Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30551 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmalia Rifandini
"ABSTRACT
Gagasan pembangunan desa pasca otoritarian dipandang sebagai transformasi pembangunan desa, karena tidak lagi menempatkan desa sebagai objek pembangunan yang ditandai adanya tuntutan penyusunan instrumen pembangunan desa. Namun secara praktik, instrumen pembangunan tersebut ternyata tidak mengakomodasi perbaikan produktivitas pertanian dan peternakan di Kampung Pasir Angling Desa Suntenjaya Kabupaten Bandung Barat. Sebab, petani-peternak tidak memiliki kapasitas pengetahuan dengan daya dukung tatanan administratif untuk menghendaki arah perbaikan. Pada kenyataannya, mekanisme musyawarah dusun secara tersirat diarahkan untuk menghendaki perbaikan dari negara. Dengan menggunakan perspektif pembangunan kritis, penelitian ini berpandangan bahwa transformasi pembangunan desa dapat berlaku apabila tidak terbatas pada perubahan strategi kebijakan publik, melainkan melingkupi perubahan sosial di berbagai sektor kehidupan masyarakat desa. Berangkat dari hal itu, penelitian ini menarasikan pendekatan dan bentuk pemberdayaan petani-peternak Yayasan Walungan dalam rangka menemu kenali transformasi pembangunan desa. Penelitian ini berargumen bahwa transformasi pembangunan desa yang memiliki karakteristik pemberdayaan dapat tercapai apabila terdapat penempatan elemen masyarakat sipil sebagai pihak yang menginisiasi artikulasi kebutuhan dan mengaktifkan kesadaran petani-peternak dalam praktik pembangunan desa. Gagasan mengenai artikulasi, dalam penelitian ini, diupayakan melalui perbaikan relasi yang bersifat egaliter, aktivitas kolektif, dan pengorganisasian masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualititatif dalam mendeskripsikan pemberdayaan petani-peternak di Kampung Pasir Angling, Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat.

ABSTRACT
The idea of post authoritarian rural development is seen as the transformation of rural development, since it no longer places the village as an object of development characterized by the demand for the preparation of rural development instruments. However, in practice, the development instrument did not accommodate the improvement of agricultural and livestock productivity in Kampung Pasir Angling Suntenjaya Village, West Bandung regency. Since, farmers do not have the capacity of knowledge with the carrying capacity of the administrative order to require direction of improvement. In fact, the mechanism of deliberations of the hamlet is implicitly aimed at seeking improvement from the state. Using a critical development perspective, the study argues that village development transformation may apply if not limited to changes in public policy strategies, but rather to social change in various sectors of village life. Departing from that, this research narrates approach and form of the community development of farmer breeder that initiated by Yayasan Walungan in order to find the transformation of village development. This study proposes arguments that the transformation of the rural development mdash which has the characteristics of empowerment mdash can be achieved when there is a placement of the civil societys elements as the party that initiates the articulation of needs and activates the consciousness of farmer breeders in the practice of rural development. The idea of articulation in this study is attempted through relations improvement in egalitarian way, collective activities, and community organizing. This research used qualitative research approach in describing the community development of farmer breeders in Kampung Pasir Angling, Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iffah Rachmi
"Pemberdayaan yang melibatkan partisipasi masyarakat dan peranserta pemangku kepentingan dalam pengelolaan DAS di Kabupaten Bandung Barat telah berkontribusi terhadap upaya konservasi DAS berkelanjutan. Hal ini menunjukan pentingnya pendekatan pengelolaan lingkungan yang berbasis masyarakat dan pelibatan peranserta pemangku kepentingan untuk mengatasi kegagalan pengelolaan yang bersifat sentralistik dan menekankan command and control, terutama pada tataran kebijakan, operasional, maupun pelaksanaan. Studi ini bertujuan untuk mengkaji proses pemberdayaan masyarakat dan juga menganalisis peran pemangku kepentingan dalam pengelolaan limbah kotoran sapi sebagai upaya konservasi DAS di wilayah hulu DAS Cikapundung.
Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode campuran (mixed-methods). Teori Community Based Natural Resource Management (CBNRM), yang cukup populer sebagai pendekatan yang mampu melibatkan masyarakat dalam mengkonservasi lingkungan tanpa mengenyampingkan sosial ekonomi masyarakat, digunakan untuk menganalisis proses pemberdayaan dan peran pemangku kepentingan pada dua kelompok pengelolaan dalam rangka membandingkan, yaitu Kelompok Tani Ternak Batu Loceng dan Kelompok Mekar Asih yang berada di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Studi ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dan peranserta pemangku kepentingan tidak dapat dipisahkan dalam mempengaruhi upaya konservasi DAS berkelanjutan.

