Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15664 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mezak Wakim
"Penelitian ini mengkaji arsitektur tradisional masyarakat Masela yakni rumah ada Im, tempat dilaksanakannya ritual adat dan melangsungkan kehidupan keseharian. Rumah adat Im berlokasi di Pulau Masela Kabupaten Malku Barat Daya. Adapun permasalahan yang di kaji antara lain ; (1) Bagaimana Konsep Struktur bangunan Im, (2) Bagaimana Peranan Im dalam kehidupan masyarakat Masela, (3) Bagaiana pembagian ruang dan penerapan nilai-nilai filosofis Im. Sedangkan tujuan penelitian, ini adalah mengungkap bentuk dan fungsi ruang, struktur bangunan, dan kosmologi dalam arsitektur Im. Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, pengamatan, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa konstruksi bangungan Im adalah berbentuk rumah panggung dan terbagi atas susunan antara lain (1) ruang atas (2), tengah, (3) ruang bawah. Im, mencakup seluruh aspek keberadaan manusia seperti sistem kepercayaan manusia. Misalnya cara makan manusia, cara berpikir, cara menghuni rumah, cara tidur, cara bekerja; semuanya ditentukan oleh nilai-nilai budaya dalam Im. Letak bangunan mengikuti panjang kampung dengan mengikuti garis pantai, Im sebagai gambaran dari satu totalitas hidup, dan berfungsi sebagai tempat penyelenggaraan seluruh kehidupan masyarakat, meliputi kehidupan sosial dan ritual. Artiya kehidupan religi menyatu dengan kehidupan nyata sehari-hari. Tidak ada pemisah yang tajam antara hal-hal yang transenden dan yang imanen atau yang rohani dan yang jasmani; kehidupan rohani terwujud dan tersosialisasi di dalam kehidupan setiap hari."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2017
959 PATRA 18:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Faradika Darman
"Upacara adat Rofaer Wardi Desa Lontor, Kepulauan banda, kabupaten maluku Tengah merupaka kebudayaan lokal dalam bentuk penyelenggaan tradisi pembersih sumur keramat secara massal oleh warga desa Lontor. Upacara yan dilaksanakan setiap 8-10 tahun ini menyimpan banyak makna dan simbol yang membentuk menjadi sistem budaya pada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menetahui latar belakang dan mendeskripsikan makna dan simbol dalam upacara adat Rofaer War. Metode yang diginakan adalah metode kualitatif deskriptif. Data penelitian berupa prosesi upacara Rofaer War yang dilestarikan oleh masyarakat desa Lontor dalam wujud bahasa dan nonbahasa. Makna dan simbol dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan kajian ilmu semiotika sosial. Hasil penelitian menunjukan bajwa upcara adat Rofaer War dilatar belaknagi oleh satu cerita rakyat yang turun tmurun dipercaya oleh masyarakat dan dalam prosesi pelaksanaan upacaa terdapat simbol-simbol berupa tanda verbal dan tanda noverbal. Tanda verbal mengacu pada unsur kebahasaan dalam lirik lagu.nyanyian-nyanyian sedangkan tanda nonverbal mengacu pada benda, gerak dan perilaku diluar unsur kebahasaan.

Traditional ceremony of Rofaer Warin Lontor village, Banda Island, Maluku,wasa lokal cultural traditions in implementation of cleaning sacred well by Lontor’s people. The ceremony hel de very8—10 years contains meaning and symbol that for med to becultural system in society.This research aimed to know the background and describe the meaning and symbols in traditional ceremony Ro faer War. The method used descriptive qualitative method. There search data was Ro faer War’s procession which is conserved by the society in the form oflanguage andnon-language.The meanings and symbols in the research analyzed by social semiotics study. The results showed that the traditional ceremony Ro faer War motivated by the folklore of hereditary trusted by the society and the procession of the ceremony have symbols in form of nonverbal and verbal sign. Verbal sign refers to the elements of language in the lyrics/songs while the nonverbal signs refers to the object, the motion and behavior besides the linguistic elements."
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
400 JIKKT 4:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erniati
"Bahasa Woirata merupakan satu-satunya bahasa daerah di Provinsi Maluku yang termasuk rumpun non Austronesia. Dituturkan hanya di dua desa yaitu Desa Oirata Barat dan Oirata Timur di Pulau Kisar. Masalah yang akan dibahas dalam penelitian adalah bagaimana deskripsi fonem bahasa Woirata ke dalam kata. Tujuannya adalah mendeskripsikan fonem bahasa Woirata dan mendistribusikan fonem tersebut ke dalam kata. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif. Hasil penelitian membuktikan bahwa bahasa Woirata memiliki 19 buah fonem segmental yang terdiri atas 14 fonem konsonan dan lima buah fonem vocal. Fonem vokal tersebut, yaituu /i/,/u/,/e/,/o/,dan /a/. Kelima fonem vokal tersebut, semuanya berdistribusi lengkap, yaitumenempati semua posisi dalam kata, baik pada posisi awal, tengah,dan akhir kata. Fonem konsonan bahasa Woirata berjumlah 14 buah. Fonem-fonem tersebut, yaitu: /p/, /t/, /d/, /k/, /m/, /n/, /s/, /r/, /h/, /l/, /w/, /y/, /G/, dan /?/. Distirbusi keempat belas fonem konsonan tersebut bervariasi. Fonem konsonan yang berdistribusi lengkap yang menempati semua posisi dalam kata, baik pada posisi awal, tengah,dan akhir kata, yaitu /p/, /t/, /k/, /m/, /n/, /s/, /r/, /h/, /l/, /w/, dan /y/. Fonem konsonan yang menempati posisi awaldan tengah kata, yaitu /d/, dan /l/. Fonem konsonan yang hanya menempati posisi tengah dan belakang kata, yaitu G/, dan /?/.

