Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152685 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Addina Ayuningtyas
"ABSTRAK
Kindness menurut Binfet dan Gaertner (dalam Binfet, 2015), yaitu suatu tindakan
mendukung secara emosional atau fisik yang membantu membangun atau
mengurus hubungan dengan orang lain. Penelitian ini berfokus pada pemahaman
kindness dalam menghibur teman, menolong teman, dan berbagi yang dibutuhkan
anak usia 3-5 tahun dalam interaksi sosialnya. Penggunaan boneka tangan dalam
bercerita merupakan cara meningkatkan pemahaman kindness pada anak berusia
3-5 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas program
intervensi bercerita dengan boneka tangan untuk meningkatkan pemahaman
kindness pada anak usia 3-5 tahun. Penelitian ini dilakukan pada 28 partisipan
berusia 3-5 tahun yang berada di salah satu sekolah Jakarta Selatan. Dalam
penelitian ini, digunakan desain one group pre-test post-test design. Pre-test dan
intervensi dilakukan pada hari yang sama. Intervensi bercerita menggunakan
boneka tangan dilakukan selama 3 hari. Analisis data pada penelitian ini
menggunakan Wilcoxon signed-rank test untuk melihat perbedaan hasil skor
antara sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Hasil penelitian menunjukkan
adanya peningkatan skor antara sebelum dan sesudah dilakukannya intervensi.

ABSTRACT
Kindness, according to Binfet and Gaertner as cited in Binfet (2015), is an
emotional or physical support that helps build or maintain relationships with
others. This study focuses on the understanding of kindness such as comforting
friends, helping friends, and sharing, which children aged 3-5 years need in social
interactions. This study aims to determine the effectiveness of storytelling
intervention program by using hand puppets to improve the understanding of
kindness within children aged 3-5 years. This study was conducted on 28
participants aged 3-5 who go to one of the schools located in South Jakarta. This
study use one group pretest and posttest design. Pretest and intervention was done on
the same day, whereas the intervention lasted for 3 days by hand puppets story telling.
For this study's data analysis, the researcher uses Wilcoxon signed-rank test to see
the difference between the scores before and after intervention. The results
showed the scores have increased after the intervention."
2017
T49204
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dias Amartiwi Putri Gavinta
"Perilaku agresif sering ditemui pada anak-anak. Anak-anak yang berperilaku agresif cenderung memiliki empati yang rendah, sebab anak yang memiliki empati akan lebih memahami dan peduli pada orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas bercerita dengan boneka tangan dalam meningkatkan empati pada anak usia 4-6 tahun. Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 11 anak usia 4-6 tahun dari TPA di Bekasi sebagai partisipan. Intervensi dilakukan dengan bercerita dengan boneka tangan. Terdapat 4 skrip buku cerita yang menjadi acuan selama bercerita. Intervensi dilakukan selama 4 (empat) hari. Peningkatan empati diukur dengan menggunakan alat ukur Empathy Scale for Children (ESC), berupa 12 kartu bergambar dengan cerita singkat yang terdiri dari 3 cerita bergambar untuk masing-masing emosi, yaitu emosi senang, sedih, marah, dan takut. Analisis data penelitian menggunakan uji beda Wilcoxon signed-rank test menunjukkan perbedaan nilai rata-rata empati yang signifikan (p < 0.05) antara sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bercerita dengan boneka tangan efektif dalam meningkatkan empati pada anak usia 4-6 tahun. Post-test kedua yang dilakukan dua minggu setelah intervensi menunjukkan terjadinya peningkatan skor empati yang signifikan, sehingga dapat dikatakan bahwa efektivitas bercerita dengan boneka tangan dalam meningkatkan empati pada anak usia 4-6 tahun masih menetap setelah dua minggu diberikannya intervensi.

