Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5201 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jin Suk Bae
"ABSTRACT
This article examines the migration and economic adjusment processes of Korean immigrants, concentrating on their involvement in the garment industry in Korea and Latin America countries. Koreans, who were originally sent as agricultural immigrants to Latin American countries in the 1960s, unexpectedly carved out a niche in the garment industry. This garment-related entrepreneurial opportunity became one of the precipitating factors for the later Korean influx into South America. Simultaneously, access to the U.S clothing market led Koreans engaged in the garment business in korea to Central American countries. This article focuses on Korean immigrants in Latin America who arrived already having clothing-related skills and experience in Korea. It examines how these Koreans' previous occupational experience in Korea influenced both initial immigration decisions and choice of destination and whether and how patterns of economic adjusment differed from those of Koreans who came to Latin America without relevant experience or skills. Korean immigrants with prior clothing-related skills and experience have contributed to the further development of Korean-owned garment businesses in Latin America countries. In terms of global Korean diasporic formations, the garment business has played a unique role in the growth and expansion of Korean immigrant communities across the Americas."
Korea, Seoul: Sookmyung Institute for Multicultural Studies, 2017
350 OMNES 8:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Md Golam Hafiz
"ABSTRACT
This study aims to examine transnational belonging among Bangladeshi migrants in South Korea. The results showed that Bangladeshi migrants in South Korea have strong transnational belonging to their homeland. The highest degrees of transnational belonging were found to be a motherhoodlike relationship with their homeland, in the category of autographical belonging; talking in their native language and eating traditional food in the area of cultural originality belonging; watching Bangladeshi television in cultural entertainment belonging; taking care of families who stay in the homeland in economic livelihood belonging; saving money for future wellbeing in economic financial belonging; feeling proud of being a Bangladeshi citizen in legal psychological belonging; and feeling secure as a Bangladeshi citizen in legal safety and security belonging. Transnational belonging to the homeland varies more by present occupation, visa status, and reason for migration, while labor migrants who hold E9 visas and migrants who migrated for economic reasons showed stronger transnational economic livelihood belonging and economic finance belonging. This study suggests subsequent studies to compare transnational belonging of various migrant groups through sampling based on sociodemographic factors."
Seoul : OMNES, 2019
350 OMNES 9:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Razita Inayah Kiasatina
"Kehadiran imigran dimulai pada pasca Perang Dunia II karena Prancis sedang mengalami pertumbuhan ekonomi sehingga merekrut banyak tenaga kerja asing. Mulai tahun 1940an, jumlah imigran terus meningkat dan kebanyakan dari mereka berasal dari negara Magribi dan eropa selatan. Masalah imigran baru disadari oleh Prancis pada tahun 1980an, pada saat itu François Mitterrand dipilih sebagai Presiden Sosialis yang memerintah Prancis untuk pertama kalinya selama dua periode, karena sebelumnya Prancis dipimpin oleh pemerintah kanan yang cenderung konservatif. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui dampak kebijakan migrasi pemerintahan François Mitterrand serta usaha pemerintah Mitterrand dalam proses integrasi imigran di Prancis. Melalui pemaparan tersebut, terlihat bahwa pemerintahan sosialis cenderung menoleransi imigran dibanding pemerintah kanan yang bertindak lebih tegas. Penelitian ini membuktikan bahwa pada masa pemerintahan François Mitterrand, imigran semakin sulit dikontrol sehingga proses integrasi antara kedua pihak sulit dilakukan. Sikap tokoh sosialis justru meningkatkan jumlah imigran ilegal yang masuk ke Prancis, sehingga memicu masalah sosial di Prancis yang terlihat melalui aspek ekonomi, pendidikan dan budaya. Dalam aspek ekonomi, banyak imigran Magribi yang memiliki pendidikan rendah sehingga meningkatkan jumlah pengangguran di Prancis dan dalam aspek budaya terdapat masalah diskriminasi dan islamofobia.

