Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100104 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nainggolan, Poltak Partogi, 1963-
Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2017
363.32 NAI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Miftach Husain
"Fenomena munculnya berbagai aliran Islam lain yang melenceng cendrung menodai dan agama Islam. Munculnya aliran-aliran berbahaya berbasis Islam seperti Al-Qaeda atau ISIS ditengarai sebagai akibat dari konflik timur tengah yang tidak kunjung usai. Tidak hanya itu, Negara-negara yang bukan bagian dari timur tengah juga terkena efek jalur imbas pengaruh aliran tersebut, khususnya aliran yang dianut kelompok ISIS (Kelompok Federasi Iraq dan Syria). Dengan aturan dan hukum agama mereka sendiri, Islam diombak-ambik menjadi agama yang menganut kekhalifahan global dan dan seirama dengan anarkisme. Hal ini sangat berbahaya bagi umat Islam di Indonesia karena minimnya pengetahuan agama masyarakat Indonesia dan kebebasan beragama di negara tersebut. Oleh sebab itu tulisan ini berusaha menguraikan bagaimana ISIS dapat menjadi ancaman dan mempengaruhi umat muslim di Indonesia melalui ideologi yang mereka anut.

The phenomenon of the emergence of a variety of other Islamic sects and religions deviated tends to tarnish Islam. The emergence of streams based Islamic dangerous as Al-Qaeda or ISIS suspected as a result of the Middle East conflict is not ended. Not only that, countries that are not part of the middle east are also affected by the influence of flow-induced pathways, especially the flow adopted ISIS group (Group Federation of Iraq and Syria). With the rules and laws of their own religion, Islam became the religion that pushes and embracing global caliphate and in tune with anarchism. It is very dangerous for Muslims in Indonesia because of the lack of knowledge of religious communities in Indonesia and religious freedom in the country. Therefore, this paper tried to describe how ISIS can be a threat and influence of Muslims in Indonesia through the ideology that they profess.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Nathania Olga Letticia
"Dewan Perwakilan Rakyat RI DPR RI telah mengesahkan revisi Undang-Undang Antiterorisme, pasca serangan Bom Surabaya pada bulan Mei 2018 lalu. Revisi UU ini merupakan bentuk eskalasi respon terhadap ancaman ISIS di Indonesia, dengan diperluasnya definisi terorisme sebagai ancaman terhadap keamanan negara, serta memberikan wewenang kepada Polri untuk melakukan tindakan pencegahan. Tulisan ini melakukan analisis wacana atas eskalasi respon ancaman ISIS tersebut, dilihat dari faktor fondasi demokrasi dan karakteristik terorisme yang berubah. Dengan menggunakan metode analisis wacana, tulisan ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi ancaman dengan kebijakan kontra-terorisme negara. Tulisan ini juga akan melihat retorika-retorika yang dipakai terkait ancaman tersebut, yang kemudian menyebabkan situasi genting, sehingga mendorong keberterimaan dari audiens publik.

The House of Representatives DPR RI has ratified the revision of the Antiterrorism Act, in the aftermath of Surabaya bombing in May 2018. The revision of the Act is a form of escalating the response to ISIS threats in Indonesia, with the expansion of the definition of terrorism as a threat to state security, as well as authorizing the Police to take preventive action. This paper analyzes the discourse on the escalation of the ISIS threat response, judging by the factors of democratic foundation and changing characteristics of terrorism. By using discourse analysis method, this paper aims to see the relationship between threat perception and state counter terrorism policy. This paper will also analyze the rhetoric used in relation to the threat, which then causes a precarious situation, thus encouraging the acceptance of the public audience.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarto
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan sulitnya penanganan persebaran propaganda ISIS di internet, yang menyebabkan sekelompok masyarakat di Indonesia terpengaruh untuk bergabung atau menjadi anggota atau simpatisan ISIS. Penelitian ini mempertanyakan mengapa persebaran propaganda ISIS di internet sulit untuk diatasi. Tesis ini menggunakan teori kontra radikalisasi di internet, yang secara spesifik membahas koordinasi dan komunikasi antara institusi Pemerintah dalam melakukan tindakan disruption, diversion dan pendekatan alternatif, serta counter-messaging. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik analisis mendalam.