Empowerment which involve the participation of communities and stakeholders on the management of watershed in West Bandung Regency have contributed to sustainable watershed conservation efforts. It shows the importance of community-based environmental management approach and involvement of stakeholders to address the centralize management failure that emphasized command and control, especially at the level of policy, operational as well as implementation. Community Based Natural Resource Management (CBNRM) approach is quite popular to analyze the environment conservation without throw over socio-economic aspect of the community in the region. This study aims to analyze the process of community empowerment as an effort of watershed conservation through community-based cow manure management and also to analyze the roles of stakeholders in the community-based management in Cikapundung upstream watershed area.
This study used a qualitative approach with mixed methods. The CBNRM theory is used to analyze the empowerment process and stakeholders roles in two groups to compare, they are Kelompok Tani Ternak Batu Lonceng and Kelompok Mekar Asih in Suntenjaya Village, Lembang District, West Bandung Regency. The relation between participation and contribution of each stakeholders in every phase of cow manure management activities implies to Cikapundung watershed conservation effort. This study shows that public participation and stakeholders involvement are inseparable in influencing the efforts for sustainable watershed conservation.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S6936
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lafiza Fidina
"ABSTRAK
Penelitian ini menggambarkan tentang peran dan keterampilan yang dimiliki oleh pelaku perubahan dari Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru sebagai bentuk dari pembangunan sosial oleh individu serta membahas mengenai hambatan yang dialami dalam melaksanakan pengembangan desa melalui wisata bisnis Pendekatan penelitian yang dipergunakan adalah kualitatif Hasil penelitian menunjukan peran dan keterampilan yang dimiliki pelaku perubahan ialah peran dan keterampilan fasilitatif edukasional dan representatif Terdapat kendala dalam pelaksanaan pengembangan desa melalui wisata bisnis baik yang muncul dari dalam masyarakat sendiri dan juga dari luar masyarakat Agar pengembangan desa wisata bisnis bisa lebih baik lagi maka diperlukan pembenahan pada struktur pelaksana kegiatan desa wisata bisnis.

ABSTRACT
This research describes the role and skills of agent of changes at Tegalwaru Business Tourism Village as a social development by individuals and the barriers in implementing rural development through business tours This research used a qualitative approach The results showed that the roles and skills of by agent of changes were facilitative educational and representative There are some problems in implementing rural development through business tours either form within and outside the community In order to have a better rural tourism business structure of in implementing the activities of business tourism village adjustment was necessary."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raymond Bona Tua
"Paradigma pembangunan sekadar berbasis materialistis dan hanya berfokus pada capaian pertumbuhan ekonomi telah meminggirkan manusia sebagai subjek khususnya perempuan. Pembangunan infrastruktur energi dan kelistrikan yang buta gender bukan memberikan manfaat kepada perempuan melainkan menghasilkan tekanan tambahan. Penelitian ini bertujuan mengungkap implikasi pembangunan fasilitas listrik berbasis komunitas terhadap kapabilitas perempuan di kampung adat, utamanya persoalan akses dan partisipasi dalam pembangunan, pemaknaan perubahan dari listrik dan pembentukan kapabilitas perempuan. Penelitian ini menggunakan teori kapabilitas yang disandingkan dengan teori interseksionalitas dan pemikiran feminisme postkolonial untuk menganalisis temuan-temuan empirik. Metodologi penelitian kualitatif dilakukan melalui analisis data sekunder, observasi, dan wawancara mendalam terhadap lima perempuan subjek utama serta dua orang subjek pendukung. Lokasi penelitian dilakukan di kampung adat Ubu Oleta, desa Weetana, kecamatan Laboya Barat, Sumba, Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini menemukan bahwa akses dan prasarana masih buruk dan minim partisipasi perempuan dalam proses pembangunan. Perempuan di kampung adat masih belum dapat memanfaatkan kehadiran listrik secara optimal. Aturan adat berupa belis merupakan hambatan dalam pertisipasi, akses, dan pemanfaatan listrik bagi perempuan. Perempuan di kampung adat selain mengalami diskriminasi akibat aturan adat, sebagai individu dengan beragam identitas, juga mengalami tekanan secara interseksionalitas struktural, politik, dan representasional. Temuan yang juga penting adalah perempuan tetap mampu mengaktifkan faktor-faktor konversi lingkungan, sosial, dan personal dalam mencapai fungsi kapabilitas mereka sebagai perwujudan penggunaan listrik. Kendala struktural aturan adat dan belis menjadi hambatan utama dalam mencapai fungsi kapabilitas mereka, karena berbagai diskriminasi yang muncul dari praktik adat tersebut, menyebabkan beban ekonomi yang menjurus ke pemiskinan terstruktur. Rekomendasi utama adalah mengupayakan revitalisasi aturan adat terkait belis dan meningkatkan peran partisipasi perempuan yang hakiki dalam proses pembangunan energi.

