Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148500 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Trinovita Andraini
"Certaines rgions du cerveau adulte, comme l'hippocampe, produisent des nouveaux neurones qui participent certaines capacits d'apprentissage et de m moire. Dans les maladies neurod g n ratives comme la maladie d'Alzheimer MA , ils sont alt r s. Dans des souris mod les de la MA, nous avons montr que ces nouveaux neurones souffraient de plus d'une r duction de leur contenu mitochondrial. Les mitochondries, 'centrales lectriques' des cellules, sont cruciales pour la transmission synaptique. Nous montrons que deux souris mod les diff rents, de MA et de dysfonctionnement mitochondrial, pr sentent une alt ration pr coce des performances de m moire li es ces nouveaux neurones, qui ont une capacit synaptique r duite et moins de mitochondries. De plus, la manipulation g n tique des prog niteurs hippocampiques, chez le premier, r tablit les mitochondries et les synapses. Chez le second, l rsquo;exercice physique augmente les mitochondries et restaure les capacit s mn siques perdues.

Some regions of the adult brain, such as the hippocampus, produce new neurons that participate in certain learning and memory capacities. In neurodegenerative diseases, such as Alzheimer's AD , this adult neurogenesis is altered. In a mouse model of AD, we showed that these new neurons have a reduced mitochondrial content and less synaptic capacities. Mitochondria, 'power plants' of cells, are particularly important in neurons and for synaptic transmission. We show that two different mouse models, of AD or of mitochondrial dysfunction, exhibit early impairment of memory performance related to these new neurons, which have less synaptic capacity and fewer mitochondria. In addition, we demonstrate that genetic manipulation of hippocampal progenitors in the former restores mitochondria and synapses. In the second, physical exercise increases mitochondria and restores lost memory abilities. Mitochondria are thus central in cognitive processes related to adult hippocampal neurogenesis.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Yuniarlina
"Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Usia lanjut berkaitan dengan peningkatan progresif risiko penyakit neurodegenerasi. 7% dari kelompok usia lanjut menunjukkan penurunan fungsi kognitif Dasar patologi penurunan fungsi kognitif antara lain disebabkan oleh berkurangnya sinap, neuron, neurotransmitter dan jejaring saraf. Proses regenerasi berkaitan dengan sinyal-sinyal penting seperti faktor neurotrofik, neurotransmitter dan barman. Proses neurodegenerasi dapat dihindari dengan memberikan rangsangan tertentu diantaranya estrogen sebagai hormon multiefek. Estrogen mempengaruhi jaringan saraf melalui mekanisme genom dan non genom diantaranya dengan menghasilkan BDNF (Brain derived neurotrophic factor). BDNF merupakan salah satu substansi dalam pengaturan neurogenesis. Penelitian ini merupakan studi ekperimental untuk meneliti kadar BDNF dan jumlah sel saraf pada kultur jaringan hipokampus tikus betina muda.Pengukuran kadar BDNF dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 450 nm dengan kit BDNF dan Chemikon. Jumlah sel saraf dihitung perlapang pandang besar. Data dianalisis dengan uji t dependent, uji korelasi pm-son, dan sebelumnya diuji normalitas data dengan uji Shapiro Wilk.
Hasil dan Kesimpulan: Dari penelitian ini diperoleh hasil (1) jumlah sel saraf lebih besar pada kultur jaringan hipokampus tikus betina muda yang diberi estrogen disbanding kontrol (p"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T13672
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emma Kamelia
"Terhambatnya perkembangan otak dan saraf merupakan problem kesehatan, diperkirakan mencapai 17% dari seluruh populasi. Dampaknya dapat menurunkan fungsi kognitif/daya ingat. Dasar patologi penurunan fungsi kognitif antara lain disebabkan oleh berkurangnya sinaps, neuron, neurotransmitter dan jejaring saraf. Hal ini berkaitan dengan sinyal-sinyal penting seperti faktor neurotrofik, neurotransmitter dan hormon.
