Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124486 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fajar Erikha
"ABSTRACT
Linguistic landscape (LL) refers to a set of linguistic objects which signifies a public space (Ben-Rafael, Shohamy at al., 2006). This concept encompasses a number of topics such as social, political, cultural, and economic ones. Using the concept of LL, the author examined the names of the main streets (rajamarga) around the Yogyakarta Palace in terms of their function as the identifiers of place names (informational function) and as carriers of certain messages (symbolic function). In order to generate comprehensive results, the author used qualitative approach through the analysis of visual data (photographs) of street name plates. The findings reveal two functions of linguistic landscape which is established by street name plates. The first is informational function, namely to refer to geographical places and to the social space of the Javanese which are presented as a single ethnic group, while the orthographic use of hanacaraka asserts language boundary. The second is symbolic function, namely to convey a collection of meanings (according to the philosophy of Paraning Dumadi), to delineate Javanese as an ethnic group, to designate Javanese as the native language of the local people, to indicate a strong link between governmental powers and place naming practices, and even to serve economic purposes by attracting tourists to Yogyakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
907 UI-PJKB 8:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arneta Iftita Pramadhani
"Penelitian ini membahas implementasi teori lanskap linguistik dan fenomena multibahasa dalam lanskap linguistik yang ada di salah satu kawasan wisata Kota Malang, yaitu kawasan Kayutangan. Kayutangan adalah kawasan yang memiliki bangunan-bangunan kuno di pusat Kota Malang. Lanskap linguistik yang ditemukan di Kawasan Kayutangan berupa papan nama toko, papan nama bangunan, papan penunjuk jalan, spanduk iklan, poster, rambu lalu lintas, grafiti, dan lain-lain. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teori lanskap linguistik yang digunakan adalah teori Landry dan Bourhis (1997). Data dikumpulkan dengan memotret lanskap di lokasi penelitian dan didukung dengan wawancara. Berdasarkan hasil identifikasi 178 data lanskap, diketahui bahwa lanskap linguistik di kawasan Kayutangan menunjukkan adanya fenomena multibahasa, meliputi bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Jawa, bahasa Belanda, dan bahasa Arab. Lanskap bersumber dari dua sumber, yaitu tanda pemerintah dan tanda privat. Lanskap mengandung fungsi informasional dan fungsi simbolis. Melalui penelitian ini pula dapat diketahui bahwa lanskap linguistik dapat menunjukkan identitas masyarakat suatu wilayah.

This study discusses the implementation of linguistic landscape theory and multilingual phenomena in the linguistic landscape in one of the tourist areas of Malang City, namely the Kayutangan area. Kayutangan is an area that has ancient buildings in the center of Malang City. Linguistic landscapes found in the Kayutangan area include signboards, road signs, advertising banners, posters, traffic signs, graffiti and others. This research uses a qualitative approach with a case study method. The linguistic landscape theory used is the theory of Landry and Bourhis (1997). Data were collected by photographing the landscape at the research site and supported by interviews. Based on the identification of 178 landscape data, it is known that the linguistic landscape in the Kayutangan area shows a multilingual phenomenon, including Indonesian, English, Javanese, Dutch, and Arabic. Landscapes come from two sources, the government and private communities. The landscape contains an informational function and a symbolic function. Through this research, it can also be seen that the linguistic landscape can show the identity of the people of a region."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Apsanti Djokosuyatno
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sudaryanto
Yogyakarta: Sanata Dharma University Press, 2015
410.7 SUD m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Ratnaningtyas Hasnuprihandini
"Sebagai salah satu jenis karya sastra, puisi selain memberi pesan atau gambaran suasana tertentu, juga mengandung nilai-nilai kehidupan dan sosialpsikologis. Pada karya tulis ini, penulis akan menganalisis karakteristik kehidupan perkotaan dan kemasyarakatan urban yang terdapat di dalam puisi urban awal abad 20, yaitu "Besuch vom Lande" (1929) karya Erich Kästner dengan pendekatan mengenai konsep kota dan masyarakat urban Georg Simmel.

