Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133615 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R. Achmad Sunjayadi
"ABSTRACT
As a form of cultural process, acculturation serves as an important factor in tourism. Usually, the hosts borrow the results of acculturation generated from tourism activities more than the tourists or guests do. Acculturation in tourism occurs not only in tourism practices today, but also in those in the past, including the tourism practices in Indonesia during the Dutch colonial era. This article discusses acculturation which became part of tourism activities in the Dutch East Indies by applying historical methods and Nunez's concept of acculturation in tourism. By using guidebooks, newspapers, magazines, postcards, photographs, and travelogues as data sources, this article traced the result of acculturation at that time. Results show that acculturation really took place in the tourism activities in the Dutch East Indies. There were material objects and customs which served as tourism facilities and could be seen, performed, and enjoyed by the tourists. lt can be concluded that at that time the tourists or guests borrowed the results of acculturation more than the hosts did."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
907 UI-PJKB 8:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Attariq Zamel
"ABSTRAK
Maritme Culture Acculturation adalah proyek akhir yang berlokasikan di daerah Pasar Ikan, Jakarta Utara. Direncanakan pada lahan seluas kurang lebih 3120m2, dengan rancangan akhir bermassa 2 lantai yang berada dekat dengan waduk pasar ikan. Dengan adanya latar belakang matinya nilai turisme pada kawasan sehingga disini mengupayakan untuk mengembangkan nilai turisme yang mati pada kawasan tersebut. Dibawa dengan konsep utama bagaimana sebuah narasi dari menghadirkan kembali budaya campmuran yang sudah ada di Indonesia tepatnya pada Jakarta utara dengan budaya belanda, yang mana nantinya akan berbentuk perpustakaan dan galeri. Perpustakaan dan galeri ini terprogram untuk menyediakan kegiatan turisme berupa edukasi tentang budaya akulturasi di Jakarta, yang diharapkan pengguna nantinya dapat memahami dan menyadari pentingnya keberadaan budaya akulturasi tersebut.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Afdol Tharik Wastono
"Bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa di dunia, tidak dapat melepaskan diri dari pergaulan bahasa Asing lainnya (akulturasi bahasa). Akulturasi bahasa Indonesia dengan bahasa Arab sebagai bahasa al-qur'an (Islam), telah banyak memberikan andil dalam perkembangan bahasa dan sastra Indonesia yang mayoritas masyarakatnya adalah beragama Islam. Bahasa Indonesia beradaptasi dengan bahasa Arab, telah menghasilkan khasanah ilmu dan pengetahuan yang berkaitan dengan agama Islam khususnya, berikut segala cabang ilmunya. Banyak sekali kosa kata Indonesia yang sudah sangat akrab di telinga masyarakat, tidak disadari lagi bahwa kata-kata tersebut berasal dari bahasa Arab, seperti: Assalamaalaikum, Masya Allah, Muslim, astaghfirullah, inna lillahi dan lain sebagainya. Adapun pengaruh sastra Arab dalam sastra Indonesia tampak dalam tema cerita yang bernafas Islam dan selalu menyampaikan perdamaian, nasihat, dan kerukunan, seperti: sastra syair, hikayat, sastra pesantren dengan karya qasidahnya, manakib, talqin, dan barzanji yang sangat populer.