Pegagan (Centella asiatica) telah lama digunakan secara empiris untuk memperbaiki daya ingat. Hasil penelitian secara in vivo pemberian pegagan dapat meningkatkan level GABA(Gamma aminobutyric acid) di otak. Pengaruh pegagan pada BDNF(Brain derived neurotrophic factor) belum pemah diteliti, namun menurut Obrietan dkk stimulasi GABA dapat meningkatkan ekspresi BDNF melalui jalur MAPK-CREB (mirogen ocrivated prorein kinase-cyclic AMP response element binding protein).
Brain derived neurotrophic factor (BDNF) merupakani salah satu substansi dalam pengaturan neurogenesis. Penelitian ini merupakan studi eksperimental untuk meneliti kadar BDNF dan jumlah sel saraf pada kultur jaringan hipokampus tikus muda. Pengukuran kadar BDNF dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 450 nm dengan kit BDNF dari Chemicon. Data dianalisis dengan ANOVA (anabrsis of varions), dan sebelumnya diuji normalitas data dengan Lavene, serta post Hoc Test.
Dari penelitian ini diperoleh hasil (1) jumlah sel saraf lebih besar pada kultur sel jaringan hipokampus tikus muda yang diberi ekstrak pegagan 0,50 ug/ml dibandingkan 0,25 ug/ml dan kontrol sebagai pembanding (p<0,05). (2) Untuk kadar BDNF terlihat hasil kadar BDNF pada kelompok kontrol lebih tinggi dibandingkan perlakuan ekstrak pegagan 0,25 ug/ml dan 0,50 ug/ml (p>0,05)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T16229
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Budi Premiaji Widodo
"Perkembangan penyakit menunjukkan adanya tren peningkatan penyakit tidak menular yang didominasi oleh penyakit kardiovaskular. Salah satu manifestasinya adalah pada kelainan neurovaskular. Penelitian untuk terapi penyakit ini terus dikembangkan, termasuk salah satunya terapi menggunakan obat herbal. Dua jenis tanaman yang dipercaya memiliki efek terapi adalah akar kucing dan pegagan.
Metode: Penelitian dilakukan dalam bentuk eksperimen dengan tujuan mendapatkan data terkontrol dari efek pemberian kombinasi akar kucing dan pegagan, obat citicoline, dan aquades pada 5 kelompok tikus yang sebelumnya dikondisikan hipoksia. Data diambil dengan melakukan hitung sel piknotik, terkondensasi dan sel normal pada girus dentatus otak tikus.
Hasil: Dari 5 ke tikus yang diamati selnya, jumlah rata-rata sel terbanyak muncul pada kelompok terapi dengan citicoline. Jumlah rata-rata terendah muncul pada kelompok terapi dengan akuades. Pemberian kombinasi akar kucing dan pegagan tidak menunjukkan adanya urutan sesuai dosis. Pada analisis dengan uji One-Way Annova, didapatkan bahwa hasil tidak menunjukkan perbedaan bermakna.
Diskusi dan Kesimpulan: Walaupun secara statistik tidak ditemukan perbedaan bermakna dari masing-masing kategori, pada pengamatan langsung sel dapat diamati adanya peningkatan jumlah sel normal pada pemberian terapi dengan kombinasi ekstrak akar kucing dan pegagan. Pengobatan dengan terapi herbal di Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan, peneliti berharap dapat dilakukan studi lebih lanjut untuk mengetahui hubungan antara pemberian ekstrak dengan efek neuroterapinya.

Recent updates in diseases shows increasing number incommunicable disease, espescially in cardiovascular diseases. One of the disease caused by cardiovascular disease is neurovascular. Research for treatment of this disease still on progress, including research in herbal medicine. Two of herbal medicine that has being used for years are akar kucing and pegagan.
Method: Experimental, in purpose obtaining controlled data from treatment with combination of akar kucing with pegagan, citicoline, and aquades in 5 group of mouse that has been hypoxiated. Data taken after treatment are the normal cells of mouse (Sprague dawley.) brain in gyri of dentata.
