Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128754 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farhan Harish Mufid
"ABSTRAK
Pemeliharaan yang baik tentunya adalah pemeliharaan yang membuat suatu perusahaan dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut. PT.XYZ merupakan salah satu industri manufaktur garam. Karena terbatasnya teknologi pendeteksi kerusakan, udara yang mengandung kadar garam tinggi dan kondisi mesin yang masih konvensional maka dibutuhkanlah perencanaan pemeliharaan. Mesin Crusher Line A merupakan salah satu mesin di PT.XYZ yang sudah beberapa kali dilakukan upaya perencanaan pemeliharaan untuk menemukan program pemeliharaan terbaik, namun belum ada metode yang diterapkan oleh PT.XYZ mengingat pertimbangan biaya yang dikeluarkan. Pemeliharaan yang menghasilkan keekonomisan biaya serta efektivitas paling tinggi adalah program pemeliharaan age-replacement dibandingkan dengan program pemeliharaan PT.XYZ dan program pemeliharaan reliability yang dihitung oleh saudara Hidayanto. Keekonomisan biaya program pemeliharaan age-replacement sebesar IDR 609,445,500, program pemeliharaan PT.XYZ sebesar IDR 665,742,150 dan program pemeliharaan reliability yang menghasilkan biaya sebesar IDR 1,333,867,750. Efektifitas program pemeliharaan age-replacement sebesar 92.9 , program pemeliharaan PT.XYZ sebesar 92.8 dan pemeliharaan reliability sebesar 90.3 .

ABSTRACT<>br>
Good maintenance is certainly the maintenance that makes a company can achieve targets set by the company. PT.XYZ is one of salt manufacturing industry. Due to the limited technology of detection against damage, high content of saltinity and conventional engine conditions so that it requires a maintenance planning. Crusher Line A is one of the machines in PT.XYZ which has been done several maintenance planning efforts to find the best maintenance program, but there is no single method applied by PT.XYZ considering the spent cost. The most economical and the highest effectiveness maintenance is achieved by age replacement maintenance program compared to the maintenance program of PT.XYZ and the reliability oriented maintenance program that was calculated by Hidayanto. The economical cost of the age replacement maintenance program is IDR 609,445,500, the maintenance program of PT.XYZ of IDR 665,742,150 and the reliability maintenance program which generates the cost of IDR 1,333,867,750. The effectiveness of age replacement maintenance program is 92.9 , maintenance program of PT.XYZ is 92.8 and maintenance reliability is 90.3 ."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Supriyadi
"Kehandalan merupakan suatu pertimbangan penting yang tidak dapat terpisahkan lagi pada industri kertas, terutama pada hal pemeliharaan. Pemeliharaan yang baik ketika direncanakan dengan baik dan disesuaikan dengan kebutuhan mesin atau peralatan. Masalah yang dihadapi pada Paper Machine pada PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Tangerang adalah rendahnya tingkat kehandalan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi subsistem kritikal penyebab rendahnya kehandalan dan untuk mengetahui interval Planned Shutdown Maintenance yang optimal.
Dengan menggunakan data kegagalan mesin dan dengan menggunakan Software Weibbul++7 maka bisa diperoleh perkiraan kehandalan masing-masing subsistem untuk interval waktu yang berbeda. Dari perkiraan kehandalan tersebut dan dengan menggunakan Reliability Importance Measure maka dapat diidentifikasi kritikal subsistem. Dengan menggunakan perkiraan kehandalan pula dapat dicari interval Planed Scheduled Maintenance yang optimal dan bisa dicari pula proyeksi ketersediaan.
Hasil analisa menunjukkan bahwa Press Part merupakan subsistem paling kritikal, kemudian disusul Dryer Part dan yang terakhir adalah Wire Part. Sedangkan untuk interval pemeliharaan yang optimal didapat pada interval 240 jam atau 3 kali tiap bulan. Dengan interval ini diproyeksikan akan mampu menurunkan frekuensi frekuensi kegagalan dari 424 kali menjadi 147 kali, menurunkan durasi kegagalan turun dari 514 jam menjadi 176 jam dan meningkatnya ketersediaan dari 95.5% menjadi 97.35%.

Reliability is an important consideration that can not be separated at paper industry, especially in maintenance. The right maintenance is when well planned and adjusted to the need of machinery or equipment. The problems faced at Paper Machine of PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Tangerang is low reliability. The purpose of this study is to identify the critical subsystems that causes low reliability and to determine the optimal interval of scheduled planned shutdown maintenance.
