 62,57% dan metilen biru sebanyak 4 siklus reaksi dengan persen efisiensi degradasi sebesar 77,61% dengan adanya H2O2 dalam sistem.

Metal organic framework of lanthanum and perylene ligand was successfully synthesized by solvothermal method. Therefore this study aims to assess the photocatalytic activity of La-PTC metal organic framework, in degradation of methylene blue and methyl under visible light irradiation. The results of the FTIR characterization showed that, MOF La-PTC had a different structure and composition from its precursor (Na4PTC). The MOF La-PTC has a band gap energy value of 2.25 eV and a surface area of 22.2364 m2/g. The SEM-EDS analysis showed an elemental composition of lanthanum, carbon, and oxygen, as 19.9%, 51.8%, and 28.3%, respectively. LMOF La-PTC had good thermal stability up to 376.27 °C. Furthermore, MOF La-PTC was able to adsorb dyes at the optimum degradation efficiency of 22.72%, and 29.70% for MB and MO at the dispersion period of 60 minutes. MOF La- PTC has photo-catalytic activity towards the degradation of methyl orange with the degradation efficienty of 64.26%, in contrast to methylene blue, which do not have this potential under visible light irradiation. The addition of H2O2 to the mixture, caused the increasing of La-PTC photo-catalytic activity from 64.76% to 99.60% for MO and 8.44% to 67.02% for MB. MOF La-PTC degrade methylene blue for four cycles reaction with percent degradation efficiency of 77.61% and three cycles reaction for methyl orange with percent degradation efficiency of 62.57%. Therefore, MOF La-PTC possess the potential of a photo-catalyst material in degrading dyes, under visible light irradiation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melani Annisa
"ABSTRAK
Dewasa ini keberadaan limbah biomassa yang berlimpah membuat para peneliti berlomba-lomba untuk mengubahnya menjadi hal lain yang lebih bernilai, salah satunya monosakarida glukosa yang dapat dikonversi menjadi senyawa multiguna hidroksi-metil-furufural 5-HMF . Untuk mengkonversi 5-HMF dari glukosa, digunakan katalis yang memiliki sisi asam Lewis dan asam Br nsted, seperti material berpori, metal organic frameworks MOFs . Material berpori ini memiliki luas permukaan sangat besar dan mudah dimodifikasi strukturnya serta dapat berperan sebagai katalis heterogen yang mudah diseparasi dan digunakan kembali. Sisi asam Lewis katalis akan mengkatalisis isomerisasi glukosa menjadi fruktosa dan sisi asam Br nsted akan mengkatalisis konversi fruktosa menjadi 5-HMF. Pada penelitian ini telah disintesis MOFs berbahan dasar logam Lantanum, ligan benzena dikarboksilat BDC dan pelarut DMF-air dengan menggunakan metode solvothermal serta variasi suhu sintesis. Material berpori ini kemudian dikarakterisasi FTIR, Raman, NMR, XRD dan ukuran pori serta luas permukaan BET . Seluruh variasi katalis La-MOFs diaplikasikan dalam konversi glukosa menjadi 5-HMF. Didapatkan hasil reaktivitas katalitik sampai dengan 305 ppm/mg katalis dan yield 4.4 pada kondisi optimum aplikasi.

ABSTRACT<>br>
Nowadays, the massive amount of biomass waste enables researchers competing to transform it into something more valuable, one of which is the glucose monosaccharide waste that can be convertedinto a hydroxymethylfurfural 5 HMF compound. To convert 5 HMF from glucose, the catalysts that have both Lewis and Br nsted acid sidesare used, such as porous materials and metal organic frameworks MOFs . The porous material has an extensive surface area and an easily modified structure. In addition, MOF can alsoact as a heterogeneous catalyst that can be easily separated and relatively reusable. The Lewis acid side catalyzes the isomerization of glucose into fructose, and the Br nsted acid side catalyzes the conversion of fructose to 5 HMF. In this study, MOFs have been synthesized using Lanthanum metal, benzene dicarboxylic BDC terephthalate linker, and DMF water solvent by using the solvothermal method at various temperature. The porous material is characterized by FTIR, Raman, NMR, XRD and pore size surface area BET . All variations of La MOFs catalysts were applied in the conversion of glucose to 5 HMF. The results obtained catalytic capacity up to 305 ppm mg catalyst and 4.4 yield on optimum conditions of application."
Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Satrio Bramantyo Priambodo
"Metal Organic Framework (MOF) meupakan suatu material yang merupakan gabungan antara material organik dan anorganik yang berpusat pada ion logam positif dan dikelilingi oleh molekul-molekul ligand organik. Pada penelitian ini, penulis melakukan suatu sintesis MOF menggunakan ion logam zinc (Zn) dengan ligan organik glutamic acid (Zinc Glutamate MOF) dan menginvestigasi kinerjanya dalam mengadsorpsi karbondioksida. kemudian penulis juga akan meneliti mengenai dampak lingkungan yang mungkin ditimbulkan pada proses produksi Zinc Glutamate MOF menggunakan metode LCA melalui skema pendekatan cradle to gate. Life Cycle Assessment (LCA) merupakan salah satu metode untuk melakukan penilaian atau evaluasi potensi dampak lingkungan dari produk atau jasa pada semua tahap dalam siklus hidup suatu produk. Dalam hal ini, dapat diobservasi beberapa potensi dampak yang ditimbulkan dari setiap proses produksi MOF berdasarkan data input yang diperoleh selama proses produksi MOF, dimulai dari proses pembuatan material precursor hingga pada aplikasi carbon capture.

Metal Organic Framework (MOF) is a material which is a combination of organic and inorganic materials centered on positive metal ions and surrounded by organic ligand molecules. In this study, the authors carried out a MOF synthesis using zinc metal ion (Zn) with glutamic acid organic ligand (Zinc Glutamate MOF) and investigated its performance in adsorption of carbon dioxide. Furthermore, the author will also examine the environmental impacts that possibly caused from production process of Zinc Glutamate MOF using the LCA method through a cradle to gate approach scheme. Life Cycle Assessment (LCA) is a method for assessing or evaluating the potential environmental impact of a product or service at all stages in the life cycle of a product. In this case, several potential impacts can be observed from each MOF production process based on the input data obtained during the MOF production process, starting from the precursor material manufacturing process to the carbon capture application."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Fajrino Nugraha
"Metal organic framework (MOF) merupakan material berpori logam dan ligan organik sebagai penghubung antar logam yang saat ini sudah banyak diaplikasikan pada berbagai bidang. Penelitian mengenai aplikasinya sebagai biosensor sangat kurang dikarenakan konduktivitasnya yang kurang baik. Salah satu solusinya dengan melakukan sintesis mixedcomponent MOF dengan menggunakan prekursor yang bersifat elektroaktif. Mixed-ligand MOF telah berhasil disintesis dengan menggunakan Zn dan Fe sebagai logam prekursor, asam tereftalat dan asam suksinat sebagai ligan penghubung serta 1,10-fenantrolin sebagai ligan elektroaktif dengan metode solvotermal, Mixed-ligand MOF diaplikasikan sebagai biosensor vitamin D3 dikarenakan adanya hubungan antara vitamin D3 sebagai immunoregulator dengan penyakit COVID-19 akibat virus SARS CoV-2. Mixed-ligand Zn MOF yang disintesis menghasilkan karakterisasi yang baik secara FTIR dengan bentuk kristal seperti batang dari hasil SEM. Mixed-ligand Fe MOF belum berhasil sepenuhnya disintesis dilihat dari karakterisasinya. Adanya perpindahan positif pada puncak reduksi K2S2O8 saat bereaksi dengan mixed-ligand Zn MOF dan Fe MOF dari -1,0 V menjadi -0,75 V dengan uji CV. Hasil studi pendahuluan dengan menggunakan sampel obat vitamin D3 menunjukan adanya puncak oksidasi pada potensial +0,2 Volt (vs Ag/Ag+) yang berasal dari vitamin D3 saat diujikan dengan elektroda termodifikasi MOF dengan puncak arus elektroda termodifikasi Zn MOF lebih tinggi dibandingkan elektroda termodifikasi Fe MOF.