Result: From 32 mouse that observed, mean number of highest normal cells are found in mouse with citicoline treatment. And the lowest mean of normal cell are found in mouse with aquades treatment. Treatment with combination of akar kucing and pegagan did not correlated with order of dose. And statistic analysis with one-way annova shows the differences are not significant (p>0,878).
Discussion and Conclusion: Although statistically insignifficant, in direct observation the difference can be seen. In mouse with akar kucing and pegagan treatment, number of normal cells was increased. This may be resulted from anatomycal factor, duration of treatment, and method of observation. Further research still needed for understanding the effect of treatment with neurotheraphy effect.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sophie Yolanda
"Latar Belakang: Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita stroke terbesar di Asia. Tetapi utama untuk stroke iskemik adalah pemberian trombolitik, namun jendela terapeutiknya hanya 3 jam, dan terapi ini juga memiliki risiko transformasi hemoragik, sehingga hanya 2% penderita stroke di Amerika yang mendapatkan terapi ini. Terapi neurorestoratif akan meningkatkan perkembangan sel-selĀ· saraf baru (neurogenesis) pada jaringan otak iskemik pasca stroke. Salah satu pendekatan terapi neurorestoratif yang aman adelah dengan memobilisasi populasi sel punca dewasa endogen yang sudah ada secara fisiologis di sistem saraf pusat sehingga dapat berintegrasi dan herpartisipasi dalam sirkuit neural yang fungsional. Mobilisasi sel punca ini dapat ditingkatkan dengan cara menurunkan respon infiamasi. Tanaman akar kucing atau Acalypha indica Linn merupakan tanaman perdu yang banyak tumbuh di pinggir jalan atau ladang yang tak terawat dan dapat dijumpai di setiap daerah di Indonesia Secara tidak sengaja ditemukan rebusan akar kucing tersebut dapat memulihkan kelumpultan saraf akibat stroke. Acalypbin dan stigmasterol yang terkandung dalam akar kucing bersifat anti inflamasi dengan membentuk kompleks inhibitor PLA2, yang merupaksn prekursor infiamasi penting pada stroke.
Tujuan: Mengamati pengaruh pemberian ekstrak air akar kucing terbedap neurogenesis pada kultur jaringan bipokampus tikus pasca bipoksia.
Metode: Studi eksperimental in vitro pada kultur primer jaringan sel saraf tikus Sprague Dawley dewasa yang dlpajankan terhadap hipoksia dengan gas 5% 0,/5% CO,JN, balans selama 24 jam. Selain kelompok kontrol, ekstrak air Acalypha indica Linn ditambahkan pada sel saraf pasca bipoksia pada dosis 10 mglmL, 15 mglmL, dan 20 mglmL. Setelah inkubasi selama 9Q jam, tingkat neurogenesis diukur dengan MTT untuk viabilitas relatif sel dan BrdU untuk proliferasi sel.
Hasil: Viabilitas relatif sel dan tingkat proliferasi sel pada kultur jaringan hipokampus tikus pasca bipoksia dengan pemberian ekstrak air akar kucing pada dosis 10 mglmL, 15 mg/mL, dan 20 mg/mL lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan kontrol (p < 0,01).
Kesimpulan: Ekstrak air Acalypha indica Linn dapat meningkat neurogenesis pasxa hipoksia in vitro pada dosis 10 mg/mL, 15 mg/mL, dan 20 mg/mL.

Background: Indonesia bas the biggest stroke patients in Asia. The principal therapy for ischemic stroke is thrombolytic therapy, but the therapeutic window is only 3 hours and this therapy also holds hemcrrhagic risk, so only 2% of stroke patients in America can have this therapy. Neurorestorative therapy will increase neurogenesis in ischemic brain tissue post stroke; Or of the approaches for safe neurorestorative therapy is by mobilization of endogen adult stem cells that physiologically already exist in the centrai nervous system so that they may integrate and participate in a functional neural circuit. The mobilization of the stem cells can be achieved by lowering the inflammatory response. Acalypha indica Linn (akar kucing) is a common plant thst can be found at the side of the road or fields and can be found all over Indonesia. Accidentally, the decoction of the root ean cure the paralysis caused by stroke. Acalyphin and stigmasterol contained within the root is anti-inflammatory by forming a PLAz inhibitory complex which is an important inflammatory precursor in stroke.
