Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161960 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lazarus Stefan
"Pemodelan generator turbin angin skala kecil yang terdiri dari generator magnet permanen, rectifier, dan DC-DC boost converter, serta algoritma pengendalian yang daya maksimum direpresentasikan dalam buku skripsi ini. Pemodelan model turbin angin dilakukan berdasarkan rangkaian pengganti gabungan permanent magnet synchronous generator PMSG, rectifier, dan boost konveter. Pemodelan rectifier boost converter dibagi menjadi 12 kondisi berdasarkan keadaan switching diode dan rectifier akibat tegangan stator tiga fasa keluaran generator.
Algoritma Maximum Power Pint Tracking MPPT yang dibangun menggabungkan algoritma MPPT Perturb and Observe dan Optimum Relation Based ORB. Keluaran MPPT akan memberikan set point arus. Pengendali PI akan memberikan pengendalian arus beban untuk mencapai daya maksimal. Model turbin angin yang dibangun mampu memodelkan sistem generator turbin angin dengan akurat, dan algoritma MPPT yang dibangun dapat mengoperasikan turbin angin pada daya maksimummnya pada sistem riil.

Modeling a small scale turbine generator generator consisting of a permanent magnet generator, rectifier, and DC DC boost converter, as well as the maximum power control algorithm represented in this book. The modeling of the wind turbine model is performed based on permanent magnet synchronous generator PMSG equivalent circuit, rectifier, and convower boost. Modeling rectifier boost converter is divided into twelve 12 conditions based on switching diode and rectifier conditions due to three phase stator voltage of generator as the input.
The Maximum Power Pint Tracking MPPT algorithm constructed incorporates the Perturb and Observe and Optimum Relation Based ORB algorithms. The MPPT output will provide the current set point. PI controller will provide load current control to achieve maximum power. The simulation of wind turbine model is capable of modeling an accurate wind turbine generator system, and the presented MPPT algorithm can operate the wind turbine at maximum power in the real system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Nurzaman
"Energi dari pergerakan angin dapat menjadi salah satu sumber daya alternarif terbarukan dalam memenuhi kebutuhan energi listrik. Hal ini dapat dicapai dengan mengubah energi pergerakan angin tersebut menjadi energi listrik. Turbin angin adalah alat untuk merubah energi dari pergerakan angin menjadi energi listrik. Tantangan dalam penggunaan generator turbin angin adalah kecepatan angin yang tidak selalu konstan setiap waktu sehingga daya yang dihasilkan tidak selalu maximum. Oleh karena itu diperlukan sebuah pengendalian agar daya yang dihasilkan oleh turbin angin selalu maximum. Pengendalian tersebut dilakukan dengan menerapkan algoritma maximum power point tracking MPPT pada dc-dc boost converter sehingga daya keluaran dari generator turbin angin dapat dikendalikan dan memiliki nilai yang selalu maximum setiap saat.

Energy from wind movement can be one of the alternatives of renewable power source in fulfilling the need of electrical energy. This can be achieved by converting wind movement energy into electrical energy. Wind turbine is a device to convert energy from wind movement into electrical energy. The challenge in the usage of wind turbine generator is the wind velocity is not always constant, hence the power generated by wind turbine generator is not always in its maximum point. That is why it is required a control so that the power generated by the wind turbine is always maximum. The control is conducted by applying maximum power point tracking MPPT algorithm to the dc dc boost converter so that the output power from the wind turbine generator can be controlled and always having a maximum value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67744
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfredo Oliver Batu
"Energi Surya merupakan salah satu energi alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti energi berbasis bahan bakar fosil. Energi listrik diperoleh dari mengonversi energi cahaya dari matahari menggunakan panel surya fotovoltaik. Salah satu kendala yang dihadapi dari energi surya menggunakan modul fotovoltaik ialah perubahan iradiasi matahari yang menyebabkan pergeseran titik daya maksimum pada kurva P-V sehingga daya yang dihasilkan menjadi kurang maksimal. Metode untuk memperoleh daya maksimum dari sebuah sumber daya yang berubah-ubah seperti pada panel surya fotovoltaik dikenal sebagai Maximum Power-Point Tracking (MPPT). Salah satu teknik MPPT yaitu menggunakan algoritma Perturb and Observe yang memberikan gangguan pada sistem dengan mengetahui nilai dari selisih daya dan selisih tegangan yang dihasilkan panel lalu menggeser tegangan kerja sistem ke tegangan tempat adanya titik daya maksimum. Daya maksimum diperoleh saat nilai dari selisih daya dibagi selisih tegangan panel sama dengan nol. Arduino Uno digunakan sebagai mikrokontroller yang memroses data dari sensor tegangan maupun arus dan mengendalikan DC-DC Booster yang berperan dalam menggeser tegangan kerja dari sistem. Hasil eksperimen menunjukkan daya yang dihasilkan lebih besar dibandingkan daya dari modul PV tanpa menggunakan MPPT dikarenakan sistem berada dalam tegangan kerja yang menghasilkan daya maksimum.

