Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143454 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yushra
"Telah dilakukan penelitia yang bertujuan mengestimasi stok karbon dalam sedimen pada ekosistem padang lamun di kepulauan Spermonde, khususnya di Pulau Bonetambung dan Pulau Lae-Lae, Makassar. Pengambilan sedimen dilakukan pada area padang lamun dengan menggunakan sediment core berdiameter 5 cm dan kedalaman alat sampai 30 cm. Luasan tutupan lamun diperoleh dari analisis citra satelit Landsat-8 dan kondisi lamun yaitu dengan menggunakan petak contoh berukuran 100cm x 100cm. Hasil analisis citra landsat-8 didapatkan luasan tutupan ekosistem padang lamun di Pulau Bonetambung yakni 14.18 ha dimana didapatkan 4 kategori tutupan lamun yaitu sangat padat 0.2 ha , padat 0.7 ha , sedang 6 ha dan jarang 7 ha . Sedangkan pada Pulau Lae-Lae diperoleh luasan ekosistem padang lamun yakni 5,04 ha dan didapatkan 3 kategori tutupan lamun yaitu jarang 0,36 ha , sedang 3,42 ha dan padat 1,23 ha.
Hasil analisis contoh sedimen didapatkan pada Pulau Bonetambung dan Pulau Lae-Lae didominasi oleh tipe sedimen pasir kasar. Didapatkan nilai rerata kandungan karbon sedimen pada ekosistem padang lamun yaitu di Pulau Bonetambung 9,6 MgCha-1 pada kedalaman 0-30 cm sedangkan di Pulau Lae-Lae diperoleh 8,98 MgCha-1. Total Stok karbon sedimen pada area padang lamun Pulau Bonetambung yaitu 136,08 MgC atau setara dengan 503,5 MgCO2 e sedangkan di Pulau Lae-Lae didaptkan 44,86 MgC atau setara dengan 165,9 MgCO2 e. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekosistem lamun berperan sangat penting dalam menjaga stok karbon di laut sehingga perlu mendapat perhatian untuk konservasinya.

Research has been conducted to estimate carbon stocks of sediments in the seagrass ecosystems of the Spermonde islands, particularly on the Bonetambung Island and Lae Lae Island, Makassar City. Sediment collection was carried out on the seagrass beds area using 5 cm diameter core sediment and the depth up to 30 cm. The seagrass cover area was obtained from Landsat 8 satellite imagery analysis and seagrass condition was measured by using sample plots 100cm x 100cm . The result of landsat 8 image analysis was found that the extent of seagrass ecosystem cover on Bonetambung Island was 14.18 ha, which found 4 categories of seagrass cover that is very solid 0.2 ha , solid 0.7 ha, medium 6 ha and rare 7 ha . While on Lae Lae Island, the seagrass ecosystem area is 5,04 ha and 3 rams cover category is rarely 0,36 ha, medium 3,42 ha and solid 1,23 ha.
The result of sediment sampling was obtained on Bonetambung Island and Lae Lae Island was dominated by rough sand sediment type. The average value of sediment carbon content in the seagrass seagrass ecosystem is found in Bonetambung Island 9.6 MgCha 1 at a depth of 0 30 cm while on Lae Lae Island is 8.98 MgCha 1. Total Stock of sediment carbon in the seagrass area of Bonetambung Island was 136.08 MgC or equivalent to 503.5 MgCO2 e while on Lae Lae Island was obtained 44.86 MgC or equal to 165.9 MgCO2 e. The results show that the seagrass ecosystem plays a very important role in maintaining carbon stocks in the sea so it needs to get attention for its conservation.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2017
T49317
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrizal Ari Iwari
"Peningkatan gas CO2 di atmosfer dapat mengakibatkan peningkatan suhu rata-rata di bumi yang dapat menyebabkan perubahan iklim. Padang lamun, salah satu komunitas penyusun ekosistem pesisir pantai memiliki fungsi yang dapat dipertimbangkan sebagai penyerap dan penyimpan karbon. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laju penyerapan karbon dan potensi tiap jenis lamun sebagai penyimpan karbon serta mengestimasi total kandungan karbon komunitas lamun. Penelitian dilakukan pada bulan Januari - Juni 2013 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Data diperoleh dengan menggunakan metode transek kuadrat untuk menentukan struktur komunitas dan biomassa. Pengukuran pertumbuhan dan produksi daun lamun dilakukan dengan metode penandaan daun, sementara untuk produktivitas serasah menggunakan metode kurungan. Analisis kandungan karbon dalam bagian tanaman lamun dan serasah lamun dilakukan dengan metode Walkley & Black.