Objective: To observe the influence of Acalypha indica Linn root water extract towards neurogenesis in hippocampal tissue culture post hypoxia.
Methods: Experimental inĀ·vitro study using primary neuronal cell culture of aduhSprague Dowley rat exposed to hypoxia with 5% o,/5% Co,/Nz balance gas for 24 hours. Except the control group, Acalypha indica LiM root water extract is added with dosage of 10 mglmL, 15 mglmL, and 20 mglmL. After 90 hours of incubstion, neurogenesis is measured MIT assay for relative cell viability and BrdU for cell proliferation.
Result: Relative cell viability and cell proliferation of rat hippocampal tissue culture with Aca(ypha indica Linn root water extract with usage of!O mgfmL, 15 mgfmL, and 20 mgfmL is significantly higher than control (p < 0,01).
Condusion: Acalypha indica Linn root water extract with dosage of I0 mg/mL, 15 mglmL, and 20 mglmL can increase neurogenesis post hypoxia in vitro.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
T32419
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adibah
"Penurunan fungsi memori merupakan salah satu karakteristik dari proses penuaan yang dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Hipokampus merupakan bagian otak yang paling rentan mengalami perubahan seiring dengan proses penuaan yakni dengan adanya penurunan fungsi memori ditandai dengan adanya perubahan plastisitas sinaps. Plastisitas sinaps merupakan mekanisme selular yang mendasari proses pembentukan memori. Terdapat dua protein yang penting dalam plastisitas sinaps dan sering dijadikan marker plastisitas sinaps yakni Synaptophysin SYP dan Postsynaptic density-95 PSD-95 . Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah penurunan fungsi memori, salah satunya melalui terapi herbal. Tanaman Centella asiatica memiliki kandungan triterpenoid dan flavonoid telah lama dikenal berperan dalam meningkatkan fungsi memori. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol Centella asiatica CeA terhadap ekspresi protein SYP dan PSD-95 di hipokampus tikus. Penelitian ini merupakan studi eksperimental in-vivo menggunakan 18 ekor tikus Wistar jantan usia 6 bulan yang dibagi secara acak menjadi 3 kelompok: 1 kelompok kontrol K 2 kelompok CA300 dan 3 kelompok CA600. Kelompok kontrol diberikan akuades, kelompok CA300 diberikan CeA dosis 300 mg/kg.BB dan kelompok CA600 diberikan CeA dosis 600 mg/kg.BB yang dilakukan selama 28 hari berturut-turut secara oral. Setelah 28 hari, tikus didekapitasi dan hipokampus diisolasi dari jaringan otak. Ekspresi protein SYP dan PSD-95 di jaringan hipokampus dianalisis menggunakan teknik imunohistokimia pada regio CA1 hipokampus. Hasil penelitian menunjukkan, pemberian ekstrak etanol Centella asiatica dosis 600 mg/kg.BB dapat meningkatkan ekspresi protein SYP dan PSD-95 secara signifikan.
