Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143631 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Lestari
"ABSTRAK
In this last decade, a closed cooperation of rural development Saemaul Undong between South Korea and Vietnam has been formed. Saemaul Undong is a success model of South Koreas rural development. Along with it, question related to the possibility of adopting Saemaul Undong by developing countries arises. With this regard, this research attempts to explain the reasons why this cooperation has been formed. By using concept
of cooperation, this research tries to observe the existence of goals and benefits in Saemaul Undong cooperation between South Korea and Vietnam. Result of this research affirmed that goals and benefits spurred Saemaul Undong cooperation between both parties. South Korea aimed to internationalized its Saemaul Undong, while Vietnam aimed to attain the success of rural development. In this context, South Korea
was able to provide funding, experience, and knowledge in mobilizing rural peoples participation, while Vietnam was able to justify the possibility of adopting SU by developing countries. Finally, this research showed that cooperation can not be separated from goals and benefits of parties."
Depok: Departemen Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
320 UI-GLOBAL 18:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aviasti Anwar
"ABSTRAK
Permasalahan utama di masyarakat yang menjadi mitra kegiatan pengabdian adalah tidak termanfaatkanya potensi dan sumber daya lokal dari sisi keterampilan wirausaha, maupun dana untuk membangun kegiatan produktif yang meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Tujuan utama kegiatan PKM yang diusulkan adalah pemanfaatan lahan kurang produktif melalui pengembangan wirausaha bagi masyarakat lokal sebagai mitra untuk meningkatkan nilai tambah perekonomian keluarga. Adapun luaran kegiatan sebagai berikut: 1) Pemanfaatan lahan tidak produktif melalui wirausahasereh wangi di desa Cimungkal, 2) Meningkatkan keterampilan wirausaha masyarakat dalam pemberdayaan lahan, 3) Terbentuknya kelompok usaha untuk mengelola wirausaha minyak sereh wangi. Metode PKM yang diterapkan untuk mencapai target luaran adalah 1) Analisis situasi; 2) identifikasi permasalahan utama; 3) Studi literatur; 4) Identifikasi solusi yang ditawarkan kepada mitra; 5) Penyusunan rencana dan jadwal pelaksanaan kegiatan; 6) Pelatihan teknik dan budidaya: penanaman sereh wangi, teknik penyulingan minyak sereh wangi, pengelolaan administrasi keuangan, dan pemasaran; 7) Pembentukan kelompok usaha bersama untuk pengelolaan dan penyulingan minyak sereh wangi, pendampingan usaha bersama, merintis pembentukan koperasi, monitoring kegiatan usaha bersama dan merumuskan tindakan pengembangan wirausaha sereh wangi. "
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
600 ETHOS 5:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Fiorennita
"ASBTRAK
Penelitian ini membahas mengenai pengembangan pemikiran kebudayaan oleh Ajip Rosidi yang terekam dalam majalah Budaya Jaya (1968-1979). Majalah Budaya Jaya yang lahir pada Juni 1968 adalah hasil kerjasama Gubernur Jakarta dan para budayawan yang kehadirannya berusaha menciptakan iklim sehat bagi kehidupan kebudayaan di Indonesia melalui dunia pers (majalah). Para budayawan penggagas kelahiran majalah Budaya Jaya akhirnya menjadi dewan redaksi, dengan redaktur utamanya adalah Ajip Rosidi. Penelitian ini merupakan karya sejarah dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari tahap heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Peranan Ajip Rosidi dalam Budaya Jaya bukan hanya sebagai penggagas saja, tetapi ia juga banyak berperan dalam perjalanan Budaya Jaya, ia dengan tekun terus menuangkan pemikirannya guna menghidupkan kebudayaan seperti pengembangan kebudayaan Indonesia, terutama kebudayaan tradisional yang sering menjadi perhatiannya. Upaya Ajip ini tentu memberikan pengaruh yang dapat dilihat perkembangannya yang terekam dalam Budaya Jaya.