Hasil menunjukan bahwa rata-rata laju penyerapan karbon di Pulau Pramuka sebesar 0,53 gC/m2/hari. Dua jenis lamun yang mempunyai laju penyerapan karbon yang tinggi yaitu Thalassia hemprichii (1,69 gC/m2/hari) dan Cymodocea rotundata (0,65 gC/m2/hari), sedangkan jenis lamun yang memiliki cadangan karbon yang tertinggi yakni Enhalus acoroides (139,95 gC/m2) diikuti oleh Thalassia hemprichii (56,87 gC/m2) dan yang terendah ditemukan pada Halophila ovalis (1,91 gC/m2). Rata-rata cadangan karbon pada komunitas lamun Pulau Pramuka sebesar 200,90 gC/m2. Berdasarkan estimasi, total luas padang lamun di Pulau Pramuka sebesar 59,25 ha, sehingga total kandungan karbon yang diperoleh yakni 119,03 ton atau setara dengan 2,01 ton/ha dan jumlah CO2 yang diserap oleh padang lamun Pulau Pramuka yakni sekitar 436,84 ton CO2.

The increase of CO2 in the atmosphere may caused the increasing average temperature of the earth, which could cause climate change. Seagrass beds, one of the constituent communities and coastal ecosystems has a function that can be considered as a carbon sink and carbon stock. This study aims to analyze the rate of carbon sequestration and the potential of each species of seagrass as a carbon sink as well as estimating total carbon stock in seagrass communities. The study was conducted in January - June 2013 in the Pramuka Island, Seribu Islands, Jakarta. Data obtained using quadratic transect method for determining community structure and biomass of seagrass. Measurement of seagrass growth and leaf production is done by the leaf marking method, while for leaf litter productivity using cages method. Analysis percentage of carbon in the plant parts of seagrass and seagrass leaf litter carried by Walkley & Black method.
The results show that the average rate of carbon sequestration at Pramuka Island is 0,53 gC/m2/day. There are two species of seagrass that have a high rate of carbon sequestration is Thalassia hemprichii (1,69 gC/m2/day) and Cymodocea rotundata (0,65 gC/m2/day). While seagrass species that has the highest carbon stocks that Enhalus acoroides (139,95 gC/m2) followed by Thalassia hemprichii (56,87 gC/m2) and the lowest was found in Halophila ovalis (1,91 gC/m2). Average carbon stock in seagrass communities Pramuka Island at 200,90 gC/m2. Based on estimates​​, the total area of ​​seagrass beds at Pramuka Island of 59,25 ha. The total carbon stock can be determined that 119,03 tons, or equivalent to 2,01 tons/ha and the amount of CO2 absorbed by seagrass Pramuka Island which is about 436,84 tons of CO2.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syefiara Hania Yumnaristya
"Hutan mangrove di wilayah pesisir memiliki peran sebagai penyimpan karbon yang sangat penting untuk menyeimbangkan emisi karbon di atmosfer. Mangrove dapat menyerap karbon per satuan luas empat kali lebih tinggi dibandingkan hutan terestrial di wilayah tropis. Masifnya pembangunan dan alih fungsi lahan di wilayah pesisir Kecamatan Teluknaga mengancam keberadaan ekosistem mangrove. Hal ini menimbulkan kekhawatiran yang mendorong untuk meningkatkan upaya pelestarian kawasan mangrove dimana salah satunya, yaitu dengan melakukan perhitungan estimasi stok karbon. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persebaran spasial biomassa dan stok karbon hutan mangrove di pesisir Kecamatan Teluknaga pada periode 2016 – 2022 dengan menggunakan pendekatan indeks vegetasi terbaik. Penelitian ini menggunakan Sentinel-2 untuk ditransformasikan menjadi indeks vegetasi ARVI, EVI, dan SAVI sebagai pendekatan untuk melakukan pemodelan biomassa. Selain itu, digunakan juga analisis statistik korelasi untuk menentukan indeks vegetasi terbaik yang dapat memodelkan biomassa di pesisir Kecamatan Teluknaga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks vegetasi ARVI memiliki korelasi terbaik (R = 0,60) untuk memodelkan biomassa dengan nilai RMSE 36,67 kg/piksel. Diketahui bahwa mayoritas hutan mangrove di wilayah pesisir Kecamatan Teluknaga mengalami peningkatan nilai biomassa dan stok karbon pada periode 2016 – 2022. Adapun peningkatan yang paling signifikan terlihat pada hutan mangrove di Desa Muara dan Desa Lemo. Hal tersebut sejalan dengan peningkatan luas dan kepadatan hutan mangrove.

