Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87413 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amiruddin
"Pendidikan pada dasarnya berbasis sosial budaya berupa kegiatan pembelajaran yang didasarkan pada unsur-unsur budaya yang ada pada masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk menganalisis fungsi kalosara dalam masyarakat Tolaki, (2) untuk mendeskripsikan fungsi kalosara sebagai media etnope- dagogik dalam pengembangan karakter bangsa. Metode penelitian digunakan etnografi dengan pendekatan fenomenologis. Data dikumpulkan melalui studi pustaka, pengamatan, dan wawancara. Hasil analisis menunjukkan bahwa kalosara merupakan sumber dari segala adat-istiadat Orang Tolaki. Kalosara sebagai adat pokok dapat digolongkan ke dalam 5 cabang, yaitu: (1) sara wonua, yaitu adat pokok dalam pemerintahan; (2) sara mbedulu, yaitu adat pokok dalam hubungan kekeluargaan dan persatuan pada umumnya; (3) sara mbeombu, yaitu adat pokok dalam aktivitas agama dan kepercayaan; (4) sara mandarahia, yaitu adat pokok dalam pekerjaan yang berhubungan dengan keahlian dan keterampilan; dan (5) sara mondau, mombopaho, mombakani, melambu, dumahu, meoti-oti, yaitu adat pokok dalam berladang, berkebun, beternak, berburu, dan menangkap ikan. Ada empat fungsi kalosara, yaitu: (1) ide, (2) focus dan pengintegrasian unsur-unsur kebudyaan, (3) pedoman hidup, serta (4) pemersatu. Fungsi kalosara sebagai media etnopedagogik merupakan praktek pendidikan berbasis kearifan lokal dalam berbagai ranah seperti pengobatan, seni bela diri, lingkungan hidup, pertanian, ekonomi, pemerintahan, dan sistem penanggalan. Melalui media kalosara, maka pengetahuan, nilai, dan keterampilan berbasis sosial budaya Tolaki dapat tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat sebagai pengembangan karakter bangsa."
Lengkap +
Denpasar: Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar, 2017
300 MUDRA 32:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Al-Maghraby, Abdul Hakim
Cairo: Supreme Council for Islam Affairs , [t.th.]
297.65 ALI i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmud
"Tesis ini membahas tradisi lisan mowindahako suku Tolaki di Sulawesi Tenggara. Dengan menggunakan pendekatan "formula" yang dikemukakan oleh Albert. B Lord. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan melakukan observasi, wawancara, dan analisis teks. Hasil penelitian tradisi lisan mowindahako memperlihatkan adanya pola pewarisan yang dilakukan berdasarkan keturunan langsung dan pola pewarisan yang bukan keturunan langsung. Dalam penelitian ini pula ditemukan formula satu kata, formula setengah baris maupun satu baris. Formula yang dominan muncul adalah formula satu baris dan satu kata, sedangkan formula setengah baris jarang pemunculannya.

This thesis discussed the Tolaki tribe?s oral tradition mowindahako in Southeast Sulawesi using ?formula? approached by Albert B. Lord. The qualitative method was applied in order to find the passing-on pattern of Tolaki's and texts analyzes were conducted. The results showed that the passing-on pattern was conducted based on lineage and non-lineage. Moreover, it is found that "formulas" in mowindahako included one-word, half-line, and one-line formula. The most appeared formulas are the one-word and the one-line formula, while the half-line formula rarely appeared.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T29227
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sihombing, Rocky Ramly Andarjuangsyah
"ABSTRAK
Kebiasaan merokok dimulai pada umur belasan (Baum dkk,
1985; Sarafino, 1990; Kaplan dkk, 1993). Menurut perkiraan WHO sepertiga
perokok di dunia adalah remaja dan 800 juta diantaranya berada di negara
berkembang (Kompas, 19 juni 1998). Seffrin (dalam Sweeting, 1990)
mengatakan bahwa masalah pendidikan kesehatan dewasa ini yang paling
berkaitan dengan nilai adalah masalah merokok.
Havighurst (dalam Rice, 1990) mengatakan bahwa salah satu tugas
perkembangan remaja adalah memperoleh kumpulan nilai dan suatu
sistem etika sebagai pedoman dan pandangan hidup dalam tindakan-
tindakannya. Dalam hubungannya dengan konsep nilai, banyak ahli
(psikolog, sosiolog, antropolog) yang berpendapat bahwa nilai
mempunyai arti yang sangat penting dibandingkan dengan konsep-
konsep yang lain. Para ahli itu memandang nilai sebagai kriteria yang
digunakan manusia untuk menyeleksi dan membenarkan tindakan.
