Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8104 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Michaelian, Kourken
"This book contains twenty chapters on theoretical issues in research on future-oriented mental time travel. Themes covered include varieties of future-oriented cognition; relationships between future-oriented mental time travel and episodic memory; subjective temporality in future-oriented mental time travel; the self in future-oriented mental time travel; functional perspectives; evolutionary and comparative perspectives; developmental perspectives; and clinical perspectives. Chapters are by researchers based in both empirical and theoretical disciplines."
Oxford: Oxford University Press, 2016
e20470508
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Azri Ulmi Ramadhanty
"Salah satu implikasi perkembangan ilmu saraf adalah neuroteknologi. Awalnya, neuroteknologi bertujuan untuk mengatasi disfungsi otak, seperti mengatasi gangguan Alzheimer yang menyebabkan hilang ingatan. Namun, neuroteknologi tampaknya melangkah lebih jauh, yaitu tidak hanya berfungsi untuk memperbaiki kerusakan otak, tetapi juga untuk memperbaiki fenomena mental yang terhubung ke otak atau yang ―diproduksi‖ oleh otak, yang terkait dengan memori. Berdasarkan hal ini, timbul pertanyaan, apakah mungkin teknologi saraf meningkatkan dan menggantikan memori manusia. Kendati demikian, upaya neuroteknologi tersebut tampaknya mengabaikan arti dari ingatan itu sendiri, termasuk apa yang sebenarnya ―membangun‖ ingatan, sehingga manusia dapat memiliki perasaan ingatan yang berbeda. Dengan demikian, untuk menjawab masalah ini, penulis pertama-tama menafsirkan memori secara eksplisit melalui perbedaan yang tegas antara memori semantik dan memori episodik, untuk menunjukkan bahwa memori manusia, yang merupakan memori episodik, terkait dengan qualitative states. Kedua, dengan mendeskripsikan peluang yang dihadirkan oleh neuroteknologi melalui eksperimentasi pikiran mengenai penggantian neuron oleh chip elektronik, untuk menunjukkan ketidakmungkinan neuroteknologi berfungsi dengan cara yang sama seperti neuron di otak yang menghasilkan memori episodik dengan qualitative states ini. Oleh karena itu, berdasarkan argumentasi tersebut, akan
diketahui

One of the implications of neuroscience development is neurotechnology. Initially, neurotechnology aims to
treat brain dysfunction, such as overcoming Alzheimer's disorder, which causes memory loss. However,
neurotechnology seems to go even further, that it is not only be functioned to repair brain damage, but also to
repair mental phenomena that are connected to the brain or those ―produced by‖ the brain, which are related to
memory. Based on this, the question arises, whether it is possible for neurotechnology to improve and replace
human memory. Nevertheless, these neurotechnology efforts seem to ignore the meaning of memory itself,
including what actually "builds" memory, so that people can have different feelings of memory. Thus, to answer
2
this problem, the authors first interpreted memory explicitly through the strict distinction between semantic
memory and episodic memory, to show that human memory, which is episodic memory, is related to qualitative states. Second, by describing the opportunities presented by neurotechnology through thought experimentation regarding the replacement of neurons by electronic chips, in order to demonstrate the impossibility of
neurotechnology functioning in the same way as neurons in the brain that produce episodic memory with these qualitative states. Therefore, based on these arguments, it will be known that neurotechnology cannot actually
be possible to improve, especially replace human memory.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Stevanny Putri
"Metode baru dalam proses perancangan Arsitektur dapat ditemukan dari cerita tentang d j vu. D j vu menjadi media pembelajaran bagi Arsitektur untuk dilihat dari sudut pandang waktu. Memori sebagai agen dari proses manusia hidup mengindera sense dalam mengenal familiar segala sesuatunya menjadi dasar bagi pembongkaran mekanisme d j vu dan isi dalam cerita dalam membangun waktu di Arsitektur. Ilusi waktu yang terjadi pada saat d j vu mengimplan memori yang salah pada manusia melalui rasa familiar di dalam dirinya. Eksplorasi dalam teknik representasi cerita dan mekanisme d j vu diuji pada tapak yaitu Glodok untuk menghasilkan metode baru yang relevan. Subjek pengujian merupakan orang pertama atau sebagai pelaku utama dalam menceritakan proses d j vu yang terjadi. Memori tentang Glodok dibangkitkan melalui sebuah cerita yang memindah-mindahkan masa lalu, masa kini, dan masa depan dari peristiwa yang terjadi di Glodok. Ide d j vu dengan mengulang masa lalu, masa kini, dan masa depan mengisyaratkan cerita Arsitektur yang bertumbuh sepanjang waktu melalui kehidupan sehari-hari. Ruang dalam Arsitektur dinikmati dengan cara berbeda-beda oleh subjektivitas manusia yang tidak dapat dihindari.

