Ditemukan 166977 dokumen yang sesuai dengan query
Siti Svara Wening Larasati
"
ABSTRAKMasyarakat Jepang identik dengan konsep homogenitas. Konsep tersebut berkaitan erat dengan nihonjinron, yaitu wacana atau teori-teori tentang identitas nasional Jepang. Melekatnya homogenitas pada identitas masyarakat Jepang sering berujung kepada diskriminasi rasial, termasuk diskriminasi terhadap orang berkulit hitam di Jepang. Pada tahun 2008, kemenangan Barrack Obama pada pemilihan presiden menjadi fenomena besar di seluruh dunia termasuk Jepang karena dianggap menjadi bukti bahwa toleransi masyarakat Amerika Serikat terhadap orang berkulit hitam sudah tinggi. Di Jepang, fenomena ini memicu munculnya re-evaluasi oleh masyarakat Jepang mengenai pandangannya terhadap orang berkulit hitam di Jepang. Tulisan ini berusaha mengungkapkan bagaimana penggambaran pandangan masyarakat Jepang terhadap orang berkulit hitam di Jepang dalam iklan Softbank setelah menangnya Obama. Barthes memperkenalkan konsep mitos, yaitu konotasi yang sudah mantap dalam masyarakat. Mitos melatarbelakangi bagaimana masyarakat tertentu memaknai suatu hal. Oleh karena itu, semiotika Roland Barthes digunakan untuk menganalisis makna tanda-tanda dalam iklan tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa masyarakat Jepang digambarkan masih mendiskriminasi serta menganggap orang berkulit hitam di Jepang sebagai pihak yang inferior pasca kemenangan Obama.
ABSTRACTJapanese society is identic with the concept of homogeneity. The concept is closely related to nihonjinron, the discourse or theories about the national identity of Japan. The relation of homogeneity to the identity of Japanese society often leads to racial discrimination, including discrimination to black skinned people in Japan. In 2008, Barrack Obama 39 s victory in the presidential election became a major phenomenon around the world, including Japan, as it is seen as evidence that US public tolerance of black skinned people is high. In Japan, this phenomenon triggered the re evaluation by Japanese society about their views towards black skinned people in Japan. This paper attempts to reveal how the Japanese society depicts Japanese black skinned people in Softbank commercial after Obama 39 s victory. Barthes introduced the concept of myth, which is an established connotation in society. Myth lies behind how certain society interpret something. Therefore, Roland Barthes 39 s semiotics is used to analyze the meaning of signs in the commercial. The results of the analysis show that Japanese Society is depicted still discriminating and seeing black skinned in Japan as inferiors after Obama 39 s victory."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Putri Ayu Aisyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana orang kulit hitam direpresentasikan dalam iklan majalah Hörzu, sebuah majalah mingguan yang terbit di Jerman. Iklan yang terbit pada tahun 2006 tersebut menampilkan seorang perempuan kulit hitam dan seorang lelaki kulit putih. Analisis tekstual yang dilakukan terhadap iklan ini memperlihatkan adanya penggunaan stereotip perempuan kulit hitam sebagai objek yang eksotis.
Advertising has potentially strong influence on consumers, not merely to convince people to buy things, but also to shape people‟s idea. Thus it is important to analyze advertisement to reveal the ideological meaning of the ad. This research focuses on the depiction of black woman in an advertisement of Hörzu weekly magazine. By conducting textual analysis on the ad, this research finds that the woman on the ad is depicted as a stereotyped exotic object."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Ferry Kurniawan
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26936
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Ali, Asghar
"NBA, adalah liga basket yang paling terkenal di dunia, terbentuk di Amerika. Menjadi liga basket pertama di dunia, NBA mempunyai standar yang tinggi dalam merekrut para pemainnya. Akan tetapi, di dalam liga internasional tersebut, diskriminasi dan stereotip masih terjadi terhadap ras tertentu. Para pemain berkulit hitam yang mendominasi di NBA, mendapatkan diskriminasi dari peraturan tertentu yang diberikan oleh komisaris dari NBA. Makalah ini akan membahas dua kasus diskriminasi yang terjadi terhadap para pemain berkulit hitam, pertama adalah kasus perkelahian Pistons, dan yang kedua, peraturan pakaian. Peraturan tersebut melarang beberapa pakaian untuk dipakai, yang terkait dengan budaya hip-hop. Selain perkelahian dan peraturan pakaian, para pemain berkulit hitam juga mendapatkan diskriminasi karena stereotip rasial yang datang dari para penonton. Dengan membahas dua pemain sukses di NBA, makalah ini mempertentangkan stereotip dengan menggunakan sejarah kehidupan mereka dalam menghadapi diskriminasi struktural yang mereka dapatkan dari masyarakat maupun di dunia olahraga. Dari pembahasan tersebut, makalah ini berpendapat bahwa rasisme dan diskriminasi masih melekat di dalam industri olahraga AS.
