Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59321 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Paid
"ABSTRACT
Telah dilakukan pemeliharaan instalasi listrik dengan menggunakan teknik thermography inframerah untuk mendukung kegiatan pemeliharaan dan perawatan fasilitas sarana dukung Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (IEBE). Metode yang digunakan adalah dengan teknik panas (hot-spot) yang terindikasi terjadi kerusakan/ over heat. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui kondisi listrik akibat penuaan yang dapat mengakibatkan kerusakan atau over heat dan melakukan tindakan perbaikan. Hasil pemeriksaan instalasi listrik fasilitas sarana dukung IEBE telah ditemukan kerusakan pada kabel power MCCB pompa sekunder 8 dan kontraktor CDT.5, setelah dilakukan perbaikan pada MCCB pompa sekunder 8 kabel fasa T yang semula fasa T=55,1-103 C, menjadi 41,7-45,7 C, sedangkan untuk kontraktor CDT.5 yang sebelum perbaikan dengan temperatur 27,4-88,1 C setelah dilakukan perbaikan didapatkan temperatur pada kontraktor = 23,6 - 40,5 C. Dengan demikian setelah dilakukan perbaikan sistem yang mengalami kerusakan dapat bekerja kembali pada temperatur normal"
Tangerang: Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), 2017
621 PIN :18 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nazmi Thaher
"Bangunan atau fasilitas yang telah dibangun, dalam operasionalnya memerlukan pemeliharaan (maintenance) yang terencana dengan baik, agar kondisinya tetap terjaga dan laik pakai. Terkait dengan keselamatan penerbangan dan persaingan bisnis Bandar Udara yang semakin tajam, maka program kegiatan pemeliharaan terhadap fasilitas perlu perhatian yang sungguh-sungguh agar misi perusahaan bisa tercapai.
Keberhasilan melaksanakan pemeliharaan fasilitas, sangat terkait dengan pola dan jenis kontrak yang dipakai. Penelitian ini dilakukan 2 (dua) bagian atau tahap dengan responden karyawan PT AP II. Tahap I untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel-variabel yang diteliti pada penanganan kegiatan pemeliharaan dengan kontrak tahunan terhadap fasilitas (peralatan dan bangunan) ditinjau dari aspek kinerja biaya. Dan pada tahap II dilakukan untuk mengetahui pandangan responden terhadap bentuk kontrak lainnya sebagai alternatif dalam menangani kegiatan pemeliharaan yaitu kontrak multi years dan performance based contract.
Data penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan, dianalisis dengan program SPSS 10.0. Didapatkan hasil bahwa variabel-variabel pada penanganan kegiatan pemeliharaan dengan kontrak tahunan (tahap I), yang memberikan konstribusi dominan adalah tingkat kelengkapan isi dokumen kontrak, tingkat ketersediaan jumlah alat pelaksanaan pekerjaan, dan tingkat kualitas pengawasan pekerjaan. Sedangkan untuk kontrak multi years yang dominan adalah proses tender. Dan untuk performance based contract adalah kontraktor lebih profesional. Hubungan variabel penanganan kegiatan pemeliharaan dengan kontrak tahunan terhadap peningkatan kinerja biaya adalah regresi non-linier. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T9310
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Wibisono
"Untuk meraih kesuksesan di bidang manufaktur saat ini, kita membutuhkan suatu peralatan yang tepat, dan juga kita harus sangat memperhatikan bagaimana cara memeliharanya. Pemeliharaan merupakan kegiatan untuk memastikan bahwa suatu peralatan tetap melaksan~kan fungsinya sesuai dengan kinerja yang telah ditentukan oleh pamakai. Perencanaan pemeliharaan sangat diperlukan untuk memperoleh hasil yang optimal. Pemeliharaan meliputi perencanaan kegiatan, waktu dan pelaksanaan pemeliharaan.