New methods in Architectural design process can be found from a story about d j vu. D j vu becomes a learning medium for architecture to be viewed from a time point of view. Memory as the agent of a living human process to senses dan familiar with everything becomes the basis for the dismantling of d j vu mechanisms and contents in story that builds the time in Architecture. The illusion of time occurs when d j vu implants a false memory to human through his familiarity. Exploration in story representation techniques and d j vu mechanisms were tested on the site of Glodok to produce relevant new methods. The subject of testing is first person as actor to tell the story of d j vu.The memory of Glodok is awakened through a story that shifts past, present, and future events from Glodok. The idea of d j vu by repeating the past, the present, and the future implies an Architectural story that grows over time through everyday life. Space in architecture can be enjoyed by people subjectivity that cannot be prevented.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Tjahjono
"Introduction
1.1 Report Objectives
1.1.1 The research titled The Prediction and Appraisal of Travel Time variability Urban Radial Routes is awarded by The Toray Science Foundation to Mr. Tri Tjahjono, lecturer and researcher staff at the Department of Civil Engineering of the University of Indonesia, Jakarta. This research has been started on September 2, 1993 for a 10 (ten) months period. The research contract is under the Lembaga Penelitian Universitas Indonesia (LPUI) on behalf the Toray Science Foundation. The Team members of this research are : Mr. Tri Tjahjono as principal investigator, Mr. Alan Marino and Mrs. Ellen S.W. Tangkudung. During this research are also helping by 2 (two) assistant-members and 45 field surveyors.
1.1.2 Briefly, the objectives of this research are: first, to understand the nature and causes of travel time variability and how to impose the traveler's perception and response in selected urban corridors; second, to produce an estimated travel time variation of both inter-vehicle variation and inter-period variation and; lastly, to propose an appropriate traffic management scheme that is able to reduce the travel time variability."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dela Septiana Nurfajriah
"Investigasi kasus kecelakaan diperlukan agar pihak berwenang dapat menegakan pidana. Proses investigasi seringkali mengandalkan memori dari pihak yang terlibat dalam kecelakaan. Akan tetapi, memori rentan terhadap kesalahan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh metode wawancara dan jeda waktu terhadap memori pada korban kecelakaan lalu lintas. Penelitian eksperimental dengan desain randomized factorial 2 (metode wawancara: Cognitive Interview (CI) dan Standard Interview (SI)) x 2 (jeda waktu: short delay (<1 bulan) dan long delay (6-10 bulan)). Partisipan penelitian adalah pengendara sepeda motor yang pernah menjadi korban kecelakaan (N=32). Partisipan dibagi secara acak untuk diwawancara menggunakan salah satu metode wawancara, lalu memori diukur melalui detail informasi dalam tiga kategori: event-related details, central details dan peripheral details. Hasil penelitian menemukan terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan metode wawancara dan jeda waktu terhadap memori. Metode CI secara signifikan menghasilkan detail informasi lebih banyak daripada metode SI dalam jeda waktu pendek maupun panjang pada ketiga kategori detail informasi. Di sisi lain, tidak ditemukan interaksi antara metode wawancara dan jeda waktu terhadap memori pada ketiga kategori detail informasi. Temuan ini dapat digunakan pertimbangan bagi Kepolisian Lalu lintas untuk menjadikan metode CI sebagai metode wawancara yang digunakan dalam menangani kasus kecelakaan lalu lintas.

Investigation of accident cases is needed so that parties can enforce the crime. Processes often rely on the memory of the parties involved in the accident. However, memory is prone to errors. This study aims to examine the effect of the interview method and time interval on memory in traffic accident victims. This research is experimental with randomized factorial 2 design (interview method: Cognitive Interview (CI) and Standard Interview (SI)) x 2 (time interval: Short delay (< 1 month) and long delay (6 -10 month)). Research participants are motorcyclists who have been victims of accidents (N=32). Participants were randomly assigned to be interviewed using one of the interview methods, then memory was measured through detail information in three categories: event-related details, central details and peripheral details. The results of the study found that there was a significant effect of interview method and time interval on memory. The CI method produces significantly more detailed information than the SI method in both short and long time intervals in the three categories of detailed information. On the other hand, there was no interaction between interview method and time interval on memory in the three categories of detail information. This finding can be used as consideration for Traffic Police Corps to use CI as an interview method used in handling traffic accident cases."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malden: Blackwell, 2006
153.12 MEM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jogi Harjudanto
"Koridor Sudirman - Thamrin, tercipta dari hasil perkembangan kebutuhan kawasannya akan akses yang dapat menghubungi berbagai kawasan lain. Berbagai jenis angkutan umum telah memberikan kontribusinya dalam turut serta mengefektifkan pemanfaatan lahan guna efisiensi ruang, biaya dan waktu. Dan kenyaraan yang teriihat, kendaraan pribadi memberikan kontribusi besar terhadap dampak kemacetannya dibandingkan dengan pengguna angkutan umum.
