Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53785 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ester Indahyani Jusuf
"ABSTRAK
Tesis ini berisi tentang analisis kritis tentang apa saja perubahan sosial yang telah terlihat setelah adanya Pustaka Masyarakat dan bagaimana proses Pustaka Masyarakat menjadi instrumen dalam melakukan perubahan sosial di Desa Parobahan, Jawa Barat. Teori utama yang digunakan untuk menganalisis masalah ini adalah teori John Dewey tentang pendidikan dan perubahan sosial dengan dilengkapi perspektif perubahan sosial berdasar Struktur, Kultur dan Prosesual sesuai dengan pemikiran Paulus Wirutomo. Tesis ini dibuat dengan pendekatan kualitatif dan partisipatoris. Temuan utama adalah bahwa Pustaka Masyarakat dapat memberi dampak pada perubahan struktur pemerintahahan dan kekuasaan di desa, menghadirkan kultur baru dan mempengaruhi kultur yang lama serta terciptanya ruang-ruang publik yang memungkinkan masyarakat menjadi lebih berwawasan dan kritis .Kata kunci: Pustaka masyarakat; perubahan sosial

ABSTRACT
This thesis are critical analysis about impact Society Library for social change and how the library operate to change the society at Parobahan Village, West Java. The main theory to analysis is John Dewey theory especially subject about Education and Social Change with perspective based on theory Paulus Wirutomo about Structure, Culture and Procesual of Social Change. Reseach used qualitatif and partisipatoris method. The main findings are Social Library can have impact to change the structure dan power at the village, presenting and renewing the old culture. Society Library creating public sphere to make the society be more critical and open minded. Keywords Society Library, Social Change"
2017
T49392
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giovanni Alvita Diera
"Tugas akhir ini membahas dampak sosial dan budaya penutupan Lokalisasi Sunan Kuning tahun 2019. Sunan Kuning merupakan lokalisasi yang didirikan pada 1966 oleh Pemerintah kota Semarang sebagai upaya mengontrol penyebaran prostitusi di Semarang. Lokalisasi Sunan Kuning mengalami berbagai dinamika dalam perjalannya. Pada 1983, ada upaya pemindahan lokalisasi ke Pudakpayung, Semarang Selatan, namun mengalami kemacetan. Pasca upaya pemindahan tersebut, wacana penutupan penutupan lokalisasi mulai muncul pada tahun 2003, 2005, 2010, namun belum ada yang terealisasi. Wacana penutupan kembali menguat pada tahun 2014 yang akhirnya berhasil dilakukan pada tahun 2019. Dari latar belakang tersebut, memunculkan masalah penelitian yaitu faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya dinamika dalam upaya penutupan lokalisasi Sunan Kuning. Upaya penutupan itu disebabkan oleh wilayah sekitar SK yang mulai ramai pemukiman. Kemudian faktor-faktor apa yang menyebabkan Sunan Kuning berhasil ditutup pada tahun 2019. Polemik penutupan ini menarik untuk dikaji dengan menggunakan perspektif sejarah dengan mengangkat bagaimana kebijakan penutupan Pemerintah Kota Semarang terhadap lokalisasi ini. Berkaitan dengan masalah penelitian itu, dengan menggunakan metode sejarah, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indikator-indikator keberhasilan dan kegagalan dalam dinamika penutupan Sunan Kuning. Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan lebih mengenai prostitusi, terutama sejarah lokalisasi Sunan Kuning serta mengenai regulasi pemerintah Semarang terhadap Sunan Kuning. Selain itu, diharapkan mampu menjadi bahan evaluasi baik bagi pemerintah pusat dan pemerintah Kota Semarang kedepannya untuk menangani kasus prostitusi.

This final assignment discuss about social and culture effect caused by closing of Sunan Kuning localization. Sunan Kuning is localization which build in 1966 by Semarang City Goverment for controlling spread of prostitution in Semarang. Sunan Kuning face many dynamics. Especially in 1983, when this localization will moved to Pudakpayung, South Semarang, but fail. After the government trying to move localization, the government efforts to close it were implemented starting from 2003, 2005, 2010, but have never been successful. The closing discourse strengthened again in 2014 which was finally closed in 2019. From that background, the main topic of this research is what are the factors which caused the dynamics in the efforts to close the localization of Sunan Kuning and what are the factors caused Sunan Kuning to be successfully closed in 2019. This closure polemic is interesting to study using a historical perspective by raising the policy of the Semarang City Government's closure of this localization. Connected with the main topics, by using Historical Method Research, the purpose of this research is to find out what are the indicators that made successfully also fail in the dynamics of closing Sunan Kuning. This research is expected to provide more knowledge about prostitution, especially the history of the localization of Sunan Kuning and the Semarang government's regulation of Sunan Kuning. In addition, it is expected to be able to become an evaluation material for both the central government and the Semarang City government in the future to handle prostitution cases."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lauer, Robert H.
