Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151889 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tiara Suciani
"Penderita Lupus jumlahnya bertambah setiap tahun. Penyakit yang dikenal dengan penyakit seribu wajah ini sulit didiagnosis karena gejala-gejala yang muncul tidak spesifik dan berbeda di setiap individu, sehingga diagnosisnya terkadang terlambat. Masalah fisik yang ditimbulkan oleh penyakit lupus tentu dapat mempengaruhi kesehatan jiwa karena penyakit yang tidak dapat diprediksi, bersifat episodik, dan harus dihadapi sebagian besar dalam hidup penderitanya. Masalah psikosial yang dapat muncul pada klien dengan lupus salah satunya adalah keputusasaan. Hal ini disebabkan karena pengobatan yang lama, vonis seumur hidup, beragam gejala yang muncul menyebabkan perasaan depresi, kecemasan yang pada akhirnya timbul rasa putus asa. Karya ilmiah melaporkan analisis masalah dan intervensi keperawatan psikososial keputusasaan. Evaluasi akhir menunjukkan terjadinya peningkatan harapan dan perilaku berpikir positif. Pengembangan dan implementasi asuhan keperawatan psokososial keputusasaan perlu diterapkan di ruang rawat umum, lebih khususnya bagi klien dengan penyakit Sistemik Lupus Eritematosus (SLE).

Lupus patients increase every year. The disease is known as a thousand face disease is difficult to diagnose because the symptoms that appear not specific and different in each individual, so the diagnosis is delayed. The physical problems caused by lupus disease can certainly affect mental health due to unpredictable illness, because it is episodic, and must live mostly in the life of the sufferer. Psychocial problems that can arise in clients with lupus is hopelessness. This is due to long treatment, life sentence, various symptoms that arise due to depression, anxiety that eventually arise despair. Scientific work results analysis and psychosocial nursing psychosocial intervention for hopelessness. Final evaluation shows improvement that increase hope and positive behaviour. Development and implementation of psychosocial nursing care desperation needs to be applied in the general outpatient room, more specifically for clients with Systemic Lupus Erythematosus disease (SLE).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yublina Septiani
"Salah satu penyakit tidak menular yang mengancam masyarakat perkotaan adalah systemic lupus erythematosus. Systemic lupus erythematosus adalah penyakit autoimun dimana sistem imun memproduksi autoantibodi yang menyerang jaringan tubuh sendiri dan menyebabkan kerusakan pada organ yang diserang. Penyakit ini dapat menimbulkan masalah psikososial ketidakberdayaan karena systemic lupus erythematosus tidak dapat disembuhkan dan bersifat periodik. Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan ketidakberdayaan pada klien yang mengalami systemic lupus erythematosus. Evaluasi hasil implementasi menunjukkan berkurangnya tanda dan gejala ketidakberdayaan yang dialami klien.
Systemic lupus erythematosus is one of non-communicable disease that threaten urban communities. Systemic lupus erythematosus is autoimune disease where immune system produces autoantibodies that attack it own body tissues and cause damage to the organ. This disease can evoke psychosocial problem that is powerlessness because systemic lupus erythematosus can not be cured and periodic. The purpose of this Paper is to describe nursing care of powerlessness in patient with systemic lupus erythematosus. Evaluation of the results of implementation shows that there is a slight decrease in the signs and symptoms of powerlessness that occured on the client. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Yosephin Melati
"Masyarakat perkotaan terus mengalami peningkatan jumlah. Peningkatan jumlah pada masyarakat kota ini tidak diimbangi dengan penyediaan fasilitas yang memadai dan hal ini menimbulkan beberapa masalah yang terjadi mencakup kurangnya air bersih, sanitasi yang buruk, dan tidak adekuatnya praktik higiene. Hal ini memungkinkan penyebaran bakteri S. Typhosa pada masyarakat perkotaan dan menjadi alasan dibalik tingginya angka kejadian demam tifoid pada masyarakat perkotaan. Demam, bakterimia, sakit kepala merupakan beberapa gejala yang dirasakan oleh penderita tifoid yang menunjukkan kegagalan sistem imun dan regulasi suhu tubuh. Gejala yang ada seringkali membuat penderita tifoid mengalami penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, yang menjadi pencetus terjadinya ansietas bagi penderitanya. Karya ilmiah ini melaporkan analisis masalah dan intervensi keperawatan psikososial ansietas. Evaluasi hasil akhir menunjukkan terjadinya penurunan tanda dan gejala ansietas dan hasil klinis yang lebih baik. Pengembangan dan implementasi asuhan keperawatan psikososial ansietas perlu diterapkan di ruang rawat umum, lebih khususnya bagi klien degan masalah kesehatan perkotaan tifoid.

