Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51528 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Nizar
"The research was motivated by the fact that a wide gap between the realization of cash waqf accumulated and the calculation of cash waqf potential in Indonesia is still wide open. Based on the previous research, one reason influencing the sluggish of cash waqf implementation is people's perception on the cash waqf. Therefore, it is necessary to analyze the factors that influence perceptions of waqif on cash waqf.This research was a kind of descriptive-correlational research that seeked the relationship between education level, income level, mazhab and the information media of cash waqf as independent variables and perceptions of waqif on cash waqf as the dependent variable. Based on data analysis, it was known that from the four independent variables tested, the levels of education have a greater probability in comparison with other variables (income level, mazhab, media information) and it is statistically significant."
Jakarta: FEB UIN Syarif Hidayatullah, 2014
650 ESENSI 4:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Nizar
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih besarnya gap realisasi penghimpunan wakaf uang terhadap perhitungan potensi wakaf uang di Indonesia. Berdasarkan penelitian sebelumnya, salah satu penyebabnya adalah persepsi masyarakat terhadap wakaf uang. Untuk itu, perlu di analisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi wakif terhadap wakaf uang.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-korelasional (kausal), yang melihat hubungan antara tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, mazhab yang diikuti dan media informasi wakaf uang sebagai variabel bebas dan persepsi wakif tentang wakaf uang sebagai variabel terikat. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi logistik. Penelitian ini dilakukan di Badan Wakaf Indonesia dengan melibatkan 50 wakif sebagai responden.
Berdasarkan analisis data diketahui bahwa dari empat variabel bebas yang diuji tingkat pendidikan memiliki probabilitas yang lebih besar di bandingkan variabel lainnya (tingkat pendapatan, mazhab yang diikuti, media informasi) dan signifikan secara statistik. Hasil ini karena responden dengan pendidikan lebih tinggi mampu mengolah informasi yang diterima secara lebih baik dibandingkan tingkat pendidikan yang lebih rendah sehingga membentuk pemahaman yang lebih baik.

The research was motivated by the realization of the gap is still big money to the calculation of the accumulation potential of cash waqf in Indonesia. Based on previous research, one reason is the perception wakif of cash waqf. For that, it is necessary in the analysis of the factors that influence perceptions of the cash waqf wakif. This research is a kind of descriptive-correlational research (causal).
This study looked at the relationship between education level, income level, mazhab and the information media cash waqf as independent variables and perceptions of the cash waqf wakif as the dependent variable. The method used is descriptive analysis and logistic regression. The research was conducted in Indonesia with the Waqf Board involving 50 wakif as respondents.
Based on data analysis wakif known that perception is influenced by level of education. Respondents (wakif) with higher education have a higher probability to accept or agree with cash waqf than those with lower education.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29853
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dudun Anugerah Wadi
"

Tingginya pertumbuhan pengguna internet dan smartphone di Indonesia berdampak pada munculnya berbagai perusahaan start up digital. Inovasi yang mereka tawarkan telah banyak mengubah kebiasaan masyarakat, salah satunya adalah kebiasaan berdonasi secara daring. Walaupun demikian, wakaf, sebagai salah satu bentuk donasi dalam agama Islam belum banyak diminati oleh masyarakat. Platform digital wakaf yang telah tersedia dirasakan belum berhasil membudayakan wakaf khususnya pada generasi Milenial yang akan  mendominasi 70% angkatan kerja di Indonesia pada 2020-2030. Penelitian ini mencoba menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi intensi Milenial dalam menggunakan teknologi wakaf. Sebuah video pemasaran digunakan untuk membangun persepsi awal responden terhadap wakaf dan inovasi digital yang ditawarkan. Efektivitas penggunaan video tersebut kemudian diukur menggunakan EPIC Model. Modifikasi dari teori penerimaan teknologi UTAUT2 dipilih untuk menganalisis determinan digital wakaf. Analisis kuantitatif berbasis PLS SEM menunjukkan variabel Performance Expectancy, Effort Expectancy, dan Sosial influence berpengaruh signifikan terhadap intensi generasi milenial menggunakan teknologi digital wakaf uang. Video edukasi dan pemasaran produk digital wakaf yang digunakan dalam penelitian ini juga terbukti sangat efektif menarik minat generasi Milenial dalam berwakaf.