Metal organic framework (MOF) is a metal porous material and organic ligands as a link between metals which has been widely applied in various fields. Research on its application as a biosensor is lacking due to its poor conductivity. The solution is to synthesize mixed-component MOF using electroactive precursors. Mixed-ligand MOF has been successfully synthesized using Zn and Fe as metal precursors, terephthalic acid and succinic acid as the linker and 1,10-phenanthroline as an electroactive ligand using the solvothermal method. Mixed-ligand MOF was applied as a vitamin D3 biosensor because vitamin D3 has property as an immunoregulator to the SARS CoV-2 virus. Mixed-ligand Zn MOF produced good characterization by FTIR with a crystal form like rods from SEM results. Mixed-ligand Fe MOF has not succeeded in realizing the synthesis in terms of its characterization. There was a positive shift from -1,0 V to -0,75 V at the reduction peak of K2S2O8 when reacting with Zn MOF-modified electrode and Fe MOF-modified electrode from the CV test. The results of preliminary studies using vitamin D3 drug samples showed that there was an oxidation peak at a potential of +0.2 Volt (vs Ag/Ag+) derived from vitamin D3 when tested with the term MOF electrode with the peak current of the Zn MOF-modified electrode higher than the Fe MOF-modified electrode."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Riezzati
"Lanthanum dan Iron-Metal Organic Frameworks (La-MOF dan Fe-MOF) telah berhasil disintesis dengan metode solvotermal dan diaplikasikan sebagai katalis untuk mengkonversi glukosa menjadi senyawa multifungsi seperti 5-Hydroxymethylfurfural (5-HMF). 5-HMF merupakan salah satu sumber energi yang menjanjikan dan banyak digunakan dalam industri kimia dan material polimer. MOF digunakan sebagai sumber dari asam Lewis dan asam Bronsted yang akan meningkatkan pembentukan 5-HMF dalam transformasi glukosa. Pola 2θ, morfologi permukaan, komposisi kimia, intensitas spektrum, dan luas permukaan dikarakterisasi dengan X-Ray Diffractometer (XRD), Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX), Fourier Transform InfraRed (FTIR), dan Brunaeur-Emmelt-Teller (BET). Puncak spesifik dari La-BDC MOF pada XRD merujuk pada 2θ = 8,13 dan 24o dan Fe-BDC MOF pada 2θ = 9, 12 dan 19o. Pola XRD untuk La-MSBDC MOF merujuk pada 2θ = 9, 16, dan 18o sedangkan Fe-MSBDC pada 2θ = 9, 12, dan 18o. Analisis SEM dari La-BDC dan La- MSBDC cenderung berbentuk rod-like dengan ukuran yang besar, sedangkan Fe-BDC dan Fe-MSBDC berbentuk rombohedral dengan partikel yang lebih kecil dan seragam yang juga berpengaruh terhadap luas permukaannya. Spektrum FTIR dari keempat MOF menunjukkan adanya puncak yang melebar pada 3200-3500 cm-1 yang berasal dari vibrasi ulur O-H molekul H2O dan puncak pada daerah 1600 cm-1 yang berasal dari vibrasi C=O karboksilat pada ligan. Uji aktivitas katalitik yang dilakukan dalam reaktor vial 10 ml pada suhu 130oC dengan memvariasikan waktu dan jumlah katalis
menghasilkan aktivitas katalitik terbaik pada material Fe-MOF dengan yield 5-HMF dalam DMSO sebesar 44,72%.

Lanthanum and Iron-Metal Organic Frameworks (La-MOF and Fe-MOF) have been successfully synthesized by the solvothermal method and applied as catalysts to convert glucose into 5-Hydroxymethylfurfural (5-HMF). 5-HMF is a very promising energy source extensively used in chemical industries and polymer materials. MOF is used as source of Lewis and Bronsted acid that can improve the formation of 5-HMF in glucose transformation. 20 pattern, surface morphology, chemical composition, absorption spectra, and surface area were characterized by X-Ray Diffractometer (XRD), Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX), Fourier Transform Infrared (FTIR) and Brunauer-Emmelt-Tellers (BET). The specific peaks of La-BDC MOF on XRD pattern corresponded at 2θ = 8,13 and 24 while Fe-BDC MOF corresponded to MIL-88B structure at 2θ = 9, 12, and 19. XRD pattern for La-MSBDC MOF exhibit 2θ = 9, 16, and 18o while Fe-MSBDC MOF at 2θ = 9, 12, and 18o. SEM analysis of La-BDC MOF and La-MSBDC MOF revealed the catalysts morphology were rod-like with bigger particle while Fe-BDC and Fe-MSBDC were rombhic-like which had uniform and smaller particle size. This properties will exhibit their surface area and pore size distribution. The FTIR spectra of MOF showed the broadening peak at 3200-3500 cm-for O-H stretching vibrations from water molecules and peak at 1600 cm refering to C=O streching from carboxylic in ligand molecules. The activity of La- MOF and Fe-MOF as catalysts were performed in 10 mL vial glass reactor at T = 403 K with varied time from 0-8 h and catalyst loading from 8-12 mg in which the best catalytic activity of 44.72% yield of 5-HMF was exhibited by Fe-MOF materials in DMSO.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T54532