Urban society continues to increase in number. The increase in the number of people in city is not matched by the provision of adequate facilities and this create some problems that occur including lack of clean water, poor sanitation, and inadequate hygiene practices. This phenomenon allows the spread of S. Typhosa bacteria in urban communities and be the reason behind the high incidence of typhoid fever in urban communities. Fever, bacteremia, headaches are some of the symptoms felt by typhoid sufferers that show the failure of immune system and temperature regulation. Symptoms of Typhoid often make sufferers decreased ability to perform daily activities and It becomes precipitate factor of anxiety. This scientific work reports problem analysis and nursing psychosocial intervention for anxiety. Evaluation of the final results indicates decrease in the signs and symptoms of anxiety and better clinical outcomes. The development and implementation of psychosocial anxiety nursing care needs to be applied in the ward, especially for clients with urban health problems of typhoid.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puput Puspita Sari
"Ansietas adalah masalah psikososial yang dapat terjadi pada klien dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) yang disebabkan dari proses patogenesis penyakit klien yang bermanifestasi menjadi tanda gejala klinis dimana hal tersebut dapat menyebabkan perburukan kondisi klien. Karya ilmiah akhir ners (KIAN) ini akan bertujuan untuk menjabarkan hasil analisa asuhan keperawatan psikososial ansietas pada klien dengan PPOK di ruang Antasena RS dr. H Marzoeki Mahdi Bogor. Asuhan keperawatan yang diberikan sudah disesuaikan dengan matriks asuhan keperawatan kesehatan jiwa psikososial; sementara pengukuran evaluasi dilakukan dengan menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Intervensi keperawatan untuk mengatasi ansietas pada klien dengan PPOK berhasil dilakukan dan menjadi lebih optimal dengan adanya keterlibatan keluarga sebagai sistem pendukung utama klien. Dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara masalah psikososial (ansietas) dan fisik (PPOK) pada klien sehingga diperlukan rancangan tindakan keperawatan yang terintegrasi (secara psikis dan fisik) untuk mengatasi ansietas klien secara komprehensif.

Anxiety as psychosocial problems can occur in patients with chronic obstructive pulmonary chronic (COPD) as the result from diseases pathogenesis process which manifested as clinical signs and symptoms that can aggravate the patients medical condition. The purpose of this scientific work is to outlining the analysis result of psychosocial nursing care plans for anxiety in patient with COPD in Antasena Care Unit at dr. H Marzoeki Mahdi Hospital Bogor. Nursing care for anxiety which was given to the patient already customized with psychosocial mental health nursing care matrix and this thesis using Hamilton Anxiety Rating Scales (HARS) to evaluate the work. Managing the anxiety of the patient with COPD successfully done and with the family engagement presence as patients main support system the intervention can be more optimal. These result suggest that integrated nursing care plans (mentally & physically) is required to solve anxiety problems in patient with COPD comprehensively."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tarnimatul Ummah
"ABSTRAK
Ketidakberdayaan dapat terjadi pada individu yang menderita gagal jantung akibat tanda gejala yang dirasakan, dan menjadi permasalahan psikososial yang berpengaruh pada fungsi fisik individu dengan gagal jantung. Karya ilmiah akhir ners ini memaparkan asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan selama empat hari pada pasien dengan gagal jantung di Ruang Antasena RS dr H Marzoeki Mahdi Bogor. Implementasi keperawatan yang dilakukan berupa menggali perasaan, melatih berpikir positif, mengidentifikasi aspek positif diri yang masih dapat dilakukan sesuai kemampuan, dan memilih target realistis yang dapat dicapai. Karya ilmiah ini menunjukkan bahwa intervensi keperawatan ketidakberdayaan yang optimal melibatkan keluarga menunjukkan penerimaan terhadap penyakit pada pasien dan menumbuhkan rasa berdaya, sehingga klien mampu menumbuhkan harapan diri dan tujuan realistis dalam hidupnya. Oleh karena itu, hubungan timbal balik antara fungsi fisik dan psikososial pasien gagal jantung perlu menjadi perhatian yang menjadi dasar pemberian asuhan keperawatan yang holistik