Mangrove forests in coastal areas have a role as a carbon store which is very important in balancing carbon emissions in the atmosphere. Mangroves can absorb carbon per unit area four times higher than terrestrial forests in the tropics. The massive development and land use change in the coastal area of Teluknaga District threatens the existence of the mangrove ecosystem. This raise concerns that encourage efforts to increase mangrove conservation, one of which is by calculating carbon stock estimates. Therefore, this study aims to analyze the spatial distribution of biomass and carbon stock of mangrove forests in the coastal district of Teluknaga in 2016 – 2022 using the best vegetation index approach. This study used Sentinel-2 to be transformed into ARVI, EVI, and SAVI vegetation indices to model biomass. In addition, statistical correlation analysis was also used to determine the best vegetation index to model the biomass in the coastal area of Teluknaga District. The results showed that the ARVI vegetation index had the best correlation (R = 0,60) for modeling biomass with an RMSE value of 36,67 kg/pixel. It is known that most mangrove forests in the coastal area of Teluknaga District experienced an increase in the value of their biomass and carbon stock in 2016 – 2022. The significant rise happens in Muara and Lemo villages’s mangrove forest. The increased biomass and carbon stock are in line with the rise in the area and density of mangrove forests."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanungkalit, Vallerie Carina
"Pulau Tidung merupakan bagian dari Kepulauan Seribu yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan sehingga masyarakat memiliki intensitas kegiatan yang tinggi. Semenjak berakhirnya pandemi covid-19 pada tahun 2023, aktivitas masyarakat yang sebelumnya sangat dibatasi kembali menjadi normal. Perbedaan intensitas kegiatan masyarakat pada tahun 2022 dan 2023 dikhawatirkan mempengaruhi struktur komunitas bivalvia pada area padang lamun Pulau Tidung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan struktur komunitas bivalvia serta korelasi bivalvia dengan partikel sedimen dan karbon organik pada ekosistem padang lamun di pesisir Pulau Tidung bulan Maret 2022 dengan bulan Maret 2023. Bivalvia dapat dijadikan bioindikator perairan. Pengambilan data bivalvia dilakukan dengan metode menggunakan kuadran dan transek 1 x 1 m. Dari hasil penelitian, pada tahun 2022 ditemukan 10 famili, 18 spesies dan 111 individu bivalvia dan pada tahun 2023 ditemukan 11 famili, 25 spesies, 207 individu. Struktur komunitas antara tahun 2022 dan 2023 tidak mengalami perbedaan yang jauh. Nilai rata-rata indeks keanekaragaman Shanon-Wienner pada tahun 2022 yaitu 2,04 dan tahun 2023 yaitu 2,70. Nilai indeks kemerataan tahun 2022 dan 2023 kurang stabil dengan nilai 0,61 dan 0,69. Tetapi, nilai dominansi yang didapat juga rendah yaitu pada tahun 2022 0,11 dan 0,15 pada tahun 2023. Ditinjau dari nilai distribusinya, kelompok spesies lebih banyak berdistribusi secara seragam dan berkelompok. Hanya satu spesies yang berdistribusi secara acak. Similaritas antar tahun bernilai 0,61 dan termasuk dalam kategori tinggi. Sebagai hewan filter feeder, sedimen merupakan tempat bivalvia hidup dan mencari makan. Kepulauan seribu didominansi oleh sedimen lumpur yang didalamnya termasuk fine sand, slit, dan clay. Ketika dikorelasikan antara kepadatan bivalvia dengan komposisi sedimen lumpur, hasil yang didapat yaitu 0,62 pada tahun 2022 dan 0,80 pada tahun 2023. Tetapi, ketika dikorelasikan antara kepadatan bivalvia dengan persentase karbon organik, hasil yang didapat pada tahun 2022 dan 2023 yaitu kepadatan bivalvia tidak berkolerasi dengan komposisi sedimen. Faktor lingkungan Pulau Tidung seperti suhu, pH, salinitas, arus, dan kedalaman juga masih toleran untuk kehidupan komunitas bivalvia. Hanya saja pada tahun 2023 terjadi penurunan pH dan salinitas dikarenakan curah hujan yang tinggi.

