Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152160 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Namirah Zahra
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas bagaimana kajian spasial pejalan kaki terhadap kontestasi maknajalan dan fungsi ruang jalan dengan melihat konteks ruang jalan di Tanah Abang.Memahami realita kota Jakarta, khususnya Tanah Abang dengan pendekatan messyurbanism, bahwa kondisi kota dan masyarakatnya tidak jauh berbeda dengan kota GlobalSouth dimana salahsatu kararkteristiknya ruang jalan tidak hanya digunakan untukkendaraan tetapi juga fungsi lain yang melibatkan aktor informal. Jalan Jatibaru menjadiruang pertemuan beragam aktor/kepentingan/pengguna diantaranya; pejalan kaki dari/keStasiun Transit Tanah Abang; PKL; mikrolet. Pergerakan barang, orang dan kendaraanmemberikan kontestasi pemaknaan dan fungsi jalan antar pengguna didukung denganmelihat sejarah jalan sebagai ruang sosial dengan beragam aktor menggunakan ruangjalan. Pembahasan mencakup tentang ruang sosial, messy urbanism, traffic evaporation,jalan sebagai ruang publik, persaingan pejalan kaki dan automobile terhadap ruang jalanpublik. Metode yang digunakan diantaranya etnografi spasial, metode pendekatan emik,dan pemetaan ruang dan waktu serta foto untuk menelusuri praktik spasial penggunaterhadap kontestasi makna dan fungsi ruang Jalan Jatibaru melalui pemetaan penggunadan narasi spasial pejalan kaki. Kepentingan/pengguna yang menjadi fokus pemetaanadalah pejalan kaki, mikrolet, PKL, dan pemerintah.

ABSTRACT
This thesis discusses how pedestrian defines contestation meaning of street and itspurpose by experiencing it in Tanah Abang. Understanding the realities of Jakarta,particularly Tanah Abang by using messy urbanism approach, that city and its people arenot distant from Global South cities where one of the characteristics is street space notonly used for the automobile but also another function involve informal actor. Jatibarustreet becomes a meeting space by diverse actors user pedestrian from to Tanah Abangtransit station hawkers mikrolet. The movement of goods, people, and vehicle give themeaning and purpose between street user supported by seeing street history as socialspace with diverse actors are using its space. The discussion over social space, messyurbanism, traffic evaporation, street as public space, contestation between pedestrian andautomobile to a public street. Methods are used through spatial ethnography, emicapproach, space time mapping also taking photos for investigating user rsquo s spatial practiceof contesting meaning and function of Jatibaru street through user mapping andpedestrian rsquo s spatial narrative. The interest of objective observation is pedestrian, mikrolet,hawkers, and government authority."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armia Utami Putri
"

Jembatan penyeberangan pejalan kaki sebagai infrastruktur yang ditinggikan akan secara otomatis menciptakan ruang di bawah strukturnya (lahan residu). Layaknya sebuah bayangan, keberadaan lahan residu tidak dapat dihindari dan memiliki peluang untuk pemanfaatannya. Skripsi ini akan membahas secara spesifik mengenai penggunaan lahan residu di bawah jembatan penyeberangan pejalan kaki pada beberapa titik transit yang ramai di Jakarta. Untuk memahami penggunaan lahan residu ini, pengamatan dilakukan dengan observasi terhadap jembatan penyeberangan pejalan kaki sebagai objek pembentuk lahan residu serta melihat bagaimana publik mengokupasinya. Untuk masa mendatang, saya berharap kajian ini dapat bermanfaat baik bagi pengelolaan jembatan penyeberangan pejalan kaki dan lahan residu itu sendiri.

 


Pedestrian bridges as elevated infrastructures will automatically create some spaces below the structure (residual space). The existence of residual space is unavoidable; it was left as an opportunity, an outlet for engagements. This study discuses specifically on the utilization of residual spaces below pedestrian bridges in several crowded transit spots in Jakarta. To understand the utilization of these residual spaces, this research is done by observation towards pedestrian bridges as the object that creates residual spaces and understand the act of occupancy within the spaces. In the future, I hope this study can be beneficial for both the management of pedestrian bridges and residual spaces itself.

 

"
Depok: Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohilfa Riza
"Jalan merupakan suatu ruang publik yang semua orang mempunyai hak yang sama untuk menggunakannya, baik pengguna kendaraan, pedestrian pada semua umur dan pedestrian penyandang cacat. Tetapi pada kenyataannya, secara umum keadaan jalan di kota besar di Indonesia tidak memberikan rasa aman kepada pedestrian, baik dalam menyeberang jalan maupun berjalan di trotoar. Tulisan ini memaparkan bagaimana suatu desain jalan raya dapat mengatur segala aktivitas diatasnya sehingga memberikan rasa aman kepada pedestrian, yaitu berkenaan dengan pengontrolan kecepatan kendaraan di titik fasilitas penyeberangan, penataan fisik untuk mengatur aktivitas pedestrian dan penyandang cacat. Pada kesimpulan terdapat banyak faktor yang memengaruhi penataan fisik ini, diantaranya pemilihan penataan fisik untuk salah satu pengguna jalan dapat member hambatan kepada pedestrian yang lain, oleh karena itu harus mempertimbangkan pengguna yang dominan beraktivitas di jalan tersebut. Selain itu, kebudayaan dan kebiasaan manusia yang beraktivitas juga berpengaruh dalam pemutusan penataan fisik jalan.

