Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57187 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nosa Rufaidah
"ABSTRAK
Jurnal ini menganalisis tiga puisi yang berjudul ldquo;Jeolmeunideulege ?????? rdquo;, ldquo;Gunsinsong ??? rdquo;, dan ldquo;Singapur Hamnak ??? ?? rdquo; karya Noh Cheon Myeong, seorang penyair Korea yang pernah masuk ke dalam golongan pro-Jepang. Karya-karyanya tersebut berisi propaganda yang menunjukkan kelebihan bangsa Jepang kepada masyarakat Korea. Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui isi puisi pro-Jepang dan teknik-teknik propaganda salah satu penyair pro-Jepang. Jurnal ini menggunakan metode analisis teks. Setelah dianalisis, tidak semua teknik propaganda ditemukan dalam puisi-puisi tersebut. Dari ketiga puisi, hanya ditemukan enam teknik dari tiga belas teknik propaganda yang ada. Keenam teknik propaganda tersebut adalah teknik propaganda name calling, glittering generalities, plain folks appeal, argumentum ad populum, faulty cause and effect, dan card stacking. Dari segi isi, ditemukan adanya pesan tersirat tentang ajakan untuk mendukung Jepang.

ABSTRACT
This journal is an analysis of three poems entitled ldquo Jeolmeunideulege rdquo , ldquo Gunsinsong rdquo , dan ldquo Singapur Hamnak rdquo by Noh Cheon Myeong, a Korean poet who once entered the pro Japanese group. Her works contain propaganda that shows the greatness of Japan to the Korean society. This journal aims to find out the contents of pro Japannese poetry as well as the use of propaganda techniques. This research uses text analysis method. Based on the analysis result, it was found that, not all of the propaganda techniques are used in the poems. From three poems that were analyzed, there are only six propaganda technique used out of thirteen propaganda techniques that exist. Those six techniques are name calling, glittering generalities, plain folks appeal, argumentum ad populum, faulty cause and effect, and card stacking. From the contens, it was found that there are implied message about supporting Japan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf;
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yunasti Pratiwi Nur Malitasari
"ABSTRAK
Gerakan perempuan di Korea Selatan dipicu sejak Korea berada di bawah penjajahan Jepang. Noh Cheon-myeong adalah seorang perempuan penulis asal Korea yang aktif pada era tersebut. Dalam karya-karya Noh, terdapat unsur-unsur eksistensialisme. Tulisan ini menganalisis anasir-anasir eksistensialisme feminis yang terdapat dalam puisi Ireum Eobsneun Yeoin-i Doieo karya Noh menggunakan teori eksistensialisme dan konstruksi sosial dari feminisme. Sosok perempuan yang ada di dalam puisi Ireum Eobsneun Yeoin-i Doieo, yang berarti Perempuan Tak Bernama, memiliki keinginan untuk menjadi sesosok perempuan tanpa memiliki nama. Tujuan dari tulisan ini adalah memahami sosok perempuan dalam puisi tersebut sebagai ikon eksistensialisme feminis melalui anasir-anasir eksistensialisme feminis yang penulis temukan pada diri sosok tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sosok perempuan tersebut merupakan benar ikon eksistensialisme feminis pada puisi Noh dan Noh Cheon-myeong terbukti sebagai seorang feminis beraliran eksistensialis.

ABSTRACT
Women s movements in South Korea have been thriving since Korea was under Japanese colonisation. Noh Cheon-myeong is a Korean female writer who was active in that era. In Noh s works, there are elements of existentialism. This paper analyses the elements of feminist existentialism found in Noh s poetry titled Ireum Eobsneun Yeoin-i Doieo using the theory of existentialism and social constructs of feminism. The female figure in the Ireum Eobsneun Yeoin-i Doieo poetry, which means Nameless Woman, has the desire to become a woman with no name. The purpose of this paper is to understand the female figure in the poetry as an icon of feminist existentialism through the elements of feminist existentialism that the writer finds within the figure. The results of this study indicates that the female figure is truly an icon of feminist existentialism in Noh s poetry and Noh Cheon-myeong herself has been proven to be an existentialist feminist."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Febynya Fannyo
"ABSTRAK
Artikel ini berfokus pada negosiasi identitas dan diskriminasi dalam naturalisasi yang dialami oleh perempuan zainichi ndash; yaitu orang Korea yang tinggal di Jepang ndash; generasi ketiga. Penulis berargumen bahwa diskriminasi yang diterima perempuan zainichi menyebabkan negosiasi identitas dan mendorong mereka melakukan naturalisasi. Namun, naturalisasi tersebut juga merupakan bentuk diskriminasi karena perempuan hanya diberikan pilihan melahirkan keturunan Jepang agar keberhasilan naturalisasinya terjamin. Studi-studi sebelumnya tentang Korea zainichi menempatkan penelitian mereka dalam bidang politik dan sosial budaya. Berbeda dengan hal tersebut, artikel ini membahas dari sisi perempuan Korea zainichi melalui karya puisi. Puisi yang akan dianalisis berjudul The Consultation Corner karya Cheon Mihye. Puisi ini menceritakan tentang diskriminasi yang dialami pengarang sebagai perempuan Korea zainichi. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah close reading, yaitu melakukan pemahaman mendalam pada setiap kata atau bahasa bacaan yang dibaca. Untuk memperdalam analisis, penulis mengumpulkan data, seperti artikel, buku dan situs internet yang berkaitan dengan penelitian ini.
ABSTRACT
This article is focused on the identity negotiation and discrimination in naturalization experienced by third generation Zainichi women ndash; Korean people who live in Japan ndash;. The author argues that the discrimination Zainichi women received has caused identity negotiation and encouraged them to naturalize. However, the naturalization is also a form of discrimination because women are only given choice to give birth to Japanese descent in order to ensure the success of the naturalization. The previous studies on Korean Zainichi put their researches in politic and socio-culture fields. Contrary from those studies, this article discusses Korean Zainichi from Korean Zainichi women rsquo;s side through poetry. The poetry that will be analyzed is The Consultation Corner written by Cheon Mihye. This poetry shows the discrimination experienced by the writer as Korean Zainichi woman. The method which is used in this research article is close reading method, an in-depth understating of every word or language. Author collected data, such as articles, books and internet sites related to this research to deepen the analysis."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Chitra Claudia Salsabila
"Penelitian ini membahas tentang citra Indonesia yang terdapat dalam buku kumpulan puisi berjudul Indonesia karya Kim Ju-myeong pada tahun 2015. Kumpulan puisi ini secara umum bertemakan tentang kehidupan penyair dan pandangannya tentang hidup yang berlatarkan di Indonesia. Dari buku tersebut, tujuh puisi dipilih sebagai representasi citra negara Indonesia, terutama mengenai alam dan masyarakat yang hidup di dalamnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui citra negara Indonesia yang ditampilkan dalam puisi dan bagaimana citra tersebut ditampilkan melalui perspektif orang Korea. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan struktural dan metode close reading, serta didukung dengan teori citra.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa citra yang ditampilkan umumnya bersifat positif dan dapat dikategorikan sebagai citra perusahaan organisasi , kini, serta ganda. Citra tersebut dibangun dari ide dan pengalaman penyair kemudian dirangkai dengan metafora serta penggunaan diksi yang bernilai keindonesiaan.