Tidung Island is part of the Thousand Islands which is the most visited by tourists so the community has a high activity intensity. Since the end of the covid-19 pandemic in 2023, community activities that were previously very limited have returned to normal. The difference in the intensity of community activities in 2022 and 2023 is feared to affect the structure of the bivalve community in the seagrass meadow area of Tidung Island. This study aims to analyze the comparison of bivalve community structure and the correlation of bivalves with sediment particles and organic carbon in seagrass ecosystems on the coast of Tidung Island in March 2022 and March 2023. Bivalves are filter feeders and can be used as aquatic bioindicators. Data collection for bivalves was carried out using a 1 x 1 m quadrant and transect method. From the research results in 2022, 10 families, 18 species, and 111 individuals of bivalves were found and in 2023 found 11 families, 25 species, and 207 individuals. The community structure between 2022 and 2023 will not experience much difference. The average value of the Shannon-Wienner diversity index in 2022 is 2.04 and in 2023 is 2.70. The evenness index values in 2022 and 2023 are less stable with values of 0.61 and 0.69. However, the dominance values obtained are also low, namely in 2022 0.11 and 0.15 in 2023. Judging from the value of the distribution, the species group is distributed more uniformly and in groups. Only one species is randomly distributed. The similarity between 2022 and 2023 is 0.61 and included in the high category. As filter feeder animals, sediment is a place for bivalves to live and as feeding ground. The Thousand Islands are dominated by silt sediments which include fine sand, slit, and clay. When the bivalve density is correlated with the composition of silt sediments, the results obtained are 0.62 in 2022 and 0.80 in 2023. However, when the bivalve density is correlated with the percentage of organic carbon, the results obtained in 2022 and 2023 are the density of bivalves are not correlated with sediment composition. Environmental factors on Tidung Island such as temperature, pH, salinity, currents, and depth are also tolerant for bivalve community life. But, in 2023 pH and salinity decreased due to high rainfall.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christon
"Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan analisis kesesuaian kawasan dalam rangka pengembangan pengelolaan pariwisata padang lamun di Pulau Pari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat jenis lamun yang ditemukan. Tutupan dan kerapatan lamun di Pantai Bintang, Kresek, dan Pasir Perawan masing-masing yaitu 59,83 dan 76 individu/m2, 47,56 dan 54 individu/m2, dan 16,61 dan 9 individu/m2. Indeks keanekaragaman padang lamun di Pulau Pari termasuk pada kategori sedang. Daya dukung lingkungan untuk obyek wisata padang lamun di Pulau Pari pada komponen ekologi yaitu 94 pengunjung/hari di Pantai Bintang, 59 pengunjung/hari di Pantai Kresek, dan 58 pengunjung/hari di Pantai Pasir Perawan. Komponen sosial masyarakat menyatakan menerima kedatangan wisatawan, namun wisatawan yang berkunjung menyatakan kurang puas. Selain itu, komponen ekonomi kegiatan pariwisata meningkatkan pendapatan masyarakat. Indeks Kesesuaian Wisata Pantai Bintang, Kresek, dan Pasir Perawan masing-masing yaitu sebesar 91,35 86,54 , dan 67,31 . Padang lamun belum dikelola karena rendahnya pemahaman masyarakat mengenai peran padang lamun.