The development paradigm that based on materialism is only focuses on achieving economic growth, which has tendency to marginalize people especially women. Gender- blind development of energy and electricity infrastructure does not provide benefits to women but creates additional pressure. This study aims to reveal the implications of the development of community-based electricity facilities on women's capabilities in traditional villages, especially the issues of access and participation in development, the significant of changes from electricity and the development of women's capabilities. This study utilize capability theory alongside intersectionality theory and postcolonial feminist thinking to analyze empirical findings. The qualitative research methodology was carried out through secondary data analysis, observation, and in-depth interviews with five women as the main subjects and two informants as supporting subjects. The research location was carried out in the Kampung Adat Ubu Oleta, Desa Weetana, kecamatan Laboya Barat, kabupaten Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur. This research found that access and infrastructure were poor and women's participation in the development process was insignificant. Women in kampung adat are still unable to optimized utilization of electricity. The customary rule in the form of belis is an obstacle in the participation, access and utilization of electricity for women. In addition women are experiencing discrimination due to customary rules, women in kampung adat, as individuals with various identities, also experience pressure from structural, political and representational intersectionality. An important finding is that women are still able to activate environmental, social and personal conversion factors in achieving their capability function as a result utilization of electricity. Structural constraints on customary rules and belis are the main obstacles in achieving their capability function, because various discriminations that arise from these customary practices cause an economic burden that leads to structured impoverishment. The main recommendations are seeking to revitalize customary rules regarding belis and increase the role of women's participation in the energy development process."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anugrah P. F.Alim
"Penelitian ini memfokuskan pada bangunan Pasir Karamat beserta objek di dalamnya. Bangunan tersebut berada dalam wilayah administratif Desa Pasir Eurih, Kecamatan Taman Sari, Kota Bogor. Keadaan topografis daerah tersebut berupa lahan yang miring. Pada sisi sebelah timur Sindangbarang mengalir Sungai Ciomas, sedangkan pada sisi selatan berdiri Gunung Salak dengan kelima puncaknya. Bangunan berundak Pasir Karamat merupakan salah satu bagian dari situs kepurbakalaan yang terdapat di Kampung Sindangbarang. Bangunan berundak tersebut berada pada dataran tinggi pegunungan, yang secara astronomis terletak pada posisi 06_45_-06_25_ LS dan 105_38_ - 105_10_ BT, dan memiliki ketinggian 391 m dari permukaan laut. Dalam bangunan Pasir Karamat terdapat objek yang serupa dengan tinggalan dari tradisi megalitik. Salah satunya adalah dengan diketemukannya monolit yang profilnya mirip dengan dolmen pada teras VII, maupun dengan diketemukannya monolit yang profilnya mirip dengan menhir pada teras IX bangunan. Kajian terhadap bangunan Pasir Karamat menunjukkan bangunan tersebut mempunyai kesamaan dengan arsitektur bangunan tinggalan tradisi megalitik, yaitu bangunan punden berundak. Kajian ini juga menunjukkan adannya kemungkinan bangunan Pasir Karamat lampau digunakan sebagai bangunan suci, apabila melihat dari keberadaan sumber air di dekatnya, maupun apabila melihat dari keberadaan objek dalam bangunan yang mirip dengan dolmen, dan menhir."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11504
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nike Vonika
"ABSTRAK
Proses pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata di
Cireundeu dipicu oleh wacana refungsi TPA Leuwi Gajah. Penolakan-penolakan
terhadap TPA telah dilakukan, namun belum cukup berhasil untuk meredam agar
TPA tidak aktif kembali. Dengan pendekatan kualitatif, tesis ini menggambarkan
proses pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata tersebut.
Ekowisata sebagai konsep wisata berkelanjutan merupakan konsep yang dipakai
dalam pengembangan desa wisata, dimana pentingnya memperhatikan konservasi
alam dan budaya, partisipasi penduduk lokal, transfer pengetahuan kepada
pengunjung dan bentuk wisata yang berukuran kecil dalam menjaga daya dukung
lingkungan. Masyarakat Cireundeu merupakan subjek dalam proses pemberdayaan
yang dilakukan dengan mendapatkan masukan-masukan dari berbagai pihak.