Jakarta: Rineka Cipta, 2003
303.4 LAU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kemeny, Jim
London: Routledge, 1992
363.5 KEM h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Mochamad Arif
"Dibangunnya kebijakan adaptasi perubahan iklim oleh Kementerian/Lembaga adalah sinyal positif terhadap kesadaran ancaman dan dampak perubahan iklim, namun pengalaman menunjukkan bahwa proses yang tidak optimal pada penyusunan kebijakan berakibat lemahnya implementasi. Penelitian bertujuan membangun model modal sosial untuk sebuah kebijakan pembangunan yang partisipatif. Perspektif modal sosial dimanfaatkan karena berpengaruh terhadap proses, hasil dan operasionalisasi kebijakan. Model tersebut dibangun menggunakan variabel trust, leadership dan government participation, dari 62 sampling data yang dikumpulkan melalui metode kuesioner, wawancara dan FGD. Data diolah melalui metode Statistical Analysis System, Wordle dan spider graph untuk menghasilkan kualitas korelasi antar indikator variabel. Penelitian mengkonfirmasi nilai strategis ketiga variabel dalam membangun kebijakan, dan menemukan kelompok indikator yang berkaitan dengan aliran informasi, yang berperan penting dalam implementasi strategi kebijakan. Kelompok ini dinamai variabel infrastructure. Temuan ini adalah kontribusi ilmiah penelitian terhadap model modal sosial, sekaligus pencerahan terhadap optimalisasi proses penyusunan kebijakan pembangunan yang partisipatif, koordinatif dan bersinergi seperti kebanyakan kebijakan lingkungan.Dibangunnya kebijakan adaptasi perubahan iklim oleh Kementerian/Lembaga adalah sinyal positif terhadap kesadaran ancaman dan dampak perubahan iklim, namun pengalaman menunjukkan bahwa proses yang tidak optimal pada penyusunan kebijakan berakibat lemahnya implementasi. Penelitian bertujuan membangun model modal sosial untuk sebuah kebijakan pembangunan yang partisipatif. Perspektif modal sosial dimanfaatkan karena berpengaruh terhadap proses, hasil dan operasionalisasi kebijakan. Model tersebut dibangun menggunakan variabel trust, leadership dan government participation, dari 62 sampling data yang dikumpulkan melalui metode kuesioner, wawancara dan FGD. Data diolah melalui metode Statistical Analysis System, Wordle dan spider graph untuk menghasilkan kualitas korelasi antar indikator variabel. Penelitian mengkonfirmasi nilai strategis ketiga variabel dalam membangun kebijakan, dan menemukan kelompok indikator yang berkaitan dengan aliran informasi, yang berperan penting dalam implementasi strategi kebijakan. Kelompok ini dinamai variabel infrastructure. Temuan ini adalah kontribusi ilmiah penelitian terhadap model modal sosial, sekaligus pencerahan terhadap optimalisasi proses penyusunan kebijakan pembangunan yang partisipatif, koordinatif dan bersinergi seperti kebanyakan kebijakan lingkungan.Dibangunnya kebijakan adaptasi perubahan iklim oleh Kementerian/Lembaga adalah sinyal positif terhadap kesadaran ancaman dan dampak perubahan iklim, namun pengalaman menunjukkan bahwa proses yang tidak optimal pada penyusunan kebijakan berakibat lemahnya implementasi. Penelitian bertujuan membangun model modal sosial untuk sebuah kebijakan pembangunan yang partisipatif. Perspektif modal sosial dimanfaatkan karena berpengaruh terhadap proses, hasil dan operasionalisasi kebijakan. Model tersebut dibangun menggunakan variabel trust, leadership dan government participation, dari 62 sampling data yang dikumpulkan melalui metode kuesioner, wawancara dan FGD. Data diolah melalui metode Statistical Analysis System, Wordle dan spider graph untuk menghasilkan kualitas korelasi antar indikator variabel. Penelitian mengkonfirmasi nilai strategis ketiga variabel dalam membangun kebijakan, dan menemukan kelompok indikator yang berkaitan dengan aliran informasi, yang berperan penting dalam implementasi strategi kebijakan. Kelompok ini dinamai variabel infrastructure. Temuan ini adalah kontribusi ilmiah penelitian terhadap model modal sosial, sekaligus pencerahan terhadap optimalisasi proses penyusunan kebijakan pembangunan yang partisipatif, koordinatif dan bersinergi seperti kebanyakan kebijakan lingkungan.