This research was conducted using suitability analysis method on management of seagrass tourism development in Pari Island. The result showed that there is four seagrass species were found. Seagrass rsquo coverage and density at Bintang, Kresek, and Pasir Perawan Beach were recorded as 59.83 and 76 ind m2, 47.56 and 54 ind m2, and 16.61 and 9 ind m2 respectively. Diversity index of seagrass in Pari Island was 1,199, categorized as moderate condition. The carrying capacity for seagrass as tourism object in Pari Island in ecological aspect were 94 tourists day for Bintang Beach, 59 tourists day for Kresek Beach, and 58 tourists day for Pasir Perawan Beach. Based on social aspect, local people of Pari Island were mostly welcome the tourists, however the tourists were not really satisfied with the tourism objects. In economic aspect, tourism activities increase local peoples rsquo income. Suitability index for Bintang Beach, Kresek Beach, and Pasir Perawan Beach were 91.35 , 86.54 , and 67.31 , respectively. It was found that seagrass beds have not been managed due to low understanding of the role of seagrass."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle Manuela Bernasty
"Pulau Tidung di Kepulauan Seribu memiliki ekosistem beragam salah satunya padang lamun. Keberagaman ini membuat Pulau Tidung banyak dimanfaatkan menjadi tempat penelitian dan destinasi wisata unggulan. Hal tersebut dapat mempengaruhi struktur komunitas biota laut seperti gastropoda di padang lamun. Penelitian bertujuan untuk menganalisis perubahan struktur komunitas gastropoda, membandingkannya dengan keadaan Maret 2022, serta menganalisis korelasi jenis partikel dan jumlah karbon sedimen terhadap kepadatan gastropoda. Penelitian ini menggunakan metode kuadran berukuran 1 x 1 m dengan bantuan transek. Struktur komunitas mengalami peningkatan dilihat dari kepadatan dan keanekaragamannya. Kepadatan tahun 2022 sebesar 2,5 ind/m2 dan 4,29 ind/m2 pada tahun 2023. Keanekaragaman pada tahun 2022 sebesar 1,92 dan meningkat menjadi 2,31 pada tahun 2023. Sementara itu, indeks lain seperti kemerataan, dominansi, dan distribusi relatif sama. Kemerataan di tahun 2022 sebesar 0,58 dan 0,61 pada 2023. Dominansi pada tahun 2022 sebesar 0,21 dan sebesar 0,14 pada tahun 2023. Distribusi untuk setiap individu gastropoda cenderung sama yaitu berkelompok dan seragam. Berdasarkan nilai similaritas, kesamaan komposisi gastropoda pada tahun 2022 dan 2023 sebesar 0,64. Gastropoda dipengaruhi pula oleh jenis partikel dimana berkorelasi positif dengan pasir sebesar 0,46 pada tahun 2022 dan 0,44 pada tahun 2023. Korelasi gastropoda dengan butiran berkorelasi secara negatif sebesar -0,74 pada tahun 2022 dan -0,39 pada tahun 2023. Korelasi dengan lumpur juga merupakan korelasi negative sebesar -0,42 pada tahun 2022 dan -0,43 di tahun 2023. Selain itu, persentase karbon juga mempengaruhi keberadaan gastropoda secara positif sebesar 0,47 pada tahun 2022 dan 0,81 tahun 2023.