Indonesian as one of the languages ​​in the world, cannot be separated from the association of other foreign languages ​​(language acculturation). The acculturation of Indonesian with Arabic as the language of the Qur'an (Islam), has contributed greatly to the development of Indonesian language and literature, the majority of whose people are Muslim. Indonesian adapts to Arabic, has produced a wealth of knowledge and science related to Islam in particular, along with all its branches of science. There are many Indonesian words that are very familiar to the public, without realizing that these words come from Arabic, such as: Assalamaalaikum, Masya Allah, Muslim, astaghfirullah, inna lillahi and so on. The influence of Arabic literature in Indonesian literature is seen in the theme of stories that breathe Islam and always convey peace, advice, and harmony, such as: poetry literature, hikayat, pesantren literature with its qasidah works, manakib, talqin, and barzanji which are very popular.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Depok Fakultas Sastra Universitas Indonesia 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yuha Afina Khalish
"Batik telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda Indonesia oleh UNESCO. Batik besurek merupakan salah satu kain batik di Indonesia yang berasal dari Bengkulu. Kain batik besurek memiliki kekhasan pada motifnya, yaitu kaligrafi Arab yang menjadikan hal tersebut sebagai bentuk akulturasi budaya. Akulturasi budaya dalam kain batik besurek juga menghasilkan motif kain besurek baru hasil perkembangan dari perajin kain besurek di Bengkulu. Dalam penelitian ini dibahas tentang hasil akulturasi budaya Arab dengan budaya Indonesia pada batik besurek Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi pustaka dan wawancara. Data-data diperoleh dari artikel jurnal, laporan penelitian, dan buku serta wawancara dengan narasumber. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori akulturasi budaya dari Koentjaraningrat. Hasil dari akulturasi budaya dalam kain batik besurek berupa perkembangan motif kain besurek yang terdapat bunga raflesia yang merupakan ikon dari Provinsi Bengkulu.

Batik has been designated as one of Indonesia's intangible cultural heritage by UNESCO. Besurek batik is a batik cloth in Indonesia originating from Bengkulu. Besurek batik cloth has a unique motif, namely Arabic calligraphy, which makes it a form of cultural acculturation. Cultural acculturation in besurek batik cloth also produces new besurek cloth motifs as a result of developments from besurek cloth craftsmen in Bengkulu. This study discusses the results of the acculturation of Arabic culture with Indonesian culture in Bengkulu besurek batik. This research is a qualitative research using literature and interview methods. The data were obtained from journal articles, research reports and books as well as interviews with source person. The theory used in this study is the theory of cultural acculturation from Koentjaraningrat. The result of cultural acculturation in the development of besurek batik cloth is in the form of besurek cloth motifs which contain rafflesia flowers which are icons of Bengkulu province."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Desrika Retno Widyastuti
"Kebudayaan suatu masyarakat bersifat dinamis, selalu berubah. Salah satu bentuk perubahan kebudayaan adalah melalui akulturasi/percampuran. Proses akulturasi dapat terjadi bila dua kebudayaan dalam masyarakat atau bangsa, masing-masing memiliki kebudayaan. tertentu lalu saling berhubungan. Selain itu proses akulturasi juga ditentukan pula oleh tingkat kebudayaan suatu bangsa, jika tingkat kebudaayan kedua bangsa sama atau hampir sama, maka kemungkinan menerima kebudayaan asing sangat besar, begitu pula sebaliknya. Penelitian ini terbatas hanya pada Kompleks Asta Tinggi Sumenep sebagai salah satu hasil kebudayaan yang bernafaskan Islam (yang sudah tercampur dengan hasil proses pra Islam). Penelitian dilakukan untuk mengetahui adanya akulturasi dengan unsur kebudayaan asing (Eropa dan Cina, Islam) dan mengetahui besarnya pengaruh tersebut pada Kompleks Asta Tinggi Sumenep. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah melalui (a) pengumpulan data, (b) pengolahan data, (c) penafsiran data. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah adanya pengaruh unsur kebudayaan Cina, Islam dan Eropa. Pengaruh Cina tidak begitu besar, terbatas pada seni hias dan ukir yang terdapat pada rana kayu cungkup B, C dan D serta pada prasasti di dalam cung_kup F. Pengaruh Islam hanya terlihat pada kaligrafi yang berbentuk prasasti di Gapura D, kelir, prasasti dalam cungkup F, pada rana batu cungkup D serta pada nisan. Unsur kebudayaan Eropa besar pengaruhnya pada arsitektur di Kompleks Asta Tinggi Sumenep yang terli_hat pada pagar keliling, gapura dan bentuk cungkup F (cungkup Pnb. Sumolo). Ciri-ciri arsitektur Eropa yang menonjol di Asta Tinggi adalah arsitektur Inggris. Hal ini menguatkan pendapat Soekmono yang mengatakan gapura di halaman timur Kompleks Asta Tinggi mendapat pengaruh Inggris (Soekmono, 1985 : 114). Walaupun di Kompleks Asta Tinggi Sumenep banyak mendapat pengaruh asing namun pada bagian-bagian yang dianggap suci masih berakar pada unsur kebudayaan pra Islam, seperti bentuk makam, keletakan makam, penem_patan gapura berdasarkan jenisnya. Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah bersifat sementara. Oleh karena itu penelitian serta pengujian lebih dalam masih dibutuhkan."