NBA, is the most famous basketball league in the world organized in America. The first one in the world, this league has a high standard in recruiting players. However, in this international league, discrimination and stereotypes still happened towards a particular race. The black players who are dominant in the NBA, get discrimination from certain regulation given by the commissioner of NBA. The paper will discuss two cases of discrimination against the black players, one the case of the Pistons brawl, and second, the outfit regulation. This regulation banned several outfits, which related to the hip hop culture. Other than the brawl and dress code regulation, black players also got discrimination because of racial stereotypes coming from the audience. By discussing two successful players in NBA, the paper contrast the stereotype with their life history in facing the structural discrimination in society as well as in sports. From the discussion, the paper argues that racism and discrimination are still inherent in the US sports industry."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Akbar Nugroho Putro
"Pornografi dalam masyarakat Jepang diterima secara berbeda karena dipengaruhi berbagai faktor seperti gaya hidup, iklim, kepercayaan, sejarah dan ilmu pengetahuan. Masuknya nilai-nilai baru membuat masyarakat Jepang harus berkompromi walau tetap mempertahankan pornografi sebagai sebuah aktifitas pribadi yang definisinya tetap berada dalam ‘wilayah abu-abu’, sehingga pornografi dapat hidup berdampingan dalam distorsi dan kontradiksi nilai masyarakat Jepang.
In Japanese society pornographic content is accepted differently. Many factors such as lifestyle, climate, history, science and religious believe affect how Japanese perceive pornography. With the coming of new values, Japanese society must compromise while preserving pornography as private activity and define it as ‘gray area’ in society, thus making pornographic content to coexist with the distortion and contradiction in Japanese society values."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Widya Utami Ketuyahman
"Skripsi ini membahas tentang hubungan yang teijadi antara prasangka dan diskriminasi berdasarkan warna kulit yang membentuk rasisme yang terstruktur dalam film The Help. Film The Help dengan tiga karakter Hilly, Skeeter, dan Celia merupakan representasi orang kulit putih di Amerika pada tahun 1960-an di Mississippi. Ketiganya menceritakan proses terjadinya prasangka yang menyebabkan diskriminasi yang disebabkan oleh tiga faktor yaitu cultural transmission, personal traits, dan group identity. Namun, diskriminasi bisa menjadi penyebab munculnya prasangka yang disebabkan oleh situational pressures, group gains, dan institutional structure. Hubungan timbal balik antara prasangka dan diskriminasi yang menguatkan struktur rasial di masyarakat menyebabkan rasisme yang sistemis dan terstruktur.
This thesis discusses about relationship between prejudice and racism based on skin color. It constructs structuralized racism shown in "The Help". "The Help" uses three characters, Hilly, Skeeter, and Celia as representative of American people in 1960's in Mississippi. It tells how prejudice, which is the cause of discrimination, happened because of three factors. As McLemore has said, those three factors are cultural transmission, personal traits, and group identity. However, discrimination itself can create a prejudice caused by situational pressures, group gains, and institutional structure. Reciprocal relationship between prejudice and discrimination which strengthen racial structure between Whites and Blacks in society causes systemic and structuralized racism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S44070
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Ava Anisa Rakhma
"Tulisan ini menganalisis bagaimana pengaruh youkai dalam kehidupan masyarakat Jepang. Karya tulis ini dianalisis menggunakan teori yang dikemukakan oleh William Bascom mengenai empat fungsi utama folklor dalam suatu budaya. Hasil dari penelitian miniskripsi ini menyatakan pengelompokkan jenis-jenis youkai yang paling sering muncul di kehidupan dan pengaruh youkai dalam masyarakat Jepang sebagai salah satu bagian hidup.