By using the paper machine failure data and Weibbul Software + +7 then can be obtained the reliability estimation for each subsystem for different time intervals. By using reliability estimation for each subsystem and using Reliability Importance Measure then critical subsystem can be identified. By using the reliability estimation also can be define optimal Scheduled Planed Maintenance interval and can be also define the projected availability.
As a results of the analysis show that the Press Part is the most critical subsystem, and then followed by Dryer Part and the last is the Wire Part. Then the optimal Scheduled Planed Maintenance interval found at interval of 240 hours or three times for every month. With this interval is projected to be able to reduce the frequency of failure from 424 times to 147 times, reducing the duration of failure from 514 hours to 176 hours and increasing availability from 95.5% to 97.35%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27652
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wenpi Retiam Budi
"Pemeliharaan kapal merupakan salah satu faktor penentu tercapainya kepentingan bisnis bagi perusahaan pelayaran dan sekaligus sebagai langkah untuk memenuhi ketentuan yang berlaku tentang kelaiklautan kapal. Selain itu banyaknya kecelakaan yang terjadi pada kapal dan rendahnya waktu operasi kapal (commission days) sebagian besar diakibatkan oleh kegagalan dalam kegiatan pemeliharaan. Sistim pemeliharaan baku yang digunakan oleh perusahaan pelayaran nasional saat ini masih terbilang konvensional, sehingga perlu dilakukan studi pada manajemen pemeliharaan perusahaan pelayaran nasional terhadap penggunaan sistem pemeliharaan alternatif yang lebih efektif dan efisien. Kajian yang dilakukan yaitu mempelajari aspek ? aspek kegiatan dalam manajemen pemeliharaan kapal, khususnya sistem pemeliharaan yang digunakan oleh perusahaan pelayaran nasional terhadap penggunaan sistem pemeliharaan alternatif dengan metode Reliability-Centered Maintenance (RCM). Penelitian dilakukan dengan cara studi kasus yang dilaksanakan di PT.X, sebuah perusahaan pelayaran nasional yang memiliki armada (kapalkapal) milik jenis tanker, dengan bobot 3000 DWT hingga 30.000 DWT. Total armada yang dimiliki PT.X adalah sebanyak 35 unit kapal dan 77% diantaranya adalah kapal berusia lebih dari 10 tahun. Proses analisa yang dilakukan adalah membandingkan commission days rata ? rata per tahun yang dicapai armada milik PT.X dengan commission days standar. Selanjutnya dilakukan pendugaan peningkatan commission days bila PT.X menggunakan sistem pemeliharaan dengan metode RCM dan hasilnya dijadikan sebagai acuan untuk menganalisis kemungkinan dan kelayakan penggunaan RCM sebagai strategi yang reliable dalam manajemen pemeliharaan PT.X, serta dapat dijadikan pertimbangan dan panduan bagi perusahaan pelayaran nasional dalam menerapkan sistem pemeliharaan yang mengacu pada prinsip?Reliability and Maintainability?.

Ship maintenance represents one of the most important factors to get business interest for liner and at the same time as step to fulfill regulation about ship seaworthiness. Beside that, the number of accident that happened at ship and lower time operate for ship (commission days) is mostly resulted by poor maintenance activity. Standard maintenance systems which used by national liner in this time is still conventional, so that require studied about maintenance management in national liner to usage of alternative maintenance system that more efficient and effective. This paper describe a study of aspects in ship maintenance management activity, especially maintenance system that used by national liner compared to alternative maintenance system of Reliability-Centered Maintenance (RCM) method. Research conducted by executed case study in PT.X, a national liner of own fleet with tanker type, which weight is 3000 DWT till 30.000 DWT. Totalize armada had by PT.X is counted 35 ship unit and 77% among others is ship that have age more than 10 year. Analyze taken is comparing average commission days per reached year of own fleet PT.X with standard commission days. Furthermore is conducted estimate improvement of commission days if PT.X use management system with RCM method and the result is made as reference to analyze possibility and eligibility of usage of RCM as strategy which is reliable in maintenance management of PT.X, and also can be made by guidance and consideration to national liner in applying management system which relate at ?Reliability and Maintainability"" principal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S38712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widhi Bayu Aji