Climate change adaptation policy issued by the Ministry / Agency is a positive signal to the awareness of the threat and impact of climate change, but experience shows that the process is not optimal in the development of policies resulting in weak implementation. The research aims to develop a model of social capital for a participatory development policy. Social capital perspective utilized because the effect on the process, results and operational policies. The model was built using the variable trust, leadership and government participation, from 62 samples of data collected through questionnaires, interviews and focus group discussions. The data is processed through methods Statistical Analysis System, Wordle and spider graph to produce a correlation between the indicator variable quality. The study confirms the strategic value of the three variables in establishing policies, and find groups of indicators relating to the flow of information, which plays an important role in the implementation of the policy strategy. The group is named after the variable infrastructure. This finding is a scientific contribution to the study of social capital model, as well as enlightenment of the optimization process of participatory development policy formulation, coordination and synergy like most environmental policy."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sztompka, Piotr
Jakarta: Prenada Media Group, 2010
303.4 SZT s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sztompka, Piotr
Jakarta: Prenada, 2011
303.4 SZT s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nathifa Rasendriya
"Penelitian ini menyuguhkan gambaran terkait dengan upaya penghuni rusunawa dalam rangka mengembangkan kualitas keadaan ekonominya. Studi terdahulu telah mengulas bahwa dalam mengembangkan kualitas keadaan ekonomi, masyarakat kelas bawah akan bersandar pada jaringan sosial di lingkungan tempat tinggalnya. Namun jaringan sosial yang dimaksud adalah jaringan sosial yang memiliki latar belakang yang sama. Melalui penelitian ini, penulis melengkapi studi terdahulu dengan berpijak pada teori milik Nan Lin bahwa jaringan sosial dapat terbentuk pada sekumpulan aktor yang memiliki latar belakang yang berbeda. Penulis melakukan penelitian tersebut pada lingkungan tempat tinggal rusunawa. Rusunawa yang diteliti adalah rusunawa umum yang memiliki latar belakang identitas dan sumber daya yang sangat beragam. Melalui penelitian kualitatif yang dilakukan dengan wawancara mendalam ini, penulis menemukan bahwa jaringan sosial pada lingkungan yang beragam tidaklah menjadi penghalang untuk mewujudkan tujuan ekonomi. Hal yang paling menguntungkan dari jaringan sosial di rusunawa yang beragam itu adalah informasi-informasi terkait dengan bantuan ekonomi untuk warga. Informasi bantuan yang diterima oleh penghuni berdampak pada penekanan alokasi biaya untuk pengeluaran rumah tangga.

This study presents an overview related to the process of the residents of the rusunawa in order to develop the quality of their economic condition. Previous studies had reviewed that in developing the quality of economic conditions, the lower class will rely on their neighborhood social networks. But the social network in question is a social network that has the same background. Through this research, the author complements previous studies by relying on Nan Lin's theory that social networks can be formed on a set of actors who have different backgrounds. The author conducted the research in the residential neighborhood of Rusunawa. The residential neighborhoods of Rusunawa are public flats that have very diverse identity backgrounds and resources. Through qualitative research conducted with in-depth interviews, the authors found that social networks in diverse environments are not a barrier to realizing economic goals. The most beneficial thing from the social networks in the various flats is the information related to economic assistance for residents. Assistance information received by residents has an impact on reducing the allocation of costs for household expenses."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suteki
Yogyakarta : Thafa Media, 2013
340.5 SUT d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Ivena Apulina Br
"Perubahan iklim memberikan dampak pada pertanian di Indonesia sehingga petani harus beradaptasi agar tetap dapat bertahan hidup. Agenda pembangunan berkelanjutan menekankan masyarakat di negara berkembang untuk meningkatkan kemampuan adaptasi perubahan iklim, khususnya perempuan, pemuda, dan komunitas. Petani perempuan kepala keluarga lebih rentan terhadap perubahan iklim dan kemiskinan diakibatkan oleh peran ganda yang harus dipikulnya. Kapital sosial yang dimiliki petani perempuan kepala keluarga mempengaruhi pengambilan keputusan adaptasi perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kapital sosial yang dimiliki petani perempuan kepala keluarga dan peran kapital sosial tersebut dalam upaya beradaptasi dari dampak perubahan iklim yang dibahas dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk membantu memperdalam analisis mengenai kapital sosial yang dimiliki petani perempuan kepala keluarga. