Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154181 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riko Runizar
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T6214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Public private partnership (PPP) in waste disposal management has been conducted in several areas. This partnership accurs either because of the economic benefits generated from the waste disposal management in this location...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bob Widyahartono
Yogyakarta: Andi, 2005
658 BOB b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adji Suratman
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Agar BUMN lebih berperanan dalam perekonomian Indonesia dan dapat menjaga momentum Pembangunan, maka BUMN harus bekerja secara effisien yang selama ini dianggap masih belum effisien. Agar BUMN dapat bekerja effisien maka diperlukan adanya sistem pengem=ndalian yang lebih memastikan bahwa organisasi telah melaksanakan strategi-strategi secara efektif dan efisien, mengingat keterbatasan manajemen (span of control) maka dalam peleksanaan pengendalian ini diharapkan pemeriksaan intern atau satuan pengawasan intern dapat lebih berperanan secara aktif dalam rangka untuk lebih meningkatkan pengendalian manajemen.
Hal yang menunjang efektivitas Satuan Pengawasan Intern dalam rangka meningkatkan pengendalian manajemen anatara lain:
1. Keberdadaan SPI secara struktural dibawah Direktur Utama
2. Adanya prosedur pengawasan yang berupa buku pedoman pemeriksaan pembuatan LHP operasional dan keuangan.
3. Adanya perencanaan yang berupa Program Kerja Pemeriksaan tahunan (PKPT)
Hal yang menghambat efektivitas Satuan Pengawasan intern dalam rangka meningkatkan pengendalian manajemen antara lain:
1. Jabatan pada Biro SPI masih banyak yang belum terisi
2. uraian tugas para pelaksana pemeriksaan masih belum jelas
3. Keberadaan Inspektorat Daerah sebagai kepanjangan tangan dari SPI untuk melaksanakan pemeriksaan di Kantor cabang Utama maupun kantor cabang tidak efektif
4. kebijakasanaan pengawasan sering berubah-ubah.
5. Pencatatan dan administrasi bukti yang relevan, Kertas Kerja pemeriksaan dan laporan belum menunjang mutu hasil pengawasan
6. Keterlambatan laporan hasil pemeriksaan dan informasi pada Direktur Utama sebagai akibat adanya inspektorat Daerah.
7. Kuantitas dan kualitas personil yang masih kurang. yang lebih banyak disebabkan karena:
- Tidak dipatuhinya ketentuan BPKP tentang persyaratan tenaga pemeriksa dilingkungan SPI BUMN/BUMD
- Rotasi dan mutasi tenaga pemeriksa yang sering terjadi.
8. Perilaku tenaga pemeriksa dan manajemen objek yang diperiksa kurang mendukung. Perilaku yang kurang mendukung disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
- Motivasi tenaga pemeriksa yang rendah. Rendahnya motivasi ini karena kurangnya penghargaan
- SPI tempat buangan sementara
- SPI selalu mencari-cari kesalahan
- Budaya yang berorientasi keatasan, menyebabkan orang lebih takut diperiksa atasan dan lebih memperhatikan saran dari atasan. Dan yang lebih parah lagi akan mengikuti apa yang diperbuat atasan. Padahal ada kecenderungan yang sering menyimpang dari ketentuan adalah atasan/pejabat tinggi. Celakanya tenaga pemeriksa takut memeriksa atasan dengan obyektif.
Dengan memperhatikan hal diatas dapat disimpulkan bahwa Satuan Pengawas intern atau pemeriksa intern kurang efektif peranannya dalam meningkatkan pengendalian manajemen.
"
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amy Yayuk Sri Rahayu
Depok: Rajawali Press, 2023
658 AMY p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rima Rezani Marsha
"Perusahaan membuat hutang dengan tujuan untuk mendapatkan profit atau melakukan ekspansi. Namun jika proporsi hutang perusahaan terlalu besar dibandingkan dengan modal yang dimiliki, maka perusahaan dapat menghadapi risiko kebangkrutan. Risiko kebangkrutan dapat dihitung dengan berbagai cara, salah satunya ialah dengan menghitung Altman z-score. Z-score didapatkan berdasar atas laporan keuangan perusahaan dan dapat digunakan untuk menggambarkan dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan saat ini dan dimasa depan. Korelasi antara jumlah hutang perusahaan dan z-score dengan volatilitas dan likuiditasnya di pasar modal yang menjadi dasar penelitian ini. Sektor yang dijadikan sebagai objek penelitian ialah sektor infrastruktur, properti, konstruksi dan transportasi. Sektor tersebut dipilih berdasarkan dengan bidang bisnis yang digunakan oleh publik. Dengan menggunakan data transaksi harian dan laporan keuangan perusahaan pada tahun 2008 dan 2010 untuk mencari korelasi antara keempat variabel. Kedua tahun tersebut digunakan untuk mendapatkan korelasi antara keempat variable di masa bearish dan bullish. Hasil penelitan menunjukkan tidak terdapat korelasi yang positif serta kuat antara leverage dan altman z-score pada likuiditas dan volatilitas saham perusahaan di keempat sektor yang terjadi secara konsisten selama tahun 2008 dan 2010.