Decreased memory function is one of the characteristics of the aging process that can reduce the quality of life. Hippocampus is the most vulnerable part of the brain undergoing changes along with the aging process that is with the decline in memory function characterized by the change in synaptic plasticity. Synaptic plasticity is the cellular mechanism that underlies the process of memory formation. There are two important proteins in synaptic plasticity and are often used as synaptic plasticity markers Synaptophysin SYP and Postsynaptic density 95 PSD 95 . Various efforts have been made to overcome the problem of memory function decline, one of them through herbal therapy. Centella asiatica CeA plants contain triterpenoids and flavonoids have long been known to play a role in improving memory function. The purpose of this study was to investigate the effect of Centella asiatica ethanol extract CeA on expression of SYP and PSD 95 protein in rats hippocampus. The study was an in vivo experimental study using 18 male Wistar rats aged 6 months randomly divided into 3 groups 1 control group K 2 CA300 group and 3 CA600 group. The control group was given aquadest, a group of CA300 given a 300 mg kg.BW CeA and a CA600 group administered a 600 mg kg.BW CeA administered for 28 consecutive days orally. After 28 days, rat were decapitated and the hippocampus were isolated from brain. The expression of the SYP and PSD 95 proteins in the hippocampal tissue was analyzed using immunohistochemical techniques in the hippocampal CA1 region. The results showed, giving Centella asiatica ethanol extract with dose 600mg kg.BW can increase expression of SYP protein and PSD 95 significantly. "
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sastia Winda Astuti
"ABSTRAK
Latar belakang: Menurut WHO stroke merupakan penyebab kematian nomor duadi dunia, yaitu sebanyak sekitar 15 juta kasus dengan jenis kasus terbanyak adalahstroke iskemia. Populasi sel mononuklear MNC darah tali pusat manusiamengandung sel progenitor dan prekursor sel endotel dalam jumlah banyak yangsering digunakan dalam penelitian stroke. Dalam penelitian sebelumnya terbuktibahwa pemberian MNC darah tali pusat manusia secara intraarterial dan intravenadapat meningkatkan vaskulogenesis.Tujuan: Membandingkan efek neurogenesis dari pemberian MNC darah tali pusatmanusia secara intraarterial dan intravena kepada tikus model stroke.Metode: Penelitian eksperimental menggunakan tikus model stroke iskemia obstruksi arteri cerebri media, n=24 . Hewan coba dibagi menjadi empat kelompokyaitu normal kontrol , stroke dengan pemberian plasebo, stroke dengan pemberianMNC secara intraarterial dan stroke dengan pemberian MNC secara intravena. Duaminggu pasca perlakuan dilakukan terminasi dan pewarnaan sediaan otak denganHematoxylin Eosin HE untuk mengetahui perubahan bentuk sel dan morfologijaringan serta dengan pewarnaan imunohistokimia menggunakan antibodi anti-Neun untuk mengetahui jumlah neuron.Hasil: Dari hasil pewarnaan HE diketahui adanya gliosis dan shrunken cell padaarea korteks tikus stroke. Terdapat perbedaan hasil yang bermakna antara kelompokyang diberi plasebo dengan yang diberi MNC. Dari hasil pewarnaanimunohistokimia juga didapatkan peningkatan jumlah neuron yang signifikanantara kedua kelompok tersebut. Tidak ada perbedaan jumlah neuron yangsignifikan antara pemberian MNC darah tali pusat secara intraarterial denganintravena.Kesimpulan: Pemberian MNC darah tali pusat manusia secara intraarterial danintravena memiliki efek neurogenesis yang sama pada jaringan otak tikus pascastroke iskemia.

ABSTRACT
Background According to WHO, stroke is the second leading cause of death inthe world about 15 million cases with ischemic stroke as the most common type.Human umbilical cord blood derived mononuclear cell MNC populationcontains large numbers of progenitor cells and endothelial cell precursors that arefrequently used in stroke studies. In previous studies it has been shown thatintraarterial and intravenous administration of human umbilical cord blood MNCcan increase vasculogenesis.Objective Comparing the neurogenesis effect of intra arterial with intravenousdelivery of MNC to stroke model rats.Methods Experimental study using ischemic stroke model Wistar mice cerebralartery media obstruction, n 24 . The animals were divided into four groups normal control , stroke with placebo delivery, stroke with MNC intra arterialdelivery and stroke with MNC intravenous delivery. After two weeks treatmentmice were terminated and histologic preparations of brain are made and stainedwith Hematoxylin Eosin HE to determine cellular and tissue morphology changesand with immunohistochemical staining using anti Neun to determine the numberof neurons.Result Microscopic observation of HE staining slides showed existence of gliosisand shrunken cells in cortical area of stroke rats. There were significant differencesin outcomes between the placebo treated and MNC treated groups. From theimmunohistochemical staining results also obtained increasing numberof neurogenesis effect. "
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Development of nerve tissue is known as neurogenesis. Vertebrate nerve system has various functional capabilities from sensory perception, motor coordination, to the ability in producing motivation, spatial abilities, learning and memorizing due to various cell types that accurately connected and interact to each other. The connections between various nerve cells are continuously developed from the embryonic time until the early period of life. Recent studies have showed that neurogenesis in certain regions of nerve tissue can still be found in adults. This article reviews the cellular mechanism of neurogenesis and conditions that have role in the process."