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara semi terstruktur dan studi dokumen. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Ndokum Siroga selama 2 bulan pada Februari 2023 sampai Maret 2023. Informan penelitian diambil menggunakan teknik purposive sampling berjumlah 9 orang yang terdiri dari 6 petani perempuan kepala keluarga dan 3 penjual pupuk dan obat pertanian. Hasil penelitian menunjukkan petani perempuan kepala keluarga memiliki kapital sosial bonding, kapital sosial linking, dan trust dalam upaya beradaptasi dari perubahan iklim. Kapital sosial ini berperan dalam memberikan informasi mengenai upaya adaptasi dari dampak perubahan iklim, menjadi sarana belajar adaptasi perubahan iklim, dan mempengaruhi petani perempuan kepala keluarga dalam mengambil keputusan adaptasi perubahan iklim. Informasi adaptasi ini berguna untuk mengatasi permasalahan peningkatan hama dan penyakit tanaman, dan mengatasi permasalahan penurunan kualitas tanah dengan cara melakukan pemilihan jenis bibit, peningkatan intensitas penggunaan obat dan pupuk, tumpang sari, penggunaan mulsa plastik, peningkatan penggunaan dolomit, kapur pertanian, dan kompos, dan melakukan rotasi tanaman. Trust dalam hal ini berperan dalam menentukan apakah petani perempuan akan mempraktikkan informasi yang diterimanya dari hubungan sosialnya dengan pihak-pihak lain. Penelitian ini pada akhirnya menyimpulkan meskipun kapital sosial bonding dan linking sama-sama berperan dalam memberikan informasi mengenai adaptasi perubahan iklim, terdapat perbedaan kualitas informasi yang diterima petani perempuan kepala keluarga di mana kapital sosial bonding memampukan petani perempuan untuk bertahan dari dampak perubahan iklim sedangkan kapital sosial linking memampukan petani perempuan untuk mandiri dan maju. Sayangnya, tidak semua petani perempuan kepala keluarga memiliki akses pada kapital sosial linking karena perempuan masih belum menjadi prioritas dalam pertanian dibanding laki-laki. Penelitian ini memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu kesejahteraan sosial pada mata kuliah masalah kemiskinan mengenai kelompok yang rentan mengalami kemiskinan.

Climate change has an impact on agriculture in Indonesia so that farmers must adapt to survive. The sustainable development agenda emphasizes people in developing countries to increase their ability to adapt to climate change, especially women, youth, and communities. Female farmer-headed households are more vulnerable to climate change and poverty due to the multiple roles they must carry. The social capital owned by female farmer-headed households influences decision making on climate change adaptation. This study aims to look at the social capital owned by female farmers as heads of families and the role of this social capital in efforts to adapt to the impacts of climate change discussed in the Social Welfare Science discipline. This study uses qualitative methods to help deepen the analysis of the social capital owned by female farmer-headed households. Data collection techniques used were semi-structured interviews and documentation studies. The research location was conducted in Ndokum Siroga Village for 2 months from February 2023 to March 2023. The research informants were taken using a purposive sampling technique with a total of 9 people consisting of 6 female farmer-headed households and 3 sellers of fertilizers and agricultural medicines. The results showed that female farmer-headed households have social bonding capital, social linking capital, and trust in efforts to adapt to climate change. This social capital plays a role in providing information regarding adaptation efforts from the impacts of climate, being a learning tool for climate change adaptation and, and influencing female farmer-heads households in making climate change adaptation decisions. This adaptation information is useful for overcoming the problem of increasing pests and plant diseases and overcoming the problem of decreasing soil quality by selecting seed types, increasing the intensity of the use of drugs and fertilizers, intercropping, using plastic mulch, increasing the use of dolomite, agricultural lime, and compost. and do crop rotation. Trust in this case plays a role in determining whether the female farmer will put into practice the information she receives from her social relations with other parties. This research ultimately concludes that although bonding and linking social capital both play a role in providing information about adaptation to climate change, there are differences in the quality of information received by female farmers as heads of families where bonding social capital enables female farmers to survive the impacts of climate change while social linking capital enable women farmers to be independent and progressive. Unfortunately, not all female farmer-headed households have access to social linking capital because women are still not a priority in agriculture compared to men. This research provides benefits for the development of social welfare science in the subject of poverty issues concerning groups that are vulnerable to poverty."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>