Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 812 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aprinus Salam
Yogyakarta: Gambang Buku Budaya, 2017
808.81 APR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah asal Bali. Mantra ini berisi segala macam ajaran dari Dewi Uma kepada putranya sang Kumara tentang asal mula adanya dunia beserta segala isinya, nama dan istana Dewa Nawa Sanga, pelaksanaan yoga untuk mencapai moksa, sapta tirta dan sapta samudra di dalam tubuh, tri bhuwana (bhur, bhurwah, swah), dan ajaran kediatmikan lainnya. Disebutkan juga pemcerminan makrokosmos (bhuwana agung) terhadap mikrokosmos (bhuwana alit), seperti sapta loka (bhur loka, bhuwah lika, swah loka, maha loka, jana loka, tapa loka dan satya loka) dan sapta petala (Manusa loka, candra ditya, wisnu loka, brahma loka, rudra loka, mahadewa loka, dan siwa loka). Semua ini tercantum di dalam tubuh manusia sebagai nadi, peryt, hati, kasta mula, mulut, hidung dan kepala. Disinggung juga tentang tri sakti (utpeti, stiti, pralina), lima bayu atau tenaga dalam tubuh manusia (pramana, apana, samana, utana dan byana), tryantah karana (brahma sebagai angkara/marah, Wisnu sebagai manah/pikiran, Iswara sebagai budi); dan Dewa Tri Guna yakni rudra sebagai Rajah, Sangkara sebagai Tamah dan Mahadewa sebagai satwam. Hampir di setiap lempir naskah ini terdapat mantra-mantra dan sloka-sloka berbahasa sanskerta sehubungan dengan ajaran Dewi Uma terhadap sang Kumara. Informasi penulisan teks maupun penyalinan naskah ini tida diketahui secara jelas. Hanya menyebutkan jabatan pemilik naskah yaitu Jro Mangku Penataran Agung (tanpa nama jelas) yang terdapat pada h.23b. Mengenai asal pemilik naskah maupun kapan naskah ini ditulis atau disalin tidak disebutkan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.27-LT 193
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah asal Bali yang berjudul mantra pawistren ini, berisikan tentang keutamaan jenis-jenis mantra dilengkapi dengan sarana-sarana serta rerajahannya masing-masing, yang meliputi: Pertemuan luh muani (pertemuan jodoh antara laki perempuan lengkap dengan mantra-mantra dan tatacara khusus); Paswakan Kundang Kasih (mantra-mantra pangastawan dan sarana-sarana khusus); Paswakan Rareangon dan Piwlas; Aji Smara Tantra; Pawistren; Dasar Pangaradan Deling; Pangregep sang Hyang Tiga Wisesa dan sang Hyang Tiga Tunggal; Pangaradan terhadap orang laki dan perempuan; mimpi bersenggama; dan arti hari perempuan, laki dan banci. Tesk dilanjutkan dengan Tutur Pangaradan, menguraikan tatacara pengaradan terhadap lelaki dan perempuan; tatacara penggabungan urip panca wara laki dan perempuan; Keputusan sang Hyang Smara Tantra; Keputusan sang Hyang Kamajaya; Piwlas (pengasihan); dan Pangeger (suatu teknik agar seseorang bisa tertarik dan senang), dilengkapi dengan mantra-mantra khusus. Naskah ini lebih banyak mengungkapkan Piwlas atau pengasihan yang menguraikan beraneka ragam cara dan tehnik agar seseorang bisa dikasihi dan disegani berdasarkan mantra-mantra tertentu. Suatu catatan tambahan beraksara Latin menyebutkan Jlantik (t.t) 1900 (h.1a); belum diketahui secara pasti maksud keterangan ini. Terselip pula bulatan rontal kosong di antara h.33b-34a. Pada lempir terakhir huruf belum dihitamkan (45a). Rerajahan Piwlas atau pengasih berupa senjata cakra diikat dengan tali bambu pada lubang sisi kiri naskah (36a); dan lempir paling depan memuat semacam daftar isi naskah (i). Untuk teks-teks lain dengan judul mantra pawistren, belum ditemukan. Namun dalam LOr 11.187 ditemukan judul kawawadonan (Pigeaud 1970:112), kiranya mempunyai isi yang mirip dengan naskah FSUI/PR.28 ini, karena sama-sama mengandung arti tentang kewanitaan. Berdasarkan data yang terdapat pada h.1a, naskah disalin (atau diprakarsai?) oleh Jlantik pada tahun 1900 di Bali."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.28-LT 215
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Kuntowijoyo, 1943-2005
Jakarta: Kompas, 2000
808.83 KUN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Lontar Bali ini memuat dua teks, yaitu astaka mantra dan sapta atma. astaka mantra berisi uraian tentang nama-nama mantra yang dapat dipakai sebagai penjaga diri dari bahaya ilmu hitam. Sedangkan sapta atma berisi uraian mengenai nama dan letak atma di dalam tubuh manusia. Lontar ini agaknya disalin oleh dua orang, karena gaya huruf dan teknik penulisan kedua teks ini berbeda. Informasi penulisan teks tidak ditemukan secara jelas. Menurut kolofonnya (h. 7a), naskah diprakarsai (juga disalin ?) oleh I Gusti Putu Djantik pada tahun 1901 di Singaraja, Bali."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