As one type of literature, poetry besides giving a message or visual a certain atmosphere, it also contains the values of life and social-psychological feature. In this paper, the author will analyze the characteristics of urban life and urban community in the urban poetry early 20th century, namely "Besuch vom Lande" (1929) by Erich Kästner with the approach of the concept of city and urban communities by Georg Simmel.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Maulida Agustin
"ABSTRAK
Toponimi merupakan ilmu yang mempelajari tentang nama tempat. Salah satu nama tempat yang dapat dikaji adalah nama jalan. Nama jalan yang mulai mendapatkan perhatian dari pemerintah daerahnya adalah nama jalan di Kabupaten Kediri. Hal itu dibuktikan dengan dimulainya pendataan nama jalan oleh pemerintah daerah di tahun 2017. Selain itu, nama jalan yang ada di Kabupaten Kediri pun bervariasi disebabkan kondisi geografis, sejarah Kediri, dan lingkungan masyarakat Kediri. Beberapa hal yang berkaitan dengan nama jalan di Kabupaten Kediri tersebut menarik untuk dikaji, terutama pada makna nama jalannya. Dengan demikian, penelitian ini difokuskan pada makna kategorial dan makna asosiatif pada nama jalan di Kabupaten Kediri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi makna kategorial dan makna asosiatif yang ada pada nama jalan tersebut. Data nama jalan diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kediri. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lima belas makna kategorial berdasarkan USAS dan lima makna asosiasi pada nama jalan di Kabupaten Kediri. Dilihat dari makna kategorial, sebagian besar nama jalan di Kediri merupakan nama diri. Tambahan pula, nama jalan di Kabupaten Kediri juga dapat diasosiasikan dengan kondisi geografi, identitas, sejarah, budaya berbahasa, serta doa dan harapan masyarakat Kediri. Sementara itu, temuan dari penelitian ini adalah makna Kategori Lainnya. Kategori tersebut merupakan bentuk kearifan lokal dari masyarakat Kediri karena nama jalan tersebut tidak memiliki padanan kata dalam bahasa lain.

ABSTRAK
Toponymy is a study about the name of place. One of place names that can be studied is street names. The streets names that began to get attention from the local government is street names in Kediri Regency. It is evidenced by starting to collect the streets names data by local government in 2017. In the other hand, the street names that existing in Kediri Regency also have variation due to the geographical conditions, Kediri history, and the environment of Kediri community. Several things related to the street names in Kediri Regency is interesting to be analyzed, especially on the meaning of the street names. Thus, this research is focused on categorical meanings and associative meanings of the street names in Kediri Regency. This research aims to identify the categorical meanings and associative meanings that exist in its street names. The street names data gained from Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kediri. This research used qualitative research method. The results show that fifteen categorical meanings based on USAS and five associative meanings on the street names in Kediri Regency. Refer to categorical meaning, mostly the street names in Kediri Regency is personal names. In addition, street names in Kediri Regency also can be associated by geographical conditions, identity, history, language culture, also wish and expectation of Kediri community. Meanwhile, invention of this research is the meaning of Other Categories. The category is a form of local wisdom from the Kediri community because the street names does not have a word equivalent in another language."
2017
S69383
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Fadilah
"Bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam proses komunikasi, salah satunya sebagai media pertukaran informasi di media massa, antara lain pada media televisi. Mata Najwa merupakan salah satu acara televisi yang cukup diminati oleh masyarakat yang banyak mengangkat topik mengenai politik dan hukum. Tujuan penelitian ini yaitu menjelaskan bentuk-bentuk metafora konseptual ada tuturan Najwa Shihab dalam program tayangan Mata Najwa dan konsep-konsep penggunaan metafora konseptual bidang politik dan hukum secara universal. Penelitian ini memuat penggunaan metafora konseptual sebagai salah satu perangkat linguistik yang di dalamnya terdapat pembentukan makna baru dari proses kognitif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tuturan prolog dan epilog Najwa Shihab dalam gelar wicara Mata Najwa bidang politik dan hukum tahun 2020. Metode yang digunakan yaitu deskriptif-kualitatif dengan menggunakan teori metafora konseptual yang dikemukakan oleh Lakoff dan Johnson (1980). Penelitian ini menghasilkan lima bentuk pemetaan konseptual politik dan hukum yang diwakili oleh konsep permainan, alat, tubuh, penyakit, dan sandiwara. Selain itu, penelitian ini juga menjelaskan bahwa metafora hukum dan politik bersifat universal pada bahasa-bahasa di dunia dan bersifat unik karena bahasa mewakili konsep budaya penuturnya masing-masing.

