Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145138 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Sulistyowati Irianto
"Perempuan di antara berbagai pilihan hukum studi mengenai strategi perempuan Batak Toba untuk mendapatkan akses kepada harta waris melalui proses penyelesaian sengketa""
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005
305.459 8 SUL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Bertha P.
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1981
499.2 PAR b (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Sophar
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia , 2015
398.207 SIM f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Robert
Jakarta: Pusat Bahasa, 2004
499.224 62 ROB s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Tobing, Philip Order
"Buku ini adalah disertasi Philip Oder Lumban Tobing di Rijksuniversiteit-Utrecht, mengenai struktur kepercayaan Toba-Batak mengenai Tuhan."
Amsterdam: Jacob van Campen, 1956
BKL.0208-CH 9
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Izhatullaili
"ABSTRAK
Adanya interferensi bahasa ibu menyebabkan tuturan bahasa Indonesia memiliki intonasi yang beragam. Karena itu, penelitian ini bertujuan menemukan intonasi Bahasa Indonesia yang dihasilkan penutur Batak Toba yang berada di lingkungan masyarakat berbahasa Batak Toba BTM dan penutur Batak Toba di lingkungan masyarakat berbahasa Indonesia BTJ . Penelitian fonetik eksperimental dengan pendekatan IPO digunakan untuk menganalisis data tuturan bahasa Indonesia yang dihasilkan penutur BTM dan BTJ. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat penyimpangan intonasi Bahasa Indonesia yang dihasilkan penutur BTM dan BTJ dari karakteristik Intonasi Bahasa Indonesia. Berdasarkan analisis aspek akustik, penutur BTM memiliki karakteristik akustik lebih mirip dengan karakteristik bahasa Batak Toba saat menuturkan kalimat deklaratif. Dalam tuturan interogatif, penutur BTJ memiliki karakteristik intonasi lebih mirip dengan karakteristik kalimat interogatif bahasa Batak Toba. Dalam hal durasi tuturan, saat menuturkan kalimat deklaratif, penutur BTM menghasilkan durasi yang konsisten lebih besar daripada durasi penutur BTJ dan BI. Karena itu, penutur BTM berbicara dengan tempo yang lebih lambat dibandingkan penutur BTJ dan BI dalam menuturkan kalimat deklaratif. Dalam hal kalimat interogatif, penutur Batak Toba baik BTM maupun BTJ, menghasilkan durasi yang konsisten lebih kecil daripada durasi penutur BI. Karena itu, penutur Batak Toba berbicara dengan tempo yang lebih cepat dibandingkan penutur Bahasa Indonesia saat menuturkan kalimat interogatif

ABSTRACT
The presence of language interference leads to an overwhelming intonation of Indonesian language. Therefore, this thesis is aimed at finding Indonesian intonation produced by Batak Toba speakers in the environment of the Toba Batak community BTM and Batak Toba speakers in the Indonesian language community BTJ . Experimental Phonetic research with IPO approach is used to analyze Indonesian intonation produced by BTM and BTJ speakers. The results of this study indicate that there are deviation of Indonesian intonation pattern produced by BTM and BTJ speakers from Indonesian Intonation characteristic. Based on the acoustic aspect analysis in declarative sentencence, BTM speakers have acoustic characteristics more similar to the characteristics of Toba Batak. In interrogative sentence, BTJ speakers have intonation characteristics more similar to the interrogative sentence characteristics of Toba Batak. Based on the duration of declarative sentences, BTM speakers have the higher duration than the duration of BTJ and BI speakers. Therefore, BTM speakers speak faster than BTJ and BI speakers in declarative sentence. In interrogative sentences, Batak Toba speakers BTM and BTJ have the smaller duration than BI speakers rsquo . Therefore, Toba Batak speakers BTM and BTJ speak faster than BI speakers in the interrogative sentence. Keywords declarative, interrogative, intonation, Toba Batak speaker"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T51055
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Sitor, 1923-2014
Jakarta : Grafindo Mukti, 1993
959.8 SIT g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Larasati
"Skripsi ini membahas mengenai alasan perempuan tidak dianggap sebagai ahli waris dalam masyarakat adat Batak Toba serta hak perempuan terhadap harta kekayaan ayahnya. Pembahasan dilakukan melalui studi literatur, pengamatan di lapangan, serta wawancara. Penelitian ini dilakukan dengan cara pendekatan normatif, meliputi penelitian terhadap pengertian dan ketentuan hukum baik tertulis maupun tidak tertulis, serta pendekatan empiris untuk memperoleh fakta mengenai perilaku subyek hukum terkait dengan permasalahan yang dibahas. Kesimpulan atas permasalahan tersebut adalah perempuan tidak dianggap sebagai ahli waris karena pada dasarnya, kehidupan perempuan merupakan tanggung jawab dari laki-laki baik ayah maupun saudara laki-lakinya , perempuan juga sudah tidak akan menjadi anggota kerabat dari klan ayahnya ketika ia menikah sehingga tidak ada hubungan hukum, dan masyarakat adat Batak Toba menghindari adanya tindakan pengalihan harta apabila terjadi pemberian warisan kepada perempuan. Perempuan juga memiliki hak untuk menikmati kekayaan ayahnya, yang dapat diperoleh dengan melalui pemberian dari pewaris ataupun pemberian dari saudara laki-lakinya. Walaupun Negara, melalui putusan Mahkamah Agung tahun 1961, telah memutuskan bahwa perempuan adalah ahli waris yang sama kedudukannya dengan laki-laki, tidak semua masyarakat Batak Toba mengakui kedudukan perempuan sebagai ahli waris, terutama bagi keluarga Batak Toba yang masih bertempat tinggal di Desa Sibuntuon, dan tidak ada keseragaman pemahaman akan hak perempuan terhadap harta kekayaan orangtuanya yang diakibatkan tidak tertulisnya hukum waris adat Batak Toba. Dalam hal ini para tokoh Adat yang menekuni hukum adat Batak Toba dapat turut andil dalam memberikan pengertian terkait dengan proses waris-mewaris dalam masyarakat Batak Toba.

This thesis talks about the reasons why Batak women are not regarded as a legal heir in Batak Toba's custom and also their rights on their father's properties. The discussion is held through thorough literature study, field observatory and interviews. The research in this discussion is done through a normative approach, including research through legal understanding and provisions, whether it is written or not, as well as an empirical approach to obtaining facts about the behavior of legal subjects related to the issues discussed. The research has come to a conclusion that woman in Batak Toba's custom is not considered as a legal heir because they are considered as a responsibility of men whether it is their father or their relatives and women in Batak Toba's customs are no longer considered as a true relatives of their father's family clan as soon as they are married, which leave them with no legal relationship with their father. Although they are not considered as a legal heir, Batak Toba women also have the rights to enjoy their father's riches, which they can gained from the heir or gifts from their brothers. Although Indonesia's Law through the Supreme Court's decision of 1961 has ruled out that women are in the same position of heirs to men, not all Batak Toba community especially those in Sibuntuon Village consider women as heirs. There is also no uniform understanding of women's rights to their parents' property due to the unwritten law of the inheritance of Batak Toba. In this case, those who are considered as indigenous leaders in the community who pursue the customary law of Batak Toba can contribute in providing understanding about the inheritance process of Batak Toba community.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S69188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>