Tidung Island in the Thousand Islands has a variety of ecosystems, one of which is seagrass beds. This diversity has made Tidung Island widely used as a research site and a leading tourist destination. It can affect the community structure of marine biota, such as gastropods in seagrass beds. The research aims to analyze changes in the gastropod community structure, compare it to the situation in March 2022, and analyze the correlation of the type of particles and the amount of carbon sediment to the density of gastropods. This study used the quadrant method measuring 1 x 1 m with the help of transects. The community structure has increased in terms of density and diversity. The density in 2022 is 2,5 ind/m2 and 4,29 ind/m2 in 2023. The diversity indices in 2022 are 1,92 and increased to 2,31 in 2023. Other indices, such as evenness, dominance, and distribution, are relatively the same. Evenness in 2022 is 0,58 and 0,61 in 2023. The dominance indices in 2022 are 0,21 and 0,14 in 2023. The distribution indices for each gastropod tend to be the same, as a group and uniform. Based on the similarity value, the similarity of gastropod composition in 2022 and 2023 is 0,64. Gastropods are also affected by the type of particles which has a positive correlation with sand of 0,46 in 2022 and 0,44 in 2023. The correlation of gastropods with grains has a negative correlation of -0,74 in 2022 and -0,39 in 2023. The correlation with mud is also a has a negative correlation of -0,42 in 2022 and -0,43 in 2023. In addition, the percentage of carbon also positively influences the presence of gastropods by 0,47 in 2022 and 0.81 in 2023."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Mangrove sebagai komunitas tumbuhan terbesar di wilayah pesisir, memiliki potensi mitigasi terhadap dampak perubahan iklim. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2013 di kawasan pesisir timur dan selatan Pulau Bintan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kontribusi ekosistem mangrove dalam pengendalian CO2 atmosfer melalui penyerapan dan penyimpanan karbon dalam bentuk biomassa. Pengambilan data dan sampel penelitian dilakukan pada tiga plot yang memiliki ukuran yang berbeda, yaitu plot 10x10 m² untuk mengetahui stok karbon pohon atas dan bawah permukaan, kayu roboh dan tanah; plot 5x5 m² untuk stok karbon sapling; serta plot 1x1 m² menghitung stok karbon pada semai dan serasah. Hasil penelitian menunjukkan secara umum total stok karbon paling tinggi ditemukan di stasiun Pulau Kelong sebesar 4.020,52 Mg C/ha dan berbeda signifikan dengan stasiun lainnya. Sedangkan stok karbon terendah ditemukan di stasiun Pulau Gin Kecil, yaitu 1.223,98 Mg C/ha. Kondisi hutan mangrove yang cukup terjaga di seluruh lokasi penelitian dengan adanya peraturan daerah dan kesadaran masyarakat lokal yang baik mendukung kualitas tingginya stok karbon di dalam kawasan. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan Xylocarpus granatum dan Rhizophora apiculata mempunyai kemampuan paling tinggi dalam menyimpan karbon dan didukung oleh kondisi kelimpahan kedua jenis tersebut yang tinggi dalam kawasan. Oleh karena itu, kedua jenis ini sangat cocok digunakan untuk keperluan rehabilitasi kawasan dalam tujuan menyerap karbon dan dalam kaitan merehabilitasi kawasan yang rusak di pesisir Kabupaten Bintan."
OLDI 40:3 (2014) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Masengi, Gersom
"Mikroplastik merupakan salah satu polutan di lingkungan berukuran mikro yang menjadi permasalahan global oleh tingginya penggunaan plastik masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelimpahan dan kandungan jenis mikroplastik pada air laut, sedimen, serta daun lamun Enhalus acoroides di Taman Nasional Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Sampel air disaring dengan plankton net sementara sedimen dikeringkan dalam oven hingga berat konstan, kemudian masing- masing dicampur dalam NaCl dan diidentifikasi mikroskop cahaya. Hasil yang didapat lamun titik timur memiliki rata-rata kelimpahan mikroplastik 33,35 partikel/cm2, titik utara 38,6 partikel/cm2, titik selatan 40,55 partikel/cm2, kemudian titik barat 42,65 partikel/cm2, dan titik baratlaut 44,7 partikel/cm2. Air titik timur 56 partikel/L, titik utara 58 partikel/mL, titik selatan 69,33 partikel/mL, titik barat 72 partikel/mL, dan titik barat laut 74,66 partikel/L. Sedimen titik timur 38,66 partikel/g, titik utara 58,66 partikel/g, titik selatan 75 partikel/g, titik barat 77 partikel/g, dan titik barat laut 89 partikel/g. Hasil uji kandungan jenis ATR-FTIR ditemukan kandungan HDPE, LDPE, dan PP. Uji Kruskal Wallis menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan mikroplastik pada lamun Enhalus acoroides di kelima titik.

