Ditemukan 27811 dokumen yang sesuai dengan query
Ansharuddin
"
ABSTRACTSistem DC servo sering dijumpai di berbagai aplikasi seperti alat-alat mesin, radar, tape recorder, instrument-instrumen pencatat, dan industri-industri automasi. Servo power amplifier merupakan alat yang dirancang untuk menghasilkan suatu tegangan beban yang substansial, arus beban yang cukup. Alat ini dipakai untuk memberikan tegangan kepada motor DC. Rangkaian ini terdiri dari empat buah transistor daya Q5 dan Q6, Q105 dan Q106 sebagai pemberi daya ke beban, yang dihubungkan secara pushpull. Servo amplifier ini memiliki faktor penguatan tegangan sebesar masingmasing dua kali untuk penguat inverting dan penguat non inverting sedangkan penguat yang dihubungkan dalam konfigurasi push-pull adalah empat kali tegangan masukan. Lebat band frekuensi ditentukan oleh R dan C yang berfungsi sebagai penentu frekuensi tinggi dan penentu frekuensi rendah.
Besarnya arus keluaran maksimum dengan beban resistansi 20 O adalah 2 Ampere, dan cukup untuk dapat mengendalikan motor DC yang berdaya kecil dan menengah Daya output yang dihasilkan cukup untuk mengendalikan motor DC dengan daya kecil dan menengah, yaitu sekitar 80 Watt."
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2017
338 PLMD 20:1 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Graf, Rudolf F.
Boston: Newnes, 1997
621.381 GRA a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"Buku yang berjudul "Amplifier handbook" ini merupakan sebuah buku panduan mengenai amplifier. "
New York: McGraw-Hill, 1966
R 621.381502 AMP
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Abdur Rohman Harits Martawireja
"Telah diimplementasikan sistem elektronika berupa rangkaian osilator tipe colpitts untuk melihat karakteristik resonator kristal serta pengaruh perubahan nilai setiap komponen penyusun rangkaian osilator tipe colpitts pada perubahan frekuensi osilasi. data eksperimen yang didapatkan adalah pengaruh variasi tiap komponen osilator terhadap perubahan frekuensi dan tegangannya, serta pengaruh perubahan temperatur pada kristal terhadap frekuensi keluaran. Hasil dari karakteristik kristal yang dicoba dalam sistem ini bermanfaat sebagai sensor temperatur dengan jangkauan 10 - 50°C.
An Electronic system has been implemented in the form of colpitts oscillator to see the characteristics of the crystal resonator and the effect of changes value of each component in colpitts oscillator circuit changed the frequency of oscillation. experimental data show the effect of variation of each component of the oscillator to change frequency and voltage, and also the effect of temperature changes on the crystal frequency output. the characteristics of the tested crystals obtained this system as a temperature sensor in the range of 10-50°C."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S45902
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fandi Akhmad
"Telah dilakukan penelitian untuk mengukur nilai tegangan induksi yang dihasilkan oleh koil pick-up yang berada dalam pengaruh medan magnet homogen. Sumber medan magnet homogen yang digunakan berasal dari kumparan Helmholtz dengan 210 lilitan pada masing-masing kumparannya, dan dengan jari-jari efektif 14.5 cm. Variasi medan magnet didapat dengan memberikan Variasi arus, dan dari pengukuran didapatkan bahwa kumparan Helmholtz tersebut mempunyai medan magnet homogen sepanjang 6 cm di tengah-tengah kedua kumparannya. Koil pick-up yang digunakan adalah koil dengan 850 lilitan dengan panjang 3 cm dan diameter 0.9 cm. Tegangan induksi yang dihasilkan ini diukur dengan menggunakan program lock-in amplifier yang telah dirancang secara digital menggunakan DAQ Card (Data Acquisition) tipe USB 9215A dengan bahasa pemrograman LabVIEW 8.5.
Dari pengukuran dihasilkan data perubahan tegangan induksi koil pick-up sebelum dan sesudah diberikan sampel magnetik pada inti koil yang menunjukkan bahwa tegangan induksi setelah memakai sampel lebih besar dibanding dengan tanpa memakai sampel. Ini diakibatkan oleh efek magnetisasi dari bahan yang digunakan. Didapatkan hasil perhitungan suseptibilitas magnet sebesar 2.3 yang nilainya jauh dibandingkan literatur yang nilainya mencapai ribuan. Ini mungkin dikarenakan pengukuran yang dilakukan terjadi pada daerah diatas kurva histerisis dari sampel yang digunakan.