ABSTRACT
The process of community empowerment through the development of rural
tourism in Cireundeu was triggered by plan to re-function the Leuwi Gajah
landfill. Objections to the plan have been done, but it was not successful to cancel
the plan. This thesis, with qualitative approach, has described the process of the
community empowerment through the development of rural tourism. Ecotourism
as a sustainable tourism concept is a concept used in the development of rural
tourism, where the importance of giving attention to the conservation of nature and
culture, the participation of local residents, transferring of knowledge to the
visitors and the form of a small scale tour in maintaining the carrying capacity of
the environment. Cireundeu society is the subject of the empowerment process that
has been done by taking inputs from various parties into account."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T38991
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resty Fatma Maeanti
"This study aims to evaluate the feasibility of biogas project in Suntenjaya Village, Bandung and identify factors that affect revenues, environment and wider economic benefit of the project, using benefit cost analysis, multiple regression, and descriptive analysis. The results show that biogas project is feasible to be developed. Variables that significantly influence on the biogas project are total amount of poultry's waste, total amount of water, and labor. Economic impact of biogas from employment is 1.96%. Furthermore, fuel cost savings of biogas is IDR1,406,160. Environmental impact shows that mostly of cow farmer agree that biogas development project give positive impacts to environment.

Studi ini bertujuan mengevaluasi kelayakan dari usaha biogas di Desa Suntenjaya, Bandung dan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi usaha pengembangan biogas, serta mengidentifikasi dampak ekonomi dan lingkungan dari keberadaan usaha biogas. Metode yang digunakan adalah analisis keuangan, analisis biaya manfaat, model regresi berganda, dan analisis deskriptif. Evaluasi kelayakan proyek menunjukkan usaha peternakan sapi perah dengan pengembangan biogas adalah layak. Faktor-faktor yang memengaruhi usaha pengembangan biogas ialah jumlah kotoran sapi, jumlah air yang digunakan, dan jumlah tenaga kerja. Dampak ekonomi dari pengembangan biogas, yaitu penyerapan tenaga kerja sebesar 1,96% dan penghematan biaya bahan bakar yang dihemat sebesar Rp1.406.160 per tahun. Dampak lingkungan menunjukkan peternak setuju bahwa biogas memberikan dampak positif terhadap lingkungan."
2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agil Octiadi
"Artikel ini membahas tentang analisa pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Pelaksanaan Program Dana Pembangunan Desa DPD di Pemerintah Desa Margalaksana. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemberdayaan yang dilaksanakan di Desa Margalaksana terutama dalam Program Dana Pembangunan Desa DPD lebih banyak difokuskan kepada pembangunan fisik, padahal pembangunan sumber daya masyarakat lebih penting dilaksanakan mengingat masyarakat Desa Margalaksana memiliki sumber daya masyarakat yang rendah.
Melalui Program Dana Pembangunan Desa DPD dapat dilihat bahwa pemberdayaan masyarakat melalui Program Dana Pembangunan Desa DPD belum dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas desa di Desa Margalaksana karena disebabkan oleh kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan belum dapat menunjang kebutuhan masyarakat antara lain tidak tersedianya pelayanan dasar, tidak tersedianya infrastruktur, tidak tersedianya aksesbilitas, pelayanan umum belum baik dan penyelnggaraan pemerintahan yang belum baik.

This article discusses the analysis of the implementation of the Rural Community Empowerment Through the Implementation Rural Development Funds Village Programme DPD in the village government Margalaksana. This research is a qualitative descriptive approach. These results indicate that the empowerment held in the village of Margalaksana especially in the Village Development Funds Village Programme DPD more focused on physical development, but development is more important community resources carried out considering the villagers Margalaksana have low public resources.
Through the Village Development Fund DPD it can be seen that the empowerment of communities through the Rural Development Funds Village Programme DPD has not been able to contribute to improving the quality of rural village Margalaksana because it is caused by activities carried out have not been able to support the needs of the community, among others, the unavailability of basic services , lack of infrastructure, lack of accessibility, public service is not good and not good governance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Kuswanda
"Program Inpres Desa Tertinggal (IDT) merupakan program pembangunan untuk mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat yang dilakukan secara nasional dengan biaya yang cukup besar dan merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia, adalah alasan pentingnya diadakan penelitian.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka permasalahan penelitian adalah "apakah praktek pemberdayaan masyarakat melalui program IDT mendorong berkembangnya masyarakat mandiri?".
Secara umum tujuan penelitian adalah untuk mengetahui atau memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pemberdayaaan masyarakat oleh pendamping melalui program IDT.
Teori dan konsep yang dijadikan sebagai landasan dalam penelitian adalah teori dan konsep tentang pemberdayaan (empowerment), pengembangan masyarakat (community development), kemiskinan, dan program Inpres Desa Tertinggal (IDT).
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa : wawancara, studi kepustakaan, dan studi dokumentasi.
Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa pengetahuan yang diberikan berupa pengetahuan tentang program atau proyek IDT, pemberian motivasi, dan pendekatan partisipatif dalam memberdayakan masyarakat.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan secara umum bahwa praktek pemberdayaan masyarakat melalui program IDT belum mendorong ke arah berkembangnya masyarakat mandiri. Untuk itu maka saran yang diaiukan adalah perlunya menumbuhkan kesadaran masyarakat dan memperkuat daya atau potensi yang dimiliki."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>