Language has a very important role in the communication process, one of which is as a medium for exchanging information in mass media such as television. Mata Najwa is one of the television shows that are quite in demand by the public, which raises a lot of topics about politics and law. This study contains the use of conceptual metaphors as a linguistic device in which there is the formation of new meanings from cognitive processes. The data used in this study are the prologue and epilogue of Najwa Shihab in the Mata Najwa speech in politics and law in 2020. This study uses a descriptive-qualitative research method using the conceptual metaphor theory proposed by Lakoff and Johnson. The results obtained after conducting this research are that there are at least five forms of political and legal conceptual mapping represented by the concepts of games, tools, bodies, diseases, and plays. In addition, this study also explains that legal and political metaphors are universal in the languages ​​of the world and are unique because languages ​​represent the cultural concepts of their respective speakers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Finoria Kurniawati
"Kata yang kita temui dan gunakan dalam berkomunikasi memiliki makna leksikal dan kontekstual. Makna leksikal merupakan makna kata yang sebenarnya yang belum mengalami penyesuaian dengan konteks, sedangkan makna kontekstual adalah makna kata yang yang terikat dengan konteks situasi dalam suatu peristiwa bahasa. Ada kata-kata khusus yang digunakan pada satu topik, kegiatan, dan bidang tertentu tetapi juga dapat digunakan pada topik, kegiatan, atau bidang lainnya sehingga makna leksikal dan kontekstual kata tersebut menjadi berbeda-beda.
Jurnal ini membahas mengenai makna leksikal dan makna kontekstual pada kata-kata khusus yang digunakan dalam artikel tentang make-up mata di situs Rubriek.nl, serta bagaimana penggunaan kata-kata khusus tersebut pada topik, kegiatan, dan bidang lain. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif.
Hasil dari penelitian ini adalah dari sembilan kata khusus yang digunakan pada artikel make-up mata, terdapat lima kata yang juga digunakan pada konteks atau bidang lain. Kata-kata tersebut memiliki makna leksikal dan kontekstual yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Makna leksikal pada kata khusus dalam topik make-up mata dan topik lain berbeda disesuaikan dengan konteks, bentuk dan peruntukannya sehingga menghasilkan makna kontekstual.

Words that we find and use to communicate have lexical and contextual meanings. Lexical meaning is the meaning of the word that has not been adjusted to the context, while the contextual meaning is the meaning of the word that is bound to the context of the situation in a language event. There are special words that are used on a topic, activity, and certain field but also can be used on the other topic, activity, or field so that the lexical and contextual meaning of the word becomes different.
This journal discusses lexical and contextual meaning of the specific words used in eye make-up article on the site Rubriek.nl, as well as how to use these special words on the other topic, activities, and fields. The method used is qualitative.
The result of this study is nine of specific words used in eye make-up article, there are five words that are also used in the another context or field. These words have different lexical and contextual meaning from one another. Lexical meaning of any particular word in the eye make-up topic and other different topics is adapted to the context, forms and designation so it will create contextual meaning.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Fiky Herdiansyah
"Penelitian ini menganalisis teori arketipe shadow Carl Jung terhadap karakter yang terdapat di dalam novel To Kill A Mockingbird karya Harper Lee. Arketipe shadow atau shadow merupakan arketipe kegelapan yang merepresentasikan kualitas yang ditolak keberadaanya di dalam diri manusia. Akibatnya, manusia cenderung memproyeksikan shadow (kualitas yang dianggap buruk) mereka terhadap orang lain. Dengan menggunakan teori arketipe shadow, jurnal ini bertujuan untuk menemukan karakter mana yang berperan sebagai shadow bagi karakter lainnya beserta aspek yang dibawa oleh karakter yang berperan sebagai shadow tersebut. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode kualitatif di mana penulis menggunakan kutipan dari buku untuk melakukan analisis. Penulis menemukan bahwa terdapat tiga karakter yang berperan sebagai shadow bagi karakter lainnya. Ketiga karakter tersebut ialah Boo Radley yang merepresentasikan shadow dari ketakutan akan perbedaan; Tom Robinson, dan Calpurnia, yang merepresentasikan shadow dari rasisme.

