Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64605 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abd. Rahman Hamin
"This article looks at the life of Binongko people. The word "Binongko" is well known as a Buton migrant's identity from Southeast Sulawesi in Maluku. In fact, it is a name of a rock island in Wakatobi district. Few people know about this fact. Binongko people built their world through the myth of La Patua Sakti and Putri Bidadari. Since the environment did not support farming activities, most of the people's needs were supplied by the sea through sailing. This activity was as old as their history in this island. The people also developed their skills as blacksmiths, which supported sailing tradition. This profession was an old identity of Wakatobi. This island brought about: early migrants of Buton in Maluku, skilful sailors, and ulamas, who were hard-working people. This study finds the relationships between the environment, history and culture of Binongko people in Wakatobi area."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
UI-WACANA 17:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tangkudung, Auderey Gamaliel Dotulong
"Karakteristik Pulau Besar berbeda dengan Pulau Kecil yang terpisah dari Pulau Besar. Pulau kecil atau pulau-pulau kecil yang terisolasi memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan dalam sumber daya alam baik di darat maupun di laut sehingga pengelolaan pembangunannya perlu berbasiskan gugus pulau kecil. Fokus penelitian ini adalah tentang pengelolaan pariwisata berkelanjutan di Gugus Pulau Kecil: Studi kasus di Kepulauan Wangi-wangi, salah satu kawasan terumbu karang Taman Nasional Laut Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengkaji faktor-faktor yang menyebabkan tidak berkelanjutannya kegiatan pariwisata bahari di Kepulauan Wangi-wangi Wakatobi. Studi ini juga ingin menemukan model pengelolaan pariwisata bahari berkelanjutan yang khas Wakatobi. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu kualitatif. Teknik mengumpulkan data adalah observasi, survei, wawancara mendalam dan diskusi kelompok terfokus (FGD) dengan pemangku kepentingan, dan analisis SWOT.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kegiatan pariwisata di Pulau Wangi-wangi Kabupaten Wakatobi belum dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip pariwisata bahari berkelanjutan. Ada 5 faktor negatif dan 5 faktor positif yang berpengaruh pada kegiatan pariwisata berkelanjutan di Pulau Wangi-wangi. Untuk mengantisipasi kondisi ini peneliti mengusulkan model pengelolaan pariwisata bahari berkelanjutan yang sesuai dengan karakteristik gugus pulau Wangi-wangi Wakatobi. Model tersebut adalah model yang berbasis kemitraan atau pengembangan usaha bersama di bidang pengelolaan kepariwisataan yang melibatkan Pemda, Lembaga Adat, Kelompok Masyarakat Lokal, dan Profesional.

Big islands have different characteristics from small islands which are separated from big islands. These isolated small islands are limited both in their natural resources on land and in the sea which require a specific development management: small island region development management. The focus of this research is on sustainable tourism management in small island region with Wangi - wangi islands as the case study. Wangi-wangi islands is a part of Wakatobi Marine National Park, South East Sulawesi. This study was conducted to identify factors that lead to unsustainable marine tourism activities in Wangi ? wangi islands.
The purpose of the study is to create a sustainable marine tourism management model appropriate for the condition found in Wakatobi. The research method is qualitative - descriptive. The data collection method used is observation, survey to the stakeholders, in-depth interviews with the stakeholders, forum group discussion (FGD), and SWOT analysis.
The results of the research shows that tourism activities in Wangi - wangi islands Wakatobi has not been carried out in accordance with the principles of sustainable marine tourism . There are five negative and five positive factors affecting the activities of sustainable tourism. To anticipate this condition, the research proposes a model of sustainable management of marine tourism that is appropriate for the characteristics found in Wangi - wangi islands in Wakatobi. The model is based on a model of partnership or joint venture development in the field of tourism management involving Local Government, Indigenous Institute, Local Community Groups and Professional.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nafila
"ABSTRAK
Menurut data dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), saat ini komunitas banyak muncul di perkotaan. Hal ini dapat dilihat dari munculnya beberapa komunitas dengan fokus yang berbeda-beda. Salah satu komunitas muncul adalah Komunitas Historia Indonesia (KHI) yang ada sejak tahun 2003.
Berdasarkan wawancara dengan Asep Kambali, Founder KHI, menyatakan bahwa saat ini KHI sedang mengalami masalah yaitu relawan yang tidak aktif dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini menunjukan bahwa kurang maksimalnya pengelolaan dari KHI terhadap para relawan. Penulisan karya akhir ini bertujuan untuk merancang serangkaian kegiatan yang dapat meningkatkan penghargaan dan kecintaan masyarakat, terutama para relawan, terhadap sejarah dan budaya Indonesia. Menurut data dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), saat ini komunitas banyak muncul di perkotaan. Hal ini dapat dilihat dari munculnya beberapa komunitas dengan fokus yang berbeda-beda. Salah satu komunitas muncul adalah Komunitas Historia Indonesia (KHI) yang ada sejak tahun 2003. Berdasarkan wawancara dengan Asep Kambali, Founder KHI, menyatakan bahwa saat ini KHI sedang mengalami masalah yaitu relawan yang tidak aktif dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini menunjukan bahwa kurang maksimalnya pengelolaan dari KHI terhadap para relawan.

Penulisan karya akhir ini bertujuan untuk merancang serangkaian kegiatan yang dapat meningkatkan penghargaan dan kecintaan masyarakat, terutama para relawan, terhadap sejarah dan budaya Indonesia.

