Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167091 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Ariyanti
"ABSTRAK
Program telehealth di Indonesia dapat menjangkau masyarakat yang berada di daerah terluar dan perbatasan, dimana fasilitas pelayanan kesehatan belum merata ketersediaannya. Penelitian ini bertujuan memperoleh potensi implementasi telehealth di Indonesia dengan menggunakan pendekatan analisis dari segi ekonomi dan teknologi. Metode penelitian menggunakan pendekatan data kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif. Perhitungan biaya program telehealth dalam penelitian ini direncanakan untuk puskesmas yang berada di daerah tertinggal di seluruh Indonesia dalam kurun waktu lima tahun (2016-2020). Hasil kajian menunjukkan bahwa biaya program telehealth untuk sektor kesehatan di Indonesia cukup besar. Biaya terbesar pada tahun keempat yaitu berkisar Rp 180 Miliar. Meskipun demikian biaya tersebut masih terjangkau dari anggaran pemerintah yang dialokasikan untuk Kementerian Kesehatan. Program telehealth juga dapat menjadi tonggak untuk implementasi Internet of Things di sektor kesehatan bagi masyarakat publik. Maka dari itu, implementasi telehealth sangat mungkin diterapkan di Indonesia."
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika,Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika , 2017
302 BPT 15:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Intrauterine growth restriction (IUGR) is one of many fetal abnormalities, which has high contribution on maternal mortality rate and perinatal mortality rate in Indonesia. Apparently, IUGR impact can be reduced if only the symptoms are detected earlier and the correct treatment is applied. However, fetal growth detection and monitoring process in Indonesia is obstructed because the number of physicians is very limited and ultrasonography (USG) devices are expensive. Moreover, both the physicians and USG devices are only available in big cities. To answer those problems, this research proposed an intelligent system that can provide fetal growth telemonitoring in rural areas. This system consists of three components: portable USG device, mobile application which is developed using Android ope-rating system, and server application which is developed using Django. The main feature of this sys-tem is automatic fetal head parameter detection and its ability to operate in the limited internet access environment. In this system, automatic fetal head parameter detection uses RHT method to approxi-mate fetal head?s ellipse shape. Experiment result shows that RHT detection ability with Δellipse ave-rage of 79.564 and running time average of 0.373 second.
Intrauterine growth restriction (IUGR) adalah salah satu dari banyak kelainan janin yang memiliki kontribusi tinggi pada angka kematian ibu dan angka kematian perinatal di Indonesia. Ternyata, dampak IUGR dapat dikurangi jika hanya gejala terdeteksi sebelumnya dan pengobatan yang tepat segera diterapkan. Namun, deteksi dan pemantauan proses pertumbuhan janin di Indonesia terhambat karena jumlah dokter sangat terbatas dan perangkat ultrasonografi (USG) yang mahal. Selain itu, dok-ter dan perangkat USG hanya tersedia di kota-kota besar. Untuk menjawab permasalahan tersebut, pe-nelitian ini mengusulkan sebuah sistem cerdas yang dapat memberikan telemonitoring pertumbuhan janin di daerah pedesaan. Sistem ini terdiri dari tiga komponen: perangkat USG portabel, aplikasi mo-bile yang dikembangkan menggunakan sistem operasi Android dan server aplikasi yang dikembang-kan menggunakan Django. Fitur utama dari sistem ini adalah automatic fetal head parameter detection dan hal tersebut dapat beroperasi di lingkungan yang memiliki keterbatasan akses internet. Dalam sistem ini automatic fetal head parameter detection menggunakan metode RHT untuk men-dekati elips bentuk janin kepala tersebut. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa kemampuan deteksi RHT dengan Δellipse rata-rata 79,564 dan berjalan dalam waktu rata-rata 0.373 detik."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
AIDR 4(1-2)2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Sofiana
"Makanan jajanan memegang peranan yang cukup penting dalam memberikan asupan energi gizi bagi anak-anak usia sekolah. Di lingkungan sekitar sekolah banyak sekali dijumpai makanan jajanan baik yang disediakan oleh kantin sekolah maupun pedagang kaki lima dan umumnya rutin dikonsumsi oleh sebagian anak usia sekolah. Menurut Djaya (2003), Jenis TPM berpengaruh terhadap kontaminasi makanan matang. PKL beresiko 4,91 kali dibandingkan jasaboga. Dan berdasarkan jenis makanan yang disajikan PKL memiliki resiko 3,50 kali dibandingkan jasaboga.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan higiene dan sanitasi dengan kontaminasi E. coli pada jajanan di Sekolah Dasar. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini meliputi karakteristik penjamah makanan meliputi jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, pengetahuan serta perilaku dan variabel pendukung seperti fasilitas sanitasi yang meliputi sanitasi tempat berjualan, sanitasi alat, pembuangan sampah dan penyimpanan bahan makanan. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross sectional). Dengan sampel sebanyak 34 Sekolah Dasar di wilayah Kecamatan Tapos Depok, E. coli pada sampel berbagai jenis makanan diukur dengan metode MPN (Most Probable Number).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jajanan yang tidak memenuhi syarat di Sekolah Dasar Kecamatan Tapos Depok sebesar 44,1%. Sedangkan pada variabel sanitasi alat ditemukan adanya hubungan dengan kontaminasi E. coli. Didapatkan 55,9% sanitasi alat yang kurang baik dengan p = 0,045 dengan OR 0,179. Karena seperti kita ketahui bahwa sanitasi alat masak dan makan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari prinsip-prinsip higiene sanitasi makanan. Karena jika tidak dibersihkan dan didesinfeksi dengan benar dapat menjadi sumber kontaminasi. Pada variabel karakteristik penjamah makanan yang meliputi pendidikan, masa kerja, pengetahuan, perilaku pada penelitian ini tidak berhubungan dengan kontaminasi E. coli dengan p>0,05.