This research looks at the analysis of Carl Jung‟s shadow archetype on characters in Harper Lee‟s To Kill A Mockingbird. Shadow archetype or the shadow is the archetype of „darkness‟ representing repressed qualities that individuals do not want to face within themselves. As a result, individuals tend to project their shadows (poorness of qualities they have repressed) on others. Using the concept of shadow archetype, this journal aims at figuring out which characters play a role as the shadows for other characters and what aspects are represented by the shadow characters. The method used in this research is qualitative method in which the author uses quotes from the book to do the analysis. The author analyzes there are three characters who become the shadows for other characters. The three characters are Boo Radley, which represents the shadow fear of difference; Tom Robinson, and Calpurnia, which represent the shadow of racism.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Adistie Putri
"Majalah adalah salah satu media masa terbesar yang dapat memuat cerita pendek, gambar, ilustrasi atau fitur lainnya yang merefleksikan karakter dari majalah itu sendiri. Majalah sering digunakan sebagai bahan rujukan oleh para pembaca, sebagai contoh majalah ELLE. Majalah ELLE adalah salah satu majalah fashion wanita ternama yang berasal dari Perancis dan sudah mendunia. Dengan menggunakan metode studi pustaka melalui pendekatan deskriptif-komparatif, penulis akan menganalisis penggunaan bahasa dalam judul sampul majalah ELLE (Edisi Indonesia dan Belanda), dan pengaruh budaya yang tampak pada sampul majalah-majalah tersebut. Hasil perbandingan kedua majalah tersebut menunjukan bahwa penggunaan berbagai gaya bahasa dan budaya memainkan peran penting dalam menarik perhatian pembaca.Majalah adalah salah satu media masa terbesar yang dapat memuat cerita pendek, gambar, ilustrasi atau fitur lainnya yang merefleksikan karakter dari majalah itu sendiri. Majalah sering digunakan sebagai bahan rujukan oleh para pembaca, sebagai contoh majalah ELLE. Majalah ELLE adalah salah satu majalah fashion wanita ternama yang berasal dari Perancis dan sudah mendunia. Dengan menggunakan metode studi pustaka melalui pendekatan deskriptif-komparatif, penulis akan menganalisis penggunaan bahasa dalam judul sampul majalah ELLE (Edisi Indonesia dan Belanda), dan pengaruh budaya yang tampak pada sampul majalah-majalah tersebut. Hasil perbandingan kedua majalah tersebut menunjukan bahwa penggunaan berbagai gaya bahasa dan budaya memainkan peran penting dalam menarik perhatian pembaca.

Magazine is one of the major mass media that can contain short stories, pictures, reviews, illustrations or other features that characterize and reflect the classification and character of the magazine itself. Magazines are often used as refrence by the reader, for example the well-known ELLE Magazine is a leading women's fashion magazine that is originated from France and has managed to become a global magazine. Using the literature study method through the descriptive-comparative approach, firstly the usage of language in the titles are analyzed. The result of comparison between the two magazines shows that the use of various figures of speech and culture play an important role in attracting readers attention."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>