Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86364 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pangkerego, Theodorus
"Sejak tahun 1974 Bank "B" mendapat tugas dari pemerintah Untuk menyediakan dana guna pembiayaan pembangunan perumahan di Indonesia. Dalam menjalankap. tugas tersebut Bank "B" mengeluarkan produk Kredit Pemilikan Rumah ( KPR) yang umumnya diperuntukkan bagi masyarakat golongan menengah ke bawah. Melalui . KPR ini Bank "B" berkembang dan mela ksanakan tugas /misinya dengan baik. Target pada setiap Pelita dapat dipenuhi, dan sampai dengan tahun 1991 telah dapat dibiayai pembangunan rumah sebanyak ± 700.000 unit melalui KPR Bank "B".
Dalam tahun-tahun terakhir ini terjadi perubahan ligkungan, terutama pada lingkungan perbankan & sektor perumanan, yang cukup mempengaruhi perkembangan kredit perumahan Bank: "B". Perubahan yang paling penting untuk di antisipasi adalah :
- Menurun dan semakin sulit nya dana murah dari pemerintah untuk Bank "B".
- Meningkatnya persaingan peroankan tidak hanya dalam pengumpulan dana, tetapi juga dalam hal pemberian kredit pe rumahan.
- Naiknya harga bahan-bahan. bangunan yang meningkatkan harga rumah , sementara itu daya beli masyarakat berkurang.
Selama ini dana dari pemerintah merupakan sumber kekuatan Bank "B" dalam menjalankan tugas/misinya untuk merealisir kredit-kredit perumahan. Dana: yang berupa Kredit Likwiditas Bank Indonesia (KLBI), Penyertaan Modal Pemerintah" (PMP), dan Dana Pinjaman dari Departemen Keuangan tersebut secara total memberikan kontribusi yang terbesar diantara seluruh komponen sumber dana Bank "B". Melalui dana-dana pemerintah ini, Bank "B" mampu memberikan KPR dengan tingkat bunga rendah sehingga daya saingnya cukup kuat. Tingkat bunga KPR yang rendah inipun merupakan alat subsidi pemerintah untuk golongan kurang mampu."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Menik Noviati
"Since the Law Number 20 Year 2003: National Education System has been launched, STIA-LAN, as one of many universities that specialized in the field of governmental specific function, has been impacted by this regulation, both directly and indirectly. This law has restricted and forced STIA-LAN to change their status in order to comply with the regulation. On the other side, STIA-LAN has also to fulfill its function in according with Presidential Decree Number 100 year 1999. Facing with these conditions, STIA - LAN has to make some adjustment in order to respond the environmental change. The adjustment should be done in such way that the change is planned systematically and well prepared.
This thesis proposed two research questions to be answered, i.e.: which are strategic environmental factor that drive STIA LAN to be changed? And, what are the strategies to has be taken in responding to the strategic environmental change? In order to answer these questions, a research has been conducted. The research used quantitative and qualitative approaches. The framework of this research can be explained, as follow: first, identification strategic environmental factors that forced the change, both external and internal. This step was taken to analyze the current position of STIA-LAN. The analysis was using SWOT analysis with internal/external matrix. The next step was identification of key success factors that lead to performance to be fulfilled in responding with effective and efficient changing plan. After these steps, it was formulated change strategy based on Change Management Model proposed by Berger. Data and information for the analysis were gathered through interview and survey to key informants who are expert on the research substance.
Based on the data and information gathered, the next step was analyzing the position of STIA-LAN by using External/Internal Matrix, which is in the position of growth and stability. This means that STIA-LAN has to take growth or maintain the stability. In other words, STIA-LAN has to expand their market or open the new market, produce the new products, and also use the technology to support their educational process.
