Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198760 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rico Novianto Hafidz
"ABSTRAK
Skripsi ini mempelajari tentang fatwa Majelis Ulama Indonesia dengan pendekatan dari kelembagaan dari Majelis Ulama Indonesia sebagai sebuah institusi dan penerapan fatwa Majelis Ulama Indonesia baik di pemerintahan maupun masyarakat. Metode yang digunakan dari skripsi ini adalah studi komparatif dan normatif juridis dengan meninjau penerapan dan karakteristik kelembagaan di beberapa negara dan sumber hukum dari kebijakan publik yang secara materiil berasal dari fatwa dan klasifikasi dari produk hukum Majelis Ulama Indonesia. Skripsi ini menunjukan bahwa Majelis Ulama Indonesia dapat diklasifikasikan sebagai lembaga quango fatwa Majelis Ulama Indonesia merupakan sumber hukum materiil yang menjadi dan menjadi unsur penting dari kebijakan negara terutama di bidang produk halal dan perbankan syariah. Lebih dari itu, jurnal ini juga menunjukan bahwa kebutuhan fatwa Majelis Ulama Indonesia sudah terjadi penguatan sejak awal berdirinya pada tahun 1975. Skripsi ini memberikan rekomendasi untuk pemerintahan untuk menjadikan fatwa Majelis Ulama Indonesia sebagai sumber hukum dari kebijakan negara yang memuat dimensi Islam di dalamnya.

ABSTRACT
This study dicusses the position of the Indonesian Council of Ulama fatwa in Indonesia by looking at the position of Indonesian Council of Ulama as an institution as well as the application of Indonesian Council of Ulama fatwa in government and citizenship. The method used in this study is the normative juridical with the classification of Indonesian Council of Ulama law products and then considering at public policy that is conducted by trias politica state institutions. This study shows that Indonesian Council of Ulama fatwa is a fatwa which is binding as a material legal source and becomes an important element in the formulation of state rsquo s policy in the field of halal products guarantee and sharia banking. Furthermore, this study also shows that is a need for Indonesian Council of Ulama Fatwa to be strengthened because since 1975, fatwa that was issued by the demand of the public is higher than the fatwa of Indonesian Council of Ulama itself. This research at last provides recommendations to the trias politica of state institutions that the Indonesian Council of Ulama fatwa must be a source of law in the state rsquo s policy that has an Islamic dimension in it. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Makyun Subuki
"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur dan kualitas argumentasi fatwa dari Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak 1975 hingga 2011 yang telah dibukukan dalam Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Sejak 1975. Penelitian ini merupakan kajian analisis wacana yang menggunakan teori argumentasi dalam menganalisis data. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, ditemukan dua hal. Pertama, penanda bagi premis (data dan atau backing) dari argumentasi dalam fatwa MUI adalah ungkapan seperti Membaca, Menimbang, Memperhatikan, dan juga Dasar Penetapan Hukum. Premis-premis dalam fatwa saling berhubungan dengan kompleksitas yang berbeda-beda dalam membangun simpulan, sehingga terbentuk jenis hubungan tertentu seperti serial argument, convergent argument, link argument, dan kombinasi dari jenis hubungan tersebut. Penanda simpulan (claim atau conclusion) dalam fatwa MUI adalah kata seperti Memutuskan, Menetapkan, Memfatwakan, dan juga Ketentuan Hukum. Kedua, kualitas argumentasi dari fatwa tergantung kepada ketersediaan sumber hukum dalam teks fatwa yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan kritis yang digunakan dalam mengevaluasi skema argumentasi. Analisis terhadap kualitas argumentasi menunjukkan bahwa sebagian besar fatwa memiliki bukti tekstual yang memadai untuk menjawab pertanyaan kritis yang diajukan untuk mengevaluasi skema argumentasi, dan pada sebagian kecil fatwa diperlukan verifikasi ke luar teks fatwa untuk menjawab pertanyaan tersebut.

