Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129111 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rushendi
"ABSTRAK
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya merupakan sarana mempermudah dan memperlancar pelaksanaan pengajuan daftar usul penetapan angka kredit (DUPAK) bagi pustakawan, yang berisi penjelasan rinci tentang kegiatan pustakawan, pembinaan karier pustakawan, angka kredit pustakawan, dan tim penilai pustakawan. Permasalahan dihadapi Pustakawan Kementerian Pertanian dalam pengajukan DUPAK belum adanya kesamaan persepsi, kesulitan memahami prosedur, tidak adanya motivasi, dan belum memahami benar setiap unsur kegiatan. Tujuan dari pengkajian untuk menyamakan persepsi di tingkat Pus taka wan Kementerian melalui sikap, motivasi, dan harapan pribadi serta mengidentifikasi butir-butir kegiatan yang perlu ditambah terhadap Perka Perpusnas No. 11 Tahun 2015 mengenai petunjuk teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya lingkup Kementerian Pertanian. Pengkajian dilaksanakan bulan Juli-Agustus 2017 dengan metode survei bersifat deskriptif kuantitatif dengan pendekatan kualitatif. Populasi adalah Pustakawan Kementerian Pertanian berjumlah 137 orang, penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dengan taraf kelonggaran 10% dengan jumlah sampel sebanyak 58 pustakawan. Hasil kajian menunjukkan sikap pustakawan pada unsur pengelolaan perpustakaan, pelayanan perpustakaan, pengembangan
sistem kepustakawan, pengembangan profesi dan kegiatan penunjang kepustakawanan kategori baik dan sesuai dengan pekerjaan di Perpustakaan, namun unsur pengembangan sistem kepustakawanan, pengembangan profesi dan
penunjang kepustakawanan cukup keberpihakan akan pada perpustakaan Kementerian Pertanian. Motivasi pustakawan dalam mengajukan DUPAK pada unsur kegiatan pengembangan profesi kategori sangat tinggi, tetapi unsur kegiatan penunjang kepustakawan motivasinya berkategori sedang. Harapan pustakawan terkait dengan angka kreditnya sesuai yang diharapkan namun perlu ditambah pada unsur-unsur kegiatannya dan jumlah angka kreditnya serta dapat disesuaikan dengan kegiatan yang ada di Perpustakaan Kementerian Pertanian."
Jakarta: Pusat Pengembangan Pustakawan Perpustakaan Nasional RI, 2018
021 MPMKAP 25:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bakhtiar Rosyid
"Skripsi ini membahas tentang persepsi Taruna terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh Pegawai Sub Bagian Ketarunaan Politeknik Ilmu Pemasyarakatan pada Kementerian Hukum dan HAM RI. Permasalahan dan keunggulan dari pelayanan Sub Bagian Ketarunaan kepada Taruna menjadi proses berjalannya organisasi ini untuk mencapai tujuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang mengukur persepsi kualitas pelayanan Pegawai Sub Bagian Ketarunaan sesuai Teori Parasuraman yang membagi sepuluh dimensi yang disederhanakan setelah penelitian kembali menjadi lima dimensi kualitas pelayanan, yakni dimensi Reliability, responsiveness, emphaty, tangibles and assurance. Tujuan penelitian ini adalah mengukur kualitas pelayanan dari Pegawai Sub Bagian Ketarunaan yang diperoleh dari persepsi Taruna, yang diukur atau dilihat dari lima dimensi pada teori Parasuraman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase Taruna yang menyatakan setuju dan dikategorikan tinggi yakni 80,3 % lebih banyak dibandingkan yang menyatakkan tidak setuju dan dikategorikan rendah yakni 19,7 %. Hal ini menunjukan bahwa persepsi Taruna terhadap kualitas pelayanan yang diberikan Pegawai Sub Bagian Ketarunaan sudah sesuai dengan kriteria kelima dimensi kualitas pelayanan menurut Parasuraman dan dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang diberikan Pegawai Sub Bagian Ketarunaan sudah dikatakan baik.