The presence of immigrants began after World War II when economic growth in France was increasing and need to recruit many foreign workers. Early 1940s, the number of immigrants continued to grow and many of them came from Magribi countries and southern Europe. The immigrants problem was recognised by France in the 1980s, when François Mitterrand was elected as the first Socialist President in France who lead for two periods, France was previously led by a right-wing government who is more conservatives. This research used a qualitative method which aims to find out the impact of the migration policy and the governments`s efforts to integrate immigrants in France. This research showed that socialist governments tend to tolerate immigrants compared to the right-wing government which acts more decisively. This research proves that during the reign of François Mitterrand, the
number of immigrants was increasing and difficult to control which made the integration between the two parties was difficult. The socialist politics figures who is actually responsible for the increasing number of illegal immigrants who enter France and later triggering social problems in France that were seen through economic, educational and cultural aspects. In the economic aspect, many Magribi immigrants who have low quality of education which increase the number of unemployed in France and in the cultural aspect there are problems like
discrimination and Islamophobia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Saepudin
"Tujuan penelitian pada tesis ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mendorong terjadinya migrasi risen tenaga kerja masuk ke wilayah Bodetabek, termasuk menganalisis hubungan antar variabel serta pola dan kecenderungannya. Penelitian ini menggunakan model Regresi Multinomial Logistik (Polytomus Logit Regression), dengan variabel terikat daerah asal migran yang bermigrasi ke Bodetabek yaitu yang berasal dari: internal Bodetabek; DKI Jakarta; Jabanten (Jawa Barat dan Banten); Pulau Jawa (DIY, Jateng dan Jatim) serta Luar Pulau Jawa (seluruh daerah - Jawa). Sedangkan variabel indevenden yang digunakan adalah variabel individu (yaitu: umur, Janis kelamin, stutus kawin, tingkat pendidikan dan status kerja), dan variabel kontekstual (yaitu: pertumbuhan ekonomi, peran sektor industri, upah dan tingkat pengangguran) dari daerah asal dan daerah tujuan migrant. Data yang digunakan adalah data Supas (Survei Antar Sensus) dan Sakrenas (Survei Angkatan Kerja Nasional) Tahun 2005, serta data publikasi lainnya dari Biro Pusat Statistik (BPS).
Dari hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa jumlah migran risen tenaga kerja yang masuk ke Bodetabek terbesar adalah berasal dari DKI Jakarta yaitu sebesar 420.899 orang (42%) dari total migran yang masuk ke Bodetabek yaitu sejumlah 1.009.565 orang (Data supas 2005, BPS, diolah). Urutan kedua adalah migran asal Jawa 191.290 orang (19%) dan yang terendah adalah migran asal Luar Jawa hanya (11%).
Berdasarkan variabel individu, ditemukan bahwa migran risen tenaga kerja dari berbagai daerah, jumlah terbesar yang masuk ke Bodetabek memiliki karakteristik sebagai berikut: migran berumur muda (20-34 tahun) sebesar (59%); berjenis kelamin laki-laki (51%); berpendidikan SMU (46%); berstatus kawin (65%) dan bekerja di sektor informal (57%). Secara umum karakteristik migran tersebut mempunyai pola yang sama baik berdasarkan daerah asal maupun daerah tujuan.
Analisis inferensial menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi dan peran sektor industri mempunyai hubungan yang negatif. Artinya variabel pertumbuhan ekonomi atau peran sektor indutri yang tinggi di daerah asal migran menjadi faktor penghambat terjadinya migran pindah ke Bodetabek. Sedangkan variabel upah dan variabel tingkat pengangguran tidak sesuai dengan hipotesis (teori), artinya peningkatan tingkat upah di daerah asal migran (dari berbagai daerah) tidak menjadi pengahambat terjadinya migran untuk pindah ke Bodetabek. Demikian juga variabel tingkat pengangguran mempunyai nilai koefisien parameter negatif untuk semua daerah asal migran. Artinya bahwa walaupun terjadi peningkatan rasio tingkat pengangguran daerah asal relatif terhadap Bodetabek, namun kecenderungannya migran untuk pindah ke Bodetabek masih lebih besar."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T 20731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cherrie Amanda Felder
"Tesis ini dimotivasi oleh adanya tenaga kerja Indonesia yang menjadi tenaga kerja di luar negeri akibat dari pcrekonomian terbuka. TKI yang bekexja di luar negeri mendapatkan upah yang kemudian akan diririmkan ke daerah asalnya, upah ini yang kemudian disebut sebagai remitansi yang diharapkan bisa membantu keluarganya dalam memutuskan konsumsi di masa yang akan chatang. Remitansi ini juga diperhitimgkan sebagai devisa negara yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan daerah yang kemudian secara tidak langsung dapat meningkatkan penumbuhan nasional.
Studi ini dilakukan di Indonesia, dimana sampel merupal-can tenaga kerja Indonesia (TKI) yang ada di 14 kantong balai penempatan TKI yaitu di propinsi: Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Jogjakarta Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalirnantan Selatan, NTB, NTT, Sulawesi Selatan. Sampel diambil pada tahun 2001 - 2006. Menggunakan model data panel, random effect dngan persamaan regresi linier. Variabel terikat yang digunakan adalah pertumbuhan propinsi dan konsumsi propinsi, sedangkan variabel bebasnya adalahjumlah TKI dan remitansi. Pada studi pertumbuhan propinsi didapat hasil bahwa propinsi Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan NTB memberikan hasil signiiikan yang berarti bahwa remitansi memberikan pengaruh pada pertumbuhan propinsi tersebut. Tetapi banya propinsi Riau yang mcmpcrlihatkan bahwa remitansi memberikan pengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan, sedangkan di propinsi lainnya remitansi justru mempercepat propinsi tersebut menuju pada titik konvergensi pertumbuhan. Pada hasil penelitian konsumsi, hanya remitansi di propinsi Riau, Jawa Timur, NTB, NTT saja yang memberikan pengaruh pada perubahan konsumsi. Propinsi Riau sekali lagi memberikan pengaruh yang positif sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah remitansi memberikan pengaruh pada peningkatan konsumsi."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T34211
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Diaz Erlangga
"ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memahami pola people follow jobs atau pola jobs follow people yang terjadi di Indonesia Barat dan Indonesia Timur. Pola tersebut digambarkan melalui hubungan timbal balik antara migrasi masuk dengan jumlah orang bekerja di masing-masing kota kabupaten di kedua region tersebut dengan metode estimasi Two Stage Least Squares (2SLS). Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa pola people follow jobs lebih dominan terjadi dibandingkan pola jobs follow people baik di Indonesia Barat dan Indonesia Timur.