Solar energy is one of alternative energy which can be used as replacements for fossil fuel-based energy. Using photovoltaic module, electrical energy obtained by converting energy from the irradiation of the sun. One of its disadvantages using photovoltaic module is when irradiation from the sun changes which moves the maximum power point in P-V curve resulting in output power obtained become not at its maximum power. The method to extract maximum power available from changing energy source in example solar photovoltaic module are known as Maximum Power Point Tracking (MPPT). One of MPPT techniques is called Perturb and Observe which giving perturbation to the system by knowing the difference between power and voltage generated by photovoltaic module and moves operating voltage of the sistem to the voltage at maximum power by knowing the derivative of power and voltage. Maximum power achieved when the derivative of power over the derivative of voltage results in zero. Arduino Uno used as microcontroller which process the readings from voltage and current sensor while also controlling DC-DC Booster which able to move the operating voltage of the sistem. Experimental results yielding the output power from system greater than output power from photovoltaic module without using MPPT as result from the sistem working at operating voltage which also at the point when the voltage of maximum power exists."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danie Novin Sugiharto
"Energi dari Photovoltaic (PV) dapat menjadi salah satu sumber daya terbaharukan alternatif untuk pembangkitan listrik. Daya lisitrik yang dihasilkan oleh Photovoltaic tergantung dari temperatur dan radiasi dari sinar matahari sehingga Photovoltaic memiliki rata-rata tingkat energi yang maksimum pada siang hari, yang bertepatan dengan tingkat kebutuhan listrik yang paling besar.
Dalam mendesain sistem solarcell yang efisien sangat ditekankan untuk menggunakan sistem Maximum Power Pointer Tracking (MPPT). MPPT bukan sistem pengontol mekanis, namun pengontol secara elektronis yang membuat array PV berada pada titik kerja maksimum. Dengan menggunakan algoritma pencarian P&O, pencarian terhadap daya optimum pada suatu PV akan sangat mungkin didapat.

Energy from Photovoltaic (PV) may be one alternative to the distributed power system, power generated by Photovoltaic depending on temperature and radiation from the sun, so Photovoltaic had an average maximum level of energy during the day, which happened to coincide with the level of need The largest electricity.
In designing an efficient system solarcell highly emphasized to use the system Maximum Power Pointer Tracking (MPPT). MPPT is operating the electronic system or an array of Photovoltaic modules in a way that allows the PV to get maximum power, MPPT not a mechanical system, but electronically makes the PV array is at its maximum power. By using Perturb and Observe algorithm, it is possible to search the optimum power of PV on every condition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51346
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Rizky Dewantoro
"Pemanfaatan energi angin sebagai sumber energi terbarukan harus dilakukan dengan baik terutama untuk daerah-daerah yang belum dapat terjangkau oleh jaringan listrik Nasional. Pada penelitian ini pembuatan turbin angin menggunakan kayu lokal cepat tumbuh di Indonesia sebagai pemecahan masalah terhadap bahan baku turbin angin itu sendiri. Dari hasil uji fisik dan mekanik didapatkan bahwa kayu Jabon memiliki kriteria yang lebih baik sebagai bahan baku pembuatan turbin angin jika dibandingkan dengan kayu Balsa dan Sengon dengan nilai MOE 4615.56 mPa dan nilai densitas kayu 0.34 g/cm3, sedangkan airfoil NACA 4415 memiliki kestabilan nilai koefisien lift yang lebih baik jika dibandingkan dengan SG 6042 pada karakteristik angin Kampung Bungin. Pengujian terhadap sampel turbin angin dilakukan pada terowongan angin wind tunnel.
Hasil pengujian didapatkan bahwa nilai kebisingan yang dihasilkan oleh turbin angin masih dalam batas aman kebisingan dengan rotasi maksimum pada kecepatan angin tertinggi sebesar 680 rpm, pada pengukuran tekanan statis terjadi penurunan tekanan pada titik turbin angin dan daerah di belakang turbin angin yang menandai adanya energi yang di ekstraksi oleh turbin angin seiring dengan menurunnya kecepatan angin pada titik tersebut. Nilai TSR tertinggi terjadi pada kecepatan angin 2.61 m/s dan besarnya energi yang hilang oleh angin pada kecepatan angin maksimum terowongan angin adalah 18.74 watt. Profil kecepatan angin juga menunjukkan perbedaan energi yang digunakan untuk memutar turbin angin pada masing-masing kecepatan angin.