RCM (Reliability-Centered Maintenance) merupakan suatu proses analisa yang digunakan untuk menentukan cara pemeliharaan yang diperlukan oleh suatu komponen dalam melakukan kegiatan operasinya. Proses analisa yang telah lama diterapkan dalam perawatan di dunia penerbangan ini, menekankan pada manajemen kegagalan fungsi berdasarkan penyebab dan konsekuensi kegagalan yang timbul.
Pada penelitian ini proses analisa RCM (Reliability-Centered Maintenance) diaplikasikan untuk mendapatkan suatu manajemen pemeliharaan sistem peralatan kompresor reciprocating yang efektif dimana pemeliharaan sistem peralatan kompresor reciprocating dilakukan berdasarkan kondisi komponennya dalam menunjang kegiatan operasi. Pada sistem peralatan kompresor reciprocating selama ini diterapkan pemeliharaan terjadwal, yaitu dengan menganggap bahwa komponen memiliki umur tertentu sehingga komponen yang seharusnya tidak perlu diperbaiki atau diganti karena masih baik ikut diperbaiki. Dan pemeliharaan breakdown, yaitu dengan menganggap bahwa komponen akan selalu dalam keadaan baik sampai. komponen tersebut sama sekali tidak dapat lagi menjalankan fungsinya.

To succeed in manufacturing today, we must have the right equipment, and it must be superbly maintained. Maintenance is an activity to make certain equipment run their function according to the user expected performance. Maintenance scheduling is needed to reach the optimum result. The schedule includes activities schedule, time schedule, and schedule on people in charge for the maintenance activities.
RCM (Reliability Centred Maintenance) is an analysis process to decide the maintenance method that is needed by certain component on its operation activity. This analysis process which has been applied in aviation industry is emphasise on function failure management according to the cause and consequence of the failure that occur.
In this research, the RCM analysis process is being applied to obtain an effective reciprocating compressor maintenance management that is done to the reciprocating compressor equipment system component according to its condition to support operation activities. What is applied to the recent reciprocating compressor is schedule maintenance I overhaul maintenance and break down maintenance I run to failure. For schedule maintenance mean that all components considered having some age that maintenance is also done to the good condition component. And break down maintenance mean that all components considered always in good condition until their fail to do their function or the other mean is no maintenance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T41220
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monika Sunarlim
"Mesin adalah saiah satu fasilitas yang sangat menunjang keberhasilan jalannya produksi. Kualitas mesin akan menentukan pula kuaritas produk yang dihasilkan. Pemeliharaan adalah cara untuk mencapai kondisi mesin tetap dalam keadaan optimal.
PT Schering Indonesia selaku industri farmasi temyata masih menerapkan sistem Breakdown Maintenance (BM) dalam manajemen pemeliharaannya. Untuk memperbaiki kinerjanya, maka dipenukan adanya perubahan sistem manajemen pemeliharaan dari sistem BM menjadi sistem Preventive Maintenance (PM) dengan dibentuknya suatu program pemeliharaan yang teratur.