"Communications-Based Train Control (CBTC) merupakan salah satu jenis persinyalan modern yang berbasis pada komunikasi dua arah menggunakan gelombang radio antara perangkat Wayside dengan perangkat On-Board. Belum banyak sistem perkeretaapian di berbagai negara yang menggunakan sistem persinyalan ini. Salah satunya dikarenakan sistem yang serba otomatis membuat banyak komponen yang perlu dilakukan perawatan agar tidak terjadi Failure. Untuk itu diperlukan sebuah penilaian pada Failure tersebut sehingga dapat diketahui tingkat keparahan. Berfokus pada perangkat On-Board CBTC metode Reliability Centered Maintenance (RCM) digunakan sebagai upaya untuk mengetahui tingkat keparahan pada Failure yang terjadi dan kebutuhan perawatan perangkat On-Board CBTC. Motode FMEA dan FTA juga menjadi bagian dalam metode RCM untuk dapat melakukan penilaian. Diperoleh bahwa Remote Input Output (RIO) menjadi peralatan yang sering mengalami gangguan, dalam keadaan parah menyebabkan Emergency brake dan mengancam keselamatan penumpang. Diketahui bahwa laporan petugas lapangan sering kali kurang jelas dan ada perbedaan arahan dari OC berdampak pada penanganan tidak maksimal. Lebih lanjut sebagai tujuan dari penelitian ini selain pada kebutuhan perawatan perlu dibuat juga pedoman dalam bentuk Standard Operating Procedure (SOP) penanganan Failure ketika terjadi di lapangan saat jam operasional. SOP yang ada akan diturunkan menjadi Instruksi Kerja (IK) untuk dapat menyamakan persepsi pada setiap tim dalam bekerja.

Communications-based train control (CBTC) is a type of modern signalling based on two-way communication using radio waves between Wayside devices and On-Board devices. There are not many railway systems in various countries that use this signaling system. One of them is because the fully automated system makes many components that need to be maintained so that Failure does not occur. For this reason, an assessment of the Failure is needed so that the severity can be known. Focusing on On-Board CBTC devices, the Reliability Centered Maintenance (RCM) method is used as an effort to determine the severity of Failures that occur and the maintenance needs of CBTC On-Board devices. FMEA and FTA methods are also part of the RCM method for conducting assessments. It was found that Remote Input Output (RIO) became equipment that often experienced interference, in severe circumstances causing Emergency brakes and threatening passenger safety. It is known that field officer reports are often unclear and there are different directions from the OC resulting in not optimal handling. Furthermore, as the purpose of this study, in addition to maintenance needs, it is also necessary to make guidelines in the form of Standard Operating Procedures (SOP) for handling Failure when it occurs in the field during operational hours. The existing SOP will be reduced to Work Instructions (IK) to be able to equalize perceptions in each team at work."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Nur Alfina
"Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat pesat, berbagai sektor industri juga turut mengalami kemajuan pesat. Perkembangan teknologi dan industri indonesia tidak terlepas dari berkembangnya industri minyak dan gas bumi saat ini. Kemajuan ini mendorong munculnya banyak persaingan, salah satu strategi untuk menghadapi persaingan luar yaitu dengan melakukan strategi Continuous Improvement.
PT. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java memiliki beberapa pilar konsep improvement, diantaranya yaitu Managing Historical Losses . Unplanned shutdown merupakan salah satu kendala yang harus dihadapi oleh perusahaan setiap jam operasi oleh karena itu pengurangan kejadian Unplanned shutdown ini merupakan salah satu hal terpenting.
Kejadian Unplanned shutdown yang disebabkan oleh Turbine Gas Compressor dapat di analisa menggunakan Reliability Centered Maintenance untuk mendapatkan potential failure yang mungkin terjadi dengan menggunakan FMEA. Sedangkan simulasi Monte Carlo digunakan untuk forecasting kejadian Unplanned shutdown di tahun-tahun mendatang. Semua hasil tersebut akan di analisa dengan Benefit-Cost Analysis untuk mendapatkan metode optimasi maintenance yang paling optimal.

In the era of globalization and rapid technological development, various sectors of the industry also experienced a rapid progress. The development of technology and industry in indonesia is inseparable from the development of oil and gas industry at the moment. This progress led to the emergence of a lot of competition, one strategy for dealing with out-of-competition that is by doing a Continuous Improvement Strategy.
PT. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java has some pillars of the concept of improvement, among others, namely Managing Historical Losses . Unplanned shutdown is one of the obstacles to be faced by any company operating hours therefore a reduction in incidence of Unplanned shutdown is one of the most important things.
