Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88184 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dea Malinda Azalia
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh institusi regional terhadap konvergensi kebijakan antar negara melalui kesepakatan ASEAN Open Skies, khususnya di Indonesia, Filipina, dan Singapura. Untuk dapat menjelaskan hal tersebut, penelitian kualitatif ini menggunakan konsep institusi regional intergovernmentalist-supranationalist dan causal-mechanism yang dapat menyebabkan konvergensi kebijakan antarnegara. Penulis berargumen bahwa karakteristik regionalisme ASEAN sebagai institusi yang intergovernmentalist berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dan pengimplementasian ASEAN Open Skies di tingkat regional serta memengaruhi pengadopsian kebijakan di lingkup domestik. Adanya proses international harmonization dan transnational communication (transnational problem solving) dalam penyusunan kerangka kesepakatan kerjasama jasa angkutan udara di ASEAN telah mengakibatkan kebijakan domestik di Indonesia, Filipina, dan Singapura menjadi semakin selaras (konvergen)."
Depok: Departemen Ilmu Politik FISIP UI, 2017
320 JURPOL 2:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rizky Sadali
"Tugas Karya Akhir ini berusaha untuk menggambarkan dampak pemekaran wilayah yang banyak terjadi di Indonesia pasca dikeluarkannya UU No.22 tahun 1999 dengan menganalisis dampak pemekaran di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Dengan menggunakan perspektif Vedi Hadiz, penulis ingin menunjukkan dengan keterbatasan data bahwa alasan dari banyaknya wilayah yang bermasalah pasca-pemekaran adalah karena terdapat kepentingan-kepentingan elit yang sebenarnya tidak untuk alasan mensejahterakan rakyat. Dari kasus pemekaran Tasikmalaya, yang terlihat pascapemekaran kemudian justru adalah semakin terpuruknya Kabupaten sejak ibukotanya menjadi daerah otonom baru dan juga sengketa aset yang muncul antara pemerintah Kabupaten dan pemerintah Kota Tasikmalaya.

This final project aims to describe the impact of the process known as pemekaran (literally, blossoming) in Indonesia after the implementation of the Law 22/1999 on regional governance, in which territorial jurisdictions is redefined and the number of local governments is increased. This study focuses on the region of Tasikmalaya as a case study and uses the perspective of Vedi Hadiz to show with limited data that the problems arising from pemekaran is due to elite interest which is not all about the contribution to public welfare. This case study shows that after the process of pemekaran the municipality of Tasikmalaya became bankrupt as its capital became a new autonomous administrative region and conflict arises between the municipal government and the district government regarding claims to assets in the district area.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alleya Hanifathariane Nauda
"ABSTRAK
Sejak dekade 1990-an, istilah ASEAN Way semakin banyak digunakan baik oleh para diplomat ASEAN maupun dalam literatur akademik. Meski demikian, ASEAN Way sendiri tidak memiliki definisi yang disepakati bersama. Hal ini terlihatdalam begitu beragamnya konseptualisasi dan interpretasi terhadap ASEAN Way. Kajian literatur ini berusaha menangkap perkembangan literatur ASEAN Way melalui metode taksonomi dengan menunjukkan perkembangan tersebut dalam tiga kategori: (1) konseptualisasi ASEAN Way; (2) implementasi ASEAN Way;serta (3) ASEAN Way dalam paradigma Ilmu Hubungan Internasional. Peninjauan literatur untuk melihat perkembangan implementasi ASEAN Waydisusun secara kronologis dalam empat periode, yaitu (1) 1967-1976; (2) 1977-1997; (3) 1998-2007, dan (4) pasca 2007. Berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan, tulisan ini menemukan bahwa dalam literatur akademik setidaknya terdapat empat konseptualisasi ASEAN Way, yaitu sebagai wujud persamaan idenititas, mekanisme pengambilan keputusan, mekanisme manajemen konflik, dan sebagai budaya keamanan. Dalam meninjau implementasinya, tulisan ini menemukan bahwa seiring berjalannya waktu terjadi peningkatan kritik terhadap ASEAN Wayterutama di bidang ekonomi dan sosial-budaya. Tinjauan literatur ini juga menemukan dominasi paradigma liberalisme dalam pembahasan ASEAN Way.

ABSTRACT
Since the 1990s, there has been a significant rise in the usage of the term ASEAN Way by ASEAN diplomats and scholars. However, there is noofficial norcommonlyaccepted definition of the term, resulting in divergence of conceptualizations and interpretations upon ASEAN Way. This literature review aims to provide anoverview of the development in the literatures on ASEAN Way. Drawing on approximately 51studies, the writer uses taxonomy to organize the literature review into three sections: (1)various conceptualizations of ASEAN Way; (2) the implementation of ASEAN Way; and (3) ASEAN Way through the lenses of IR paradigms. The paperalso divides review on the implementation of ASEAN Way chronologically into four periods,(1) 1967-1977, (2) 1978-1997, (3) 1998-2007, and (4) beyond 2007. Careful reading reveals four main conceptualizations on ASEAN Way as shared identity of ASEAN, as decision-making mechanism, as conflict management mechanism, and as security culture. The paperidentifies the growing trend of criticism on ASEAN Way, mainly in economic and sociocultural realms. Lastly, this paper also identifies the domination of liberalism in assessing ASEAN Way which results in Western or rather EU-centric standards in valuing the viabilityof thenorms."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pike, Andy
London: Routledge, 2017
338.9 PIK l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York : Frederick A. Praeger, 1962
341.24 INT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Maman Suherman
Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003
341.2 ADE o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zein Septian Hidayat
"Ide pembentukan Komunitas Politik Keamanan ASEAN APSC pada tahun 2015 merupakan perwujudan salah satu pilar dari Komunitas ASEAN. ASEAN Community Pembentukan komunitas keamanan ini merupakan suatu fenomena yang menarik karena komunitas ini dibentuk dalam suatu kawasan regional yang terdiri dari negara negara dengan kapabilitas militer yang cenderung serupa karena tidak terdapat hegemon regional di kawasan tersebut.
Penelitian ini berfokus untuk menganalisis mengapa proses pematangan APSC diikuti oleh poliferasi senjata ofensif oleh negara negara anggota ASEAN Penelitian ini juga bertujuan untuk menunjukkan keterkaitan antara proses pematangan Komunitas Politik Keamanan ASEAN APSC dengan dinamika persenjataan di Asia Tenggara serta seberapa besar tingkat interaksi antara kedua variabel tersebut.

The idea of the establishment of ASEAN Political Security Community APSC in 2015 is a manifestation of security pillar which is one of the pillars that support ASEAN Community The establishment of this security community is an interesting phenomenon as it is created in a region that consists of states with similar military capabilities as the region does not possess regional hegemon.
This research focuses on the question why the maturation of ASEAN Political Security Community APSC is followed by the arms proliferation of ASEAN member states. It also explains the linkage between the maturation of APSC and the arms dynamics in Southeast Asia as well as the level of interaction among the two variables."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S44844
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kenichi Ohmae
New York: The Free Press, 1995
337.1 OHM e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Dobbs Ferry, 1974-1985
341.247 BAS I
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>