Untuk menunjang pelaksanaan PM ini. maka dipenukan juga dukungan dari operator berupa pelaksanaan Autonomous Maintenance dan adanya penyesuaian program pemeliharaan dengan jadwal produksi agar tidak terjadi bentrok. Keseluruhan kegiatan ini berarti meliputi satu sistem pemeliharaan terkini, yartu Total Productive Maintenance (TPM)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vika Fariza
"ABSTRACT
Pemeliharaan mesin memiliki peranan penting untuk menjaga mesin selalu berada dalam kondisi baik. Buruknya penjadwalan pemeliharaan mesin dapat berdampak pada kegagalan mesin dan hal ini akan membuat proses produksi terhenti. Jika ini terus berlanjut, kerugian karena mesin yang berhenti bekerja dapat menjadi perhatian besar bagi perusahaan. Penelitian ini dilakukan di PT. XYZ yang merupakan perusahaan yang memproduksi dan mengekspor pintu kayu. Biaya pemeliharaan mesin yang tinggi yaitu sekitar 66 dari total biaya overhead membuat perusahaan harus mencari solusi untuk mengurangi biaya tersebut. Tujuan dari penelitian yaitu berfokus pada penghitungan keandalan komponen-komponen kritis mesin untuk menentukan interval pemeliharaan yang tepat. Semakin andal sebuah mesin semakin kecil kemungkinannya untuk rusak. Konsep analisis keandalan menggunakan metode statistik dalam menghitung probabilitas keandalan komponen-komponen kritis dari waktu ke waktu. Data yang digunakan adalah data Time Between Failure TBF dan Time To Repair TTR dari data historis mesin tahun 2015-2017. Hasil menunjukkan terdapat 6 komponen kritis yaitu bearing motor, bearing shaft, piston press, linear bearing, adjuster, dan joint couple dengan interval pemeliharaan menggunakan tingkat reliabilitas 0.9 berturut-turut yaitu 20 hari, 6 hari, 15 hari, 20 hari, 56 hari, dan 21 hari.

ABSTRACT
Maintenance has an important role to keep the machine always in good condition. The poor scheduling of machine maintenance can have an impact on engine failure and this will make the production process stalled. If this continues, losses due to machines that stop working can be a big concern to the company. This research was conducted at PT. XYZ which is a company that produce and export wooden door. High machine maintenance cost, which is about 66 of the total overhead cost, makes the company should find a solution to reduce the cost. The purpose of the study is to focus on calculating the reliability of critical components of the machine to determine the appropriate maintenance interval. The more reliable a machine the less likely it is to break down. The concept of reliability analysis uses statistical methods in calculating the probability of reliability of the critical components over time. The data used are Time Between Failure TBF and Time To Repair TTR data from machine 39 s historical data of 2015 2017. The results show that there are 6 critical components bearing motor, bearing shaft, piston press, linear bearing, adjuster, and joint couple with maintenance interval using reliability level 0.9 consecutive i.e. 20 days, 6 days, 15 days, 20 days, 56 days, and 21 days. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Gunawan
"Saat ini, banyak perusahaan yang memandang pemeliharaan sebagai fungsi terakhir yang dapat dikontrol dimana mereka mempunyai pe|uang untuk menurunkan biaya produksi. Karena itu. banyak prusahaan saat ini berusaha menerapkan strategi dan taktik pemeliharaan seperti TPM (Totai Productive Maintenance), RCM (Reliability Centered Maintenance), Predictive Maintenance dan CMMS (Computerized Maintenance Management System) untuk menekan biaya pemeliharaan.
Jika strategi dan taktik yang disebutkan di atas ingin diterapkan secara sukses, maka pemeliharaan tidak dapat dipandang sebagai sebuah sumber biaya yang sederhana tetapi harus dilihat sebagai sebuah investasi.
Dalam perkembangannya saat ini, CMMS Iebih berkembang dan banyak diminati oieh perusahaan dibandingkan strategi dan taktik yang lain. Maka pada skripsi ini penuiis berusaha untuk membuat sebuah Sistem |nfom'|asi Manajemen Pemeliharaan yang merupakan sebuah CMMS untuk perusahaan dengan skaia menengah ke bawah.