 


High growth of internet and smartphone users has resulted in the emergence of various digital start-up companies. Those innovation has changed people’s habit, one of which is the online donation habit. However, waqf as a form of Islamic endowment has not been much in demand by the public. Today’s existing digital waqf platform has not succeeded in cultivating waqf in communities, specifically for Millennials which will dominate 70% Indonesia’s workforce in 2020-2030. This research aims to find Millennials determinants of waqf technology adoption using modified UTAUT2 model. To build respondent perception of waqf and innovation proposed, a short video was used since its rise as marketing tool. This research also examines video marketing effectiveness using EPIC model. Result from data analysis using PLS SEM model shows that Performance Expectancy, Effort Expectancy, and Social Influence are major determinants toward waqf technology acceptance. Video marketing is also found to be very effective as a marketing tool for digital waqf.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Teguh Kuncoro
"ABSTRAK
Usaha Kecil dan Menengah merupakan tulang punggung perekonomian nasional.
Untuk meningkatkan pertumbuhan UKM, sangat penting bagi para pelaku UKM
untuk menarik bakat muda dengan kemampuan manajerial untuk bekerja di UKM.
Akan tetapi UKM masih dianggap sebagai “pilihan kedua” setelah Perusahaan Besar.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan melihat pengaruh dari
sembilan job attributes terhadap pilihan untuk bekerja di UKM, melalui survei
terhadap 250 Mahasiswa dengan bidang studi Ekonomi (Bisnis). Analisis yang
digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM) menggunakan Lisrel 8.54.
Hasilnya terdapat empat attributes yang terbukti berpengaruh signifikan terhadap
pilihan mahasiswa untuk bekerja di UKM yaitu gaji, hubungan manajerial,
keterlibatan dalam pengambilan keputusan, dan tanggung jawab yang diberikan.

ABSTRACT
Small and Medium Enterprise known as the backbone of national economics. To
promote SME growth, it’s important for SME to attract young peoples with
managerial skills to work in SME. But SME often viewed as “second choice” after
Multinational Corporations. This study used quantitative method to examines the
influences of the nine job attributes to business job selection towards working in
SME, with a survey amongs 250 University Students with major Economic
(Business). As a result, four attributes : pay, managerial relationships, involvement in
decision-making, and responsibilities given are significantly affect to student’s job
choice towards working in SME."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53676
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christ Hermawan
"ABSTRAK
Era globalisasi dunia dengan banyaknya peluang ekonomi yang tersedia akan
mendorong perusahaan-perusahaan untuk melakukan penetrasi pasar global dengan
tujuan untuk memanfaatkan peluang pasar tersebut. Ekspor sebagai salah satu mode of
entry merupakan cara yang banyak dilakukan perusahaan-perusahaan. terutama dalam
tahap awal dan proses internasionalisasi kanena mempunyai resiko yang lebih kecil
daripada mode of entry lainnya.
Parameter keberhasilan ekspor seperti pertumbuhan ekspor, intensitas ekspor
ternyata dapat diidentifikasi oleh karakteristik-karakteristik tertentu yang saling
berkontribusi dalam menentukan ukuran kesuksesan dari perusahaan-penisahaan tersebut,
antara lain yaitu karakterisrik perusahaan (ukuran/besar perusahaan, pengalaman ekspor,
keunggulan komparatif), ekspektasi manajerial dan ekspor (persepsi tingkat keuntungan.
resiko, biaya), karakteristik manajemen (umur, pendidikan, pengetahuan serta
komunikasi dalam bahasa asing) dan riset mengenai pasar inlernasional.
Dalam ruang lingkup pemasaran global yang dihadapi oleh perusahaan
perusahaan dalam melakukan aktivitas ekspor, maka keberhasilan ekspor yang dilakukan
oleh perusahaan ternyata juga dItentukan oleh variabel-variabel yang saling berkorelasi
dari segi manajemen yaitu ekspektasi manajerial serta karakteristik manajemen dan
perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor yang terbukti dapat bertahan dalam
periode krísis ekonomi yang terjadi di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran terhadap perusahaan
perusahaan yang berorientasi ekspor mengenai faktor-faktor penentu keberhasilan ekspor
yang dipersepsikan dari faktor-faktor internal manajemen sehingga dapat dipersepsikan
strategi yang tepat dan akurat untuk mencapai keberhasilan ekspor. Sedangkan mengenai
faktor-faktor penentu keberhasilan ekspor tersebut, yang berkaitan dengan karakteristik
maupun ekspektasi manajemen tersebut diperoleh dan riset akademis sebehimnya dan
pengembangan teori dan praktek manajemen ekspor.