The aim of this research is to describe the structure and quality of fatwa argumentation of Majelis Ulama Indonesia (MUI) since 1975 until 2011 which had been compiled in Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Sejak 1975. The research is a discourse analysis research using argumentation theory for data analyzing. Based on the analysis, there are two findings in this research. First, the premise in the argumentation of MUI fatwa, including data or backing, expressed by expressions such as Membaca, Menimbang, Memperhatikan, and also Dasar Penetapan Hukum. Those premises are interrelated each other in supporting conclusion with different degrees of complexity. And this interrelation of premises form certain premises relation such as serial argument, convergent argument, link argument, and other complex relations combined from those relations. The conclusion, or claim, expressed by expressions such as Memutuskan, Menetapkan, Memfatwakan, and Ketentuan Hukum. Second, the argument quality of fatwa is depended on the availability of references in the body text of fatwa those can be used to answer the critical question proposed for evaluating argument scheme. The analysis of the quality of argument showed that most of the MUI fatwa have adequate textual evidence in responding critical question proposed for evaluating argumentation scheme. The verification to the textual reference out of the fatwa is required only in a few numbers of MUI fatwa in responding those critical questions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Erlangga, 2011
R 297.4 HIM
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Didin Saepudin
"Di antara organisasi-organisasi yang ada di Indonesia, salah satunya adalah organisasi yang menghimpun ka_um ulama. Salah satu di antara organisasi ulama tersebut adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI). Organisasi ini tergolong masih muda, karena baru berdiri pada tahun 1975. Sementara itu organisasi ulama lain_telah berdiri pada zaman sebelum Indonesia memperoleh kemerdekaan, bahkan ada juga yang berdiri sebe1um itu. Pemerintah Republik Indonesia tampaknya menaruh ha_rapan besar terhadap MUI, karena untuk menjalankan serta menyukseskan pembangunan nasional, pemerintah sangat memerlukan ulama yang dalam masyarakat dikenal sebagai pemimpin informal (informal leader). Untuk itulah penulis tertarik menulis tentang MUI, apa dan bagaimanakah kedudukan MUI di tengah umat Islam dan pemerintah Indonesia. apakah MUI semacam alat bagi pemerintah untuk memudahkan segala keinginannya terhadap umat Islam, atau semacam lembaga resmi umat Islam sebagai tempat untuk menyalurkan aspirasi dan keinginan mereka terhadap pemerintah. Apakah umat Islam merasa bahwa MUI sebagai organisasi yang mewakili keinginan dan aspirasi mereka dan apakah mereka merasa memiliki MUI sehingga kehadiran MUI dibutuhkan umat Islam dalam menyelesaikan permasalahan mereka, adalah pertanyaan-pertanyaan yang mendorong penulis menyusun judul ini. Di samping itu, penulis ingin mengetahui fungsi, tugas, dan program-program yang dilaksanakan MUI, sejauh manakah program-program tersebut memberi manfaat bagi umat Islam serta Pemerintah. Bagaimana pula mekanisme yang dijalankan MUI dalam program kerjasamanya dengan pemerintah mengingat demikian banyaknya program pembaagunan yang direncanakan pemerintah. Alasan lain yang mendorong penulis adalah ingin mengetahui suara-suara umat Islam baik berupa komentar, usul, saran., kritik, kesan dan pesan serta harapan yang disampaikan kepada MUI. Juga, apa yang menjadi harapan dan keinginan pemerintah terhadap MUI ikut mendorong penulis menyusun skripsi dengan judul tersebut."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Syahrin Wibowo
"ABSTRAK