Selain itu untuk mengevaluasi orang (termasuk self) dan kejadian-kejadian
(Rokeach; Williams; Kluckhon, dalam Schwartz, 1992). Oleh karena itu
penelitian mengenai nilai ini menjadi sangat penting untuk mengetahui
nilai yang berperan dalam tingkahlaku seseorang untuk merokok atau
tidak merokok.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan nilai
antara remaja perokok dan bukan perokok. Teori nilai yang digunakan
adalah teori nilai Schwartz. Schwartz mempostulasikan nilai ke dalam
struktur nilai yang sirkular. Struktur nilai ini terbentuk dari 56 nilai
tunggal. Ke-56 nilai tunggal itu terbagi dalam sepuluh tipe nilai., yaitu
power, achievement, hedonism, stimulation, universalism, benevolence, tradition,
conformity dan security. Struktur terbagi lagi dalam dua dimensi yang
saling berlawanan, yaitu pertama dimensi Oppenness to Change berlawanan
dengan dimensi Conservative dan kedua dimensi Self-Transendence
berlawanan dengan dimensi Self-Enhancement.
Subyek penelitian adalah remaja berusia 15-18 tahun dan tinggal di
Jakarta. Jumlah responden sebanyak 96 orang, subyek pria 55 orang
sedangkan subyek wanita 41 orang. Bardasarkan aktivitas merokok dan tidak merokok, jumlah pria perokok sebanyak 33 orang sedangkan wanita
perokok sebanyak 21 orang. Jumlah pria bukan perokok sebanyak 22
orang dan wanita bukan perokok sebanyak 20 orang. Secara keseluruhan
jumlah perokok adalah 54 orang dan bukan perokok sebanyak 42 orang.
Data diperoleh dengan membagikan kuesioner secara insidental lalu
diolah dengan mengunakan t-test untuk melihat perbedaan dua
kelompok.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan remaja perokok dan bukan
perokok terdapat pada tipe nilai hedonism. Remaja perokok lebih
mementingkan tipe nilai itu dibandingkan remaja bukan perokok.
Dalam diskusi, hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori nilai
Schwartz, dan penelitian tentang remaja serta teori merokok yang
dikaitkan dengan nilai.
Saran yang dapat diajukan untuk penelitian berikutnya adalah selain
menggunakan kuesioner gunakan juga wawancara untuk memperkaya
hasil, memperbanyak sampel, mengkaitkan nilai dengan variabel lainnya,
seperti konsep diri, sikap. Selain itu perlu diteliti nilai tunggal mana yang
menjadi bagian tipe nilai tertentu yang khas Indonesia."
Lengkap +
1999
S2555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuryadin
"Penelitian ini mengenai perubahan pelaksanaan dalam tradisi bercocok tanam padi di ladang masyarakat Tolaki secara tradisional yakni, monda?u. Tradisi lisan monda'u sebagai salah satu bentuk tradisi lisan dan sastra lisan yang belum memiliki dokumentasi secara tertulis. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah 'Bagaimana tradisi ritual monda?u masih menjalankan fungsinya, ketika mantra tidak lagi dilibatkan dalam masyarakat Tolaki'. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan perubahan fungsi dan makna yang terkandung dalam mantra monda'u pada proses pelaksanaan bercocok tanam padi ladang masyarakat Tolaki secara umum. Manfaat dari penelitian ini adalah memberi sumbangsi kepada generasi muda saat ini agar mereka lebih banyak mengetahui tentang betapa pentingnya mempertahankan suatu budaya dan tradisi yang sudah sejak dulu di lakukan oleh nenek moyang kita. Serta memberi sumbangsi pemikiran kepada pemerintah daerah khususnya di lingkup Departemen pendidikan dan kebudayaan. Dalam rangka pengembangan sastra lisan khususnya tentang tradisi lisan yang berada di Konawe yang mulai punah, penulis menggunakan metode etnografi, agar penulis dapat mengungkapkan tradisi lisan yang berada di masyarakat lokal Konawe yang berhubungan dengan perubahan fungsi mantra tradisi monda'u, perubahan pelaksanaan ritual, dan perubahan pewarisan mantra monda?u dengan menggunakan katakata atau tulis. Kemudian dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa konsep dan teori sebagai pendukung dalam tulisan ini, adapun konsep dan teorinya adalah: ritual, tradisi lisan, perubahan, pewarisan, dan formula.