This writing is analizing youkai influences in Japanese people. This writing are analyzed by William Bacom theory about folklore four function in culture. The result will explain about youkai that appear the most in life and youkai influences in Japanese people as a part of life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Vanny Fayanur
"Mempelajari agama dan mengikuti perintah-Nya merupakan salah satu kewajiban yang harus dikerjakan oleh penganut agama sesuai dengan ajaran agamannya tersebut. Hal ini dilakukan salah satunya untuk mencapai kebaikan, mengetahui hal-hal yang berada di luar alam, serta menjaga keseimbangan hidup di dunia dan di akhirat nanti. Kebanyakan masyarakat Indonesia mengangap agama adalah hal yang penting bagi hidupnya. Agama juga merupakan salah satu pendidikan formal di Indonesia. Namun hal ini sagatlah berbeda dengan masyarakat Jepang. Walaupun mereka menganut agama tertentu, bukan berarti mereka akan mempelajari dan mengikuti aturan atau perintah agamannya. Mereka kebanyakan mengangap agama sebagai sebuah tradisi dan kebiasaan. Mereka juga mengikuti upacara ataupun kegiatan keagamaan yang berbeda dari agamanya tanpa merasa bersalah dan toleran.
Learned and followed the commandments of God is one obligation that must be carried out by adherents of religion in accordance with the teachings of the their religion. This is done one of those to achieve goodness, know the things that are beyond nature, as well as maintain life balance in the world and in the hereafter. Most people in Indonesia regard that religion is important to his life. Religion is also one of formal education in Indonesia. But this is different with the Japan society. Although their follow a particular religion, does not mean they will learn and follow the rules or follow the command of their religion. They are mostly regard a religion as a tradition and habit. They also follow the ceremony or religious activities that are different from their religion without feeling guilty and tolerant."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Renita Indriana
"Masyarakat Jepang dikenal sebagai masyarakat yang memiliki nilai-nilai yang tinggi. Salah satu dari nilai yang ada dalam masyarakat Jepang adalah gimu dan giri. Nilai-nilai ini telah tertanam sejak zaman feodal dan masih tertanam dalam masyarakat Jepang modern. Gimu diterjemahkan sebagai kewajiban atau darma (Matsuura,2005:218). Gimu adalah pembayaran kembali yang maksimal dari kewajiban ini pun dianggap masih belum cukup dan tidak ada batas waktu pembayarannya (Benedict,1982:125). Gimu dalam memenuhi kewajibannya terhadap pemerintahan, keluarga yang masih mempunyau ikatan darah. Kata giri diterjemahkan dalam bahasa Indonesia memiliki arti hutang yang wajib dibayar atau dilunasi dalam jumlah yang tepat dan sama dengan kebaikan yang diterima seseorang dan ada batas waktu pembayarannya (Benedict,1982:125). Giri dalam memenuhi kewajibannya terhadap orang yang baru dikenal atau tidak mempunyai ikatan darah. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah menjelaskan realisasi gimu dan giri dalam masyarakat Jepang. Adapun metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif, sehingga dalam pengumpulan data penulis menggunakan data kepustakaan mengenai masalah yang terkait serta pengumpulan data melalui internet.
Japanese society known as the communities that have high values. One of the values that exist in the Japanese society is gimu and giri. These values have been embedded since the time of feudal and still embedded in the society of Japan modern. Gimu subtltled as a duty (Matsuura,2005:218). Gimu is repayment of this obligations maximum was deemed still not enough and there is no time limit for payment (Benedict,1982:125). Gimu in fulfilling obligations to the government, the family still has blood ties. In Indonesian giri means debt that must be paid or paid the right amount and the same kindness and no one receives payment deadline (Benedict,1982:125). Giri in benevolence people who have known or no have blood ties. The purpose of this paper is to explain the realization within the gimu and giri in Japan society. The research method used is descriptive writer, so the authors using data collection of data on issues related literature and data collection by internet."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Desy Retnawati
"Orang-orang yang meninggal dalam keadaan sendiri atau mungkin tanpa diketahui oleh orang lain sering ditemukan beberapa hari setelah hari kematiannya, bahkan dalam beberapa kasus lebih dari sebulan setelah kematian orang tersebut. Orang yang meninggal dalam kesendirian tersebut saat ini sedang meningkat jumlah kasusnya. Laki-laki menjadi korban terbanyak dalam kasus tersebut.
People who lonely death or may be unnoticed by others is frequently found several days after the day of his death, even in some cases for more than a month after the death of that person. The man who died in solitare is currently increasing the number of the case. Male are being the highest victims in such cases."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library