ABSTRACT
This research discusses the development of cultural thought by Ajip Rosidi recorded in Budaya Jaya magazine (1968-1979). Budaya Jaya magazine was born in June 1968, is the result of the collaboration between the Governor of Jakarta with the humanist who support it to create healthy development for cultural life in Indonesia through the world of the press (magazine). The humanist was the initiator of Budaya Jaya magazine birth eventually became editorial, with the main editor, Ajip Rosidi. This research is historical work using historical method and approach, such as heuristic, critics, interpretation, and historiography. Ajip Rosidis role in Budaya Jaya was not only an initiator, but he also played many roles in the journey of Budaya Jaya, he diligently continued to express his thought in order to revive the culture, especially the traditional culture which was often his concern. Ajips effort certainly provided influence that can be seen in its development recorded in Budaya Jaya."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hidayati Djoeffan
"ABSTRAK
Dalam laporan tahunan Rektor UNISBA, tahun akademik 2014/2015, disampaikan pada HUT ke-57 dari UNISBA, p. 48. Salah satu program UNISBA yang diusulkan pada tahun 2015 adalah pemetaan kebutuhan masyarakat terhadap keberadaan UNISBA, terutama masyarakat sekitar UNISBA. UNISBA sebagai salah satu universitas Islam adalah selayaknya prihatin dengan daerah sekitarnya yang telah mendukung kehidupan universitas dan telah dikenal sebagai desa siswa yang memiliki nuansa tersendiri, masalah dan potensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Aspirasi masyarakat Kelurahan Taman Sari pada keberadaan UNISBA dengan fokus pada isu-isu lingkungan yang meliputi 3 RW berbatasan langsung dengan UNISBA, yaitu RW 13 dan RW studi 14. Penelitian ini adalah studi tahun pertama yang didanai oleh LPPM UNISBA. Dengan menggunakan Survey Lapangan dan metode partisipatif, ditemukan bahwa ada berbagai potensi dan masalah termasuk degradasi fungsional, lingkungan dan visual serta aspirasi masyarakat. Degradasi fungsional digambarkan oleh pengerasan aturan sempadan sungai. Degradasi lingkungan ditemukan dalam kualitas buruk air, udara lembab, kepadatan tinggi, dan ruang publik yang buruk, dan kurangnya vegetasi dan tanah basah, serta genangan air membuat mengenakan kondisi bangunan. Degradasi visual dilihat dari pemandangan yang tidak membuat nyaman, bau, dan kusam. Berdasarkan masalah dan identifikasi potensi serta aspirasi masyarakat dapat disimpulkan beberapa berbagai strategi penelitian dan program untuk layanan masyarakat dalam jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek yang dapat ditindaklanjuti oleh LPPM Unisba yang dapat melibatkan beberapa fakultas di Unisba."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cazadira Fediva Tamzil
"ABSTRACT
The global civil society is often regarded as a progressive moral force that provides advocacy and
protection of marginalized groups in the global political arena. Nevertheless, departing from the belief that civil society has great power and influence over global dynamics, it sees that the legitimacy claims they articulate and articulated by academics are essential to be evaluated, especially with regard to their representation and accountability groups and individual beneficiaries. This paper concludes that the claims of legitimacy of civil society are less justifiable, both normatively and empirically. From the normative point of view, claims for civil society representation are problematic because they are often less ethical and thus have a counterproductive effect on the benefit of beneficiaries. In addition, they are more accountable to donors and the sustainability of related institutions than the interests of beneficiaries. From the empirical point of view, the legitimacy of civil society is also questionable because it is now emerging discourses from their own beneficiaries who oppose the actions of representatives and the lack of accountability demonstrated by International Non-Governmental Organizations over Beneficiaries. This paper concludes with a recommendation to the International NGOs to put the Beneficiaries interests as top priority and stop projecting beneficiaries as passive, mute, and without political agency."