ABSTRACT
Powerlessness may occur in heart failure patient due to its symptoms, and may become psychosocial problem affect the physical function. This work describes psychosocial nursing care plan of powerlessness given to heart failure patient in Antasena Room Dr H Marzoeki Mahdi Hospital Bogor for four days. The nursing implementation are include letting the patient to express her feelings, building positive thinking, identifying positive aspects of herself according to her physical ability, and choosing the realistic goals. This scientific work demonstrates that optimal nursing intervention of powerlessness involving the family show acceptance of the disease in the patient and foster a sense of empowerment, so that the client is able to foster self expectations and realistic goals in his life. Therefore, the interrelationships between physical and psychosocial aspect of the heart failure patient should be noted as the basis of holistic care nursing"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Mohammad Nuzu
"ABSTRAK
Klien dengan penyakit gagal ginjal kronik adalah salah satu kondisi klien yang paling kompleks. Penyakit gagal ginjal kronik membutuhkan proses perawatan yang lama, sehinngga mengakibatkan terjadinya berbagai masalah secara fisik maupun psikososial seperti keputusasaan. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari tindakan keperawatan terhadap keputusasaan yang dialami oleh klien Ny. U dengan gagal ginjal kronik. Asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien Ny. U dengan keputusasaan menitikberatkan pada upaya untuk menumbuhkan harapan pada diri klien. Intervensi yang diberikan yaitu membuat klien mengungkapkan dan mengenal keputusasaan yang dialami, menjelaskan tentang proses penyakit, melakukan kegiatan kegiatan positif, mendorong keterlibatan keluarga, dan meningkatkan kegiatan spiritual klien. Hasil asuhan keperawatan menunjukan bahwa intervensi keperawatan secara efektif meningkatkan harapan hidup dan menurunkan keputusasaan pada klien.

ABSTRACT
Chronic Kidney Disease (CKD) is complex illness condition. Patient with CKD should get long term nursing care, which leads to many physic and physiologic problems, including hopelessness. This paper has aimed to indentify the effectiveness of nursing care on Mrs. U with hopelessness in chronic kidney disease. Nursing care aims to enhance patient life expectancy. Nursing care plans is designed to foster trust relationships with patient, help the patient to recognize the hopelessness, explain the disease process, conduct positive activities, encourage family support, and increase the patient's spiritual activity. The implementation of nursing care is effective to improve life expectancy and reducing hopelessness in client with CKD."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deva Octamega Widhaswari
"ABSTRAK
Dewasa ini, jumlah pasien diabetes melitus semakin meningkat jumlahnya karena jenis penyakit ini dapat menyerang semua kelompok usia. Semakin meningkatnya jumlah penderita diabetes melitus mak perawat dituntut untuk dapat lebih memahami masalah kesehatan yang mungkin muncul pada pasien yakni fisik dan mental. Dalam menangani pasien diabetes melitus, maka aspek mental perlu diperhatikan karena memengaruhi kesehatan klien secara fisik, salah satu masalah yang dapat muncul adalah harga diri rendah situasional (HDRS) karena pengobatan seumur hidup adanya modifikasi gaya hidup pengontrolan nilai kadar gula darah sampai pada pencegahan komplikasi mikroangiopati luka gangren. Karya ilmiah ini bertujuan melaporkan analisis masalah dan intervensi keperawatan psikososial HDRS. Evaluasi akhir menunjukkan bahwa terdapat peningkatan harga diri dan penerimaan terhadap bentuk baru anggota tubuh yang bermasalah. Pada akhirnya, pengembangan dan implementasi asuhan keperawatan psikososial HDRS perlu diterapkan di ruang rawat umum terutama pada klien yang menderita penyakit diabetes melitus dengan komplikasi luka gangren