ABSTRACT
According to the data from Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), now many communities are appearing in urban. It can be seen from the emergence of some communities have a different focus. One of the communities is Komunitas Historia Indonesia (KHI), which exixted sinced 2003. Based on interviews with Asep Kambali, Founder of KHI, that now KHI was having a problems about the volunteers are not active in recent months. This problem shows that management of KHI about the volunteers less maximal.
This final assignment aims to design a series of special event that can promote respect and affection of the people, especially the volunteers, to the history and culture of Indonesia."
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nooy-Palm, Hetty
The Haque: Martinus Nijhoff, 1979
572.792 NOO s I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abd. Rahman Hamid, 1982-
Yogyakarta: Ombak, 2011
305.598 47 ABD o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Puryanti
"This paper aims to show the dynamics of the Indonesian ? Malaysian border area in Sebatik Island, East Kalimantan, Indonesia. Take into account as a background is the territorial dispute between Indonesia and Malaysia over the Ligitan and Sipadan Islands which were awarded to Malaysia by the decision of the ICJ (International Court of Justice) in 2002, which was followed by the dispute over the Ambalat sea block in 2005. Sebatik Island is geographically very strategic since it faces the disputed areas. Therefore the concerns of the Indonesian state with regard to the island pertain to issues of nation-state sovereignty and territorial security, which she tries to safeguard through intensive campaigns. Research conducted in Sebatik in 2009 showed how people willingly reinforced the state by incorporating its programs, despite their ambiguous position as people in a border area, which support they used subsequently in negotiating with the state for their own local purpose."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hamid Algadri
Jakarta : UI-Press, 1991
959.8 HAM s (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wagner, Frits A.
New York: McGraw-Hill, 1959
R 709.92 WAG i
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Wedayani
"Tulisan ini membahas tentang proses tradisi kependetaan yang secara turun temurun di Griya Sanur Pejeng, fokusnya pada proses seorang calon sulinggih yang akan menjadi seorang pedanda dengan melalui proses akhir yaitu madiksa sebagai tanda telah resmi menjadi pedanda beserta material culture pendukungnya di griya, sebutan untuk rumah Pedanda. Data yang digunakan terkait dengan tradisi kependetaan yang secara turun temurun di Griya Sanur Pejeng yaitu arca-arca, prasasti, naskah kuno, relief, perangkat pemujaan dan busana kependetaan. Metode yang digunakan yaitu pengamatan data pustaka dan lapangan, dilanjutkan dengan pengolahan data yang dilakukan dengan mengidentifikasi informasi mengenai material culture yang berkaitan dengan life course seorang pedanda yang dimulai sejak masa kanak-kanak dengan mempertimbangkan unsur dasar life course yang terdapat di dalamnya yaitu transition atau transisi, yang mencakup perubahan peran dan status seseorang dari yang sebelumnya. Salah satu yang dipelajari di dalam ilmu arkeologi ialah arkeologi anak-anak, kemudian secara lebih luas lagi mengkategorikan usia kedalam analisis identitas sosial melalui konsep life course atau perjalanan hidup. Life course seorang pedanda tercermin dalam komitmennya terhadap pelayanan kepada masyarakat dan pencarian keselarasan dengan Tuhan, karena seorang pedanda memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan spiritualitas, memelihara tradisi, sebagai perantara Tuhan dan pemimpin spiritual dalam masyarakat Hindu.

This paper discusses the hereditary process of the priesthood tradition in Griya Sanur Pejeng, focusing on the journey of a prospective sulinggih who will become a pedanda. The culmination of this process is marked by madiksa as an official sign of becoming a pedanda, along with its supporting material culture in Griya, referred to as the Pedanda’s residence. The data used is related to the hereditary priesthood tradition in Griya Sanur Pejeng, including scluptures, inscriptions, ancient manuscripts, reliefs, worship devices, and priestly attire. The method employed involves observing data from literature and the field, followed by data processing that includes identifying information about the material culture associated with the life course of a pedanda. This life course begins in childhood, in roles and status from the previous stage. One aspect studied in archaeological science is the archaeology of children, which is then broadly categorized into the analysis of social identities through the concept of life course or life journey. The life course of a pedanda is reflected in their commitment to serving the community and seeking harmony with God. This is because a pedanda plays a crucial role in maintaining the balance of spirituality, preserving traditions, and serving as an intermediary between God and spiritual leaders in the Hindu Community."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono
"ABSTRAK
Pulau Kera awalnya sebagai pulau yang tidak berpenghuni, kemudian pada tahun 1911 datang orang Bajo yang terkenal sebagai pelaut. Walaupun dalam keterbatasan mulai dari akses air bersih, listrik, pendidikan, pelayanan kantor pemerintah yang belum diperoleh, tidak mampu menggoyahkan masyarakat untuk tetap bertahan di pulau ini. Orang Baju menetap dan bertahan karena keindahan pantai dan kekayaan lautnya. Mereka sebagian besar bermatapencaharian sebagai nelayan dengan kehidupan sosial yang sederhana. Kedekatan emosional masyarakat Bajo dengan sumberdaya laut memunculkan tradisi mamia kadialo. Tradisi mamia kadialo berupa pengelompokan orang ketika ikut melaut jangka waktu tertentu dan perahu yang digunakan. Ada tiga kelompok tradisi, yaitu palilibu, bapongka, dan sasakai. Hal ini merupakan perilaku yang positif yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya laut untuk tetap hidup harmonis menjaga kelestarian lingkungan."
Denpasar: Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, 2017
902 JPSNT 24:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>