Based on the reassessment and key success factors, then, can be drawn the change strategy as follows:
a. Restatement of mission. This restatement is targeted to be the reference for the change plan
b. Conducting marker research, in accordance with new product of SI and 52 that are going to be sold to the public
c. Designing new product based on the market research, including which market to be targeted.
d. Formulating strategic planning, in accordance with systemic change
e. Organizing the educational process based on the regulation
f. Identifying the competence need, in accordance with employee competence adjustment to the new look of STIA-LAN
g. Adjusting the STIA-LAN facilities in order to comply with education standard
h. Preparing the plan for facing the competition with other universities through low cost and differentiation strategy, and market penetration strategy
i. Preparing for the problem of resistance to change.
j. Conducting step for change socialization to all stakeholder
k. Conducting strategic alliance with other universities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T 21475
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eduard Felix Adijuwono
"Keadaan perekonomian Indonesia hingga 2005 ini belum pulih benar. Banyak perusahaan yang pailit karena tidak kuat menghadapinya. Kondisi sosial politik yang tidak menentu, infrastruktur yang kurang menunjang, tekanan dari dunia global mengenai WTO, NAFTA, EEC, Eco Friendly menambah deretan tantangan dunia usaha di Indonesia.
PT."271" adalah perusahan pembuat panel listrik yang sudah berdiri lebih dari 30 tahun yang cukup punya nama dan dikenal. Pada tahun 1997 sewaktu terjadinya krisis ekonomi di Asia, PT "271" mendirikan divisi baru yakni divisi Metalworking. Hal ini dilakukan semata untuk dapat bertahan hidup. Di sini terjadi pergeseran jalur usaha dari pembuat panel utuh, menjadi pembuat kotak panel dan suku cadang pelat lembaran (sheet metal ,jobshop). Dengan berjalannya waktu, justru divisi baru ini yang berkembang dan saat ini menjadi tulang punggung perusahaan.
Dalam penulisan karya akhir ini akan digunakan proses manajemen strategi untuk mengkaji strategi perusahaan yang telah digunakan dan juga merumuskan strategi perusahaan untuk dapat bertahan hidup.
Dimulai dengan menganalisa lingkungan, baik lingkungan eksternal maupun internal, analisa pesaing. pelanggan serta kinerja perusahaan yang akhirnya dapat menetukan bilamana strategi yang telah dipilih dan sedang berjalan layak untuk dipertahankan. serta alternatif strategi yang kayak dipcrtimbangkan.
Untuk memudahkan analisa digunakan pendekatan berbasis pasar dan juga pendekatan berbasis sumber daya, serta strategi bersaing pada tingkat produksi. Dibahas pula mengenai aliansi strategis dengan PT.SI. yang beresiko tinggi tetapi menghasilkan pengembalian yang baik.
Berdasarkan analisa dan kajian yang dilakukan, maka strategi yang sedang berjalan sudah cocok dengan kondisi yang ada walaupun hares diterapkan dengan penuh kewaspadaan.

Indonesian economic condition was still not fully recovered up to year 2005. Quite a few companies went bankrupt as they could not withstand this kind of situation. Indonesian business environment as a mater of fact was worsen by the uncertainty of social-political agenda, under developed infrastructure, pressure from global economy such: "WTO", "NAFTA", "EEC", "Eco Friendly", etc.
PT."271" is a respectable and well known switchboard maker company which has been existed for more than 30 years. During the Asian Economic Crisis in 1997, PT "271" established a sheet metal job shop division in order to survive during that period. As time progresses, this new division grows and becomes the backbone of the company. In this context, there is a line of business shifting, from a complete switchboard maker to a switchboard box and sheet metal spare parts maker.
In this paper, strategic management framework will be applied to evaluate the existing company strategy, as well as to formulate a new strategy. By analyzing the external and internal environment, the competitors and clients, as well as company's past performance, conclusions can be drawn whether the current strategy worth keeping and some alternative strategy worth considering.
To make the analysis straightforward, market and resource based frameworks as well as competitive strategy at production level are applied. Strategic alliance with PT "SI", which is high risk but yield a high return is discussed as well.
As the conclusion, the existing strategy is already well suited with the current condition, although this strategy has to be implemented with full prudence.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18468
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firmansyah Ramadhany
"PT Elders Indonesia sebagai perusahaan pengimpor sapi bakalan, penggemukan, pemotongan, dan distribusi sapi dan daging sapi kelas A membawa kita pada pertanyaan yang berkaitan pada posisi perusahaan tersebut di dalam peta persaingan komoditas sapi potong di Indonesia dan strategi bersaing yang digunakan oleh PT. Elders Indonesia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan strategi terbaik bagi perusahaan tersebut agar dapat memenangkan persaingan dalam bisnis komoditas sapi potong di Indonesia, mendapatkan keuntungan bagi perusahaan, dan yang pada gilirannya memberikan kontribusi pada pengembangan komoditas sapi potong di Indonesia.