Aggressive behavior is often found in children. Children who behave aggressively tend to have low empathy, because children who have empathy will understand and care more about others. This study aims to determine the effectiveness of storytelling using hand puppets in increasing empathy in children aged 4-6 years. This research was conducted by involving 11 children aged 4-6 years from TPA in Bekasi as participants. The intervention was done by telling stories using hand puppets. There are 4 storybook scripts that the researcher will use as a reference during storytelling. The intervention will be carried out for 4 (four) days. Increased empathy was measured using the Empathy Scale for Children (ESC), in the form of 12 picture cards with short stories, each of which consists of 3 picture stories for each emotion, happy, sad, angry, and afraid. Analysis of research data using the different Wilcoxon signed-rank test showed a significant difference in the mean value of empathy (p < 0.05) between before and after the intervention. The results showed that storytelling with hand puppets was effective in increasing empathy in children aged 4-6 years. Post-test 2 conducted two weeks after the intervention showed a significant increase in empathy scores, so it can be said that the way of storytelling with hand puppets increases empathy in children aged 4-6 years persisted after two weeks of receiving the intervention."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giyati Retnowati
"ABSTRAK
Kindness merupakan tindakan fisik atau dukungan emosional yang bertujuan untuk membangun atau mempertahankan hubungan dengan orang lain Binfet Gaertner, 2015 . Pembacaan cerita dapat menjadi salah satu cara untuk mengajarkan kindness pada anak melalui perilaku kindness dari tokoh cerita sebagai model. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembacaan buku cerita bergambar dalam meningkatkan kindness pada anak.Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 31 anak usia 5-6 tahun yang diambil dari Taman Kanak-Kanak di Bandung sebagai partisipan. Intervensi dilakukan dengan pembacaan 8 delapan buku cerita bergambar selama 8 delapan hari. Peningkatan kindness diukur dengan menggunakan alat ukur yang dibuat oleh peneliti, berupa sembilan kartu berwarna yang menggambarkan perilaku kindness serta dengan melakukan pengamatan melalui pohon kebaikan dan lembar observasi yang diisi oleh guru.Analisis data penelitian dengan menggunakan uji beda Wilcoxon signed-rank test menunjukkan perbedaan nilai rata-rata kindness yang signifikan p

ABSTRACT
Kindness is a physical act or emotional support aimed to build or maintain relationships with others Binfet Gaertner, 2015 . Storytelling can be one way of teaching kindness to children, through the kindness of a character rsquo s behavior as a model. This study aimed to determine the effectiveness of picture storybook reading to increase kindness in children.This study involving 31 children aged 5 6 years taken from Kindergarten in Bandung as participants. The intervention is done by reading 8 eight picture books for 8 eight days. Increased kindness is measured using a measurement instrument created by the researcher, in the form of nine colored cards that describe the behavior of kindness. Measurement also done by making observations through the ldquo kindness tree rdquo and observation sheets filled out by the teacher.Data analysis using Wilcoxon Signed rank test shows a significant difference on average score of kindness p"
2016
T46989
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarrah Hasyim Abdullah
"ABSTRAK
Pengembangan empati merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi munculnya masalah perilaku sosial seperti perilaku agresif. Penelitian ini membahas mengenai program intervensi kegiatan bercerita menggunakan puppetry untuk meningkatkan pemahaman empati anak usia 5-6 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas dari kegiatan bercerita dengan menggunakan puppetrydalam meningkatkan pemahaman empati pada anak usia 5-6 tahun. Partisipan pada penelitian ini terdiri dari 11 siswa di PAUD X. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Emosi Dasar-Anak Usia Dini (ED-AUD) yang di adaptasi dari alat ukur Bryant Empathy Scales for Children (Bryant, 1982) dan sistem skoring yang digunakan adalah Empathy Scoring System yang dikembangkan oleh Strayer (1993). Desain penelitian ini adalah One Group Pre-Test-Post Test Design. Kegiatan bercerita dilakukan dengan hand puppet dan stick puppet yang dilakukan selama 5 sesi. Pembuatan cerita dilakukan dengan mempertimbangkan aspek empati mengenai 4 emosi dasar, yaitu senang, marah, sedih, dan takut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan bercerita dengan puppetry secara signifikan dapat meningkatkan pemahaman empati anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan mengukur tingkah laku empati ataupun dengan menggunakan kelompok kontrol.