Utilization of wind energy as a renewable energy source should be done well especially for areas that have not been reached by the national electricity grid. In this research, wind turbine manufacture using local wood quickly grow in Indonesia as problem solving to wind turbine raw material itself. From the results of physical and mechanical tests it was found that Jabon wood has better criteria as raw material for wind turbine manufacture compared to Balsa and Sengon wood with MOE value 4615.56 mPa and wood density value 0.34 g cm3, while airfoil NACA 4415 has stability coefficient value elevators are better when compared to SG 6042 on the wind characteristics of Kampung Bungin. Tests on wind turbine samples are performed on wind tunnels.
The test results show that the noise value generated by the wind turbine is still within the safe limits of noise with maximum rotation at a wind speed maximum at 680 rpm, on static pressure measurements there is a decrease in pressure at the point of the wind turbine and the area behind the wind turbine indicating energy extraction by wind turbines as the wind speed decreases at that point. The highest TSR value occurs at wind speed of 2.61 m s and the amount of energy lost by wind at a speed maximum wind tunnel is 18.74 watts. The wind velocity profile also shows the difference in the energy used to rotate wind turbines at each wind speed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51508
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buyung Junaidin
"Konsumsi energi yang berasal dari bahan bakar fosil yang semakin tinggi dan ketersediannya di alam yang terbatas sehingga jumlahnya semakin berkurang, memaksa orang untuk mencari alternatif sumber energi lain. Energi angin menjadi salah satu energi alternatif yang penting dan diperhitungkan sejak adanya krisis energi dan isu lingkungan (polusi udara) akibat penggunaan bahan bakar fosil. Energi angin dimanfaatkan dengan cara mengubah gerakan angin menjadi energi listrik dengan turbin angin (wind turbine). Banyak turbin angin dengan skala besar yang telah dibuat atau dikembangkan di berbagai negara karena terbukti sangat efektif untuk menghasilkan energi listrik. Turbin angin skala kecil juga ikut dibuat dan dikembangkan hingga saat ini karena beberapa kelebihannya jika dibandingkan dengan turbin angin skala besar. Kelebihannya itu diantaranya tidak terbatasnya daerah atau lokasi pemasangan turbin angin karena ukurannya yang kecil sehingga dapat di tempatkan di daerah seperti perkotaan. Untuk turbin angin skala kecil, jenis vertical axis wind turbin (VAWT) sangatlah cocok digunakan didaerah perkotaan karena karakteristik VAWT yang dapat bergerak tanpa tergantung arah angin, hal ini sesuai dengan karakteristik angin perkotaan. Selain itu, VAWT dapat bergerak dan menghasilkan energi listrik pada kondisi kecepatan angin yang rendah. Penelitian ini fokus pada perancangan VAWT skala kecil yang dapat diaplikasikan pada kecepatan angin rendah dan berubah-ubah arah seperti karakteristik angin di perkotaan Indonesia serta analisis aerodinamika menggunakan metode double-multiple stream-tube (DMS). "
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) STTA, 2017
621 JIA 9 : 2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Ferdias
"Dengan meningkatnya permintaan akan teknologi yang ramah lingkungan dalam bidang pembangkit listrik, banyak mendorong penyedia energi untuk mengembangkan teknologi turbin angin sampai batasan maksimal. Sebagai pusat dari pengembangan ilmuwan yang akan datang, universitas didorong untuk menyediakan laboratorium yang mengikuti perkembangan teknologi itu sendiri. Karena alat-alat teknologi terbaru sangat mahal biayanya, penulis berharap dapat membantu untuk mengurangi biaya tersebut dengan mengembangkan laboratorium maya. Skripsi ini menjelaskan pengembangan turbin angin dalam laboratorium maya. Laboratorium maya ini akan menganalisa variasi dari kecepatan angin, variasi pisau, variasi dari sudut dan hasilnya.