Model penelitian ini menggunakan 5-Forces Model yang dikembangkan oleh Potter untuk mengidentifikasi pihak-pihak yang mempengaruhi strategi dan kebijakan bisnis PT. Elders Indonesia. Kelima kekuatan dalam model tersebut mencakup pemasok, pembeli, produk baru, pendatang baru, dan pesaing.Penelitian ini juga melihat kebijakan pemerintah terhadap industri sapi potong di Indonesia dan sejauh mana kebijakan tersebut mempengaruhi strategi bisnis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa PT. Elders Indonesia mendapatkan keuntungan yang relative stabil dengan tidak adanya perubahan dalam strategi profit. Untuk meningkatkan mutu, kualitas, dan pengawasan terhadap hasil produksi berupa daging sapi dan obat-obatan untuk hewan PT. Elders Indonesia disarankan untuk mengembangkan strategi integrasi horizontal.

The success of a prominent, licensed and internationally certified slaughter house and feedlot, PT Elders Indonesia, on class A beef cattle import, production, and distribution, has led to questions pertaining the place of the company in the overall picture of beef cattle business mapping in Indonesia. It is interesting to learn the different competitive strategies employed and implemented by the company.
The purposes of this study were to identify the best strategy for the company to be able to compete with other similar industries in Indonesia and make progressive profit, which in turn to give a contribution for the development of national beef cattle industry in Indonesia.
This study used the 5-Forces Model developed by M. Potter to identify the key players affecting the business policy and strategy of the company. The Model outlines 5 main forces in business: supplier, buyer, new product, newcomer, and competitor. The study also looked into the government's policy on the national beef cattle industry and to what extent it has influenced the business strategy.
The results showed that PT Elders Indonesia had a relatively stable profitdevelopment with the same business strategy. The horizontally integrated strategy should continuously be developed in order to improve the quality and control of beef cattle product and by product.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29739
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Yudho Adianto
"Tujuan karya akhir ini adalah mengidentifikasi kapabilitas perusahaan, mengkaji visi dan misi, serta merancang balanced scorecard di PT.Grahanusa Mediatama untuk meningkatkan efektifitas implementasi strategi perusahaan tidak hanya dari ukuran finansial. Balanced Scorecard sebagai Sistem Manajemen Strategis mengkomunikasikan dan mengawasi eksekusi strategi melalui proses cascading sampai dengan level departemen dan alignment. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa strategi perusahaan kurang selaras dan kurang dikomunikasikan. Balanced scorecard disertai cascading dan alignment membantu perusahaan meningkatkan implementasi strategis dalam hal komunikasi dan sinergi. Diharapkan karya akhir ini dapat menjadi referensi perusahaan dan pihak lain dalam mendalami balanced scorecard khususnya dari sisi praktek cascading dan alignment strategi.

This thesis is to identify and evaluate company capabilities, vision and mission, and design PT.Grahanusa Mediatama?s scorecard to improve strategy implementation, accomodating non-financial measures. Balanced scorecard as a Strategic Management System communicate and monitor strategy execution through cascading and alignment processes. The cascading processes will be made through departmental level. This study reveals that company strategy lacks communication thus execution. Cascading and alignment process of balanced scorecard could significantly improve communication and synergy across unit. The expectation is that this study could contribute a reference to those building the balanced scorecard or studying further about strategic cascading and alignment processes."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T31471
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Rivai
"Strategi merupakan suatu sarana untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam era persaingan usaha semakin ketat, tiap perusahaan dituntut dapat menentukan strategi yang tepat, agar dapat memenangkan persaingan tersebut, minimal dapat bertahan sehingga perusahaan tidak ditutup.