Untuk itu maka diperlukan suatu perhitungan nilai waktu perjalanan pengguna angkutan umum dan kendaraan pribadi, sebagai salah satu elemen yang mendukung eksistensi dan keberadaan moda baru yang akan direncanakan. Melalui perbedaan selisih biaya perjalanan (Travel Cost), juga waktu perjalanan (Travel time) pengguna angkutan umum dan kendaraan pribadi, akan didapatkan suatu formulasi besaran nilai waktu perjalanan (Travel Time Value) yang dapat mewakili dari komunitas di koridor terrebut.
Penelitian ini bertujuan :
1. Memperoleh suatu pendekatan mode yang legitable dan dapat dipergunakan untuk kasus-kasus yang memiliki variabet setara. Sehingga melalui pendekatan model ini, Idta dapat memulai suatu tahapan proses kebijakan/keputusan.
2. Mengetahui secara terukur hingga seberapa besar kemampuan dan kesudian dari responden untuk membayar lebih guna mewujudkan suatu wahana baru yang jauh lebih efisien, efektif, nyaman dan terjadwal.
Dengan menggunakan pemodelan binary logit, dihasilkan suatu nilai waktu perjalanan dari 500 responden yang terbagi atas pengguna kendaraan pribadi dan angkutan umum.
Hasil perhitungan nilai waktu perjalanan di koridor Sudirman - Thamrin adalah sbb :
1. Untuk pelaku perjalanan dengan mobil pribadi, nilai waktu perjalanan per jam di kawasan KST (Koridor Sudirman-Thamrin) adalah Rp. 1.700,
2. Untuk pengguna angkutan umum sebesar Rp. 1.300,- per jam.
3. Gabungan dari kedua moda sebesar Rp. 1.500,- per jam.
Tingkat kesudian pengguna jasa untuk membayar lebih pada system baru yang ditawarkan untuk moda gabungan adalah Rp. 730,-, untuk moda pribadi Rp.770,-dan untuk moda angkutan umum adalah Rp.700,-"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mierna Reismala
"Perubahan fungsi memori dapat terjadi pada pekerja las akibat pajanan mangan dan aluminium. Efek nikotin pada rokok dapat meningkatkan fungsi memori dalam waktu singkat namun merusak pada pajanan lama. Terdapat juga kontribusi radikal bebas rokok terhadap gangguan memori. Penelitian ini bertujuan membandingkan fungsi memori pekerja pengolah logam berdasarkan kebiasaan merokok yang diukur kadar kotininnya.
Metode: Desain penelitian potong lintang, subyek penelitian 97 pengolah logam. Pajanan logam lingkungan diukur dengan Atomic Absorbsion Spectrophotometry. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan pemeriksaan neuropsikiatri Becks Depression Inventory II, digit span backward, dan Rey Osterrieth Complex Figure Test mengukur fungsi memori pada skor panggil tundanya. Pajanan rokok diukur dengan indeks Brinkmann dan kadar kotinin plasma subyek penelitian.
Hasil: Kadar logam berat di lingkungan adalah 4x10-6 mg/m3 untuk mangan dan 1x10-6 mg/ml3 untuk aluminium dan masih di bawah ambang batas nasional. Fungsi memori pekerja perokok sedang (median 10,7{8-13,5}) lebih rendah dibandingkan bukan perokok (median 23{7-34}) (p=0,02). Median skor fungsi memori kelompok kadar kotinin darah ≥ 14 mg/ml adalah 23(5-34) yang tidak berbeda bermakna dengan fungsi memori kelompok dengan kadar kotinin darah < 14 mg/ml yaitu 21(7-35) (p=0,826).
Kesimpulan: Ada perbedaan fungsi memori antara kelompok perokok sedang dan bukan perokok pada pekerja pengolah logam dengan kadar logam lingkungan di bawah ambang batas nasional, sedangkan berdasarkan pembagian kadar kotinin darah tidak ada perbedaan fungsi memori yang bermakna.