ABSTRACT
Empathy development is a program that can be done to overcome the emergence of social behavior problems such as aggressive behavior. This study discusses the intervention program of storytelling activities using puppetry to increase empathy understanding of children aged 5-6 years. The purpose of this study is to look at the effectiveness of storytelling activities using puppetry in increasing empathy understanding in children aged 5-6 years. Participants in this study consisted of 11 students in PAUD X. Measuring instruments used in this study were Basic Emotions-Early Childhood (ED-AUD) adapted from the Bryant Empathy Scales for Children (Bryant, 1982) and the scoring system used is the Empathy Scoring System developed by Strayer (1993). The design of this research is One Group Pre-Test-Post Test Design. Storytelling activities were carried out with hand puppets and stick puppets conducted for 5 sessions. The making of the story is done by considering aspects of empathy regarding the 4 basic emotions, which are happy, angry, sad, and afraid. The results showed that storytelling activities with puppetry could significantly increase empathy understanding for children aged 5-6 years. This research can be developed by measuring empathy behavior or by using a control group."
2019
T55323
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Maulina Nuryani Karnaen
"Penelitian ini bertujuan melihat efektivitas storytelling menggunakan boneka tangan dalam meningkatkan keterampilan regulasi emosi anak di sekolah. Desain penelitian ini adalah the pretest-posttest nonequivalent group design yang merupakan bagian dari kuasi eksperimental. Bentuk perlakuan yang diberikan terdiri dari tiga tahapan, yakni pelatihan praintervensi kepada guru, intervensi guru kepada anak, serta monitoring. Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelompok TK A pada dua sekolah yang berbeda di Tanah Sareal (Bogor) dengan membaginya ke dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen (n=20). Pemilihan partisipan menggunakan teknik purposive sampling dan teacher nomination, yakni anak TK A yang bersekolah di Tanah Sareal, tidak termasuk ABK, serta diidentifikasi oleh guru memiliki keterampilan regulasi emosi lebih rendah dibandingkan teman-teman kelasnya. Data diperoleh melalui total skor dari alat ukur regulasi emosi anak pada pretest, posttest 1, dan posttest 2, diperkaya dengan wawancara terhadap orangtua dan guru serta rekaman video. Hasil uji Mann Whitney-U menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan eksperimen saat posttest 1 dan posttest 2 dilakukan (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa intervensi yang diberikan efektif untuk meningkatkan keterampilan regulasi emosi anak TK A.

This study aims to look at the effectiveness of storytelling using hand puppets in improving kindergarteners emotional regulation skills in school. The design of this study is the pretest-posttest nonequivalent group design which is part of quasi-experimental. The form of treatment provided consists of three stages, namely pre-intervention training for teacher, teacher-to-child intervention, and monitoring. The population were all kindergarteners in Tanah Sareal (Bogor), by making two school as sample divided into control group and experimental group (n=20). The selection of participants used purposive sampling technique and teacher nomination, namely kindergartener who attend school in Tanah Sareal area, not included to child with special needs, and identified by teachers as having lower emotional regulation skills than their classmates. Data were obtained through total scores from children emotion regulation measurement from pretest, posttest 1, and posttest 2, enriched by interviews and video recordings. The results of the Mann Whitney-U test showed that there were significant differences between the control and experimental groups when posttest 1 and posttest 2 were conducted (p <0.05). Therefore, it could be concluded that the intervention is effective to promote kindergartenersemotion regulation skill."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T54256
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Nur Patria
"ABSTRAK
Sikap berbagi, bergiliran, empati, menolong dan lainnya merupakan dasar dari terbentuknya persahabatan dan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Anak yang tidak mau berbagi akan mengakibatkan rendahnya hubungan sosial sehingga timbul peer rejection dari teman-temannya. Dalam beberapa literatur perilaku sosial pada anak, belum banyak dibahas mengenai berbagi pada anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini mengukur perilaku berbagi anak yang dibagi dalam physical sharing dan verbal sharing. Penelitian dilakukan dengan memberikan cerita menggunakan media boneka tangan, pada anak-anak usia 4-5 tahun di sebuah taman kanak-kanak di Tangerang Selatan. Hasilnya menunjukkan adanya perubahan kognitif pada beberapa subjek, namun belum sampai pada tahap perubahan perilaku yang konsisten. Untuk meningkatkan efektifitas intervensi, diperlukan waktu yang lebih lama dalam pelaksanaannya.