AH.7-LT 201
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah Bali ini memuat dua judul yaitu: mantra usada tantri dan dasa sila paramarta. Mantra usada tantri berisikan mantra-mantra pengobatan yang diambil dari cuplikan-cuplikan cerita Tantri. Di antaranya disebutkan tentang keberhasilan seorang pendeta dengan keutamaan mantranya sehingga Raden Mantri dapat sembuh dari gigitan ular; Suraddha mati dipatuk ular; dirusaknya rumah burung sang syah oleh kera; meninggalnya para putra Begawan Wasista dimangsa raksasa; dan cerita Ni Dyah Tantri. Dilanjutkan dengan cuplikan-cuplikan cerita lain, seperti: sang Manik Angkeran; 2 Kerajaan Jenggala dan Kediri; perang Baratayuda; awal Mahabarata; saat Pandawa dan Kurawa belajar ilmu panah (danur dara) kepada Begawan Drona; Begawan Weda dengan muridnya; Jagat Karu; Aji Dharma; Usadha; dan diakhiri dengan ajaran Pangiwan Begawan Jayanti dan Pangiwan Naga Buntut. Teks bagian kedua, ialah dasa sila paramarta, diawali dengan uraian tokoh Maharaja Duryadana, saat menyatu dengan Pretiwi (bumi) maka muncullah tumbuh-tumbuhan yang dinikmati manusia sebagai panca tan mantra. Sedangkan sewaktu di bhuwana alit, beliau disebut sebagai pancedria yang meliputi: arsendria (kulit), srotendria (telinga), caksundria (mata), sranendria (hidunga), dan jihnendria (lidah), yang semuanya ini dapat membentuk dasa bayu. Disebutkan juga bagian-bagian Dasendria, seperti wakindria (mulut), panindria (tangan), pastendria ( kemaluan lelaki), paywendria (pantat), dan padandria (kaki), yang berpengaruh dalam diri Duryadana, sehingga muncul sifat dremba, moha, loba, dama, matsarya, usya, denggya, dan angkara padanya, juga terhadap para Kurawa lainnya. Beda halnya dengan Pandawa, yang memiliki sifat baik yang bertindak di atas garis kebenaran sehingga disebut sebagai bhuwana langgeng; seperti yang berpengaruh pada diri Darmawangsa (sebagai sabda), Bima ( sebagai bayu), Arjuna (sebagai idep). Ketiga tokoh Pandawa ini disebutkan sebagai Tri Bhuwana atau Bhuwana Langgeng. Teks dilanjutkan dengan kisah peperangan Baratayuda, saat matinya Gatotkaca dibunuh oleh Karna, Karna oleh Arjuna, Bisma oleh Srikandi, dan lain-lainnya. Diungkapkan tentang prang Ayodya dengan Alengka; kisah Sugriwa dan Subali, serta lahirnya Anoman. Diakhiri dengan dibunuhnya Boma oleh Kresna dan Detya Kawaca oleh Arjuna. Pada lempir pertama naskah ini, terdapat catatan tambahan beraksara Latin, dan Bali, menyebutkan I.G. Jlantik (t.t), 14/6 1929. Lid rad brata ring Singaraja. Berdasarkan data ini, kiranya naskah disalin (atau hanya dikoleksi?) oleh I.G. Jlantik pada tanggal 14 Juni 1929 di Singaraja."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.29-LT 237
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks naskah ini berisi berbagai primbon, suluk, dan ajaran Islam tentang ilmu makrifat. Suluk yang terdapat di dalam naskah antara lain: Suluk Bayan Mani, Suluk Johar Manikam, Si Bayan Maot, dan lain-lain. Selain itu juga memuat teks yang berisi berbagai macam ilmu atau mantra yang dianggap berguna dalam kehidupan sehari-hari dan doa-doa ataupun rapal yang berlandaskan Islam. Halaman 1 (satu) sampai 6 (enam) saling menempel sehingga sulit untuk dibaca, baru setelah itu pada halaman 7 (tujuh) dapat dibaca. Halaman 7 (tujuh) sampai 16 tulisannya berbeda dengan halaman berikutnya sampai pada halaman akhir. Daftar pupuh sebagai berikut: 1. Megatruh; 2. Dandanggula; 3. Gambuh; 4. Megatruh; 5. Pangkur; 6. Sinom; 7. Gambuh; 8. Pucung; 9. Dandanggula; 10. Kinanthi; 11. Asmardana; 12. Kinanthi; 13. Lontang; 14. Pucung; 15. Kinanthi; 16. Dandanggula. Asal koleksi naskah dari R. Tanojo."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.10-KT 47
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Sapardi Djoko Damono, 1940-2020
Magelang: IndonesiaTera, 2005
808.81 SAP m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Antoni Ludfi Arifin
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017
203.7 ANT m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1996
899.225 6 FUN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>