Depok: Departemen Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
320 UI-GLOBAL 18:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Syelin Pratika Sanindita
"Penelitian ini membahas mengenai hubungan diplomasi antara Korea Selatan dan Vietnam pasca Perang Vietnam dengan pendekatan histografis. Jejak masa lalu hingga sekarang menunjukkan bahwa relasi antara kedua negara terlihat baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bentuk interaksi dan kerja sama bahkan sejak zaman dinasti. Namun dibalik hubungan baik antara Korea Selatan dan Vietnam terdapat masa lalu yang kelam, yaitu kejahatan perang di masa Perang Vietnam. Bagi sebagian warga Vietnam, masa lalu yang kelam ini menghantui hubungan baik yang terjalin di antara kedua negara. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti melihat hubungan diplomasi antara Korea Selatan dan Vietnam penting untuk dikaji. Oleh karena itu, penelitian ini memfokuskan pembahasan penelitian pada pengaruh masa kelam di masa Perang Vietnam kepada kondisi hubungan diplomasi kedua negara. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh masa lalu yang kelam pada masa Perang Vietnam dengan hubungan diplomasi Korea Selatan dengan Vietnam pasca Perang Vietnam. Peneliti menggunakan metode deskriptif-analisis dengan sumber data media daring yang dapat dipertanggungjawabkan seperti Hankyoreh, The New York Times, dan CNN untuk menganalisis pertanyaan penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa kejahatan perang pada masa Perang Vietnam sama sekali tidak berpengaruh pada hubungan diplomasi antara Korea Selatan dan Vietnam. Hal ini peneliti maknai bahwa perbuatan pihak Korea Selatan dalam Perang Vietnam tidak secara general dianggap sebagai sebuah kejahatan perang. Adapun keberadaan pihak yang mempermasalahkan masa lalu yang kelam tersebut dapat peneliti maknai bahwa masa lalu (sejarah) tidak dapat dihilangkan. Dalam hal ini, peneliti juga dapat mengatakan bahwa kebutuhan mutualisme antarnegara yang menjalin hubungan diplomatik lebih utama dibandingkan dengan permasalahan kejahatan perang yang telah dilakukan oleh salah satu pihak.

This research discussed the diplomatic relations between South Korea and Vietnam post Vietnam War with a histographic approach. The traces of history showed that the two countries have a good relationship even before they have established a diplomatic relation. This can be seen from many forms of interaction and cooperation even since the dynastic period. However, behind the good relations between South Korea and Vietnam lies a dark past, namely war crimes during the Vietnam War. For some people, even more to Vietnamese, this dark past haunt the good relations that exist between the two countries. In this regard, the researcher sees diplomatic relations between South Korea and Vietnam as an important subject to study. Therefore, this study focuses on the influence of the dark period during the Vietnam War on the conditions of diplomatic relations between the two countries. The purpose of this study is to analyze the influence of the dark past during the Vietnam War with the diplomatic relations between South Korea and Vietnam after the Vietnam War. The researcher used a descriptive-analysis method with reliable online media data sources such as Hankyoreh, The New York Times, and CNN to analyze the research questions. The analysis shows that war crimes during the Vietnam War had absolutely no effect on diplomatic relations between South Korea and Vietnam. The researcher interprets the result as the actions of the South Korean side in the Vietnam War were not generally considered as a war crime. As for a few parties who are questioning the dark past, it can be interpreted that the past (history) cannot be erased. In this case, the researcher can also say that the need for mutualism between countries that establish diplomatic relations is more important than the problem of war crimes that have been committed by either party."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lorentius Oky Pratama
"Penelitian ini mencoba memaparkan aksi gerakan Kaum Sangha di Vietnam yang memicu aksi protes dan penggulingan pemerintahan Presiden Ngo Dinh Diem dari kekuasaan. Paparan dimulai dengan menjelaskan pengaruh gagasan pembaharuan Buddhisme dari berbagai negara Buddha terutama China terhadap gerakan Kaum Sangha di Vietnam. Peran Kaum Sangha yang terutama adalah memberikan pencerahan agama kepada setiap orang di manapun berada. Namun pada masa pemerintahan Presiden Ngo Dinh Diem, kebebasan untuk beribadah tidak diberikan kepada penganut Buddha, hanya Katolik yang mendapat tempat utama. Pada akhirnya penelitian ini mengungkapkan tiga hal. Pertama, Presiden Ngo Dinh Diem tidak memberikan kebebasan beragama kepada penganut Buddha. Kedua, aksi bakar diri Thich Quang Duc pada tahun 1963 memunculkan dukungan dari masyarakat dunia, untuk memaksa Amerika Serikat berlaku keras kepada Ngo Dinh Diem. Ketiga, ketidakpuasan Kaum Sangha terhadap pemerintahan menjadi dasar legitimasi aksi kudeta menggulingkan Ngo Dinh Diem dari kekuasaan.