Snack plays a fairly important role in providing nutritional energy intake for school-age children. In the environment around the school in the environment around the school found a lot of good snack foods provided by school canteens as well as street hawkers and generally consumed regularly by most school age children. According Djaya (2003), type the TPM effect on cooked food contamination. Street hawkers are at risk of 4.91 x compared jasaboga. Based on the type of food served at risk of street hawkers 3.5 x compared jasaboga.
The purpose of this study was to determine the cleanliness and sanitation connection with contamination of E. coli on snacks in elementary schools. The variables examined in this study include the characteristics of food handlers include gender, education, employment, knowledge and behavior and support variables such as sanitation facility that includes a place selling sanitary, sanitary equipment, waste disposal and storage of foodstuffs. This study uses a cross-sectional design . With a sample size of 34 elementary schools in the District of Tapos Depok, E. coli in samples of various types of food is measured by the method of MPN (Most Probable Number).
The results of this study indicate that the snacks are not eligible in Depok Tapos Elementary School District at 44.1%. While the variable sanitation equipment found an association with E. coli contamination. Obtained 55.9% of poor sanitation devices with p = 0.045 to 0.179 OR. Because as we all know that cookware and food sanitation is an integral part of the hygienic principles of food sanitation. Because if not properly cleaned and disinfected can be a source of contamination. In the variable characteristics of food handlers, including education, employment, knowledge, behavior in this study is not related to contamination of E. coli with p> 0.05.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Depdikbud, 1989
R 378.111 Ind p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Sari
"Continuity of breastfeeding process when mothers return to work is a serious issue that immediately must be followed up, so that exclusive breastfeeding
program within the first six months can be achieved. Beside providing many benefits for babies, breastfeeding is also beneficial for mothers and entrepreneurs.
This study aimed to determine relation of working mothers to exclusive breastfeeding. This study used was cross-sectional design with secondary data
of Indonesia Demographic and Health Survey 2012 with samples as many as 1,193 mothers aged 15 – 49 years who had 0 – 5-month-old babies. Based
on multivariate analysis, working mothers could decrease opportunity of exclusive breastfeeding in which mother who worked all the time were 1.54 times
more likely not to give exclusive breastfeeding than mothers who did not work after controlled by maternal age at childbirth, household wealth index, and antenatal
care frequency (p = 0.038; 95% CI = 1.0 to 2.3). Fulltime working mothers are twofold more likely to not be able to give exclusive breasfedding than
unemployed mothers after being controlled by counfounder variable.
Keberlangsungan proses menyusui pada saat ibu kembali bekerja merupakan isu serius yang harus segera ditindaklanjuti agar program pemberian Air Susu
Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan dapat tercapai. Selain memberikan banyak manfaat bagi bayi, ASI juga bermanfaat bagi ibu dan
pengusaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ibu bekerja terhadap pemberian ASI eksklusif. Desain penelitian yang digunakan adalah potong
lintang dengan data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 dengan sampel berjumlah 1.193 ibu berusia 15 – 49 tahun
yang memiliki bayi berusia 0-5 bulan. Berdasarkan analisis multivariat, ibu bekerja dapat menurunkan peluang pemberian ASI eksklusif dimana ibu yang bekerja
sepanjang waktu lebih berisiko 1,54 kali untuk tidak memberikan ASI eksklusif dibandingkan ibu yang tidak bekerja setelah dikontrol oleh usia melahirkan
ibu, indeks kesejahteraan rumah tangga dan frekuensi pemeriksaan kehamilan (p = 0,038; CI 95% = 1,0 - 2,3). Ibu bekerja dua kali memiliki peluang untuk
tidak dapat memberikan ASI eksklusif daripada ibu yang tidak bekerja setelah dikontrol oleh variabel perancu."