Incidence of Unplanned shutdown caused by the Gas Turbine Compressor can be analyzed using the Reliability Centered Maintenance to get potential failure that may occur with the use of FMEA. While Monte Carlo simulation is used for forecasting incidence of Unplanned shutdown in years to come. All the results will be analyzed with a Benefit-Cost Analysis method to get the most optimal maintenance optimization.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barlow, Richard E.
"Engineering reliability concerns failure data analysis, the economics of maintenance policies, and system reliability. This textbook develops the use of probability and statistics in engineering reliability and maintenance problems. The author uses probability models in the analysis of failure data, decision relative to planned maintenance, and prediction relative to preliminary design."
Philadelphia: American Management Association, 1998
e20448808
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
O`Connor, Patrick D.T.
Chichester: John Wiley & Sons, 1995
620.004 52 OCO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lloyd, David K.
Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1962
519 LLO r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lewis, E.E. (Elmer Eugene), 1938-
New York: John Wiley & Sons, 1996
620.004 52 LEW i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Pariaman
"ABSTRAK
Ketersediaan sistem pembangkit tenaga listrik dipengaruhi oleh keandalan suku cadang dan manajemen pemeliharaan yang berdampak pada maintainability. RCM Reliability Centered Maintenance , RBM Risk Based Maintenance , dan CBM Condition Based Maintenance atau gabungan RCM dan RBM, atau RCM dan CBM telah diterapkan pada pembangkit tenaga listrik. Setiap teknik pemeliharaan menghasilkan maintenance work packages. Implementasi RCM, RBM dan CBM secara terintegrasi akan menghasilkan maintenance work packages yang akan meningkatkan ketersediaan pembangkit listrik lebih signifikan dibandingkan penggunaan masing-masing teknik pemeliharaan atau gabungan dua teknik pemeliharaan. Penelitian ini mengintegrasikan teknik pemeliharaan berbasis keandalan, risiko dan kondisi yang disebut Teknik Pemeliharaan Terintegrasi TPT . Tahapan TPT sebagai berikut: menentukan pohon fungsi, rekaman data kerusakan, FMEA Failure Mode Effect Analysis , FTA Fault Tree Analysis , risk analysis, yang kemudian menghasilkan MPI Maintenance Prioritization Index , FDT Failure Defense Task , integrated maintenance program yang dilakukan condition monitoring assessment, analisis keandalan maintainability dan hasil. Dalam penelitian ini dikembangkan model matematis, dan dilakukan simulasi untuk menganalisis ketersediaan yang dihasilkan teknik pemeliharaan. Tingkat ketersediaan RCM, RBM, CBM dan TPT sebagai berikut 81,56 , 81,02 , 84,92 , dan 90,07 . Penerapan TPT pada PLTU objek penelitian telah menghasilkan peningkatan ketersediaan dari 76,95 2008 ndash; 2012 atau 81,84 2010 ndash; 2012 menjadi 92,59 2013 ndash; Mei 2015 .

ABSTRACT
Availability of thermal power plant is influenced by the reliability of spare parts and maintenance management that affect maintainability. RCM Reliability Centered Maintenance , RBM Risk Based Maintenance , and CBM Condition Based Maintenance or combined RCM and RBM or RCM and CBM have been applied in thermal power. Each maintenance technique will generate each maintenance work packages. Implementation of RCM, RBM and CBM maintenance techniques in an integrated manner will result in maintenance work packages that will increase the availability of power plants more significantly than the use of each maintenance technique or a combination of two maintenance techniques. This research integrates maintenance techniques based on reliability, risks and conditions, called Integrated Maintenance Techniques TPT , which consists of 10 steps determining function tree, operation records, FMEA Failure Mode Effect Analysis , FTA Fault Tree Analysis , risk analysis, which then produce MPI Maintenance Prioritization Index , FDT Failure Defense Task , integrated maintenance program conducted by condition monitoring assessment, reliability maintainability analysis and results. This research developed a mathematical model, and then performed a simulation to analyze the availability produced by each maintenance technique. Availability of RCM, RBM, CBM and TPT is as follows 81.56 , 81.02 , 84.92 , and 90.07 . The implementation of TPT in thermal power plant of research object has resulted in an increase of thermal power plant availability from 76.95 2008 2012 or 81.84 2010 2012 to 92.59 2013 May 2015 ."
2017
D2357
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>