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Fajrin
"ABSTRAK
Dalam penelitian ini, MOF disintesis sebagai adsorben ion logam kadmium (II) karena kerangka organik logam (MOF) memiliki area pori dan permukaan yang besar serta sifat potensial dan aplikasi seperti pengolahan air yang mengandung ion logam berat. Sintesis MOF dilakukan berdasarkan logam lantanida menggunakan lantanum dan itrium, dengan mereaksikan logam nitrat (Y (NO3) 3.6H2O dan La (NO3) 3.6H2O) dengan asam suksinat dan N, N-dimethylformamide (DMF) dan pelarut air menggunakan metode solvothermal. Dua MOF yang disintesis dikarakterisasi menggunakan FTIR, XRD, TGA, BET dan SEM. Hasil dari karakterisasi menyatakan bahwa La-succinate MOF lebih baik daripada MO-succinate Y. Selanjutnya, dua MOF yang disintesis digunakan sebagai adsorben ion logam kadmium (II) dengan berbagai variasi seperti pH, waktu kontak, jumlah adsorben dan konsentrasi adsorbat. Kapasitas adsorpsi yang dihasilkan oleh La-succinate MOF lebih besar dari Y-succinate MOF serta hasil dari isoterm adsorpsi oleh La-succinate dan MOF-succinate Y. La-succinate MOF memiliki R2 sebesar 0,9946 dengan nilai kapasitas adsorpsi Freundlich sebesar 2.296 mg / g dan MO-succinate Y memiliki R2 sebesar 0.8812 dengan nilai kapasitas adsorpsi Freundlich sebesar 1.543 mg / g.

ABSTRACT
In this research, MOF was synthesized as cadmium (II) metal ion adsorbent because the organic metal framework (MOF) has a large pore and surface area as well as potential properties and applications such as water treatment containing heavy metal ions. MOF synthesis was carried out based on lanthanide metal using lanthanum and yttrium, by reacting metal nitrate (Y (NO3) 3.6H2O and La (NO3) 3.6H2O) with succinic acid and N, N-dimethylformamide (DMF) and water solvents using the solvothermal method. Two MOF synthesized were characterized using FTIR, XRD, TGA, BET and SEM. The results of the characterization stated that La-succinate MOF was better than MO-succinate Y. Furthermore, two MOF synthesized were used as adsorbent of cadmium (II) metal ions with various variations such as pH, contact time, amount of adsorbent and adsorbate concentration. The adsorption capacity produced by La-succinate MOF is greater than Y-succinate MOF and the results of adsorption isotherms by La-succinate and MOF-succinate Y. La-succinate MOF has an R2 of 0.9946 with a Freundlich adsorption capacity value of 2,296 mg / g and MO-succinate Y has R2 of 0.8812 with a Freundlich adsorption capacity value of 1,543 mg / g."
2019
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fayza Yulia Citra
"Menurunkan emisi dan konsentrasi gas rumah kaca menjadi perhatian utama untuk mengatasi masalah pemanasan global. Salah satu metode untuk mengurangi emisi  adalah dengan mengimplementasikan penangkapan dan penyimpanan gas karbondioksida (CCS). Selain mengembangkan teknologi CCS, investigasi pada material yang memiliki kinerja pemisahan gas yang tinggi dan biaya rendah juga telah dilakukan secara mendalam. Material kristal berpori yang baru, metal-organic framework (MOF), yang terdiri dari ion logam dan ligan organik dalam beberapa tahun terakhir sebagai jenis adsorben yang menjanjikan telah muncul. MIL-101 Cr, salah satu jenis MOF, telah menarik banyak perhatian peneliti untuk mengembangkan kinerja adsorpsi . Kami telah mensintesis dan melakukan fungsionalisasi ligan asam 1,4-benzenedicarboxylic (BDC) menjadi 2,6-naphtalenedicarboxylic acid (NDC) dalam kerangka organik logam MIL-101 (MOF) untuk gas adsorpsi karbondioksida. Sintesis dilakukan melalui metode reaksi hidrotermal tanpa menggunakan pelarut fluorin. Propertis pori material seperti struktur, morfologi, stabilitas termal, dan fungsi kimia dari MIL-101 BDC dan MIL-101 NDC diukur dengan adsorpsi/desorpsi , X-ray difraksi (XRD), scanning electron microscope (SEM), analisis termogravimetri (TGA), dan analisis Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR). Serapan volumetrik dari  diukur dalam suhu 300-338 K dan tekanan hingga 10 bar. Hasilnya menunjukkan bahwa MIL-101 BDC menyerap lebih banyak dibandingkan dengan MIL-101 NDC. Penyerapan maxium dari adsorpsi  terdapat pada kondisi suhu ruang 300 ºK dan tekanan pada 10 bar.