This study regarding the implementation of changes in the tradition of rice farming communities in fields traditionally Tolaki ie, monda'u. Monda'u oral tradition as a form of oral traditions and oral literature that do not have written documentation. The problem addressed in this study is "How monda'u ritual tradition is still carrying out its functions, when the spell is no longer involved in the community Tolaki??. This study aims to reveal the changes in the function and meaning contained in monda'u spell on the implementation process of farming rice fields Tolaki society in general. The benefit of this study is to provide contributions to today's young generation so that they are more knowledgeable about the importance of maintaining a culture and tradition that has always been done by our ancestors. And giving thought to the local government contributions especially in the scope of the Ministry of education and culture. In order to develop oral literature, especially of the oral tradition that was in Konawe which became extinct, the author uses ethnographic methods, so that the author can express oral tradition that was in the local community Konawe associated with changes in the function of tradition monda'u spells, rituals change, and changes in inheritance monda'u spells using words or writing. Later in this study the author uses some of the concepts and theories as a supporter in this paper, while the concepts and theories are: rituals, oral traditions, changes, inheritance, and formulas.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T41389
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Iwan Rompo Banne
"Penelitian ini mengungkapkan tentang bagaimana upaya mewujudkan citra yang baru dari Orang Tolaki di Sulawesi Tenggara. Otonomi Daerah sebagai suatu kebijakan pemerintah telah menjadi momentum bagi Orang Tolaki untuk menampilkan identitasnya yang baru. Usaha menampilkan citra baru yang dipelopori oleh para kelompok elite Tolaki ini terutama bertujuan untuk mengangkat posisi Orang Tolaki yang dianggap maijinal baik dari segi politik, ekonomi maupun pendidikan.
Manipulasi ide - ide kebudayaan kemudian dilakukan oleh elite melalui lembaga lembaga yang beratribut Tolaki, seperti Lembaga Adat Sarano Tolaki, Forum Komunikasi Generasi Muda Tolaki dan Tamalaki disesuaikan dengan kepentingan elite tersebut baik di bidang Politik, Ekonomi, Seni maupun dalam isu-isu peningkatan SDM. Penelitian yang sesuai dengan tradisi antropologi menggunakan metode kualitatif ini banyak bersentuhan dengan Practice dari Bourdieu. yaitu bahwa aktor memproduksi, mereproduksi dan memanipulasi simbol - simbol kebudayaan sesuai dengan kepentingannya di arena kontestasi. Elite - elite Tolaki juga melakukan reproduksi dau reinterpretasi simbol - simbol kebudayaan Tolaki agar dapat sesuai dengan tuntutan kehidupan (kepentingan).
Otonomi Daerah sebagai suatu kebijakan politik memberikan keberanian bagi elite Tolaki yang berada di pemerintahan untuk mengangkat kembali kebudayaan dan jatidiri Orang Tolaki dengan memberlakukan aturan - aturan yang akan menguntungkan bagi kernajuan kebudayaan Tolaki.
Tesis ini menggambarkan bagimana aktor - aktor menggunakan isu - isu Ketolakian untuk menjadikan tujuan - tujuan kelompok, faksi dan kubunya dianggap sebagai tujuan Orang Tolaki secara kolektif. Ketika suatu isu dianggap merugikan eksistensinya rnaka elite akan melakukan produksi wacana bahwa isu tersebut merupakan ancaman bagi eksistensi Orang Tolaki di arena tertentu, politik misalnya.
Tulisan ini juga menggambarkan hubungan antara aktor yang terlibat, dimana kelanjutan hubungan tersebut sangat tergantung pada kualitas hubungan antara aktor dalam mengusung tujuan - tujuan yang sama. Isu Kebudayaan yang mengemas agenda politik Iokal dan bagaimana aktor menggunakan isu kebudayaan untuk kepentingan eksistensialismenya menjadi tema utama tesis."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi maslah dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan peran LPMD sebagai Lembaga yang berfungsi untuk memberdayakan masyarakat di pedesaan. Sejauh mana LPMD bisa memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian ynag menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Dalam hal ini peneliti berusaha memberikan gambaran peran LPMD yang berpengaruh terhadap adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Meerada Saryati Aryani
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui proses pendampingan Guswil DKI dalam upaya pemberdayaan masyarakat melalui kredit mikro, serta mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendukung yang dihadapi oleh Guswil DKI dalam proses pendampingan tersebut. Fenomena ini diambil karena persentase masyarakat miskin semakin bertambah dan salah satu usaha yang telah dilaksanakan oleh masyarakat miskin untuk keluar dari belitan kemiskinan adalah keterlibatannya dalam dunia kerja. Menurut sebagian besar masyarakat menyebutkan kredit sebagai prioritas kebutuhan, karena selama ini masyarakat miskin selalu mengalami diskriminasi dalam hal kredit, dan Guswil DKI sudah menjawab permasalahan ini dengan memberikan kredit mikro dengan model pendampingan.