Microplastic is one of the micro-sized pollutants in the environment and has become a global problem due to the high use of plastic amongst society. This study is aimed to analyze the abundance and content of microplastics in sea water, sediment, and seagrass Enhalus acoroides in Pramuka Island. The leaf surface of Enhalus acoroides were softly scraped using razor blade and microplastic was identified through microscope and ATR-FTIR. The water sample was filtered with a plankton net whereas the sediment was dried in an oven until constant weight, each was mixed in NaCl and identified through light microscope. Results obtained, east site has a microplastic average abundance of 33.35 particles/cm2, north site 38.6 particles/cm2, south site 40.55 particles/cm2, west site 42.65 particles/cm2, and northwest site 44.7 particles/cm2. The east site for water sample has average abundance 56 particles/mL, north site 58 particles/mL, south site 69.33 particles/mL, west site 72 particles/mL, and northwest site 74.66 particles/L. The east site for sediment has 38.66 particles/g,north site 58.66 particles/g, south site 75 particles/g, west site 77 particles/g, and northwest site 89 particles/g. The result of ATR-FTIR showed HDPE, LDPE, and PPcontent. Kruskal Wallis Test showed no significant difference in microplastic abundance in seagrass Enhalus acoroides at the five sampling sites and Pearson Test showed positive and signficant relation between microplastics in water and sediment."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Muhamad Faisal
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas lamun kerapatan, frekuensi, tutupan, indeks nilai penting, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan biomassa spesies lamun , kelimpahan sampah plastik dan pengaruh luasan sampah plastik terhadap lamun tutupan lamun; biomassa lamun; kerapatan lamun; dan below ground biomassa lamun di padang lamun Pulau Pari. Metode yang digunakan yaitu metode kuadrat garis kuadrat line transek . Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu ditemukan sebanyak 6 spesies lamun di 6 stasiun yaitu Cymodocea rotundata, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Halodule uninervis, Thalassia hemprichii, dan Syringodium isoetifolium. Kerapatan tertinggi diperoleh lamun spesies Thalassia hemprichii di Stasiun I 6900 individu/m2 dan terendah diperoleh lamun spesies Enhalus acoroides di Stasiun III 12 individu/m2 . Frekuensi tertinggi diperoleh lamun spesies Thalassia hemprichii di Stasiun III 86,36 dan terendah diperoleh lamun spesies Syringodium isoetifolium di Stasiun I 1,43 . Tutupan spesies lamun tertinggi diperoleh spesies Thalassia hemprichii di Stasiun III 82,55 dan terendah diperoleh spesies Halophila ovalis 6,12 . Lamun spesies Thalassia hemprichii memiliki Indeks Nilai Penting tertinggi dengan kisaran nilai 83,57 sampai 268,34 dan rata-rata 162,51. Indeks keanekaragaman tertinggi diperoleh di Stasiun I dengan nilai 0,99 dan terendah diperoleh di Stasiun III dengan 0,15. Indeks keseragaman tertinggi diperoleh di Stasiun VI dengan nilai 0,80 dan terendah di Stasiun III dengan nilai 0,22. Biomassa terbesar diperoleh lamun spesies Thalassia hemprichii di Stasiun I 13.143,8 gr berat kering/m2 dan biomassa terendah diperoleh lamun spesies Halophila ovalis di Stasiun I 13.143,8 gr berat kering/m2 . Struktur sampah yang ditemukan sebanyak 9 jenis dengan nilai tertinggi 68,5 yaitu berbahan baku plastik. Hasil uji Pearson menunjukkan bahwa luas sampah plastik tidak mempunyai pengaruh terhadap lamun tutupan lamun; biomassa lamun; kerapatan lamun; dan below ground biomassa lamun.