Hasil dari penelitian ini adalah persebaran propaganda ISIS di internet sulit untuk diatasi karena terdapat tiga hambatan dalam melaksanakan kebijakan kontra radikalisasi. Tindakan disruption atau pemblokiran terhambat karena mudahnya akses kepada internet oleh ISIS, sulitnya penegakan hukum pada layanan pesan instan, tingkat kepatuhan perusahaan multinasional di bidang internet terhadap peraturan di Indonesia, serta tata kelola ruang siber di Indonesia.
Pemerintah Indonesia belum memanfaatkan teknik pengalihan atau diversion untuk menyebarkan kampanye perdamaian di internet. Substansi pada tindakan counter-messaging yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia mengedepankan isu nasionalisme, sehingga menjadi tidak tepat sasaran. Kemudian, tumpang tindih kewenangan dan tugas dalam pola koordinasi dan komunikasi interorganisasional antar institusi pemerintah yang terlibat juga mempengaruhi implementasi kebijakan kontra radikalisasi Pemerintah Indonesia di internet.

This research aims to analyze the factors that cause the difficulties of the Indonesian Government in countering the distribution of ISIS rsquo propaganda on the internet, that caused some Indonesians interested in joining or becoming ISIS sympathizer. This research questioned why the distribution of ISIS rsquo propaganda on the internet is still hard to overcome. This thesis used counter radicalization on the internet theory, particularly in the coordination and communication across government institutions in implementing disruption, diversion and alternative engagement as well as counter messaging measures. This research is qualitative study by using in depth analysis.
This research argues that the difficulties in countering ISIS propaganda on the internet is caused by three obstacles in the implementation counter radicalization on the internet policy. The government efforts in disruption measure or to shutdown ISIS websites and social media accounts are inhibited by the easy access to the internet, the difficulty of law enforcement on instant messaging apps, the obedience of the internet company, and cyber governance in Indonesia itself.
The diversion technique to promote peace campaign has not yet been utilized by the Indonesian Government. The nationalism issues in Indonesia rsquo s counter messaging measure may not reach the targeted audience. Futhermore, interorganizational coordination and communication problem across Indonesia rsquo s Government Institutions certainly affects the implementation of counter radicalization policy on the internet.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T49192
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Poltak Partogi, 1963-
"On ideology and terrorism actions of ISIS organization in Southeast Asia."
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia , 2018
363.325 NAI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hany Widhyastri
"Saat kemunculannya ISIS menerima atensi besar dari global. Kini Raqqa dan Mosul sebagai pusat kekhilafahan maupun Baghouz sebagai wilayah terakhir pendudukan tidak sanggup dipertahankan. Jatuhnya ISIS tidak menyurutkan penyebaran propagandanya. ISIS masih menjadi ancaman serius, khususnya pendukung-pendukung pro-ISIS di Indonesia. Salah satunya adalah Aman Abdurrahman. Ia memiliki kemampuan untuk menyebarkan paham radikal dan menganjurkan murid-muridnya berbaiat pada ISIS. Konsekuensi baiat ini mengakibatkan beberapa pengikut Aman Abdurrahman melakukan upaya hijrah dan jihad. Pengaruh pemikiran Aman Abdurrahman akan dijelaskan melalui teori konstruksi sosial. Kemudian wawancara mendalam dengan mantan murid dan pendukung Aman Abdurrahman dilakukan guna melihat proses dialektis. Rangkaian aksi terorisme di Indonesia pada 2016- 2019 menunjukkan adanya pengaruh Aman Abdurrahman pada para pelaku. Oleh sebab itu, menganalisis sejauh mana pemikiran Aman Abdurrahman menginternalisasi, mengeksternalisasi, dan mengobjektifikasi para murid dan pendukungnya merupakan urgensi dalam penelitian ini. Terdapat beberapa temuan penting: 1) Aman Abdurrahman menginternalisasi sekaligus terinternalisasi; 2) adanya pergeseran pemahaman mengenai takfiri berantai pasca berbaiat pada ISIS; 3) terdapat empat faktor tolak ukur proyeksi jaringan proISIS di Indonesia yaitu: pemikiran dasar, komunikasi, jaringan, dan media. Selama masih ada faktor tersebut dalam konteks radikalisme, maka jaringan pro-ISIS di Indonesia masih akan terus bergerak.