Firm can makes leverage for making profit or expansion in the future. If the leverage number is too high due to its equity then the firm might face bankruptcy. Risk of bankruptcy can be realized by using many formulas. One of them is by using the Altman z-score. The z-score number was based on financial report, and can be used to explain the firm?s financial condition and for making prediction in the near future. Correlation between the amount of debt and the zscore of the company with the volatility and liquidity in the capital markets is the main concern of this study. Sectors that serve as the object of research are the infrastructure, property, construction and transportation sectors. The sector was chosen because of these sectors are serving public. This study is using daily data transactions and financial statements of the companies in 2008 and 2010 to find the correlations among the four variables. Those years are used to describe the correlations during the bearish and bullish condition. This research finds that there is no strong, consistent and positive correlation between leverage and Altman z-score to liquidity and volatility of companies in property, infrastructure, construction and transportation sectors in 2008 and 2010."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Fajar Noerrachman Okky
"Skripsi ini membahas integrasi horizontal antara Trans TV dan TransI7. Trans Corpora sebagai perusahaan induk yang membawahi Trans TV membeli sebagian saham TV7 dari Kelompok Kompas Gramedia pada tahun 2006.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kebijakan dan proses produksi tayangan di Trans TV dan TransI7, khususnya pada divisi produksi yang memproduksi tayangan non jurnalistik., pasca integrasi horizontal yang terjadi di perusahaan Trans Corpora. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan paradigma post positivist. Strategi penelitian yang dipilih adalah studi kasus multikasus terjalin. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Divisi Produksi, Kepala Departemen Marketing Services, dan Produser tayangan Rumpi dari TransI7 serta associate produser tayangan Ceriwis dan Good Morning dari Trans TV.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Trans Corpora sebagai perusahaan induk berusaha menerapkan sistem, kebijakan, serta budaya organisasi Trans TV pada TransI7 berkaitan dengan orientasi yang sangat mengacu pada permintaan pasar. Manajemen Trans Corpora menuntut pekerja TransI7 untuk berfikir ekonomis dan menghasilkan tayangan yang laku dijual. Cara yang paling mudah pada akhirnya adalah mengikuti formula program di Trans TV yang sudah terbukti disukai pasar sehingga mendatangkan keuntungan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap proses produksi adalah pemilik, tujuan organisasi untuk menghasilkan keuntungan besar, dan rutinitas yang berorientasi terhadap permintaan pasar.
The focus on this study is the horizontal integration that occurred between Trans TV and TransI7. Trans Corpora as the holding company who owned Trans TV, takes over TV7 from Kelompok Kompas Gramedia.
The purpose of this study is to describe the programme policy and production process in both TV station, particularly in their production division that produces non journalistic media products, after the horizontal integration that emerged under Trans Corpora. This research is using qualitative approach with post positivist paradigm. The strategy of this research is case study with embedded multi level analysis. The interviewee of this research are the Production Division Head, Marketing Services Department Head, and producer of Rumpi show from TransI7, also the associate producer of Ceriwis and Good Moring show from Trans TV.
The result of this research shows that Trans Corpora, as the holding company, applied the very same work system, organizational culture, and conducts of Trans TV, as its primary station, to TransI7 as the acquired firm. Trans Corpora Management demands TransI7 to create programmes that sells and profitable. The easiest way to accomplish it was to use the programme formula that has been proved to be succesful in Trans TV. The conclusion of this research is that ownership, profit oriented goals, and sales driven routinity happen to be the most influencing factors that shapes the programme production process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Squire, Lyn
Jakarta: UI-Press, 1982
658 SQU a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbanraja, Luat Daud Firdaus
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas pengaruh peranan sektor keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia periode 2000-2013. Penelitian ini mencoba mencaritahu peranan sektor keuangan, khususnya perbankan dan pasar modal, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hasil pengujian secara empiris mengindikasikan bahwa dalam periode 2000 sampai dengan pertengahan 2013 terdapat bi-directional causality antara pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan penyaluran kredit perbankan dan kausalitas satu arah antara kapitalisasi saham di pasar modal dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hasil dari Vector Error Correction Model (VECM) cenderung mendukung teori bahwa sistem keuangan berperan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui ketersediaan kredit yang memfasilitasi investasi, yang pada gilirannya akan menghasilkan pertumbuhan output riil.

ABSTRACT
This study discusses the Relations of Capital Market Capitalization, Credit Distribution, and Economic Growth in Indonesia from 2000 to 2013. This study tried to find out the role of the financial sector, especially banking and capital markets, to encourage the economic growth in Indonesia. Empirically test results indicate that over the period from 2000 to mid 2013, there are bi-directional causality between economic growth and credit volume, and a one way direction between economic growth and market capitalization in Indonesia. Vector Error Correction Model (VECM) methodology result seem to give strong support to the hypothesis that financial system can be an engine of economic growth in Indonesia through investment facilitation, which will generate growth in real output.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>