Perusahaan briket batubara PT. Bukit Asam adalah saiah satu perusahaan yang dituntut untuk dapat bertahan, bahkan apabila mungkin dapat berkembang, didalam bersaing dengan perusahaan bnket batubara Iainnya. terlebin lagi perusahaan ini dituntut untuk betul-betui dapat mandiri.
Penelitian ini dilakukan dengan lujuan untuk mengetahui posisi strategis perusahaan briket batubara PT. Bukit Asam pada saat ini, dan kemudian rnengkaji Serta menentukan strategi-strategi yang tepat sebagai dasar menuju peningkatan kinerja perusahaan.
Acuan yang digunakan daiam kajian tersebut adalah perlumbuhan dan relatif market share dan teori BCG Growth Share Market, teori pengukuran kinerja perusahaan (Baianced Scorecard) serla Analisa Hirarki Proses (AHP) sebaga. Dasar untuk menentukan strategi alternatif. Di dalam peneiitian ini data di dapat dari pabrik briket PT. Bukit Asam, perusahaan seienis Iainnya, Serta 'dari Iembaga atau departemen terkait. Selain itu agar didapatkan data yang Iebih objektifjuga diedarkan kuasioner.
Dari penelitian diperoleh kesesuaian antara kondisi yang dialami perusahaan saat ini dengan hasil penelitian, dimana pada saat ini perusahaan masih mengalami large negative cash iiow (question marks). Disamping itu ada beberapa kesamaan antara strategi yang sedang dijalankan dengan strategi yang dihasilkan.

Strategy is one of tool to achieve the company goal. In the tighter competition era, each company to be claimed to decide the right strategy, in orde ' to win the competition, at [east it can be stand firm so that the company is not closed. PT.
Bukit Asam is one of the companies which is to be claimed to stand tirm even if possible it can be developed, in competing with the other bricret, especially the company to be claimed to be fully self-government.
This research is done in order to know about the strategic position PT. Bukit Asam right now, and later examine and also decide the right strategies as a basic to strive for the self-government company. Form that is used in the instruction is growing and relative market share from BCG Growth-Share Matrix theory, Balanced Scorecard, and also AHP analyzes as a basic to decide the altemative strategy. ln this research, data is got from PT. Bukit Asam, the other similar company, and also institution or department which has the same field.
Beside that, in order to get more objective data, questioners are circulated. The research obtains the match between the conditions that is had by the company right now and the result of the research, where right now the company still has a large negative cash flow. Beside that, there is a similiarity between some strategies that are doing and strategies that are produced from the research, for instance, the company tries to maintain captive market, increase marketing and diversiication in non-bricret field."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T6515
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pujitriasih Prabandari
"ABSTRAK
PT Medco Energi Intemasional Tbk (MEl), sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak di industri minyak dan gas bumi, juga terimbas krisis ekonomi tersebut. Sebelum krisis ekonomi, seperti umumnya perusahaan besar lainnya, MEl banyak melakukan investasi jangka panjang dengan pinjaman dalam mata uang dolar Amerika, yang berbiaya relatif lebih rendah tanpa dilengkapi fasilitas perlindungan yang memadai. Akibatnya pada saat krisis ekonomi melanda yang ditandai dengan turunnya nilai tukar Rupiah secara drastis, MEl tidak mampu membayar hutang jangka pendeknya dalam mata uang asing yang jatuh tempo. Untuk dapat bertahan hidup, mau tidak mau dilakukan restrukturisasi hutang yang dimilikinya, baik dengan mengkonversi hutang menjadi penyertaan modal, penjadwalan kembali pembayaran hutang dan melakukan review atas kinerja bisnis masing-masing anak perusahaan.
Proses restrukturisasi keuangan yang sudah dimulai sejak tahun 1999 ini dinilai berhasil menyelamatkan MEL Langkah selanjutnya, MEl mengkaji kinerja anak perusahaan yang belum merighasilkan laba, salah satu di antaranya adalah PT Meta Epsi Antareja (MEA), perusahaan yang bergerak di bidang pengeboran darat, yang dalam beberapa tahun terakhir terns mengalami kerugian. Karena MEl memiliki anak perusahaan lain yang bergerak di industri yang sama dengan kinerja yang baik, PT Apexindo Pratama Duta (Apexindo), dan setelah mempertimbangkan seluruh opsi yang ada, maka diputuskan kedua perusahaan tersebut dimerger. Yang dimerger adalah MEA (target company) yang masih mengalami kerugian, yang melebur dalam Apexindo (acquiring company) yang telah memiliki keuntungan yang memuaskan.