Bentuk penelitian yang digunakan adalah niset deskriptif. Sumber data adalah
data primer yang diperoleh dan survei dengan wawancara langsung dan data sekunder
diperoleh dan literatur-literatur. Survei dilakukan dengan menggunakan kuesioner
dengan metode stratified sampling dengan total response rate sejumlah 34 perusahaan
dengan 3 bidang usaha yaitu perusahaan garmen, sepatu dan farmasi.
Hal yang utama dalam kuesioner adalah pertanyaan-pertanyaan mengenai faktor
faktor penentu keberhasilan ekspor dengan menggunakan skala pengukuran dan I sampai
dengan 5, dimana skala 1 berarti sangat tidak berpengaruh dan skala 5 berarti sarigat
berpengaruh terhadap kesuksesan eksportir.
Analisa yang digunakan adalah dengan menggunakan tabulasi frekwensi, mean
dan top two boxes (jumlah responden yang menjawab ?berpengaruh? dan ?sangat
berpengaruh?) dan juga tabulasi silang, kemudian akan diadakan uji One-Way Anova.
Dari hasil analisa data, dapat diperoleh kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut:
Faktor yang paling dirasakan/dipersepsikan sangat berpengaruh terhadap
kesuksesan daripada aktivitas ekspor adalah fakior Pemahaman dan Kefasihan
Manajemen Berbahasa Asing dan faktor Keahlian Manajernen Di Bidang Marketing,
dimana kedua faktor diatas mempunyai nilai mean yang sama yaitu 3.84, yang diikuti
oleh faktor Keahlian Manajemen Di Bidang Perencanaan (mean 3.78). Dilihat dari
analisa top two boxes maka diperoleh faktor Resiko £kspor Dibandingkan Dengan
Resiko Penjualan Domestik sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap
keberhasilan eksportir dengan hasil sebesar 65.6% responden. Diikuti oleb faktor
Pemahaman Dan Kefasihan Manajemen Berbahasa Asing dan faktor: Keahlian
Manajemen Di Bidang Marketing yang dii awab dengan persentase yang sama sebesar
59.4% responden.
Dari hasil analisa tabulasi silang antara perusahaan sukses ? kurang sukses
dengan faktor-faktor penentu kesuksesan eksportir, diperoleh bahwa dan karakteristik
demografi yang dimiliki oleh manajemen ternyata faktor Pemahaman dan Kefasihan
Manajemen Berbahasa Asing dan faktor Keahlian Di Bidang Marketing berkorelasi
Secara signifikan terhadap kesuksesan ekspor yaitu dengan mean yang sama sebesar 3.93.
Sedangkan dan ekspektasi manajemen mengenai ekspor, ternyata faktor Persepsi
Manajemen Mengenai Perubahan Marketing Mix Terhadap Kegiatan Ekspor lebih
berpengaruh terhadap kesuksesan ekspor.
Dari hasil uji One-Way Anova, terdapat perbedaan yang signifikan terhadap
faktor Latar Belakang Pendidikan Manajemen, faktor Keuntungan Ekspor Dibandingkan
Dengan Keuntungan Penjualan Domestik, faktor Persepsi Manajemen Untuk Melayani
Permintaan Domestik, faktor Persepsi Manajemen Mengenai Kompetisi hiternasionaL
Yang Relatif Kuat dan faktor Persepsi Manajemen Mengenai Kendala dan Insentif
Finansial.
Sebagai saran dari penelitian ini maka dapat dianjurkan, pertama, memfokuskan
perhatian pada persyaratan dan pengembangan kualifikasi internal berupa -faktor
pengetahuan bahasa asing serta mengembangkan kemampuan pemasaran internasional
dengan pendekatan global yang didukung komitmen jangka panjang, fleksibiIitas praktek
ekspor serta membangun basis konsumen dengan persamaan persepsi komunikasi.
Kedua, manajemen harus dapat mengimplementasikan dan mengendailkan elemen
elemen bauran pemasaran dengan balk contohnya pengembangan saluran distrbusi yang
mendukung skedul pengiriman produk dan kebijaksanaan harga produk yang kompetitif.