With increasing the demand of eco-technology in electricity generation encourage many energy providers to develop wind turbine to its limits. As a core for the development of future scientists, universities encourage to provide their laboratories that keep up with the latest technology. Since the latest technology demand high cost for its device, the author hope to support reduced its cost with virtual laboratory (VLAB). This thesis discusses the development of wind turbine VLAB. It will analyze variation of wind speed, variation of blade, variation of pitch and value of output."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Irawan
"Kebutuhan akan listrik saat ini sangat besar terutama untuk daerah perkotaan. Untuk itu diperlukan suatu sistem yang dapat memenuhi kondisi tersebut. Salah satu dari sistem tersebut adalah penggunaan turbin angin skala mikro untuk diaplikasikan di daerah pemukiman. Tetapi kondisi angin di Indonesia relatif rendah sekitar 3-5 m/s. Penelitian ini dilakukan untuk menghadapi masalah tersebut yaitu dengan menggunakan selubung berupa diffuser sebagai cara untuk meningkatkan kecepatan angin yang melalui turbin. Dengan melakukan simulasi CFD dari berbagai variasi geometri diffuser didapatkan bentuk atau desain yang sesuai untuk digunakan pada turbin angin skala mikro. Geometri yang didapat yaitu diameter 800 mm, panjang diffuser 1000 mm, sudut diffuser 12o dan tinggi flange 500 mm. Dengan geometri tersebut, dapat menghasilkan peningkatan kecepatan pada centerline hingga 1,8 kali dari kecepatan free stream.

The need for electrical current is very large, especially for urban areas. Therefore it's necessary to have a system that can meet these conditions. One of these systems is the use of micro-scale wind turbines to be applied in residential areas. But the wind conditions in Indonesia is relatively low at about 3-5 m/s. Research is underway to deal with such problems is by using a diffuser casing as a tool to increase speed through the wind turbine. By performing CFD simulations of a variety of diffuser geometry obtained shape or design that is suitable for use in micro-scale wind turbines. Geometry is obtained 800 mm diameter, 1000 mm length, 12o expand angle and 500 mm flanged height. With that geometry, it can be seen that the flow rate through the diffuser can reach until 1.8 times the free stream velocity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42819
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Akbar
"Saat ini turbin angin kecepatan rendah sedang mengalami banyak modifikasi guna memaksimalkan kinerja generator sesuai dengan keadaan geografis di Indonesia. Banyak model generator yang dicoba dalam menghasilkan listrik. Pada pembahasaan skripsi ini digunakan generator axial karena cocok dengan keadaan angin kecepatan rendah. Model dan modifikasi dari generator ini pun sangat memegang peranan penting terhadap kinerja generator. Desain dari generator ini menggunakan arus 3 phasa dengan stator tanpa inti besi, serta rotor ganda yang mengapit stator. Disamping itu menggunakan 9 magnet permanen jenis strontium ferrite Br 0.8 T dan 9 kumparan pada stator. Desain ini dibuat berbeda dengan generator axial kecepatan rendah lainnya. Oleh karena itu hasil uji dari generator ini akan di analisa sehingga kita dapat mengetahui nilai efisiensi dari generator yang dibuat sesusai desain yang ditentukan.

Nowdays the low speed wind turbine is modifying to optimize the perfomance of generator appropriate with geographic conditions in Indonesia. Various types of generator which used to producing power. In this thesis author uses an axial generator due to appropriate with low speed wind conditions. The model and the modification of this generator hand the important role of generator performance. The design of this generator use 3 phase coreless stator, and the stator is placed between double rotor. In addition, this generator use 9 strontium ferrite Br 0.8 T permanent magnet and 9 coil in the stator. This design is made different from other low speed axial generator. Therefore, assay results from these generators will be analyzed so that we can know the value of the efficiency of the generator which is made according to the specified design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42464
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wuri Lisyarini
"Matriks konverter adalah salah satu jenis power elektronik yang menjadi penghubung antara generator dengan jala-jala, menggantikan pasangan rectifier-inverter yang membutuhkan DC Link yang besar. Skripsi ini akan menunjukkan bahwa penggunaan matriks konverter dalam PLTA dapat memberikan daya ke dalam jala-jala, sekaligus dapat mengubah magnitude tegangan keluaran, frekuensi keluaran, dan faktor daya masukan. Pengaruh dari perubahan kecepatan angin, frekuensi keluaran, rasio tegangan, sudut bilah, sudut tegangan keluaran, dan pengaturan faktor daya terhadap daya keluaran juga akan di jabarkan di dalam skripsi. Simulasi yang dihasilkan stabil dengan daya aktif yang disuplai ke jala-jala sebesar 88,413 KW, dengan kecepatan angin minimal yang diperlukan antara 6,077 m/s sampai 6,078 m/s.

Matrix converter is a kind of power electronic that connects the generator to the grid, and replacing rectifier-inverter pair which need a bulky DC Link. This thesis will show that configuration using matrix converter in wind turbine system could supply power to the grid, change magnitude of output voltage, output frequency, and input power factor. Variation effect of wind speed, output frequency, voltage ratio, pitch angle, voltage output angle, and displacement power factor control also will be evaluated in the thesis. The simulation is stable with active power 88,413 KW supplied to the grid, with minimal wind speed to run the induction machine into a generator is between 6,077 m/s until 6,078 m/s."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42909
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>