ABSTRACT
Nowadays the number of patients with diabetes melitus has increased because this type of disease can happen in any groups of ages. This increasing amount of patients indirectly force the nurses to understand the health problems better, and demand the best intervention from possible problems which can occur in patients physical and mental health. In dealing with diabetes melitus patients, the psychosocial aspect is noteworthy important because it affects clients physically health. One kind of mental matters that can happen is situational low self esteem because of whole life treatment since diagnosed by physician, the presence of life styles modifications, controlling the blood-sugar levels to prevent microangiopathy complications like gangrene. This papers aims to report the analysis and interventions from situational low self esteem as psychosocial problems. The final evaluation shows that there is an increase in self esteem and feeling of acceptance of patients new body form. In the end the development and implementation of psychosocial nursing care of low self esteem needs to be applied in general care unit in hospital especially in patient who suffering from diabetes mellitus and its complications like gangrene wound"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiana Intan Rahayu Pertiwi
"ABSTRAK
Ansietas merupakan kecemasan yang tidak disertai objek yang jelas. Namun seseorang yang memiliki ansietas dapat terlihat dari hasil pengukuran tekanan darah. Pasien yang memiliki tanda-tanda fisik mengarah ke ansietas jika diukur tekanan darahnya akan mengalami yang peningkatan tekanan darah. Penderita Hipertensi, merupakan penderita yang pada dasarnya memiliki tekanan darah diatas 140 untuk sistol dan diatas 90 untuk diastol. Seseorang yang tidak memiliki ansietas dapat meningkatkan tekanan darahnya, demikian pada penderita hipertensi, maka dampaknya akan bisa menjadi lebih buruk. Untuk itu, karya ilmiah akhir ners ini dilakukan bertujuan agar masalah psikososial Ansietas menjadi perhatian bagi implikasi keperawatan khususnya perawat agar dapat diterapi sehingga masalah fisik akan terbantu jika masalah psikososial juga diatas dengan baik. Penulisan ini melibatkan satu klien yang memiliki masalah ansietas pada kondisi fisiknya yaitu hipertensi. Hasil menunjukkan bahwa asuhan keperawatan ansietas selama 6 hari pada klien dapat menurunkan skor ansietas dengan menggunakan Skor HARS (Hamilton Anxiety Ratng Scale) menjadi 15 poin pada akhir pertemuan dari 27 poin pada awal pertemuan. Asuhan keperawatan yang digunakan hingga skor dapat turun diantaranya melakukan tarik nafas dalam distraksi, hipnotis 5 jari spiritual dan terapi though stopping.

ABSTRACT
Anxiety is a general term for several disorders that cause nervousness, fear, apprehension
and worrying, which did not accompanied by clear measure. However, people with anxiety
could be diagnosed by their physical symptoms because they tend to have an increase in
blood pressure. Hypertension is defined as a systolic blood pressure (SBP) of 140 mm Hg or
more or a diastolic blood pressure (DBP) of 90 mm Hg or more. Hypertensive patient could
worsen their condition if they also have anxiety as their blood pressure could increase even
more. Therefore this scientific journal done to make the psychosocial problem of anxiety
become a concern for nurses as physical problems could be treated better when psychosocial
problems were also handled well. This paper involves one patient who have hypertension
with anxiety. The anxiety scores is measured by HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) score
and results showed that an anxiety nursing care for 6 days on patient could reduce anxiety
score from 27 points to 15 points. The nursing care used includes deep breathing
distraction, five spiritual fingers hypnosis and though stopping therapy"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Erviana
"Halusinasi merupakan pemasalahan yang paling sering muncul pada diagnosa keperawatan penderita gangguan jiwa. Halusinasi adalah distorsi persepsi palsu yang terjadi pada respons neurobiologis maladaptif. Halusinasi biasanya muncul pada pasien gangguan jiwa diakibatkan terjadinya perubahan orientasi realita, pasien merasakan stimulasi yang sebetulnya tidak ada. Pada program profesi ini penulis memiliki kesempatan untuk mengelola langsung, dengan memberikan asuhan keperawatan dan menganalisis hasil akhir yang akan didokumentasikan dalam bentuk karya ilmiah akhir ners. Asuhan keperawatan pada klien gangguan sensori persepsi: halusinasi penglihatan dan pendengaran yang merupakan gejala dari early psychosis, yang sebagian besar terjadi pada usia remaja akhir atau dewasa awal, bingung peran yang berdampak pada rapuhnya kepribadian sehingga terjadi gangguan konsep diri dan menarik diri dari lingkungan sosial yang lambat laun membuat remaja menjadi asik dengan hayalan dan menyebabkan timbulnya halusinasi. Proses keperawatan dilakukan berdasarkan standar asuhan keperawatan generalis selama 9 hari rawat, dimulai dari tanggal 2mei -10 mei 2018. Hasil yang didapatkan yaitu masalah keperawatan utama gangguan sensori persepsi: halusinasi. Implementasi yang berfokus pada usaha mengontrol halusinasi dengan cara menghardik dan juga terapi modalitas: psikoreligius. Intervensi keperawatan yang diberikan memberikan hasil yang baik kepada klien di tandai dengan tidak lagi mendengar suara-suara yang sering mengejek klien serta semakin berkurangnya intensitas hadirnya bayangan dajal yang dilihat.