ABSTRACT
Behaviors such as sharing, taking turns, empathy and helping others, form the foundation for harmonious social relationships. Children who are not used to sharing are more likely to face peer rejections which lead to low social relationships. In the literature on child social behavior, not many have discussed sharing behavior among 4-5 year olds. This paper studies sharing behavior; i.e. physical and verbal sharing. The experiment is conducted through story-telling using hand puppets as a media to 4-5 year old Kindergarten pupils in South Tangerang, Indonesia. The results show cognitive changes on a number of pupils although a consistent change in behavior was not yet seen. A lengthier time frame is needed in order to increase the effectiveness of the intervention."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T32715
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bertakalswa Hermawati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas bercerita dengan media boneka dalam menurunkan perilaku agresif pada anak usia prasekolah. Salah satu faktor sosial yaitu media seperti video games, play station, film yang bertema kekerasan mempengaruhi perilaku agresif anak. Oleh karena itu, bercerita dengan media boneka diharapkan dapat menurunkan perilaku agresifnya. Karakteristik sampel adalah anak laki-laki usia prasekolah dan menunjukkan perilaku agresif dalam kelompok borderline dan klinis. Penelitian ini menggunakan desain sebelum dan sesudah intervensi dengan menggunakan alat ukur Child Behavioral Check List yang direspon oleh ibu, wawancara dengan guru dan observasi pada proses intervensi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah 2 subjek menurun perilaku agresifnya dan 1 subjek tidak ada penurunan perilaku agresif. Pada penelitian yang akan datang, penggunaan kelompok kontrol pada intervensi perlu dilakukan untuk mengetahui faktor lain yang dapat berpengaruh pada munculnya perilaku agresif subjek. Para guru juga dapat dilatih memiliki kemampuan yang sama baiknya dengan keahlian seorang pencerita.

ABSTRACT
The purpose of the study examined The effectiveness of Storytelling with Puppets to Decrease Aggresive Behavior of Preschoolers. One of social factors is media like video games, play station, film with violence themes influence the children aggresive behavior. Therefore, storytelling with puppets intervention is expected to decrease the aggresive behavior. The characteristic of sample is the boys in preschool age and show aggresive behavior on borderline and clinical level. This research use before and after experimental design by using Child Behavioral Check List to mother, interview with teachers and observation in intervention process as instruments. The conclusion are 2 subject decrease their aggresive behavior and there is no decrease on 1 subject. Further research need control group to know the effect of the relevant factors to decrease aggresive behavior of preschoolers. The teachers should be trained as well as storyteller.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Gita Belinda
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk melihat efektivitas penggunaan media pembelajaran terhadap kemampuan number sense anak usia 3 hingga 5 tahun. Seluruh partisipan terbagi ke dalam tiga kelompok: 1 belajar menggunakan media pembelajaran audiovisual; 2 belajar menggunakan media pembelajaran visual; dan 3 tidak belajar menggunakan media pembelajaran. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 48 anak. Kemampuan number sense anak diukur menggunakan Number Knowledge Test sebelum dan sesudah penelitian berlangsung. Hasil dari penelitian ini adalah skor rata-rata number sense yang diperoleh pada tiga kelompok penelitian berbeda secara signifikan, F 2, 45 = 13.232, p < .05, ?2 = 0.37. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran, terutama media pembelajaran audiovisual efektif untuk meningkatkan kemampuan number sense anak.