Ketiga, perusahaan harus meningkatkan fokus pada peníngkatan kernampuan dan
keahlian manajerial dalam aktivitas pengumpulan informasi peLuang dan peta persaingan
di pasar global menuju identifikasi peluang secara cepat dan akurat karena faktor
kompetisi internasional yang re?atif kuat. Keempat, para manajer yang berkontribusi
dalam pasar ekspor hams memiliki persepsi yang wajar dan realistis mengenal insentif
ekspor dan finansial yang tersedia agar terjadi optimalisasi dalam impiernentasi strategi
ekspor yang berlandaskan pada kemampuan finansial internal.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T2618
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Cahyadi
"Sebagai negara muslim terbesar dengan jumlah lebih dari 80% (delapan puluh persen) dari jumlah penduduk, Indonesia merupakan potensi wakaf yang patut untuk disyukuri. Namun demikian bila kita lihat realitas dana wakaf yang sudah dikumpulkan masih jauh dari potensi yang ada. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang memotivasi para wakif untuk berwakaf uang di Tabung Wakaf Indonesia. Objek penelitiannya adalah sebuah badan pengumpul dana wakaf yaitu Tabung Wakaf Indonesia dengan menggunakan data cross sectional. Teknik analisis menggunakan Faktor Analisis terdiri dari variabel self actualization, emotional buying motives, brand preferences, price preference, quality preference, compliance, recommendation, channel of distribution dan promotion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara ke sembilan variabel tersebut, ada 3 variabel yang secara signifikan memotivasi wakif untuk berwakaf di TWI yaitu recommendation, channel of distribulion, dan promotion. Sedangkan Faktor penjelas kedua adalah self actualization, quality preference, price preference, dan emotional buying motives. Faktor penjelas ke tiga adalah variabel brand preferences da n compliance. Ketiga faktor diatas menjelaskan 60,459%, sedangkan sisanya 39,541% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak masuk di dalam model pada observasi mengenai motivasi para wakif untuk berwakaf uang di Tabung Wakaf Indoensia.

As a big Moslem country more than 80% form total Citizen in Indonesia. We have to gratitude to Allah having potential for waqf. In reality we found that waqf has been collected smalier than its potentiality. The aim of the research to analyze factors that motif wakif at Tabung Wakaf Indonesia and institution that collecting fund waqf by cross sectional data. To analyze using factor analysis with variables, self actualization, emotional buying motives, brand preferences, price preference, quality preference, compliance, recommendation, channel of distribution and promotion. The result of this research show among 9 variables there is 4 variables that significant motivated wakif doing wakaf in TWI emotional buying motives, recommendation, channel of distribution, promotion. The second factor is self actualization, quality preference and price preference. The third motives are brand preference and compliance. The main factor explained 60,45% and 39,54% explained by other variable that not include in observation model about motivation wakif for doing cash waqf in Tabung Wakaf Indonesia"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26867
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Alamsyah
"ABSTRAK
Peran sentral pengetahuan sebagai sumber keunggulan kompetitif terhadap perekonomian saat ini baik dalam penciptaan nilai, kelangsungan hidup atau perolehan economic rent telah mendorong perusahaan untuk meningkatkan pengetahuannya. Namun perusahaan tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan akan pengetahuan secara mandiri, sehingga harus berkolaborasi dengan perusahaan lain untuk melakukan alih pengetahuan salah satunya melalui aliansi stratejik.
Walaupun penelitian mengenai alih pengetahuan telah banyak dilakukan, namun penelitian yang mengkaji kualitas pengetahuan yang dialihkan (quality of knowledge transferred) yang dapat diindikasikan dari pengetahuan yang cocok untuk digunakan (fit for use) dan dapat diaplikasikan (applicable) masih terbatas. Oleh karenanya, penelitian ini dengan rnenggunakan resource-based theory, knowledge- based theory, social exchange theory dan resource dependence theory sebagai landasan teori mencoba meneliti secara simultan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pengetahuan yang dialihkan melalui aliansi cross border.
Disamping melakukan analisis deskriptif maka sembilan hipotesis dikembangkan untuk menguji pengaruh ketiga komponen partner fit (yang terdiri dari resource complementarity, operational compatibility, dan cultural compatibility) terhadap interorganizational learning dan relational capital, Serta pengaruh relational capital dan interorganizational learning terhadap kualitas pengetahuan yang dialihkan. Pengaruh kinerja keuangan, jenis aliansi, periode aliansi dan ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi terhadap hubungan antara relational capital, interorganizational learning dan lcualitas pengetahuan yang dialihkanju ga diuji.