ISIS became global attention at the beginning of its emergence. Now ISIS are no longer able to maintain Raqqa and Mosul as their center of the Chalipate or even Baghouz as its last enclave. The fall of ISIS have no effect on their propaganda agenda.ISIS is still a seriousthreat, especially the pro-ISIS in Indonesia. One of them is Aman Abdurrahman. He has the ability to spread the radicalism also encourage his students to pledge allegiance to ISIS. The consequences of this baiat has urged his followers to migrate and wage jihad. The influence of Aman Abdurrahman’s thinking will be explained through social construction theory. Then, indepth interviews with former students and Aman Abdurrahman supporters were conducted to see the dialectic process. Several terror attacks in Indonesia between 2016 and 2019 shows that Aman Abdurrahman’s influence on those perpetrators. Therefore the urgency of this studies is to understand the basis of Aman Abdurrahman’ thinkingand analyze how Aman Abdurrahman can internalizes, externalizes and objectifies his students and followers. There are several findings: 1) Aman Abdurrahman has internalize and was internalized; 2) the shifting on Aman Abdurrahman’s thinking of takfiri berantai after he pledged allegiance to ISIS; 3) there are four factors that become a benchmark projection of pro-ISIS network movements in Indonesia. These four factors include basic thinking, communication, networking, and media. As long as there are still these factors in the context of radicalism, the pro-ISIS network in Indonesia will continue to move.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Khomaeni Hayatullah
"
ABSTRAK
Kekhalifahan merupakan bagian dari Islam. Ibnu Khaldun dalam Mukaddimah menyatakan bahwa masalah kekhalifahan tidak dapat dilepaskan dari permasalahan ashabiyyah, yaitu solidaritas sosial. Kelompok Islamic State of Iraq and Syiria ISIS mengklaim sebagai kekhalifahan Islam yang baru. Ashabiyyah antar pendukung ISIS menjadi kunci kekuatannya. Dengan menggunakan konsep ashabiyyah Ibnu Khaldun, disimpulkan bahwa munculnya pendukung ISIS di Indonesia, karena penyalahgunaan solidaritas agama, yang menimbulkan radikalisasi beragama. Penjabaran konsep ashabiyyah menurut Ibnu Khaldun diharapkan dapat membaca penyalahgunaan solidaritas agama, yang digunakan ISIS dalam merekrut umat Islam di seluruh dunia, dan refleksi kritis untuk mengatasinya.

ABSTRAK
The Caliphate is part of Islam. Ibn Khaldun in Mukaddimah states that the issue of the caliphate can not be separated from the lsquo a abiyyah, that social solidarity. The Islamic State of Iraq and Syiria ISIS group claims as a new Islamic caliphate. lsquo A abiyyah between ISIS supporters is a key of their strength. By using ashabiyyah of Ibn Khaldun, it concluded that arising of ISIS supporters in Indonesia due to the abuse of religious solidarity that leading religious radicalization. The explanation of lsquo a abiyyah from Ibn Khaldun expected to view the abuse of solidarity used by ISIS in recruiting Muslims, and critical reflection to overcome it."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Ibrahim
"Propaganda merupakan bentuk komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan untuk memanipulasi target propaganda, baik manipulasi emosi, sikap, opini, sampai dengan perilaku. Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) merupakan kelompok teror yang berada di wilayah timur tengah yang menggunakan propaganda. Sebagai sebuah kelompok teror, ISIS memiliki tiga tujuan utama yaitu publisitas, motivasi ideologi, dan perekrutan. Propaganda ISIS sebagai perpanjangan dari ISIS juga memiliki tiga tujuan tersebut yang memberikan kerangka pada strategi propaganda ISIS. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas serta strategi propaganda ISIS dan kontrapropaganda yang bersesuaian dengan propaganda ISIS.
Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan metode studi dokumen yang berkaitan dengan propaganda ISIS dan metode wawancara kepada 4 orang narasumber. Pengumpulan data juga dilakukan dengan sensus terhadap 4 publikasi propaganda ISIS yaitu IS Report, IS News, Dabiq, dan Al-Mustaqbal. Analisis data penelitian dilakukan dengan metode analisis isi dan analisis aspek propaganda. Formulasi strategi propaganda ISIS dan kontrapropaganda yang bersesuaian dilakukan dengan metode analisis tugas dan sasaran.
Hasil penelitian menemukan propaganda yang dilakukan ISIS merupakan propaganda yang berkualitas berdasarkan aspek-aspek publikasi, pemberitaan, wacana ideologi, dan mode persuasi. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan penggunaan media sosial dengan saluran komunikasi Internet.

Propaganda as a communication is used to deliver message to manipulate its targets? emotion, attitude, opinion, or behavior. Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) is a terror group that uses propaganda, residing mainly in Middle East. As a terror group, ISIS has three main goals which are publicity, ideological motivation, and recruitment. ISIS? propaganda, as an extension of itself, also embodies those goals which provide foundation for ISIS? propaganda strategy. Because of that, the research was conducted to study the quality and the ISIS? propaganda strategy along with its relevant counterpropaganda strategy.
The research employed quantitative and qualitative methods. Data collection was conducted by studying documents related to ISIS? propaganda and by interviewing 4 experts and by doing census on four ISIS propaganda publications which are IS Report, IS News, Dabiq, and Al-Mustaqbal. Analyses were conducted using content analysis and propaganda element analysis. Strategy of ISIS propaganda and its relevant counterpropaganda was formulated using assignment and target analysis.
Result showed that ISIS propaganda is a good propaganda employing wide range of aspects, from publication, news, ideological discourse, to persuasion mode. Last, the result also showed that ISIS tends to use social media with Internet as its preferred communication channel.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Poltak Partogi, 1963-
"Sebagai poros maritim dan negara kepulauan yang strategis dari perspektif geopolitik, Indonesia telah menetapkan tiga jalur ALKI untuk lintas damai pelajaran International, yang dijamin keberadaannya oleh hukum International. Hasil penelitian mengungkap beberapa tipe ancaman keamanan terkini yang cukup kompleks yang dihadapi Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan dan juga maritim, yang datang dari meningkatnya ketegangan dan ekkalasi konflik di laut China Selatan, serta terorisme global, intervensi asing, dan beragam kejahatan transnasional"
Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat RI, {s.a.}
324 KAJ 20:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sukoco
"Tesis ini menjelaskan bagaimana kondisi Selat Malaka yang sangat kompleks. Secara faktual telah menjadi wilayah yang memiliki kerawanan dari berbagai ancaman non tradisional seperti pelanggaran hukum oleh kapal-kapal asing, masalah perbatasan laut antara negara pantai, pencemaran lingkungan laut, pembajakan, perompakan bersenjata, penangkapan ikan secara ilegal maupun kejahatan transnasional terorganisasi lainnya seperti perdagangan senjata dan narkoba, penyelundupan serta isu terorisme. Kegagalan dalam menjaga keamanan dan keselamatan pelayaran dari berbagai masalah keamanan yang terjadi di wilayah ini, akan berimplikasi pada terjalinnya silang hubungan antara kepentingan negara-negara besar pengguna utama dengan kepentingan negara pantai terutama Indonesia. Bentuk-bentuk ancaman non-tradisional tersebut dapat saja bertranformasi menjadi ancaman tradisional, atau paling tidak dalam bentuk intervensi negara-negara besar untuk memaksakan kehendaknya.