1995
S11584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Achmad Sunjayadi
Depok : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
959.802 ACH v
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nungky Puspita
"ABSTRACT
Community Based Tourism is a tourism development concept that is adopted at Tanjung Kelayang Beach, Belitung Island. Through this concept it is expected that people living around the beach vicinity can participate in tourism from the planning process up to its implementation. The purpose of this research is to describe local peoples participation in developing the destination, their motivation to participate, and the form of participation. Using qualitative research method, this research employs a participant observation approach in collecting the data. The research finds that local people participate in tourism development by forming a community organization named Gerude Care Belitong. The organization develops a work program which guides them in conducting activities such as organizing event and participating in tourism service provision at Tanjung Kelayang beach."
Jakarta: Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila, 2017
910 JTDA 4:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siburian, Mordahai
"ABSTRACT
Godong Ijo is a visitors attraction offering educational tourism programs with quite strong interaction with nature. The program are designed as a means of learning, hence they are often participated by students. The purpose of this study is to describe the application of experiential marketing in Godong Ijo's program from visitors perspective and to develop development strategy for Godong Ijo based on experiential marketing. The method used is qualitative research method using survey, interview, and observation as the data collection techniques. Further, data collected were analyzed using swot analysis. The result of the research reveals that Godong Ijo has tourism potential in terms of attraction, accessibility, amenity, and ancillary. In terms of experiential marketing, most respondents agree that all experiential marketing have been delivered to the visitors. Recommendations for development strategy include more extensive promotion, service improvement, product innovation and more product development."
Jakarta: Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila, 2017
910 JTDA 4:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Hamid Syaputra
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang bagaimana dampak sosial dan budaya dari perkembangan pariwisata di kota Dubai, Uni Emirat Arab. Metode yang digunakan berupa kualitatif seperti studi pustaka dari buku-buku, jurnal, dan observasi melalui internet. Dubai sedang menggiatkan pariwisatanya dengan mencanangkan diri menjadi kota pusat destinasi wisata dunia sebagai target utamanya. Sejarah dari Emirat Dubai yang berdiri sejak awal abad ke 19 ini tidak dapat banyak dibahas. Dubai di masa awal berdirinya bergantung pada penjualan mutiara. Meskipun begitu, Dubai menjadi daerah penting bagi perdagangan di Arab Teluk. Perubahan nasib terjadi setelah Dubai pada tahun 1950 bersama Abu Dhabi menandatangani perjanjian eksplorasi minyak untuk daerah Ra rsquo;s al-Khaimah, Umm al-Qawain, dan Ajman. Walaupun eksplorasi baru dimulai awal tahun 1950-an, efek dari eksplorasi minyak baru terasa saat ekspor minyak pertama dari Dubai tahun 1969. Hasil eksplorasi membuat taraf hidup masyarakat Dubai meningkat. Hasilnya Dubai menjadi salah satu kota modern di dunia, dan kini Dubai ingin menggapai ambisinya yang ditopang dengan penghasilan dari minyaknya yang berlimpah untuk menjadikan Dubai sebagai kota nomor satu tujuan destinasi pariwisata masyarakat dunia. Akan tetapi, disaat bersamaan Dubai sedang menghadapi permasalahan sosial budaya terkait kebudayaan barat yang diimpor ke Dubai.