Penelitian berbentuk skripsi ini membahas tentang fatwa yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia MUI terkait mazhab Syiah. Penelitian ini menggunakan teori maq??id syar? lsquo;ah yang dirumuskan oleh Jasser Auda dalam mengupas permaslahan yang ada pada fatwa MUI tentang Syiah. Maq??id syar? lsquo;ah yang dirumuskan oleh Jasser Auda bukanlah sebuah hal yang baru. Jasser Auda melakukan rekonstruksi terhadap maq??id syar? lsquo;ah melalui integrasi antara ushul fiqh dengan teori sistem. Rekonstruksi itu kemudian menghasilkan enam prinsip yang harus diperhatikan agar hukum Islam dapat menekankan sisi maq??id syar? lsquo;ah. Enam prinsip tersebut adalah watak kognitif, holisme, keterbukaan, hierarki saling terkait, multidimensional dan kebermaksudan. Telaah melalui maq??id syar? lsquo;ah menunjukkan bahwa permasalahan fatwa MUI tentang Syiah terdapat pada tahap epistemologi. Epistemologi yang dimaksud berkaitan dengan dasar penetapan fatwa MUI, yaitu sumber hukum dan metode penetapan fatwa. Permasalahan tersebut adalah MUI cenderung menggunakan sudut pandang yang bersifat mazhab-sentris, yaitu sudut pandang yang hanya mengacu pada satu mazhab tertentu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa maq??id syar? lsquo;ah tidak hanya berperan dalam menelaah, melainkan juga berperan dalam merekonstruksi dasar penetapan fatwa MUI tentang Syiah.

ABSTRACT
This research discusses about the fatwa about Shia issued by Indonesian Jurists Council MUI . This study uses maq id syar 39 ah theory formulated by Jasser Auda in exploring the existing problems in the MUI fatwa on Shia. Maq id syar 39 ah formulated by Jasser Auda is not a new thing. Jasser Auda reconstructed maq id syar 39 ah through integration between ushul fiqh and system theory. The reconstruction then produces six principles that must be observed so that Islamic law can emphasize the maq id syar 39 ah. The six principles are cognitive, wholeness, openness, interrelated hierarchy, multidimensional and purposefulness. Studies through maq id syar 39 ah show that the MUI fatwa issue concerning Shias is at the epistemological stage. Epistemology is concerned with the basic determination of MUI fatwa, namely the legal sources and methods of fatwa determination. The problem is that MUI tends to use a school centric perspective, ie a point of view that only refers to a particular school. The results of this study indicate that maq id syar 39 ah not only plays a role in studying, but also play a role in reconstructing the basic determination of MUI fatwa about Shia."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Syahrin Wibowo
"ABSTRAK
Studi skripsi ini membahas tentang fatwa yang dikeluarkan
oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang aliran pemikiran Syiah. Penelitian ini
menggunakan teori maqāṣid syarī'ah yang dirumuskan oleh Jasser Auda
dalam mengeksplorasi masalah-masalah yang terkandung dalam fatwa MUI tentang Syiah.
Maqāṣid syarī'ah yang diformulasikan oleh Jasser Auda bukanlah suatu hal
yang baru. Jasser Auda merekonstruksi maqāṣid syarī'ah
melalui integrasi antara ushul fiqh dengan teori sistem. Rekonstruksi
kemudian menghasilkan enam prinsip yang harus dipertimbangkan untuk hukum
Islam dapat menekankan sisi maqāṣid syarī'ah. Keenam prinsip itu
adalah hirarki kognitif, holistik, berpikiran terbuka, saling terkait,
multidimensi dan bermakna. Belajar melalui maqāṣid syarī'ah
menunjukkan bahwa fatwa MUI tentang Syiah sedang berlangsung
tahap epistemologi. Epistemologi berkaitan dengan fundamental
penetapan fatwa MUI, yaitu sumber hukum dan metode penentuan fatwa.
Masalahnya adalah bahwa MUI cenderung menggunakan sudut pandang
yang madhhab-sentris, sudut pandang yang hanya merujuk
di satu sekolah tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
maqāṣid syarī'ah tidak hanya berperan dalam pemeriksaan, tetapi juga
berperan penting dalam merekonstruksi penentuan dasar fatwa MUI tentang Syiah.