Penelitian ini bertujuan untuk : (i) mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap munculnya masalah keamanan di Selat Malaka belakangan ini, terutama pembajakan dan perompakan, (2) mengetahui dampak akibat meningkatnya permasalahan keamanan di Selat Malaka terhadap kepentingan Indonesia, (3) mengetahui pandangan strategis negara-negara besar yang paling berkepentingan terhadap Selat Malaka, (4) merumuskan kebijakan dan strategi yang dapat diambil untuk menanggulangi masalah keamanan dan mengantisipasi kemungkinan ancaman yang akan muncul.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang diperkuat dengan studi kepustakaan dan analisis situasi yang diperoleh dari gambaran dan informasi kejadian dengan memperhatikan kemampuan, intensitas dan kecenderungannya.
Ketidakmampuan negara dalam mengontrol wilayah jurisdiksinya akibat dari keterbatasan sumberdaya yang dimiliki oleh negara merupakan faktor penyebab yang paling berpengaruh terhadap peningkatan masalah keamanan di Selat Malaka, sedangkan kondisi geografis fisik dan keberadaan objek-objeknya serta kedekatannya dengan negara-¬negara yang memiliki situasi politik dalam negerinya kurang stabil merupakan faktor yang turut mempengaruhi munculnya masalah keamanan dan merupakan faktor alamiah sebagai tantangan yang harus dikelola dan dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan kebijakan dalam rangka melakukan upaya-upaya yang relevan dalam mengelola lingkungan keamanan laut di Selat Malaka.
Penelitian ini merekomendasikan bahwa dalam mengendalikan atau mengontrol wilayah perbatasan di Selat Malaka masih perlu ditingkatkan dengan melakukan kerjasama, koordinasi, regulasi, publikasi, sosialisasi, baik dengan melibatkan peran segenap instansi yang berkepentingan dan memiliki kewenangan di dalam negeri maupun dengan negara-negara pantai. Selain itu dapat dipertimbangkan kerjasama multilateral secara efektif dan optimal yang di fokuskan dalam membantu meningkatkan dukungan kemampuan.

This thesis describes about the various complicated condition of The Malacca Strait. This area factually becomes a dangerous place with various threat of non-traditional danger such as violations of territorial regulation done by foreign ships, the problem of water territorial border among coastal countries, the sea pollutions, pirating, armed robbery, illegal fishing as well as other trans-organized crime such as weapons and drugs trading. Smuggling including terrorism issue. The failure in keeping the security and safety of sailing from many threats on this area has implications on the conflict of interest among the inter-relationships of the influenced big countries as the user and the coastal countries especially-Indonesia. Those non-traditional threats may be transformed into traditional threat or at least in the form of intervention of the big countries to force their purposes on us.
This research has objectives as follows: (1) it identify factors that can influence on the recent creation of security problem in Malacca Straits, especially in pirating and robbery cases, (2) it know the impact of the increasing security problem in Malacca Straits on Indonesia's interest, (3) to know the big countries strategic views-that have main interest-on The Malacca Straits, (4) to formulate the strategy and policy that can be applied to overcome security problem and to anticipate the likely threats that may appear.
The research uses descriptive analysis type with qualitative approach method using book research and situational analysis taken from description and information of the events with consideration on ability, intensity and the tendencies.
The inability of government to control its jurisdiction area as the result of the limited availability of human resources become the main factor that can influence in enhancing the security matter in The Malacca Straits, while the physical geographical condition and the existence of its objects and the closeness to the countries with political instability can be an additional factor to create security problem and also as a base on making policies for the purpose of having relevant efforts to manage the security of the environment sea in The Malacca Straits.
This research also recommends the need to enhance the controlling and managing the border area along The Malacca Straits through cooperation, coordination, regulation, publication, socialization for both the relevance institutions which hold authorities internally and the coastal countries. Apart from this, it is possible to have effective and optimum cooperation which is focused to help in enhancing the ability o f support."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>