This thesis discusses about the perception of Taruna on the quality of service provided by Sub Division of Polytechnic Functional Correctional Faculty of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia. The problems and advantages of Sub Division of Fellowship to Taruna become the process of running this organization to achieve the goal. This study uses a quantitative approach that measures the perception of service quality of Sub Division of Functional Stake according to Parasuraman Theory which divides the ten dimensions simplified after re-research into five dimensions of service quality, namely dimensions Reliability, responsiveness, empathy, tangibles and assurance. The purpose of this study is to measure the quality of service from Sub-Division Officer Stake that obtained from the perception Taruna, which is measured or seen from the five dimensions of service quality theory according to Parasuraman. The results showed that the percentage of Taruna that states agree and categorized high that is 80.3% more than those states disagree and categorized as low ie 19.7%, this shows that the perception of Taruna on the quality of services provided by Sub-Division Officer Stake already in accordance with the criteria of five dimensions of service quality according to Parasuraman and it can be concluded that the services provided by Sub-Division Officer Ketarunaan already said good.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pelayanan pemakai atau pelayanan informasi berupa kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan informasi pemakai...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam rangka pengembangan bidang dan tugas ,perlu dilakukan pembinaan jabatan struktural dan jabatan fungsional . Jabatan struktural bersifat manajerial yang memerlukan keahlian tersendiri. Sedangkan jabatan fungsional memerlukan ilmu pengetahuan/kwoledge,keahlian /skill kemitraan/corporateness,kemandirian dan tanggungjawab/responsibility. Jabantan funsional pustakawan bergerak di bidang informasi yg hasil kerjanya sangat diperlukan oleh pejabat-pejabat fungsional lain.Sebab pustakawan melaksanakan tugas dalam bidang ilmu pengetahuan, pendididkan dan iformasi.Ketiga elemen ini diperlukan oleh para pengambil keputusan .policy maker ,pendidik tenaga medis ,penegak hukum ,pranata komputer maupun pekerja sosial di sektor formal maupun di sektor nonformal. Perkembangan jabatan fungsuonal pustakawan di Indpnesia masih mengalami berbagai kendala antra lain kurang dipahaminya makna profesi dan fungsional pustakawan , rendahnya image masyarakat ,masalah administrasi,kurang pembinaan dan kurang perhatian lembaga yang bersangkutan.Untuk itu perlu adanya sosialisasi dan pembinaan terus-menerus,berkesinambungan dan terarah untuk meningkatkan eksistensi pustakawan."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kamus merupakan salah satu koleksi yang tergolong referensi yang tidak dipinjamkan untuk di bawa pulang....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Seorang pustakawan merupakan pejabat fungsional di bidang perpusdokinfo yang telah memperoleh pengakuan dari pihak pemerintah dengan SK Menpan 132/2002 dan telah memiliki suatu norma berupa kode etik yang syarat dengan muatan berbagai kewajiban dan haknya terhadap profesi....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nelwaty
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberi gambaran atas positif atau negatifnya persepsi responden terhadap organisasi pustakawan IPI. Pustakawan yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah pustakawan Pegawai Negeri Sipil (PNS} yang bekerja di Perpustakaan Nasional R.I., Perpustakaan Umum, Perpustakaan Perguruan Tinggi, dan Perpustakaan Instansi atau Khusus wilayah DKI-Jakarta. Populasi pustakawan tersebut betjumlah 613 orang. Karena keterbatasan dana dan waktu, jumlah sampel ditetapkan sebanyak 40 responden. Jumlah tersebut telah memenuhi persyaratan sampel untuk suatu penelitian karena telah melebihi batas minimum unit analisis suatu penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan survai. Penelitian ini membahas tiga variabel utama yakni peugenalan responden terhadap organisasi IPI, persepsi dan harapan responden terhadap keanggotaan organisasi, dan persepsi dan harapan responden terbadap peran IPI dalam meningk.atkan profesionalisme pustakawan Indonesia. Data dikumpulkan dengan metode angket atau kuesioner yang terlebih dahulu telah diujicobakan kepada l0 responden di luar sampeL Di samping itu digunakan juga metode wawancara sebagai alat pengumpul data tambahan. Wawancara singkat dilakukan kepada 8 responden yang tidak melengkapi pengisian angket. Hasil penelitian mengenai variabel pengenalan responden terhadap organisasi IP1 dapat dikatakan cukup tinggi atau positif, sebab 85% dari responden adalah anggota IPI yang tentunya mengenal keberadaan IPI sebagai organisasi profesi pustakawan. Rincian dari 40 respanden untuk 16 butir pemyataan adalab 2381. Skor tersebut berada pada polar persepsi positif. yaitu antara 2177-3200. Mengenai variabel persepsi dan harapan responden terhadap peran IPI dalam meningkatkan profesionalisme pustakawan Indonesia juga ditanggapi positif oleh 40 respanden. Jumlah skor yang dikumpulkan untuk 40 responden dari 10 pernyataan adalah 1570. Skor tersebut berada pada polar persepsi positif, yaitu 1360 - 2000.

The purpose of this research is to find out whether the perception of the librarian toward organization IPI is positive or negative. The population of the research is librarians who work at the National Library of Indonesia, Public Library, University Library, and Institution or Special Library, located in DKI-Jakarta. The result of document and field survey shows that number of librarians who meet the above criteria is 613. The sample of this research is determined 40 respondents, a little more than number required for the minimum analysis unit. The research is a descriptive one with a survey approach. The discussion includes three main variables, namely: 1) knowledge of the respondents about the IPI organization, 2) perception and expectation of the respondents toward and from the membership of IPI, and 3) perception and expectation of the respondents toward and from the role of IPI in increasing the profesionalism of Indonesian librarians. The first step taken was to carry out document observation and field survey. The second step was to select the respondents out of the population using simple random sampling method. The third step was to give the questionnaires and short interview to the respondents out of the population. The questionnaires had been tested to 10 respondents beyond the real sample. The short interview is he1d to 8 respondents. The data from the questionaires and short interviews are described in the form of tables and naration. The knowledge of the respondents about the IPI is turns out almost exellent. Eightyfive percent are member of the IPI; 62,50% understand the purposes of the IPI, 25% ever participated in the organization arrangement, 75% participated in the activities carried out by IPI, and just once only 15% which often (more than 5 times) participated in the IPI activities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
T31972
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2003
023.2 JAB
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2003
R 023.2 JAB
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Perpustakaan di era globalisasi dewasa ini serba digital,aktivitas dan produk serta macam koleksi yang dimilikinya diolah dalam dalam bentuk serba digital.. Untuk memanfaatkannya,maka pengguna dan pustakawannya pun harus mampu menggunakan komputer dan iunternet.Tanpa menguasai semuanya itu , pengguna akan ketinggalan dan sulit melakukan pemanfaatan layanan serta fasilitas pustakawan perpustakawan di era global,yang tepatnya kita kenal dengan perpustakaan digital. Dengan demikian kemampuan dan profesionalisme pustakawan sangat menentukan dalam melaksanakan kiprahnya di dunia perpusdokinfo era global."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>