ABSTRACT
his thesis study discusses about the fatwa issued
by the Indonesian Ulema Council (MUI) on the flow of Shia thought. This research
using the maqāṣid syarī'ah theory formulated by Jasser Auda
in exploring the issues contained in the MUI fatwa on Shias.
Maqāṣid syarī'ah formulated by Jasser Auda is not a thing
the new one. Jasser Auda reconstructed maqāṣid syarī'ah
through integration between ushul fiqh with system theory. Reconstruction
then produce six principles that must be considered for the law
Islam can emphasize the maqāṣid syarī'ah side. The six principles
is a cognitive, holistic, open-minded, interrelated hierarchy,
multidimensional and meaningful. Learn through maqāṣid syarī'ah
shows that the MUI fatwa issue about Shias is ongoing
epistemology stage. Epistemology deals with the fundamentals
the determination of the MUI fatwa, namely the source of the law and the method of determining the fatwa.
The problem is that MUI tend to use the point of view
the madhhab-centric, point of view that simply refers
in one particular school. The results of this study indicate that
maqāṣid syarī'ah not only plays a role in checking, but also
was instrumental in reconstructing the basic determinations of MUI's fatwa on Shias."
2017
S700196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Rahim
"Dinamika sejarah koniemporer Indonesia diwamai oleh pergumulan
antara umat Islam dan pemerintah. Yang disebut pertama memandang agama
(Islam) sebagai cam hidup, dan menginginkan ierwujudnya masyarakat bangsa
yang bercorak Islami. Sedangkan yang terakhir, lebih didasari oleh pemikiran
yang bercorak sekuler, msmandang agama dalam ani sempit serta lebih
rnengedepankan dalil-dalil pcmbangunan pcrsanxan bangsa, dan siahilitas
nasional. Pembentukan MUI (1975) merupakan hasil kesepakatan antara umat dan
pemeriniah yang dimaksudkan untuk menjembatani kcpentingan kedua pihak.
Dengan demikian, MUI memiliki iimgsi yang sangat strategis.
Penelinan ini dipandang peniing artinya karena sejauh ini belum ada
peneljtian uyang mengkaji tentang peranan MUI dengan menyorotinya dari sudut
perpektif konilik umat dan pemerimah. Petmasalahan pokok yang akan dicari
jawabannya lewat studi ini adalah: Perrama, bagaimana peranan MUI dalam
dinamika konflik antara urnat dan pcmerintah ? Kedua, sebempa jauh MUI
mampu menjalankan peran sesuai dengan fungsi-fungsi yang disandangnya. Guna
mendapatkan pemahaman yang baik tentang pennasalahan ini digunakan teori
hubungan otontas dan konflik sosial sebagaimana yang dikemukakan olch Ralf
Dahrendorf. Sesuai dengan rnetode yang berlaku dalam penelitian sejarah,
peneliiian ini menempuh langkah-langkah: heuristik, kritik, interpretasi, dan
penulisan Data-dam yang digunakan terdiri dan data primer dan sekunder. Data
primer meliputi arsip, koran dan maja\ah SCZNDBII. Sedangknn data SBkundCT
ierdili dari bukn-buku dan artikel.
Peranan MU1 dapat dilihat dari realisasi program keljanya yang melipuii
bcnnacam-macam aspek. Secara garis besar aspek-Wk tersebut digolongkan
kepada dua hal pokok yaitu: masalah pernbinaan umat dan masalah pembangiman
nasional. Ditinjau dari sifat kegianannya dapat pula dikelompokkan atas dna
kategori yakni: yang bersifat dakwah bil lisan (perbuatan lisan), dan bersifat
dakwah bil hal (perbuaxan nyata). Dakwah bil lisan meliputi kegiatamkegiatan
yang bersifat pemberian fatwa, nasehat, atau konstribusi pemikimn yang
dipandang penting untuk djsampaikan pada pemedntnh maupun umat_ Dakwah bil
hal melipnti kegiaian-kegiatan yang bersifat operasional yang ditujukan untnk
meningkatkan kualitas dan sumber daya umat sekaligus mcrnbantu pcmeriniah
dalam menjalankan pembangunan.