Background and Objective: Changes in memory function as a result of manganese and aluminium exposure is a potential risk to metal workers. The effect of tobacco?s nicotine can enhance memory in short term but damaging in long term. Tobacco?s free radical is also a contributing factor in disrupting memory function. This study was conducted to compare the memory function of metal workers based on the metal fume exposure and their smoking habit.
Methods: This cross-sectional study consist of 97 metal workers. Metal fume exposure in the workplace measured using Atomic Absorbsion Spectrophotometry. Data collected through interview, neuropsychiatric examination with Becks Depression Inventory II, Digit Span Backward, and Rey Osterrieth Complex Figure Test to measure memory function by means of the delayed recall score. Smoking exposure evaluated by Brinkmann Index and analyzing cotinine in blood.
Results: Metal exposure in the workplace are 4x10-6 mg/m3 for manganese and 1x10-6 mg/ml3 for aluminum, below national limit. Memory function of moderate smokers (10,7{8-13,5}) are lower than non smokers (23{7-34}) (p=0,02). Workers with blood cotinine level ≥ 14 mg/ml have memory function 23(5-34) not significantly different with those whose blood cotinine level < 14 mg/ml {21(7-35)} (p=0,826).
Conclusions: Exposed by metal fume below national exposure limit, there is a statistically significant distinction between group of non smokers and moderate smokers metal workers in their median score of memory function which is not shown by comparison of memory function based on blood cotinine level."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Yusran Darmawan
"Selama ini studi tentang pembantaian massal pada mereka yang dituduh sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) sudah banyak dilakukan. Misalnya Anderson (1977), Cribb (1990), Crouch (1973), Lev (1966), Robinson (1995), Sulistiyo (2000), dan Suryawan (2007). Namun masih langka ditemukan studi yang melihat bagaimana peristiwa tersebut masih membekas di ingatan korban kekerasan tersebut. Kebanyakan studi tersebut melihat peristiwa dan aktor politik yang saling berkontestasi, tanpa melihat bagaimana masyarakat memaknai kejadian tersebut. Peristiwa pembantaian massal tersebut telah membangkitkan trauma dan rasa perih yang berkepanjangan. Meskipun pemerintah Indonesia setiap tahun menggelar ritual untuk memperingati peristiwa tersebut, namun ritual itu seakan membangkitkan kembali berbagai ingatan perih atas kejadian masa silam. Penelitian ini tidak diniatkan sebagai penelitian sejarah yang ketat dengan penelusuran arsip dan dokumentasi masa silam. Penelitian ini adalah penelitian antropologi yang mensyaratkan studi lapangan serta upaya penggalian fakta-fakta empirik. Penelitian ini hendak memahami bagaimana ingatan-ingatan atas satu peristiwa sejarah dibingkai dan diartikulasikan secara kultural oleh subyek dan komunitas. Penekanan pada aspek kultural akan dilakukan melalui etnografi. Penelitian ini akan lebih sensitif pada jaringan makna yang ditemukan melalui upaya menyelami realitas permukaan secara lebih mendalam. Jaringan makna itu bisa dikenali dengan cara mengetahui pengalaman-pengalaman subyek serta mengetahui bagaimana mereka menyusun strategi dan negosiasi atas berbagai situasi pasca kejadian tersebut.

There have been major studies about Partai Komunis Indonesia (Indonesia Communist Party) and its rebellions. Most of them were paying attention on either the massacre or the actors involved in one of the most unforgettable episode ever happening in Indonesia. Such studies can be found in many researchers? work, namely Anderson (1977), Cribb (1990), Crouch (1973), Lev (1966), Robinson (1995), Sulistiyo (2000), and Suryawan (2007). While they focused on the massacre, numbers of victims, and other statistical facts, I am trying to identify how the mass murder created traumatic and painful memories in every victim's head and how they interpret them. For many years, PKI tragedy have awaken everlasting trauma for Indonesian, especially the victim's themselves. Tough the government held ritual ceremonies yearly, yet it recalled only the memories about what happened in long time past. This project is not intended to be a tight history research through archives and historical documentations. Instead, it is an anthropological research demands on field studies and empirical fact searching. During my research, I am not going to find out how PKI rebelled, as an oral historical researcher did. I intend to see how memories of a historical event captured and uttered culturally by subject and communities. Focused on cultural aspect, I took ethnography as my research method. By doing so, meaning can be recognized, not only from subject's experiences, but also how they arranged strategy and dealt with situations after the massacre. Ethnography helps me understanding both on how historical events influenced human activities and why memories remain or be forgotten."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T25230
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>