Industri berbasis pengetahuan di Indonesia dipilih sebagai objek penelitian ini, dengan mempertimbangkan sifat teknologi yang berubah secara cepat dan kompleks, dimana pada industri yang seperti itu aliansi stratejik banyak lumbuh berkembang. Untuk itu 101 TMT (top management team) sebagai single informant dari perusahaan lokal di sektor industri telekomunikasi, farmasi, perminyakan, otomotih kimia dan elektronik telah berpartisipasi dengan response rate 23% dan hasilnya dikaji melalui analisis deskriptif dan analisis inferensial menggunakan structural equation model.
Hasil analisis deskriptif mengindikasikan adanya kesenjangan technical skill antara mitra asing dengan mitra lokal, gaya manajemen yang berbeda serta R & D yang belum mampu ditingkatkan. Sedangkan hasil analisis terhadap hipotesis yang dibangun menghasilkan kesimpulan utama bahwa ketiga komponen partner jit (resource complerneniarity, operational compatibility dan cultural compatibility), interorganizational learning dan relational capital berpengaruh secara langsung maupun tidak Iangsung terhadap kualitas pengetahuan yang dialihkan (quality of knowledge transferred). Kesimpulan lainnya bahwa periode aliansi sebagai variabel mederasi berpengaruh terhadap model struktural yang dihasilkan.
Penelitian ini memberikan implikasi teoritis yang mengukuhkan pentingnya sebuah model yang komprehensif untuk mengukur hubungan struktur, conduct dan kinerja (performance) secara bersama-sama. Disamping itu relational capital dan pembelajaran mempunyai peranan yang kritikal dalam alih pengetahuan yang bersifat tacit, khususnya dalam aliansi cross border antara negara maju dengan negara berkembang. Berbagai faktor-faktor determinan di atas yang mempengamhi kualitas alih pengetahuan yang dialihkan sebagai suatu preses dynamic capabilities perlu dianalisis secara bersama-sama.
Sebagai implikasi manajerial, para manager perlu di awal pembentukan aliansi melakukan due dilligence terhadap kecocokan mitra (partner fit) aliansi Serta mengatasi kesenjangan technical skill antara mitra asing dan lokal yang akan mempengaruhi kualitas alih pengetahuan. Komitmen pimpinan puncak perusahaan diperlukan untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pembelajaran, sehingga dengan demikian alih pengetahuan tidak hanya terbatas pada pengetahuan eksplisit saja Sebagaimana umumnya pada negara berkembang tetapi utamanya pengetahuan tacit. Pada akhimya dua faktor kunci keberhasilan untuk mendapatkan kualitas pengetahuan yang berkualitas yalcni kepercayaan dan transparansi perlu dikembangkan antar mitra."
2007
D870
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Putri
"Thesis ini bertujuan untuk menyajikan pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap kesetiaan merek Bank Syariah. Penulis mengadakan survey pada nasabah BNI Syariah. Metode sampling yang digunakan adalah convenience sampling terhadap 210 nasabah pada 4 kantor cabang. Penulis menggunakan metode SEM yang dioperasikan dengan program AMOS. Kesetiaan merek dalam thesis ini menggunakan pendekatan yang diberikan oleh Taylor dkk (2004), yang mempertimbangkan 5 variabel independent yaitu: kepuasan pelanggan, nilai bagi pelanggan, retensi terhadap perubahan, afeksi dan kepercayaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa retensi terhadap perubahan, afeksi dan kepercayaan secara signifikan mempengaruhi kedua dimensi kesetiaan merek, yaitu kesetiaan pembelian d an kesetiaan sikap. Sementara itu nilai bagi pelanggan hanya signifikan mempengaruhi kesetiaan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa kesetiaan nasabah akan merek Bank Syariah juga lebih dipengaruhi oleh faktorfaktor psikologis (pendekatan sikap).

This thesis aims to provide a better understanding of Brand Loyalty in Islamic Banking. The writer conducted a survey on BNI SYARIAH customers. Method used is convenience sampling of 210 respondents in 4 Branches. The writer used the Structural Equation Model (SEM) to examine the hypothesis, which was operated by AMOS program. Brand loyalty in this thesis measured by a comprehensive approach given by Taylor et al. (2004) which considers five significant dimensions, namely satisfaction, customer value, retention, affection and trust.