This study aims to determine the structure of seagrass communities density, frequency, percent cover, index of important value, index of diversity, index of uniformity and biomass of seagrass species , abundance of plastic waste and the effect of plastic waste to the seagrass seagrass cover biomass seagrass density of seagrass and below ground biomass of seagrass in seagrass Pari Island. The method is line transect.The results found six species of seagrasses in 6 stations namely Cymodocea rotundata, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Halodule uninervis, Thalassia hemprichii and Syringodium isoetifolium. Obtained the highest density of seagrass species Thalassia hemprichii in Station I 6900 individu m2 and the lowest obtained Enhalus acoroides seagrass species at Station III 12 individu m2 . Highest frequency obtained seagrass species Thalassia hemprichii in Station III 86.36 and the lowest obtained Syringodium isoetifolium seagrass species at Station I 1.43 . Percent cover species of seagrass species Thalassia hemprichii highest obtained at Station III 82.55 and the lowest species of Halophila ovalis obtained 6.12 . Seagrass species Thalassia hemprichii had the highest importance value index in the range of 83.57 to 268.34 and 162.51 average. Highest diversity index obtained at Station I with 0.99 and the lowest value obtained at Station III with 0.15. Highest uniformity index obtained at Station VI with a score of 0.80 and the lowest at Station III with a value of 0.22. Structure rubbish found 9 species with the highest value 68.5 which mainly consist of plastic. Pearson 39 s test results show that the area of plastic waste has no effect on seagrass seagrass percent cover biomass total of seagrass seagrass density, and below ground biomass of seagrass."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T47043
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Sekar Ratih Prabhacitra
"Penapisan amilase 32 isolat actinomycetes dari sedimen pesisir dan serasah lamun Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta dilakukan secara kualitatif dan semi-kuantitatif menggunakan metode iodin. Penapisan amilase dari isolat secara kualitatif pada medium starch agar dilakukan dengan mengukur lebar clear zone dan diekspresikan dalam nilai indeks aktivitas. Penapisan amilase secara semi-kuantitatif pada medium pertumbuhan starch broth dilakukan dengan spektrofotometer pada panjang gelombang cahaya 620 nm. Pengukuran kadar glukosa yang terbentuk dan aktivitas amilase dari isolat terpilih dalam medium soluble starch 1% (SBs) dan tepung beras 1% (SBb) dilakukan dengan metode Dinitrosalicylic Acid (DNS) pada panjang gelombang 540 nm. Hasil penapisan amilase kualitatif menunjukkan indeks aktivitas amilase tertinggi diperoleh dari isolat SD 5 (4,259), SD 13 (4,154), SD 14 (3,457), dan SD 15 (4,436). Sementara itu, hasil penapisan amilase semi-kuantitatif menunjukkan isolat SD 13 memiliki transmitansi tertinggi dengan nilai 64,3% dan aktivitas amilase diukur lebih lanjut dengan metode DNS. Hasil uji kadar glukosa menunjukkan bahwa isolat SD 13 dalam SBs menghasilkan kadar glukosa yang lebih tinggi (6.379,345 μg/mL) dibandingkan dengan isolat SD 13 SBb (3.254,741 μg/mL). Aktivitas amilase SD 13 pada medium SBs lebih tinggi (26,124 ± U/mL) dibandingkan dengan aktivitas amilase pada medium SBb (14,205 U/mL). Tingginya aktivitas amilase pada SBs tersebut setara dengan banyaknya kadar glukosa yang terbentuk. Isolat SD 13 teridentifikasi secara molekuler berdasarkan data sekuens gen 16S rRNA sebagai anggota dari spesies Streptomyces champavati.

Amylase activity of 32 Actinomycetes isolates from coastal sediment and seagrass litter of Pramuka Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta were screened using two different methods involving iodine in starch medium. The first amylase screening test using starch agar was performed by measuring width of the clear zone and was expressed in activity index value. The second amylase screening test used starch broth for was done by using spectrophotometer in 620 nm of wave length.The first result showed amylase activity index is highest in SD 5 (4.259), SD 13 (4.154), SD 14 (3.457), and SD 15 (4.436) respectively. The second result indicated SD 13 has the highest transmittance of 64,3% and its glucose concentration and amylase activity was further measured using Dinitrosalisylic acid (DNS) method with two different media; 1% soluble starch (SBs) dan 1% rice flour (SBb) in 540 nm of wave length. The result showed that SD 13 isolate in SBs medium has higher glucose concentration (6,379.345 μg/mL) than in SBb (3,254.741 μg/mL). Amylase activity assay result indicated that SD 13 in SBs produced amylase with 26.124 of Enzyme Unit (U/mL), higher than in SBb (14.205 U/mL). The result was supported by the previous glucose concentration measurement. Molecular identification based on 16S rRNA gene sequences showed that SD 13 belongs to Streptomyces champavati.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>