Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"The development of tourism has wider implications within the economies of developing nations compared to within developed nations. Many nations classified as developing countries by the United Nations also happen to be heavily reliant on their tourism. These developing nations tend to have underdeveloped information systems infrastructure, with many people still living mostly without stable internet access or with very low internet literacy rates.In accordance with UN Sustainable Development Goals (SDGs) number 8, which focuses on economic growth, in particular the subgoal ‘sustainable tourism’, as well as SDG number 9, which focuses on building resilient infrastructure, the aim of this application is to increase the welfare of those living in developing nations, promoting economic growth within the key sector of tourism as well as encouraging local and government development of infrastructure by increasing the value of publicly available resources such as tourism destinations.

---

Perkembangan pariwisata memiliki implikasi yang lebih luas dalam perekonomian negara berkembang dibandingkan dengan negara maju. Banyak negara yang diklasifikasikan sebagai negara berkembang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa juga sangat bergantung pada pariwisata mereka. Negara-negara berkembang ini cenderung memiliki infrastruktur sistem informasi yang kurang berkembang, dengan banyak orang yang masih hidup tanpa akses internet yang stabil atau dengan tingkat melek internet yang sangat rendah. Sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB nomor 8, yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi, khususnya sub-tujuan 'pariwisata berkelanjutan', serta SDG nomor 9, yang berfokus pada pembangunan infrastruktur yang tangguh, tujuan dari aplikasi ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di negara-negara berkembang, mendorong pertumbuhan ekonomi dalam sektor utama pariwisata serta mendorong pembangunan infrastruktur lokal dan pemerintah dengan meningkatkan nilai sumber daya yang tersedia untuk umum seperti destinasi pariwisata."

"Salah satu usaha Tan Malaka dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah penghapusan logika mistika melalui materialisme, dialektika, dan logika. Baginya akar segala kesulitan memperjuangkan kemerdekaan terletak pada logika mistika yang masih dominan di Indonesia zaman itu. Oleh kerena itu, pertama-tama logika mistika perlu dilawan dengan sains yang dalamarti tertentu tergolong kedalam aliran materialisme. degan metode empirisnya, sains menunjukan ciri khasny dalam mencari kebenaran. akan tetapi, saons ternyata dibatasi dari dalam dirinya sendiri ( alat penelitian) dan dari luar dirinya ( masyarakat, ekonomi, atau politik."

"Indonesia memiliki potensi besar dalam pariwisata dengan obyek yang tersebar di seluruh nusantara. selain pengeluaran dari wisman, aktivitas pariwisata yang dilaksanakan oleh wisatawan nusantara (wisnus) juga memutar ekonomi daerah. Untuk itu, pemerintah daerah (Pemda) perlu ambil inisiatif mengajak pemangku kepentingan swasta dan masyarakat untuk turut serta mengembangkannya. Suatu destinasi wisata berorientasi global atau di lingkup daerah dapat dikatakan siap dikunjungi wisman atau wisnus apabila lokasi wisata tersebut sudah siap dari aspek infrastruktur dan fasilitas dasar ke dan di lokasi seperti jalan, air bersih, listrik, jaringan komunikasi; sumber daya manusia (SDM) di sekitar destinasi wisata siap menerima kedatangan wisatawan; dan destinasi wisata selain menyajikan daya tarik utamanya juga memiliki atraksi dan produk yang khas. kesiapan tersebut merupakan syarat keharusan agar destinasi wisata dapat secara berkelanjutan menjadi objek wisata favorit atau unggul yang selalu dikunjungi"