Sebuah CMMS adalah sebuah program perangkat Iunak komputer yang dikembangkan untuk membantu dalam perancanaan, manajemen dan prosedur administritif yang dibutuhkan untuk menciptakan fasilitas pemeliharaan yang efektif. CMMS juga berarti sebuah cara untuk membagi informasi secara efektif diantara pekerja dan manajemen, dan bagian pemeliharaan dan bagian operasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Andreas Arthur
"Pemeliharaan adalah suatu bagian yang tidak dapat dilewatkan pada proses manufiaktur dan juga merupakan dasar dari keseluruhan aktivitas produksi. Mesin-mesin produksi yang modern dan canggih pun tak akan mampu bertahan lama dalam melakukan proses produksi tanpa adanya kegiatan pemeliharaan yang baik. Pemeliharaan yang tidak memadai menyebabkan kerusakan pada peralatan atau mesin-mesin. Ada suatu trend untuk menghasilkan produk dengan nilai lebih dan level tertinggi dari kualitas produk. Trend ini juga mengakibatkan kebutuhan akan kualitas produksinya meningkat, dimana harus diperhatikan kualitas yang dihasilkan pada produk terbadap setiap proses produksi dan terhadap peralatannya itu sendiri sehingga sangat penting menghubungkan inspeksi pada setiap proses. Yang pada kelanjutannya adalah untuk mendapatkan zero defoct (cacat nihil). Pemeliharaan Kualitas Mandiri adalah sistem pemeliharaan yang sesuai dengan trend tersebut, karena bertujuan untuk mendeteksi dan mengarahkan berbagai permasalahan pada pembersihan harian dan pemeriksaan awal oleh operator. Sistem ini dapat diterapkan dengan lebih baik lagi jika dikembangkan dengan menerapkan suatu manajemen yang memperhatikan bubungan antara mesin, kualitas dan manusianya. Dalam membuat sistem pemelibaraan ini hal yang pertama dilakukan adalah melakukan observasi dilapangan. Setelah itu dilakakan studi literatur yang kemudian dicoba untuk menerapkannya. Dalam penerapannya diawali dengan pengambilan data.

Maintenance is an indispensable part of manufacturing and is the most basic of all production activities. Even the most modem and advanced machines cannot stay longer in doing the production process without giving any maintenance. Inappropriate maintenance cause the damage of the machines and tools. There is a trend toward products with higher added Value, and higher levels of product quality. This trend together with the recent increase in the sophistication of quality requirement, has made it essential that quality be build in to products through the production process, and the equipment itself. The aim is to get zero defect. Autonomous Quality Maintenance is available to this trend, because Quality­ oriented autonomous maintenance is a way of detecting and correcting such problem through daily cleaning and inspection initiated by the workers. This maintenance system can be applied with a good management system which pay attention to the relation of Machine, Quality and People. In order to form this maintenance system, the first thing should do is observation in the filed. After that, do the literature study and try to apply. In trying to apply, first step is taking the data of defect product, machine component that build the defect and others data which the maintenance system needed. Next step is to analyze the data and take the conclusion. This maintenance system will be fit in Indonesia because this system pays attention too the culture which will be adopted. And it will raise the competitiveness industry product in Indonesia to other country."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kania
"Kegiatan pemeliharaan di dalam penelitian ini diartikan secara umum yaitu suatu kegiatan untuk perbaikan fasilitas umum agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui lebih jauh mengenai pelaksanaan pemeliharaan jalan di Kota Tangerang dengan melalui :
1. Pengamatan kondisi jalan di Kota Tangerang pada umumnya.
2. Mempelajari strategi pemeliharaan jalan di Kota Tangerang, mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaannya.
3. Menganalisis manajemen pemeliharaan jalan di Kota Tangerang berdasarkan persepsi pengguna jalan.
Metodologi yang dipergunakan adalah analisis deskriptif, dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai sesuatu obyek yang diteliti. Kemudian pendekatan analisis gap dipergunakan untuk memperoleh keputusan yang tepat berdasarkan ketentuan yang berlaku, selain itu dipergunakan pula analisis diagram kartesius untuk mengetahui letak atribut yang menyangkut pemeliharaan jalan berdasarkan skor penelitian yang dihasilkan dari nilai rata-rata jawaban responden terhadap kuesioner yang disebarkan. Untuk perolehan data dilakukan penelitian kepustakaan dan lapangan (wawancara dengan pihak yang terlibat dalam obyek penelitian).