Journal of Dentistry Indonesia, 2004
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Handayani
"Seiring dengan pertambahan usia maka fungsi memori akan berkurang. Dasar molekular dari proses pembentukan memori adalah plastisitas sinaps, proses ini terjadi di hipokampus. Brain-Derived Neurotrophic Factor BDNF merupakan salah satu protein neurotropik, berperan dalam plastisitas sinaps dan proses pembentukan memori. BDNF akan berikatan dengan reseptornya, Tyrosine receptor kinase B TrkB dan memicu aktivasi beberapa jalur transduksi sinyal yang berperan dalam plastisitas sinaps. Beberapa upaya dilakukan untuk meningkatkan ekspresi BDNF, salah satunya adalah penggunakan Centella asiatica. Centella asiatica adalah tanaman herbal yang umum digunakan untuk memperbaiki fungsi belajar dan memori. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek pemberian ekstrak etanol Centella asiatica terhadap ekspresi protein BDNF dan TrkB pada regio CA1 hipokampus. Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan menggunakan delapan belas tikus Wistar jantan dewasa, secara acak dibagi dalam tiga kelompok yaitu kelompok kontrol/akuades dan kelompok yang diberikan ekstrak etanol Centella asiatica dengan dosis 300 mg/kgBB CeA300 dan 600 mg/kgBB CeA600 . Pemberian ekstrak etanol Centella asiatica dilakukan selama 28 hari berturut-turut dan dengan penyesuaian dosis mingguan. Setelah 28 hari, tikus didekapitasi dan hipokampus diisolasi dari jaringan otak. Ekspresi protein BDNF dan TrkB diukur dengan menggunakan teknik imunohistokimia pada regio CA1 hipokampus. Data dianalisis dengan menggunakan tes Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan analisis post-hoc. Terdapat peningkatan yang bermakna pada ekspresi protein BDNF dan TrkB pada kelompok CeA600 dibandingkan dengan kontrol. Pemberian ekstrak etanol Centella asiatica meningkatkan ekspresi BDNF dan TrkB di regio CA1 hipokampus.

As we grow old, memory function will be decrease. Synaptic plasticity, which takes place in hippocampus, is the molecular basis of long term memory formation process. Brain Derived Neurotrophic Factor BDNF , a member of the neurotrophin family, plays a role in synaptic plasticity and memory formation process. BDNF will bind to its receptor Tyrosine receptor kinase B TrkB and will start various intracellular signal transduction that leads to synaptic plasticity. Centella asiatica CeA is a vines herbaceous plant commonly used for improving memory and learning. This study aims to identify the effects of CeA ethanol extract on BDNF and TrkB protein expression on CA1 hippocampus regio. Eighteen adult male Wistar rats were divided into three groups control aquadest group and groups treated with two different doses mg kg of CeA 300 mg kgBB CeA300 and 600 mg kgBB CeA600 . CeA ethanol extract was administered orally for 28 consecutive days with weekly weight adjusted dose. After 28 days, rats were decapitated and the hippocampus was isolated from the brain. BDNF and TrkB protein expression was assessed using immunohistochemistry technique on the CA1 regio of the hippocampus. Data was analyzed using Kruskal Wallis test and continued with post hoc analysis. There was significant increase of BDNF and TrkB protein expression on CeA600 group compared to control group. Administration of CeA ethanol extract increases BDNF and TrkB protein expression on CA1 hippocampus regio."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>