This research discusses the image of Indonesia as it appears in a book of poetry collection titled Indonesia by Kim Ju myeong in 2015. This book in general tells about the writer's life and his view of life in Indonesia. Seven poems have been selected that are considered to represent the image of Indonesia, especially its nature and the people who live in it.
The purpose of this research is to figure out the image of Indonesia as it is depicted in his poetry and how that image is displayed through the perspective of Koreans. This study was done by the structural approach and close reading method, also supported by the theory of image.
Through this research, it is observed that the image shown generally as positive can be categorized as corporate, current, and multiple image. The image was constructed from the poet's ideas and experiences, and then assembled with figurative and imaginative metaphor as well as the use of diction which has an Indonesian nuance to it.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cheon Myeong Gwan (천명관)
"Buku ini merupakan buku yang ditulis Cheon Myeong-Gwan. Buku merupakan novel fiksi yang menceritakan kisah hidup Bruce Lee dalam nuansa tragis melalui sudut pandang seorang anak yang menganggap Bruce Lee adalah pamannya."
Kyeonggido: Wisdom House, 2012
KOR 895.930 8 CHE n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cheon Myeong Gwan (천명관)
"Buku ini ditulis oleh Cheong Myeong Kwan, berisi tentang novel yang menceritakan kisah kehidupan Bruce Lee, diceritakan dengan menggunakan tokoh pertama "aku" yang menceritakan tentang pamannya, Bruce Lee."
Kyeonggi: Wisdom House, 2012
KOR 895.730 8 CHE n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cheon Myeong Gwan (천명관)
"Buku ini merupakan buku yang ditulis Cheon Myeong-Gwan. Buku merupakan novel fiksi yang menceritakan kisah hidup Bruce Lee dalam nuansa tragis melalui sudut pandang seorang anak yang menganggap Bruce Lee adalah pamannya."
Kyeonggido: Wisdom House, 2012
KOR 895.730 8 CHE n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Anggraeni
"Pi Cheon Deuk adalah tokoh sastrawan yang tersohor di Korea. Terkenal dengan esai-esainya yang banyak menceritakan kehidupannya, Pi Cheon Deuk memiliki pemikiran yang unik mengenai kehidupan, termasuk dalam esainya yang berjudul 토요일 (Toyoil). Esai ini ditulis dengan bahasa yang awalnya terkesan lugu, namun jika diteliti lebih dalam dapat ditemukan adanya makna yang lebih dalam. Ditinjau dari sistem tanda yang dikembangkan oleh Saussure (1916) dalam bidang semiologi, konsep konotasi Barthes (1957), dan konsep Ohaeng serta Obangsaek, 파란 토요일 (paran toyoil) atau Sabtu hijau dalam esai ini memiliki arti bahwa kehidupan tidak akan berhenti setelah menerima cobaan. Manusia akan menerima kebahagiaan dan awal baru untuk kembali hidup.

Pi Cheon Deuk is one of the most prized literature figures in Korea. Recognized by his essays that tell his own life story, Pi Cheon Deuk had a unique insight about life, included also in one of his work titled 토요일 (Toyoil). It is written with such innocent words, yet there is so much more meaning embedded in it. Inspected based on Saussures language sign on semiology (1916), Barthes connotation theory (1957), and Koreas Ohaeng and Obangsaek concept, the term 파란 토요일 (paran toyoil) or green Saturday from the essay means that life will never stop after any trials. Humans will receive happiness and new beginning to live their life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul: Gwang myeong chul pan sa, 1976
KOR 909.519 GOO h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rutland, Vt.: C.E. Tuttle, 1962
736.7 PAI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>