Woirata language is the only regional language in Maluku Province which belongs to the non-Austronesian family. It is spoken only in two villages, namedOirata Barat and Oirata Timur on Kisar Island. This study aimedto describe the phoneme distribution of the Woirata language. The research problem describe the Woirata language phonemes into words. The method used in this research wasqualitative. The results of the research provedthe Woirata language has 19 segmental phonemes consisting of 14 consonant phonemes and five vocal phonemes. The vowel phonemes are / i /, / u /, / e /, / o /, and / a /. All of the five vowel phonemes werecompletely distributed.They infestedall positions in words, eitherat the beginning, middle,and end of the word. Meanwhile, the consonant phonemes of Woirata were14. The phonemes, named: / p /, / t /, / d /, / k /, / m /, / n /, / s /, / r /, / h /, / l /, / w /, / y /, / G/, and /?/. The distribution of the fourteen consonant phonemes varied. Complete distribution of consonant phonemes infestedall positions inwords, eitherat the beginning, middle and end of the word, named/ p /, / t /, / k /, / m /, / n /, / s /, / r /, / h /, / l /, / w /, and / y /. Consonant phonemes infestedthe initial and middle positions of words, named / d /, and / l /. while the consonant phonemes only infestedthe middle and back positions of words, named/G/, and /?/."
ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2020
400 JIKKT 8:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan. Departemen P dan K, 1990
615.882 PEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, 1985
394.452 UPA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1991
303.33 PEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"The study was aimed to assess the carrying capacity of wetar island, Maluku Tenggara Barat, in relation with trnasmigration plan in the island...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Puspitasari
"Skripsi ini menjelaskan tentang pengelolaan sumber daya alam berbasis pranata sasi di kawasan Desa Adaut, Kecamatan Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku. Sasi merupakan sebuah pranata yang menjadi tradisi di masyarakat Maluku yang sangat erat kaitannya dengan pengelolaan sumber daya alam yang bersifat common property. Dalam prakteknya sasi mengalami perubahan dari waktu ke waktu juga kaitan terhadap akses yang membentuk siapa saja yang memiliki hak dan keuntungan dalam pengelolaan sumber daya alam tersebut. Keberlangsungan sasi sebagai suatu pranata secara berkelanjutan terus dilakukan dengan pertimbangan ekonomi sebagai factor utama dan konservasi sebagai keuntungannya. Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dengan pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, pengamatan terlibat, dan studi literatur. Proses pengumpulan data dan penulisan secara keseluruhan dilakukan sejak Desember 2012 hingga Mei 2013.

This undergraduate thesis explains the management of natural resources that are Sasi-institution based in the area of Adaut Village, Selaru District, Maluku Tenggara Barat Regency, Maluku Province. Sasi is an institution that has become a tradition among people of Maluku which has a strong relation with natural resources management with common property characteristic. In the practice, Sasi encountered changes from time to time and also the relation to the access of those who can have rights and benefits in managing natural resources. Sasi as an institution os continously carried out by economic considerations as the main factor and the conservation benefits. The research methodology used in this research is qualitative method by collecting data through in-depth interview, participant observation, and literature study. The whole field observation and writing process has been done since December 2012 until May 2013."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52765
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mintosih
Jakarta: Putra Sejatu Raya, 1997
394.121 SRI t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1992
615.882 PEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>