The research had been done to measure the value of induction voltage generated by the pick-up coil under the influence of uniform magnetic field. Uniform magnetic field source created by Helmholtz coils with 210 windings on each coil, and the effective radius of 5.14 cm. Variation of the magnetic field is obtained by giving the current variation, and from measurement obtained that Helmholtz coil have a uniform magnetic field with 6 cm length in the middle both its coils. Pick-up coil was used with a 850 coil windings with a length of 3 cm and a diameter of 0.9 cm. The resulting induced voltage is measured using lock-in amplifier programs that have been digitally designed using a DAQ Card (Data Acquisition) USB type 9215A with the programming language LabVIEW 8.5.From measurement produced data of induction voltage changed from pick-up before and after the given magnetic sample at the core of coil which shows that the induction voltage after applying samples is larger compared Without sample. This is caused by the effects of magnetization of the materials used. Magnetic susceptibility is obtained by calculating with value of 2.3 in comparison with a value of literature in the thousands. This may be due to measurements carried out occurred in the area above the hysteresis curve ofthe sample used."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29460
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Helmi Indra Rizkiana Putra
"Telah dilakukan penelitian untuk merancang lock-in ampIifier secara digital menggunakan DAQ Card (Data Acquisition) tipe USB 9215A dengan bahasa pemrograman LabVIEW 8.5. Lock-in ampIifier ini digunakan sebagai instrumen pengukuran sinyal kecil yang tertutupi oleh noise yang jauh lebih besar dibandingkan sinyal yang akan diukur.Pengujian yang dilakukan adalah dengan ineinvariasikan tegangan input dengan berbagai frekuensi. Variasi frekuensi yang dapat diukur adalah hingga 50kHz. Pengujian yang kedua adalah dengan memvariasikan tegangan input dan dijumlahkan dengan sinyal noise dari noise generator hingga perbandingan sinyal input dengan sinyal noisenya adalah 1:200. Pengujian ketiga dengan menukur tegangan induksi pick up coil dalam pengaruh medan helmholtz.
Digitally lock in amplifier has been designed using DAQ Card type USB 9125A based on LabView 8.5. This lock in amplifier is then applied to measure small signall that covered noise signall much larger than input signal. Testing is done by varying the input voltage with various frequencies. Frequency variation that can be measured is up to 50kHz. The second test is to vary the input voltage and summed with the noise from the noise signal generator until the ratio of input signal with the signal noise is 1:200. The third test by measuring the voltage induction coil pickup in the Helmholtz field effect."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29381
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Ha, Tri T.
New York: John Wiley & Sons, 1981
621.381 325 HA s (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Martono
"
ABSTRAKLM1205 buatan National Semiconductor merupakan sistem penguat video frekuensi tinggi yang dirancang untuk digunakan pada aplikasi monitor RGB resolusi tinggi. Sistem penguat video ini terdiri dari liga penguat video dengan rangkaian-rangkaian kontrol, di mana cara kerja dan hubungan ketiga penguat video dengan rangkaian-rangkaian kontrol lainnya adalah identik untuk ketiga channel (red, green, blue).
Tugas akhir ini membahas cara kerja sistem penguat video LM1205 serta pengaruh penggantian pasangan transistor bipolar (NPN dan PNP) internal secara seragam terhadap karakteristik DC-nya. Pengaruh penggantian transistor diselidiki dengan membandingkan hasil simulasi menggunakan program PSPICE dengan karakteristik DC sistem penguat video pada databook.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39716
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Heddy Erizal
"Saat ini perkembangan teknologi Wireless Power Transfer (WPT) atau transmisi daya nirkabel semakin meningkat dengan pesat. Penelitian dalam peningkatan efisiensi WPT pun semakin beragam, baik di sisi transmitter maupun di sisi receiver nya. Pada tugas akhir ini, penelitian untuk meningkatkan efisiensi WPT dilakukan di sisi transmitter yaitu pada bagian Power Amplifier (PA). Penambahan terminasi harmonik ketiga pada sisi output PA kelas E konvensional secara efektif mampu menurunkan nilai arus yang mengalir dari drain ke source, sehingga total konsumsi daya rangkaian menjadi lebih rendah. Di sisi lain, modifikasi yang diusulkan mampu meningkatkan power gain secara signifikan sehingga diperoleh peningkatan Power Added Efficiency (PAE). Hasil simulasi desain PA kelas-E dengan terminasi harmonik ketiga pada frekuensi 6,78 MHz menggunakan perangkat lunak Advanced Design Sistem 2020, mampu meningkatkan efisiensi hingga 3,5% dibandingkan PA kelas-E konvensional dan power gain yang dihasilkan bernilai lebih dari 30 dB. Karena keterbatasan alat pengukuran, hasil desain PA pada PCB hanya menghasilkan power output sebesar -3.02 dBm, serta power gain sebesar -27 dB. Perbaikan dan optimasi desain dilakukan untuk memperoleh kondisi optimum desain PA yaitu menggunakan mode bias transistor kelas B pada tegangan VGS 8 volt, dan tegangan VDD sebesar 35 volt. Dengan kondisi tersebut, PA yang diusulkan memiliki nilai power gain sebesar 31.848 dB dan nilai PAE sebesar 26.116%.