This research tries to explain the Sangha’s movement in Vietnam which triggered protest action and down falling Ngo Dinh Diem’s authority as a president. The description begins with an explanation about the effect of Chinese centered Buddhism revival idea on Sangha’s movement. The Sangha’s main role was giving religious enlightenment to everyone. Unfortunately, religious liberty wasn’t given to the Buddhist because of the only priority given to the Catholics. Ultimately the research reveals of three things. First, Ngo Dinh Diem as a president didn’t give freedom worship to the Buddhist. Then, self immolation done by Thich Quang Duc in 1963 had created world supports to have USA determine a harder attitude toward Ngo Dinh Diem. And the last, Sangha’s discontentment toward government became legitimation of coup d’état on overthrowing Ngo Dinh Diem’s power."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S119
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Khilda Varrardeliawati Herlambang
"ABSTRAK
Dinamika hubungan Korea Selatan dan Jepang selama ini mengalami fluktuasi. Meskipun terdapat banyak faktor yang mendorong kerja sama seperti ancaman bersama, aliansi dan interdependensi ekonomi, namun hubungan Korea Selatan dan Jepang hingga saat ini tetap diwarnai konflik yang disebabkan oleh isu historis. Melalui kajian literatur dengan kronologi waktu, penulis menganalisis faktor pendorong baik kerja sama maupun konflik serta pola yang terjadi dalam hubungan Korea Selatan dan Jepang dalam rentang waktu 1965-2015. Kajian literatur ini terbagi menjadi tiga periode yaitu Periode Normalisasi 1965-2000 , Periode Kemerosostan 2001-2007 , dan Periode Relatif Stabil 2008-2015 . Berdasarkan hasil analisis kajian literatur, TKA ini berargumen bahwa interdependensi ekonomi merupakan faktor pendorong utama kerja sama dan isu historis merupakan faktor pendorong utama konflik. Penemuan ini diharapkan dapat membantu akademisi dan pembuat kebijakan memahami pola kerja sama dan konflik dalam hubungan Korea Selatan dan Jepang serta dijadikan rujukan untuk perbaikan hubungan kedua negara di masa depan.

ABSTRACT
The relations between South Korea and Japan has been fluctuating throughout the years. Although there are many factors that support cooperation such as common threats, alliances, and economic interdependence, the relations between South Korea and Japan until now are still marked by conflict caused by historical issues. Through a literature review with chronological mapping, this writing aims to analyze the factors driving both cooperation and conflict and the patterns that occurred in relations between South Korea and Japan in the period 1965 2015. This literature review is divided into three periods, Normalisation Period 1965 2000 , Downfall Period 2001 2007 , and Relatively Stable Period 2008 2015 . Based on the literature review, this final thesis argues that economic interdependence is a key driver of cooperation and historical issues are the key driver of conflict. The present findings might be useful for academics and policymakers to understand the pattern of cooperation and conflict in relations between South Korea and Japan and to serve as a reference for improving relations between the two countries in the future."
2017
TA-Pdf;
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Herrukmi Septa Rinawati
"ABSTRACT
Housing needs in major cities in Indonesia are increasing due to urbanization. The solution taken by the government is to provide rental housing (rusunawa). Low income families who initially live in slums need some adaption when moving into the rusunawa. The purpose of this research is to analyze the socio-demographic relationships of families, social capital and subjective well-being (SWB). Using quantitative method and household survey, this study was conducted by giving questionnaires and interview to 90 residents of 396 rusunawa units. The study use regression analysis. Thus, the result shows that social capital, the social network, and trust, determine the SWB. If SWB is an indicator of the process of adaption of a person or family in a new place, in this study, we concluded that these two variables were very important for the resident. Using social networking and trust, these residents can adjust to a new housing milieu."
Jakarta: Kementerian Dalam Negeri RI, 2017
351 JBP 9:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>