ABSTRACT
This experimental research has aimed to examine the effectivity of instructional media usage towards number sense ability for children aged 3 to 5 years old. All participant dividid into three groups 1 learning with audiovisual instructional media 2 learning with visual instructional media 3 learning without instructional media. Children rsquo s number sense ability was measured using Number Knowledge Test before and after experiment. The result showed that the mean from three groups signifficantly different, F 2, 45 13.232, p .05, 2 0.37. From this research we can conclude that instructional media, especially audiovisual instructional media can increase children rsquo s number sense effectively. "
[;, ]: 2017
S66919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septriani Renteng
"Peningkatan kualitas kesehatan pada anak sebagai upaya pembentukan sumber daya manusia yang produktif. Peningkatan kesehatan anak dilakukan dengan perhatian optimal terhadap tahapan perkembangan anak khususnya pada masa keemasan yaitu usia prasekolah. Perkembangan merupakan faktor penting dikehidupan anak usia prasekolah karena akan menentukan perkembangan anak diusia yang selanjutnya. Perkembangan anak belum menjadi prioritas utama orang tua dalam pengasuhan anak. Kondisi ini sangat berdampak terhadap pemberian stimulasi perkembangan pada anak usia prasekolah oleh orang tua. Program "Sahabat" adalah salah satu upaya untuk mengoptimalkan perkembangan anak usia prasekolah. Penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran pelaksanaan "Sahabat" di taman kanak-kanak yang terintegrasi dengan manajemen pelayanan kesehatan, asuhan keperawatan komunitas, dan asuhan keperawatan keluarga. Praktik residensi ini dilakukan dengan pendekatan case studi. Hasil kegiatan praktik yaitu terbentuknya penanggung jawab program perkembangan di TK. Hasil praktik juga menunjukkan peningkatan perkembangan anak usia prasekolah. dari 76 menjadi 95, dan peningkatan pengetahuan orang tua dari 63 menjadi 93, sikap 42 hingga 86, dan keterampilan 53 hingga 76. Program "Sahabat" dapat digunakan oleh perawat komunitas sebagai upaya promotif dan preventif dalam perkembangan anak.

The enhancement of child's health quality is a means of creating a more productive human resources. The enhancement of child's health is conducted with optimal attention to the child's development especially during preschool age, which is the golden age of a child. A child's development is an important factor in a child 39;s preschool life because this will decide how the child will develop in their next age stage. A child's development have not been a parent's main priority in parenting. This condition really affects the stimulus given to the child during the preschool age by their parents. Sahabat program is one of the solution to optimize preschool children's development. This paper aims to give a demonstration of implementation of how it can be done in preschools that are integrated with health care, community nursing care, and family nursing care. This practice is conducted with case study approach. The result of the research is the formation of person in charge of development program in kindergarten. The result of this research shows that there are enhancements in the preschool children's development, from 76 to 95, and the parent's knowledge regarding the matter rises from 63 to 93, attitude from 42 to 86, and skills from 53 to 76 . Sahabat program can be used by the nurse community as a means of children's development in a preventive way."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Paramudita Tri Hardani
"Usia prasekolah merupakan masa keemasan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tumbuh kembang anak berdasarkan karakteristik pengasuh. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan jumlah responden 93 orang yang dipilih secara konsekutif. Hasil penelitian menunjukkan 74,2% balita memiliki pertumbuhan normal, dan 69,9% balita dengan perkembangan yang sesuai.
Berdasarkan karakteristik pengasuh menunjukkan, bahwa mayoritas balita yang diasuh oleh ibu memiliki pertumbuhan normal 57% dan perkembangan sesuai 54,8%. Rekomendasi penelitian ini adalah perlunya pengadaan konsultasi bagi orang tua tentang tumbuh kembang anak di masyarakat melalui sekolah atau posyandu.

Preschool is the golden period for growth and development in children. The aim of this research was to describe the growth and development of preschool-aged children based on caregiver characteristics. This research used descriptive design involving 93 respondents with consecutive sampling technique. The results showed that 74,2% of respondents have normal growth and 69,9% of respondents have appropriate development.
Based on the characteristics of caregivers, it can be seen that the majority of children who are taken care by mothers have normal growth and appropriate develompent by 57% and 54,8% consecutively. This study recommends the provision of consultations for parents on child development through school or village health center.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>