Dengan melihat kondisi jalan, jumlah dan jenis kendaraan yang ada, dapat disimpulkan, untuk manajemen pemeliharaan jalan yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang, sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Namun demikian di dalam pelaksanaannya para pengguna jalan masih menganggap kinerja DPU Tangerang masih kurang. Hal, ini disebabkan karena kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalam pelaksanaan pemeliharaan jalan, yaitu : a) sarana/prasarana pemeliharaan jalan, b) keahlian dan pengalaman petugas, c) kerjasama dan tanggungjawab petugas, d)pengawasan pimpinan pada saat pelaksanaan kegiatan, dan e)waktu pelaksanaa yang tidak tepat.
Dari keadaan tersebut dapat diajukan beberapa saran untuk pelaksanaan kegiatan pemeliharaan jalan di Kota Tangerang, yaitu : a) dengan dana terbatas, diupayakan prioritas pelaksanaan kegiatan, b) meningkatkan keahlian dan kerjasama petugas, c) meningkatkan pengawasan yang dilakukan pimpinan, dan d) dilakukan klasifikasi dan pendataan terhadap kegiatan pemeliharaan jalan, sehingga dapat diketahui dengan tepat daerah mana yang memerlukan pemeliharaan, perbaikan atau peningkatan jalan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sri Sudono V.R.
"ABSTRAK
Dewasa ini perlumbuhan rumah saki! mengalami perkembangan yang sauga! pesal. Terlebih lagi selelah benruk badan hukum perseroan lerbalas diUinkan untuk mendirikan rumah sakil. Rumah Sakit ?9{? sebagai safah salu rumah sakit swasra yang menghadapj. persaingan, berupaya menjaga dan meningkalkan mum pelayanan, dianlarmqya adalah dengan lersediaqya peralalan pemnymzg kegiatan yang diburuhkan da/am drmia kesehatan.
[bunk in: d¢er1ukan lenaga-rcrmga crhli yang dapat memelihara dan menangani peralaran fersebut agar berada dalam kondisi yang siap pakai.
Peralaran rersebur cmtara Iain EKG Mo/:Nor dengan 7}~eadmill, Servo Ventilator, Peralatan Diaihermi, lnkubalor dan lain-fain. Peralalan medis lersebut memerlukan man: kegialan pemelihaman yang ierencarza, karena pez-aIa1an tersebut sangal vital dalam memuyang kcgiarcm penyembuhan a? rumah sakit.
Dalam penelitian ini penulis memfokuslcan pada pembebanan tenaga kerja Ieknisi RS bagian pemeliharacm peralarcm medis, dimana data pemeiiharaan peralalan medis diperoleh dari do/rumemasi kegiaran pemeliharaarz yang ada, buku panduan penggunaan ala! dan hasif wawancara dengan pihak rgrkaii. Iiguan penelirian ini adalah untuk mengeralrui jumlah pckezja pada bagian pemeliharaan peralatan medis.
Data yang diperoIeh dianalisa dengan menggzmakan Microsoft Project 4.0.
Hasil analisa memperlihatkan alolrasf sumber daya mmmsia pada bagian pemeliharaan yang ada sudah mencukrqni, yairu kebuluhan jumlah tenaga kerja pada bagian pemeliharaan pera/alan medis adalah 2 (dna) orang pekezja.
Untuk lebih memaksimalkan efekriviras pekerjaan, pihak RS bagian pemeliharaau dapat mengalokasilran fenaga kega bagicm pemeliharaan peralarafn medis ke dalam pemeiiharcran peralaran non medis.
Alokasi snmber daya mcvmsia dengan asumsi pekejaan pemeliharaan pencegahan dan beberapa pemeliharaan lrecil laimyfa dapa! dilalmkan oleh Ieknisi pemeliharaan RS bagian pemeliharaan peralaran medis masih memungkinkan dna orarrg tenaga kerja, dimana ejékrivims pekeyaan tertinggi reqadi pada rahmz 1996, yailu 73%. Asumsi ini juga menuryukkan tidak adanya pembebanan yang berlebihanjika digunakan chra orang pekerja.

"
1996
S36656
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>