ABSTRACT

This research aim to understand the pattern of whether people follow jobs or jobs follow people which occur in Western and Eastern part of Indonesia. The pattern is described by causal relationship between in migration and number of employed people in each city or district in those regions using Two Stage Least Squares estimation method. The result of this paper shows that effect of people follow jobs is more dominant compared to jobs follow people effect in both regions.

"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57037
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Mas Sittasari
"Buruh migran perempuan Indonesia harus memenuhi prosedur dan dokumen legal seperti paspor, visa, dan surat izin kerja agar dapat bekerja sebagai buruh migran berdokumen di Malaysia. Disisi lain, pemerintah melakukan upaya-upaya institusionalisasi migrasi dengan tujuan melindungi buruh migran perempuan Indonesia serta membuat arus migrasi menjadi lebih aman. Faktanya, masih terdapat buruh migran perempuan Indonesia yang memilih bermigrasi secara illegal (tidak berdokumentasi). Melalui kacamata feminis liberal, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis alasan buruh migran perempuan Indonesia memilih bermigrasi secara illegal dengan memfokuskan pada faktor-faktor ekonomi dan non-ekonomi pada tahapan sebelum migrasi dan migrasi.

Indonesian women migrant workers have to fulfill all of the procedures and legal documents such as Passport, Visa, and also the working permission to be able to work as a documented migrant workers in Malaysia. On the other side, Government need to do the migration institutionalisation to protect Indonesian female migrant workers to make the stream of migration safer. Unfortunately, there are still a lot of Indonesian women migrant workers that choose to migrate and work in Malaysia illegally (undocumented). Through the lens of feminist liberalism, this research intend to analyze the reasons of Indonesian women migrant workers that choose to migrate and work illegally by focusing on the economic and non-economic factors at the stage of pre-migration and migration."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hoek, F.J. Van
The Hague: mouton, 1970
325 HOE m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>