Merger yang dilakukan ini bertujuan meningkatkan efisiensi melalui sinergi yang tercipta, menyatukan kompetensi untuk memperluas portofolio jasa yang ditawarkan sehingga menambah sumber pendapatan bagi perusahaan.
Pasca merger, penulis ingin melihat apakah tujuan merger semula dapat dicapai. Karena itu penulis melakukan analisis, baik analisis ekstemal - umum maupun industri - dan analisis internal, serta mencatat keunggulan bersaing (competitive advantages) dan kompentansi inti (core competition) yang dimiliki Apexindo. Penulis juga melakukan perhitungan Free Cash Flow untuk dapat mengukur shareholders value yang dihasilkan dari merger tersebut Perhitungan Free Cash Flow Valuation digunakan sebagai salah satu alat pengukuran dari Value Based Management (VBM). Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh nilai per saham adalah Rp 542, lebih tinggi dari harga jual saham per 31 Desember 2002, yaitu Rp 385.
Agar keunggulan bersaing (competitive advantage) dan kompetensi inti (core compentecy) yang dimiliki Apexindo tetap memberikan pertambahan nilai kepada pemegang saham Apexindo, dan agar harga pasar Apexindo lebih mendekati nilai intrinsiknya, terdapat beberapa tindakan yang perlu diambil, sebagai berikut :
a. Melakukan kajian komprehensifterhadap efek-efek negative merger
Menurut hemat penulis, proses identifikasi problem yang sehubungan dengan merger,
belum dilakukan secara komprehensif Kajian ini akan membantu Apexindo
membentuk langkah-langkah yang harus diambil untuk memperbaiki kondisi tersebut.
b. Penerapan strategi pasca merger yang tepat
Pada tingkat unit bisnis, strategi yang diperlukan Apexindo adalah mencari pasar barn agar rig-rig yang dimiliki terutilisasi penuh, salah satunya dengan melakukan analisis mendalam untuk menurunkan harga jual jasa pengeboran darat, mencari peluang pasar baru bagi rig lepas pantainya untuk menurunkan ketergantungan Apexindo terhadap satu pelanggan, dan meningkatkan efisiensi/produktivitas dari kegiatan operasional. Pada tingkat korporat, Apexindo perlu menguatkan kontrol, koordinasi dan transfer knowledge kepada anak perusahaanya, agar keberadaan anak perusahaan memperkuat market power Apexindo.
Setelah strategi-strategi tersebut ditetapkan, Apexindo perlu membuat kontrol agar kemajuan pencapaian dari strategi tersebut dapat diukur, dan tindakan koreksi dapat diambil sesegera mungkin. Kontrol ini dapat berupa financial control maupun pencapaian milestone dari strategi yang diterapkan.
Adalah penting bagi Apexindo untuk menerapkan good corporate governance dan ethics dalam manajemennya. Hal ini menjadi penting agar pencapaian strategi bukanlah merupakan usaha rekayasa di luar batas-batas kewajaran untuk mencapai hasil, namun benar-benar merupakan kumpulan tindakan produktif jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunanto Dwi Nugroho
"Perusahaan jasa mover masih sangat sedikit di Jakarta. Kebanyakan masyarakat Indonesia belum sepenuhnya mengetahui lingkup kerja dan jasa yang ditawarkan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa strategi bersaing PT. CPM dalam bidang jasa mover dalam perkembangannya di Indonesia. Perusahaan mengalami pasang surut dalam perkembangan usahanya akibat terjadi beberapa kesalahan manajemen dan juga dampak dari krisis multidimensi yang melanda Indonesia.