Nowadays, the development of Wireless Power Transfer (WPT) technology or wireless power transmission is increasing rapidly. Research on improving the efficiency of WPT is also increasingly diverse, both on the transmitter and the receiver side. In this final project, the research to improve WPT efficiency is carried out at the transmitter side, i.e., the Power Amplifier (PA). The addition of a third harmonic termination on the output side of the conventional class E PA effectively reduces the drain to the source, so that the total power consumption is decreased. On the other hand, the proposed modification boosts the power gain so that the Power Added Efficiency (PAE) increases simultaneously. The simulation of class-E PA with third harmonic termination at a frequency of 6.78 MHz increases the PAE by 3.5% compared to conventional E-class PA and the power gain increase by 6.23 dB. Due to the limitations of measurement tools, the PA design on the PCB only produces an output power of -3.02 dBm and a power gain of -27 dB. Design improvement and optimization are carried out to obtain the optimum conditions for the PA design by using class B transistor bias mode at VGS of 8 V and VDD of 35 V. Under these conditions, the proposed PA has a power gain of 31,848 dB and a PAE of 26,116%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Wisnu Dewantara
"Sistem penghilang bising merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk menghilangkan frekuensi tertentu atau membalikan fasa pada suatu sistem tata suara. Dalam sistem tersebut terdapat mikrofon untuk mengambil kebisingan yang dihasilkan dari generator Power System Simulator PSS , Rangkaian pembalik fasa untuk menghilangkan frekuensi atau membalikan fasa, amplifier untuk menguatkan sinyal hasil pembalik fasa dan mengeluarkan hasil suara yang dihasilkan melalui speaker. Pada rangkaian amplifier digunakan dalam sistem penghilang bising untuk memperkuat sinyal pembalik agar frekuensi yang mengganggu dapat hilang atau saling terinterferensi. Dalam skripsi ini, dibuat amplifier dengan kelas AB yang memiliki linearitas lebih baik dibanding kelas-kelas amplifier yang ada sehingga sinyal yang dikirimkan dapat dikuatkan 100 kali seperti sinyal masukannya dan juga memberikan sinyal gelombang 180o lebih. Hasil spektrum respon frekuensi amplifier yang cenderung datar pada rentang frekuensi 65 Hz 16 Hz dapat mencakup frekuensi dominan yang mengganggu pada frekuensi 300 Hz dan 5500 Hz. Pengujian implementasi perangkat penghilang bising pada Laboratorium Sistem Tenaga Listrik mengalami penurunan tingkat tekanan suara SPL di beberapa titik uji dengan rata-rata -1,75 dB.
Noise cancelling system is a system used for eliminate frequencies or reverse phase. Such system among others The microphone used to pick up the sound generator power system simulation PSS , the phase inverting circuit remove frequency, amplifier to amplify inverted phase signal and the output is speaker. In amplifier circuits are used in noise cancelling systems to amplify the inverting signals so that disturbing frequencies can be lost or interfere with each other. In this thesis, amplifier made with class AB which has a better linearity than the existing class of amplifier class so that the signal can be boosted 100 times as its input signal and also gives more 180o wave signal. The results of frequency respons at 65 Hz 16 Hz can include dominant frequencies in frequencies of 300 Hz and 5500 Hz. Implementation test noise cancelling device on Electric Power System Laboratory has decreased sound pressure level SPL in various points with an average of 1.75 dB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69791
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library