Penelitian untuk melihat proses pendampingan ini merupakan penelitian deskriptif, dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan studi dokumentasi, pengamatan langsung dan wawancara mendalam terhadap informan yang dipilih secara purposive. Sasaran yang diteliti adalah kelompok AI Alam dan Dahlia yang berlokasi di Cilincing serta kelompok Mugi Sukses yang berlokasi di Manggarai. Seluruh penelitian membutuhkan waktu selama 7 bulan.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dalam memberikan pendampingan, Guswil DKI berpedoman pada tahapan kegiatan yang telah ditetapkan oleh Bina Swadaya yaitu kegiatan penumbuhan kelompok, kegiatan penguatan kelompok dan terakhir mengakses kelompok dengan lembaga keuangan mikro.
Dalam tahap penumbuhan kelompok menunjukkan kegiatan pendamping mulai dari sosialisasi kegiatan pendampingan terhadap lembaga pemerintah, lembaga non pemerintah, masyarakat dan kelompok-kelompok yang ada di wilayah tersebut. Sehingga pendamping memperoleh data jumlah masyarakat yang akan menjadi sasaran penumbuhan kelompok. Berdasarkan data tersebut, pendamping melakukan sosialisasi kembali terhadap masyarakat melalui pertemuan-pertemuan sehingga calon anggota kelompok tertarik untuk membentuk kelompok yang akan memperoleh pendampingan dari Guswil DKI.
Setelah kelompok terbentuk, pendamping memberikan penguatan kepada kelompok, berpedoman pada 5 Bidang Hasil Pokok yang telah ditetapkan oleh Dina Swadaya yaitu meliputi bidang keorganisasiannya, administrasi, permodalan, usaha produktif dan bidang jaringan. Dan berdasarkan hasil penelitian, pendamping sudah dapat melaksanakan peran dan ketrampilannya namun masih belum menyeluruh.
Dan proses pendampingan yang terakhir namun bukan kegiatan terminasi adalah kegiatan mengakses kelompok dengan lembaga keuangan mikro. Berdasarkan hasil penelitian, Guswil DKl akan mengakses kelompok yang dinilai sudah masuk klasifikasi B atau A, hanya dengan Bina Masyarakat Mandiri (BMM). Pada tahap ini pendamping masih melakukan pendampingan terhadap kelompok-kelompok, namun frekuensi kehadirannya sudah berkurang. Sehingga terlihat bahwa sebenarnya kelompok masih belum dapat mandiri seutuhnya karena masih ada ketergantungan terhadap pendamping.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan, bahwa dalam melaksanakan kegiatan pendampingan ada beberapa kendala-kendala yang berasal dari dalam diri si pendamping seperti keterbatasan tenaga dan waktu, keterbatasan pengetahuan tentang masyarakat serta tidak adanya terminasi yang ditetapkan oleh Bina Swadaya. Selain itu, ada juga kendala yang berasal dari luar diri pendamping seperti anggota kelompok yang tidak rutin hadir dalam pertemuan, anggota tidak tepat waktu memberikan angsuran dan aparat pemerintah yang kurang mendukung. Namun pendampinganpun dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar karena didukung oleh ketrampilan- ketrampilan pendamping berkomunikasi dengan orang lain sehingga pendamping memperoleh dukungan sepenuhnya, serta kemauan dan pendamping untuk selalu mau belajar guna menambah wawasan dan pengetahuannya. Selain itu, faktor kesediaan dari anggota kelompok untuk mau bekerja sama dengan pendamping, jaringan kerjasama yang sudah terbentuk, dukungan dari keluarga dan masyarakat serta turunnya kredit yang tepat waktu merupakan dukungan dari luar yang juga memegang peranan penting dalam pelakanaan pendampingan.
Berdasarkan temuan lapangan ini, maka direkomendasikan kepada Guswil DKI dan Bina Swadaya untuk meningkatkan kualitas pendampingan dengan melakukan evaluasi tidak hanya dan aspek ekonominya saja melainkan juga dari aspek sosial dari masyarakat. Hal ini penting, karena cukup sulit membedakan pendampingan untuk pemberdayaan dengan pendampingan untuk pemperdayaan. Pemberdayaan akan menghasilkan masyarakat yang mandiri, dan mampu berkembang sesuai dengan daya kreatif dan kebijakannya, sedangkan pemperdayaan akan menghasilkan masyarakat yang tidak mandiri, tergantung nasibnya pada orang lain."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>