Sepanjang kurun waktu l975ยป l998, MUI telah dipimpin oleh 'Liga orang
ketua umum, yaitu Proi Dr. Hamka (1975-1981), KH. Syukri Gozali (1981-
l985), dan KH. Hasan Basri (1985-1998). Pada masa. Hamka MUI dihadapkan
pada masalah masih tegangnya hubungan antara umat dan pemeliniah. Persoalan-
persoalan yang menonjol yang tampil kc pcrmukaan adalah: (l) masalah pemilu
1977, (2) masalah pcnyiaran agama, (3) lcasus Sawito Kartowibowo, (4) masalah
aiiran keagamaan, (5) masalah penghapusan libumn pada bulan puasa, (6)
peristiwa pembajakan pesawat Garuda, dan (7) masalah fatwa hari Natal _
Hubungan MUI dan pefmerintah icrasa dekai dalam poin (1) dan (2), dan ierlihat
renggang pada poin (3), (4), (5), (6) dan (7). Comk peranan yang dimainkan oleh MUI pada masa Hamka adalah
bcrsifat independen, dalam artian berbagai keputusan yang dikeluarkan MUI lebih
mandiri dan semata-mata didasarkan pada fungsi-fungsi yang disandangnya.
Corak independen MUI kadang kala telah menyebabkan ketidakpuasan
pemerintah terhadap MUI, namun sebalfimya, disenangi oleh umat_ Kendatipun
sifat kegiatan MUI pada masa ini lcbih bersifat dakwah bil lisan dan tidak
semuanya berhasil mencapai sasaran, banyak yang memandang MUI cukup
berhasil.
Pada masa pasca Hamka penn yang dijalankan lebih bersifat akomodatitf
Persoalan-persoalan yang menonjol yang bcrpengaruh ierhadap pola hubnngan
umat dan pemerlntah pada masa ini cukup banyak di amaranya: (1) pemilu 1982,
(2) larangan bezjilbab, (3) Keluarga Berencana, (4) penerapan asas tunggal
Pancasila, (5) masalah Porkas, (6) kasus lemak babi, darn lain-lain. Dalam
mcnghadapi persoaian-persoalan sensilif mersebut MUI cendenmg bersikap
lembut terhadap pemerintah sambil berupaya mengelola program lain yang
bersifat netral dalam arti tidak mengandung konfiik. Culcup banyak program MUI
yang membawa basil pada perode ini. Banyak kebijakan pemexintah yang
ditentang oleh MUI berhasil dicabut, Selain itu., banyak program MUI yang
sn-:mule tidak disukai oleh pememintah akhimya dibolehkan. Namun dernikian,
semua keberhasilan MUI pada periode ini cendemng kurang dihargai umat. Hal
ini tampaknya disebabkan olch sikap akomodatif MUI terhadap pemerintah yang
diartikan umat sebngai sikap lemah, sckaligus xefleksi keberpihalcan MUI
terhadap pemerintah.
Jikn peranan MUI dilihat dari kacamata objektif memang cukup banyak
sudah program-program MUI yang bennanfaat telah bcrhasil disumbangkan baik
kepada umat maupun kepada pemerimah Namun dari sudut konflik kepentingan
keberhasilan itu masih belum rnampu merubah keadaan, masih berat sebelah,
dalam artian pcmcrintah masih temp berada 'pada pihak yang diuntungkan
dibanding apa yang didapat oleh umat. Apalagi jika yang didapatkan oleh umat
tersebut dipatokkan pada ciia-cita umat yang menginginkan terwujudnya
masyarakat bangsa yang Islami, semua keberhasilan im masihjauh dari apa yang
diharapkan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T6088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2019
923.6 HIS h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Solichin Salam
Djakarta: Djajamurni , 1963
922 SOL k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>