Lowering emissions and the concentration of greenhouse gasses become the major concern to overcome the global warming issue. One method to reduce emissions is to implement the carbon capture and storage (CCS). In addition to developing the CCS technology, the investigations on materials that have high gas separation performance and low costs are also widely executed. A new type of crystalline porous material, metal-organic framework (MOF), which consists of metal ions and organic ligands in recent years as a promising type of adsorbent has emerged. MIL-101 Cr, one type of MOF, has attracted a lot of attention among researchers to develop the performance of  adsorption. We have designed the functionalization ligand of 1,4-benzenedicarboxylic acid (BDC) to 2,6-naphtalenedicarboxylic acid (NDC) in MIL-101 metal organic framework (MOF) untuk adsorpsi gas karbondioksida. The synthesis is carried out via fluorine free hydrothermal reaction method. The porous properties, structure, morphology, thermal stability, and chemical functionalities of MIL-101 BDC dan MIL-101 NDC were measured by adsorption/desorption , X-ray diffraction (XRD), scanning electron microscope (SEM), thermogravimetric analysis (TGA), dan Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR) analysis. The volumetric uptakes of were experimentally measured in the temperature 300-338 ºK and pressure up to 10 bar. The result show that the MIL-101 BDC adsorbs more as compared with MIL-101 NDC. The maxium uptakes of adsorption is in the condition of room temperature and pressure at 10 bar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T51905
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Butar Butar, Brigita Cicilia
"Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan dalam kehidupan yang semakin meningkat, maka perkembangan dunia industri pun semakin pesat pula. Salah satu perkembangan industri yang sangat pesat di Indonesia adalah insutri tekstil yang banyak menimbulkan limbah zat warna, seperti methylene blue yang merupakan zat warna kationik. Banyak cara yang ditawarkan untuk mengurangi limbah zat warna tersebut, baik secara fisik maupun kimia. Salah satu cara yang ditawarkan adalah adsorpsi dan diperlukan pemilihan adsorben yang baik agar proses adsorpsi dapat berjalan dengan baik pila. Dalam penelitian ini, akan disintesis Metal Organic Framework (MOF) dengan menggunakan asam suksinat sebagai ligan, kobalt dan besi sebagai logamnya, serta menggunakan pelarut N,N-Dimethylformamide (DMF) dengan metode solvothermal. MOF dipilih sebagai adsorben karena merupakan material berpori dan sifat permukaannya dapat diatur. MOF hasil sintesis akan dikarakterisasi menggunakan FTIR, XRD, SEM, dan BET. Aplikasi adsorpsi oleh kedua MOF mengikuti pemodelan isoterm adsorpsi Langmuir dengan kapasitas adsorpsi maksimum (Qm) untuk Co-Suksinat MOF sebesar 3,9494 mg/g dan Fe-Suksinat MOF sebesar 4,6685 mg/g.

Along with the increasing of necessity in life, the world industrial has also increased. One of the very rapid industrial developments in Indonesia is textile industry that contain a lot of dyes, such as methylene blue which is a cationic dye. Many ways are offered to reduce these dyes, both physically and chemically. One of the methods offered is adsorption and good adsorbent is needed so the adsorption process can run well. In this research, Metal-Organic Framework (MOF) will be synthesized using succinic acid as a ligand, cobalt and iron as the metal, and using N,N-Dimethylformamide (DMF) solvent with a solvothermal method. MOF was chosen as an adsorbent because it is a porous material and its surface properties can be regulated. MOF will be characterized using FTIR, XRD, SEM, and BET. The adsorption by both MOF are taking Langmuir adsorption isotherm modeling with maximum adsorption capacity (Qm) for Co-Succinate MOF is 3,9494 mg/g and Fe-Succinate MOF is 4,6685 mg/g"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>