Penerapan strategi berada dibawah tanggungjawab manajemen direksi yang dikoordinasikan dengan manajemen tingkat atas. Metode penulisan dan pengumpulan data menggunakan metode deskriptif, kualitatif dan eksplanattif. Data primer dikumpulkan melalui wawancara sedangkan data sekinder didapat melalui studi pustaka yang berkaitan dengan obyek penelitian.
Pengolahan dan anlisis data dilakukan dengan membandingkan data yang ada dengan teori strategi bersaing yang dibahas. Untuk melihat hambatan dan kendala yang dihadapi, data yang diberikan perusahaan diolah kembali sehingga terbentuk susunan gratik yang kemudian dijelaskan oleh penyedia data. Data tahunan yang digunakan merupakan data total penagihan total penjualan, total keuntungan, dan total biaya selama lima tahun terakhir. Wawancara secara langsung dilakukan secara bertahap dari manajemen tingkat atas dan manajemen tingkat menengah. Pengumpulan informasi secara tidak langsung didapat melalui keikutsertaan penulis dalam pengerjaan suatu peketjaan jasa dan hubungan interaktif penulis dengan karyawan operasional. Informasi juga diperoleh dati beberapa pelanggan jasa yang menggunakan jasa perusahaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa perusahaan memiliki potensi yang kuat dalam pengembangan usaha di masa yang akan datang. Setiap masalah yang timbul dijadikan dasar pengalaman pemsahaan dalam menentukan langkah strateginya. Kepercayaan dan loyalitas karyawan pada perusahaan dapat dijadikan alat penunjang keberhasilan perusahaan. Kekompakan dan kerjasama yang terjalin dengan baik di tubuh perusahaan menghasilkan efisiensi dan efektifitas yang terbukti dengan peningkatan penjualan perusahaan. Penetapan fokus perusahaan pada sektor lokal moving dan domestik cargo dinilai sangat tepat untuk mendongkrak kembali penjualan. Keuntungan dan kestabilan kondisi keuangan perusahaan didapat melalui komposisi bauran pemasaran yang cocok yang digunakan pada sektor jasa ini.
Dengan analisa lima kekuatan yang dikemukakan oleh Porter, perusahaan mempunyai kemampuan untuk mengelolanya dengan baik. Perluasan bidang usaha yang dilakukan untuk menunjang bisnis utama di bidang mover, terbukti mampu menopang kegiatan perusahaan dalam kondisi normal maupun pada saat mengalami kegoncangan. Adanya pesaing dari perusahaan multinasional yang memliki modal dan jaringan internasional disikapi perusahaan dengan melakukan taktik gerilya. Pertemuan secara langsung dihindari seminimal mungkin. Pemusatan kekuatan perusahaan ditujukan pada sektor lokal moving dan domestik kargo. lkatan emosional dengan pelanggan jasa terus ditingkatkan dengan mengedepankan keramahan dan hubungan kekeluargaan dengan perusahaan.

There were still little mover companies in Jakarta. Most of Indonesian people still unfamiliar about product and movers services. The purpose of this research was to analyze the competitive strategy of PT. CPM in mover services in Indonesia. The enterprise itself had suffer several mismanagement according of its life and also because the effects of multiple crisis in Indonesia.
The strategy was under directors management responsibility and coordinated with top management. The research and data methods was using the descriptive, qualitative and also using explanative methods. The primer data was collected by interview and the secondary data was taken from literature study which connected with the research object.
To annalists and processed the data was doing by comparing the data with the strategic competitive itself. To look for the barriers and the inhibiting factors, the data was processed and tumed into several graphics which explaining from the data sources. The primary data was the yearly data including the total invoice, the total selling, yearly profit and the total cost for at least 5 years. The interactive interview was doing from top management until the middle management. The rwearcher also got the secondary data from interactive relationship from the operational division. The information also collected from several customers which used the service of the product.
The output of the research was conclude that the enterprise has strong potentials business in movers industry to grow in the future. Every problem adding the enterprise experience to coordinating the strategy. The employees had give their loyalist and respectfulness to the organization was the basic capital for organization success. Strong corporation between enterprise and the affiliates was created the effectiveness and more efficiency to push the product selling. The focus to deal with local moving and domestic cargo was very effective to make the profits grow rapidly.