ABSTRACT
This paper discusses about how the social and cultural aspects influence tourism development in the city of Dubai, United Arab Emirates. The method used is qualitative and literature study from books, journals, and observations over the internet. Dubai tourism is being intensified since it launched itself as the center of the world 39 s tourist destination. History of the Emirates of Dubai which established since the early 19th century can not be much discussed. In the early years, Dubai relied on sales of pearls. Nevertheless, Dubai is an important area for trade in the Arabian Gulf. Change of fortune occurred after Dubai in 1950 with Abu Dhabi signed an oil exploration agreement for Ra 39 s al Khaimah, Umm al Qawain, and Ajman regions. Although the new exploration began in the early 1950s, the effects of new oil exploration felt when the first oil exported from Dubai in 1969. Exploration results make living standard of the Dubai increased. The result was Dubai became into one of the modern cities in the world, and now Dubai wants his ambition which is supported by income from oil galore to make Dubai as the number one city destination tourism in the world . However, at the same time Dubai is facing a social and cultural issues related to Western culture which is being imported to Dubai."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Chitra Liestyati KNP
"Kompetensi Komunikasi Antarpribadi terhadap Akulturasi Kebudayaan merupakan konstelasi konsep yang berimplikasi terhadap subjek sebagai individu dan bagian dari masyarakat di dalam menjalankan peran sosial. Ada kecenderungan bahwa di dalam masyarakat informatif berkembang ciri-ciri umum, yaitu derajat rasionalitas yang tinggi yang mempengaruhi tindakan sosial dan hubungan sosial seseorang dalam mengembangkan pilihan dan langkah tindak atas dasar pilihannya sendiri. Merujuk fenomena tersebut, diasumsikan bahwa konstelasi konsep ini menjadi sangat penting diterapkan pada era informasi.
Gejala perpindahan sementara manusia dari tempat asal menuju tempat-tempat yang menjadi daya tariknya saat ini semakin menonjol. Suatu gejala yang memberikan dan menciptakan peluang berusaha, melibatkan hubungan antarmanusia dan adanya (human touch), mendasari sikap mental (attitude), tingkah laku (behavior) dalam menggeluti bidang kerjanya. Oleh karena menyangkut hubungan antarmanusia yang berbeda latar budaya dan memungkinkan benturan nilai-nilai budaya yang mengarah pada akulturasi kebudayaan, maka setiap pelaku interaksi dituntut kemampuan berkomunikasi dalam membina hubungan yang harmonis.
Upaya menilai kualitas subjek sebagai pelaku interaksi di dalam berperan, bertindak secara interaksional, konsep kompetensi komunikasi antarpribadi diasumsikan sebagai konsep kontekstual yang efektif dan relevan untuk diterapkan. Aktualisasi konsep pada diri subjek, memposisikan ketergantungan subjek di dalam interaksi dengan objek dan lingkungan fisik serta proses itu sendiri. Konsep ini pun bermanfaat bagi subjek untuk menumbuhkan kesadaran diri, kewaspadaan diri, kendali diri dan keterlibatan diri di dalam interaksi sosial.
Interaksi pramuwisata Indonesia dengan wisatawan Jepang memperlihatkan latar pribadi subjek sebagai individu mempunyai pengaruh yang besar terhadap kinerja. Pernyataan ini menggarisbawahi anggapan bahwa, pelaku interaksi yang beragam status sosial di dalam suatu komunitas cenderung berperilaku sejalan dengan perilaku normatif.
Kenyataannya perwujudan eksistensi individu ke arah kehidupan intelektual dan kultural memerlukan pemahaman intens terhadap konsep yang relevan. Dengan demikian disimpulkan, bahwa kompetensi komunikasi antarpribadi terhadap akulturasi kebudayaan sebagai konstelasi konsep yang mempunyai hubungan yang signifikan, dapat diterapkan pada peradaban masyarakat informasi global."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>