The result of this study shows that retention to change, affection had significant influence for both loyalty, consistently appear as most influential in fostering both behavioral and attitudinal loyalty. And customer value only significant to behavioral loyalty. This goes to show that customer loyalty is not only based on rational considerations but more so to attitudinal."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T25505
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Haryanto
"Dalam Manajemen Konstruksi faktor utama dalam mengendalikan suatu proses pelaksanaan proyek adalah perencanaan (planning), penjadwalan (scheduling) dan kontrol (controlling). Faktor-faktor tersebut diatas merupakan kunci dari proses pengendalian pelaksanaan konstruksi.
Sedangkan perencanaan sendiri dalam hal ini meliputi penentuan faktor-faktor yang berperan dalam pelaksanaan , salah satu dari terobosan yang perlu dilakukan dalam melaksanakan suatu pekerjaan adalah penguasaan teknik metode pelaksanaan dengan baik. Penerapan faktor-faktor yang berperan dalam pelaksanaan memberikan konstribusi yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan suatu proyek.
Oleh karena itu penerapan metode pelaksanaan yang tidak tepat dalam pekerjaan tanah akan mengakibatkan biaya dan waktu tidak sesuai dengan rencana. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasikan peran faktor-faktor dalam penerapan pelaksanaan yang mempengaruhi kinerja biaya proyek pada pekerjaan tanah.
Studi/penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang sudah berpengalaman dalam mengerjakan pekerjaan tanah dan data yang diperoleh dianalisis dengan analisa statistik.
Dari hasil analisa statistik terhadap sample data kuesioner, diperoleh 2 (dua) variabel bebas faktor yang berperan dalam pelaksanaan pekerjaan tanah/cut fill yang berpengaruh terhadap kinerja biaya proyek yaitu pelaksanaan survey awal dan urutan kerja pelaksanaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T2899
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lambey, Olga
"Bertahan dan sukses dalam persaingan dunia usaha yang semakin ketat sekarang ini sulit, tapi berbagai cara dapat ditempuh untuk melaluinya. Salah satu cara adalah dengan memiliki tenaga kerja yang berkualitas. Karyawan merupakan aset yang sangat berharga bagi perusahaan, terutama perusahaan yang bergerak di bidang jasa seperti PT. Internusa Hasta Buana.
Berbicara tentang layanan berkualitas berarti berbicara tentang kualitas pekerjaan yang diberikan oleh karyawan yang memiliki komitmen baik pada pekerjaan maupun perusahaan. Namun begitu dalam sebuah penelitian internal di PT. Internusa Hasta Buana beberapa waktu sebelumnya ditemukan bahwa komitmen karyawan cukup rendah. Hal inilah yang menjadi latar belakang penelitian ini dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada perusahaan serta hubungan faktor-faktor tersebut dengan tingkat komitmen karyawan di PT. Internusa Hasta Buana.
Penelitian ini mengambil sampel 120 responden yang terdiri dari para manajer, koordinator, supervisor, kepala cabang serta staf PT. Intenusa Hasta Buana yang bertugas di wilayah Jabotabek.
Dengan menggunakan analisis faktor ditemukan ada enam faktor yang diidentifikasikan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan yaitu (i) kepuasan kerja karyawan, (ii) apresiasi perusahaan terhadap karyawan sebagai individu, (iii)komitmen perusahaan pada pengembangan dan pelatihan karyawan, (iv) apresiasi perusahaan atas kinerja karyawan, (v) persepsi karyawan atas kompensasi yang diberikan, dan (vi) persepsi karyawan atas evaluasi kinerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komitmen karyawan PT. Internusa Hasta Buana banyak dipengaruhi oleh faktor internal perusahaan. Dengan menggunakan regresi ganda stepwise (stepwise multiple regression) ditemukan,hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan komitmen karyawan. Pertama, komitmen karyawan Internusa pada perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor (i) kepuasan kerja karyawan, (ii) apresiasi perusahaan terhadap karyawan sebagai individu, dan (iii) komitmen perusahaan pada pengembangan dan pelatihan karyawan. Kedua, kesediaan karyawan Internusa untuk bekerja keras dipengaruhi oleh faktor-faktor (i) kepuasan kerja karyawan, (ii) apresiasi perusahaan terhadap karyawan sebagai individu, dan (iii) komitmen perusahaan pada pengembangan dan pelatihan karyawan. Ketiga, kemauan karyawan Internusa untuk meningkatkan kinerja demi perusahaan. dipengaruhi oleh faktor-faktor (i) apresiasi perusahaan atas kinerja karyawan dan (ii) persepsi karyawan pada kompensasi yang diberikan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T4065
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>