Jakarta III health polytechnic ministry of health, department of midwifery, 2016
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rukhsana Ahmed
"There are many challenges women face to be able to give birth in health facilities in many parts of
Indonesia. This study explores the roles and observations of close-to-community maternal health providers and other
community members on potential barriers faced by women to deliver in health facilities in two districts within The
Archipelago. Methods: Employing an explorative qualitative approach, 110 semi-structured interviews and 7 focus
group discussions were conducted in 8 villages in Southwest Sumba, in the East Nusa Tenggara province, and in 8 villages
in Cianjur, in the West Java province. The participants included village midwives, Posyandu volunteer (village health
volunteers), traditional birth attendants (TBAs), mothers, men, village heads and district health officials. Results: The
main findings were mostly similar in the two study areas. However, there were some key differences. Preference for
TBA care, traditional beliefs, a lack of responsiveness of health providers to local traditions, distance, cost of travel and
indirect costs of accompanying family members were all barriers to patients attending health facilities for the birth of
their child. TBAs were the preferred health providers in most cases due to their close proximity at the time of childbirth
and their adherence to traditional practices during pregnancy and delivery. Conclusions: Improving collaborations
between midwives and TBAs, and responsiveness to traditional practices within health facilities and effective health
promotion campaigns about the benefits of giving birth in health facilities may increase the use of health facilities in
both study areas."
2016
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1995
362.1 IND i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Iqbal Nurmansyah
"The National Health Insurance (NHI) Program was implemented in Indonesia on January 1st 2014. This program definitely brings some changes into managerial
aspect in public health center (PHC). This study aimed to determine an impact of NHI policy in the implementation of health promotion programs at PHC
in South Tangerang City, Indonesia. This study was conducted using qualitative method during February and March 2016. The impact of NHI is seen on policy,
budget, equipment, human resource and implementation of health promotion program. With purposive sampling method, six policy makers, eight service
providers and eight service users were selected for in-depth interview. 17 documents were analyzed. Observation was conducted at four selected PHC’s.
Data analysis used thematic content analysis. There was no difference of PHC’s functions before and after NHI period. Budget expended for health promotion
programs increased after NHI was implemented which could represent an opportunity for PHC to innovate, procure materials and implement better health
promotion programs. Capitation budget which could be used for executing health promotion program and some recently implemented health promotion programs
in the NHI era evidences that NHI policy has a positive impact on the implementation of health promotion programs at PHC.
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah diimplementasikan di Indonesia pada 1 Januari 2014. Hal tersebut membawa beberapa perubahan pada aspek
manajerial pada pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak dari kebijakan JKN terhadap implementasi
program promosi kesehatan di puskesmas di Kota Tangerang Selatan, Indonesia. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan pada
Februari – Maret 2016. Dampak program dilihat dalam hal kebijakan, pendanaan, fasilitas, sumber daya manusia dan pelaksanaan program promosi kesehatan.
Dengan menggunakan metode purposive sampling, enam pengambil kebijakan, delapan pemberi layanan dan delapan penerima layanan diambil sebagai
informan dalam penelitian ini. Pada analisis dokumen, 17 dokumen telah dianalisis. Observasi dilakukan dengan melihat kegiatan yang dilakukan di
empat puskesmas. Analisis data menggunakan analisis konten tematik. Tidak terdapat perbedaan dari fungsi puskesmas sebelum dan setelah adanya JKN.
Dana yang digunakan untuk kegiatan promosi kesehatan telah mengalami peningkatan setelah implementasi kebijakan JKN dimana dana tersebut dapat digunakan
untuk berinovasi, memberi peralatan dan melakukan promosi kesehatan dengan lebih baik. Dana kapitasi yang dapat digunakan untuk melaksanakan
program promosi kesehatan dan beberapa kegiatan promosi kesehatan yang baru dilaksanakan pada saat era JKN menjadi bukti bahwa kebijakan JKN memiliki
dampak positif terhadap pelaksanaan program promosi kesehatan di puskesmas"
Dokuz Eylul University, Institute of Health Sciences, Department of Public Health, 2017
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>