With the Porter's five forces analysis, the enterprise had the ability to manage its resources very well. The expansion ofthe business doing to maintaining and supplying the core business was proofed to help the enterprise in any situation. To handle the other mover especially multinational competitor, the enterprise has used the guerrilla tactics. The war only happened in unconditional situation. The powers was focused in local moving and domestic cargo sector. Emotional relationship also had the priority to maintaining the family relationship between the customers and the enterprise.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14007
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Ferima
"Tesis ini membahas penggunaan diagnostic control system dalam mengimplementasikan strategi. Tujuan sistem ini adalah untuk mengintegrasikan strategi, yang merupakan rencana jangka panjang perusahaan, dengan anggaran. Dengan demikian, manajemen memiliki sistem pengendalian yang baik dalam perusahaan dan manajemen pun dapat menghasilkan anggaran yang mendukung tujuan akhir perusahaan. Penelitian ini adalah studi kasus pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan dan penyewaan produk dan jasa kebandarudaraan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan telah mengembangkan balanced scorecard, namun balanced scorecard tersebut belum sempurna, karena tidak adanya strategy map. Sehingga integrasi antara strategi dan anggaran pun kurang tepat dan tidak mencapai target ROE yang diharapkan perusahaan. Namun setelah dilakukan revisi, perusahaan akhirnya mampu mencapai target ROE yang diharapkan. Dengan adanya balanced scorecard dan anggaran, diharapkan perusahaan dapat mengkomunikasikan strategi kepada setiap individu dalam perusahaan dengan lebih baik.

The focus of this study is the use of diagnostic control system in strategy implementation. The purpose of this system is to integrate strategy which is known as the long term planning, with budget. Therefore, management will have a proper control system and a budget that support the vision of the company. This paper use study case method in a trading and rental company for airport products and services.
The results show that company has developed balanced scorecard but the development is not perfect, because there is no strategy map included to the system. Therefore, the integration between strategy and budget is not appropriate. After revision, company finally can reach the targeted ROE. With the balanced scorecard and budget, hopefully management can do a better communication of strategy to every person in the company.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T31457
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rachman Amaluddin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat dan berdaya saing dengan terlebih dahulu mengidentifikasi, menilai faktor-faktor internal perusahaan dan eksternal lingkungan yang mempengaruhi perusahaan tersebut.Hal ini dilakukan dengan menggunakan metode Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Oppurtunity, Threat) yang dicetuskan oleh Albert Humphrey dan juga menggunakan metode 5 Forces yang ditemukan oleh Michael Porter.Analisis SWOT adalah analisis yang digunakan untuk mengevaluasi peluang dan ancaman dilingkungan bisnis maupun kekuatan serta kelemahan yang dimiliki internal perusahaan.Sedangkan metode 5 Forces adalah metode yang digunakan untuk mengetahui peta persaingan dengan para kompetitor produk sejenis.Penelitian ini dilakukan dengan metode survey (wawancara dan kuesioner) pada Manajer dan staf pemasaran perusahaan dan konsumen perusahaan. Hasilnya kemudian dianalisis dengan metode Analisis SWOT. Faktor-faktor internal, eksternal, posisi dan jenis usaha serta strategi perusahaan ini merupakan variabel mandiri, yang berarti setiap variabel tidak dilakukan perbandingan, melainkan saling menjelaskan dan mempengaruhi variabel lain.

This research aims to determine the right marketing strategies and competitive power by first identifying, assessing the company's internal factors and external environment affecting the company. This is done by using the method of SWOT analysis (Strenght, overrun Weakness, Oppurtunity, Threat) which was conceived by Albert Humphrey and also use 5 Forces method discovered by Michael Porter. The SWOT analysis is an analysis that is used to evaluate the opportunities and threats of the business as well as strengths and weaknesses are internal corporate owned.And the 5 Forces Method is a method used to determine competition map with competitors similar products. This research was conducted with survey methods (interviews and questionnaires) in corporate marketing managers and staff and consumer companies. The results are then analyzed by the method of SWOT analysis. Internal factors, external, positions and types of businesses as well as corporate strategies is an independent variable, which means that any variables not done comparison, but rather mutual explains and affects the other variable."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>