Hallucinations are the most common problems in nursing diagnoses of mental disordes. Hallucinations are the distortions of false perceptions that occur in maladaptive neurobiological responses. Hallucinations usually appear in patients with mental disorders the result of the change in reality orientation, patients feel the stimulation that actually does not exist. In this profession program the author has the opportunity to manage directly, by providing nursing care and analyzing the final results that will be documented in the form of final scientific work ners. The care of nursing for a client a of sensory perception disorder: sight and hearing hallucinations that is a symptom of an early psychosis, the majority of this case which happened in the end of adolescenceor early adulthood, confuse is the role which have affect to the fragile personality disorder so that there is the disorder of self-concept and pulling themselves from a social environment that gradually get the teenager become too deep in fantasy and cause the emergence of hallucinations. The nursing process is performed based on generalist nursing care standard for 9 days of hospitalization, Started from the date of 2 and 10 of May 2018. Theobtained results are the main nursing problems which is perception sensory disorder: hallucinations. The Implementations that focus on controlling hallucinatory efforts by rebuking and also modalities of therapy: psychoreligious. The nursing order that is provided give good results to the clients on the mark by no longer hearing the voices that often mock clients and the diminishing intensity of dajjal's presence that be seen by the clients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadly
"Isolasi sosial adalah salah satu tanda negatif dari skizofrenia. Isolasi sosial merupakan keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Praktik profesi ners merupakan proses pembelajaran di lahan praktek dengan melakukan asuhan keperawatan kepada klien secara langsung. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk menganalisis tentang asuhan keperawatan isolasi sosial pada Tn. P dengan skizofrenia paranoid. Proses asuhan keperawatan dilakukan berdasarkan standar asuhan keperawatan generalis selama enam hari rawat pada tanggal 7 - 12 Mei 2018 pada Tn. P dengan usia 32 tahun dan berjenis kelamin laki-laki.
Hasil didapatkan masalah keperawatan utama adalah isolasi sosial. Implementasi keperawatan berfokus pada kemampuan klien membina hubungan saling percaya dan meningkatkan kemampuan klien berinteraksi secara bertahap. Intervensi keperawatan memberikan dampak yang positif kepada klien dilihat dengan penurunan tanda dan gejala isolasi sosial pada aspek kognitif, afektif, fisiologis dan sosial, namun belum tampak penurunan pada aspek perilaku. Faktor yang menyebabkan klien sulit membina hubungan dengan perawat yaitu faktor internal dimana klien memiliki penilaian negatif terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan dan faktor eksternal dimana klien menganggap perawat sebagai stressor yang membahayakan. Rencana tindak lanjut pelayanan keperawatan diharapkan dapat dimaksimalkan baik secara individu, keluarga, kelompok dan komunitas.

Social isolation is among of the negative symptoms of schizophrenia. Social isolation is characterized by decline or loss inability to interact with others. Clinical practice learning in clinic providing nursing care directly to clients. This paper aimed to analyze the nursing care of social isolation on Mr. P with schizophrenia paranoid. The nursing care process is based on the standard of generalist nursing care witch provided for six days from May 7th throughout 12th 2018 on Mr. P aged 32 years male.
Main nursing problem was social isolation. Nursing intervention was emphasized on client's ability to establish mutual relationship and improve client's communication skills gradually. Nursing interventions affected client positively as manifested gy decreased signs and symptoms of social isolation on the cognitive, affective, physiological and social aspects, but there had not been a decline in behavioral aspects. Client's barriers in establishing relationship with nurses were internal factors in which clients had negative judgments about themselves, others and the environment and external factors where clients considered the nurse as a threatening stressor. Nursing care follow-up plans are expected to be maximized for individually, family, group and community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>