Street is a kind of public space where everybody has the same right to do any activities on it, whether it is for the vehicles, any age?s pedestrian or the difables. But in fact, generally the streets condition at Indonesia could not make pedestrians feel safe to do activities on it, such as cross the street and walking on the sidewalk. This paper explain how a street design could give feel safe to pedestrians to do activities on the street, involved to control vehicles speed where pedestrian crossing street, to control pedestrian activities, and physical street design for difables. In conclusion, many factors influence it, such as choice a street design for one pedestrian would create obstacle for others, for that reason, it should considers dominant user who do activities on it. Furthermore, culture and habit of human doing activities on it, also influence the choice of a physical street design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48628
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistya Indriani
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Skripsi ini membahas bagaimana sebuah sidewalk sebagai jalur pejalan kaki yang digunakan dari dan menuju sebuah destiasi yang dapat menghasilkan a self-reinforcing process berupa aktivitas-aktivitas dalam waktu tertentu. Hal tersebut dipicu oleh kehadiran dan persepi para pengguna yang beragam berdasarkan konteks dari sidewalk tersebut. Fenomena tersebut dapat diamati dari sepanjang jalur pejalan kaki di area Pasar Tanah Abang. Konteks dari Sidewalk Jalan Jatibaru Raya Tanah Abang yang berada di area transit dekat Stasiun Tanah Abang dan area komersial dekat Pasar Tanah Abang memengaruhi beragam aktivitas pada sidewalk. Sehingga aktivitasnya tak hanya berjalan kaki melainkan transaksi jual-beli dan menunggu. Pengamatan ini berupa deskripsi analisis yang mengungkap bahwa lingkungan fisik merupakan faktor utama pengumpul manusia. Kemudian pejalan kaki menjadi sumber referensi utama untuk aktor-aktor lain datang dan beraktivitas pada sidewalk Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang. Sumber referensi untuk aktor tersebut termasuk ke dalam a self-reinforcing process. Proses tersebut terjadi ketika seseorang memulai untuk melakukan sesuatu, maka ada kecenderungan yang jelas untuk lainnya bergabung di dalamnya, baik dengan berpartisipasi di dalamnya ataupun hanya mengalami atau melihat apa yang dilakukan oleh orang lain. Keterhubungan antar aktor tersebut tak terlepas dari faktor aktivitas, ruang dan waktu. Hal ini terbukti dari hasil pengamatan bahwa waktu hadir sebagai pemberi performa pada aktor nonmanusia dan manusia, serta sebagai penonaktifan peraturan yang berlaku pada sidewalk.

ABSTRACT
The focus of this study analyzes a sidewalk as a pedestrian path which is used from and towards a destination which can produce a self reinforcing process as activities in a certain time. These activities are certainly triggered by the presence and perceptions of various users based on the sidewalk context. The phenomenon can be seen along the pedestrian area in Tanah Abang Market area. The context of sidewalk Jalan Jatibaru Raya Tanah Abang which is in a transit area near Tanah Abang Station and commercial area near Tanah Abang Market certainly influences the activities that are in sidewalk. So the activities in the sidewalk are not just for walking but also for selling, buying and waiting. This observation is an analysis description which reveals that physical environment is a main factor of human gatherers. Then, pedestrians become a main reference for other actors to come and do activities on sidewalk Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang. The reference of actor is included in a self reinforcing process. This process happens whereby a person starts doing something, thus there is a leaning of someone else for participating, experiencing or seeing in it. The interconnection between the actors is inseparable from activity, space and time. This matter is based on a result of observation that time as a giver of human and nonhuman performance, as well as deactivation that applies to the sidewalk. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S48237
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Setiawan Bahrun
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S48215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Meirina Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik pejalan kaki, menganalisis kelayakan fasilitas pejalan kaki, dan menganalisis efektifitas pemanfaatan jembatan penyeberangan. Lokasi studi berada di ruas Jalan Raya Lenteng Agung arah Utara. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara. Pertama, penggunaan perangkat kamera untuk menentukan jumlah pejalan kaki dan kecepatan. Kedua, dengan kuesioner untuk mengetahui alasan penggunaan fasilitas dan saran.
Hasil perhitungan menghasilkan Level Of Service (LOS) dari semua ruas di daerah studi berkisar antara LOS A sampai C, dimana LOS C adalah LOS untuk fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Adapun efektifitas penggunaan JPO ditunjukkan dalam bentuk persentase jumlah pengguna JPO terhadap jumlah total penyeberang, yaitu sebesar 50.26%.
Hasil analisis alasan penggunaan JPO dengan kuesioner menunjukkan keselamatan merupakan alasan utama pejalan kaki menggunakan JPO dan alasan kelelahan bagi pejalan kaki yang tidak menggunakan JPO. Selain itu, penerangan dan perbaikan trotoar adalah hal utama yang dibutuhkan untuk fasilitas pejalan kaki.
Berdasarkan kajian ini, perlu adanya evaluasi lebih lanjut tentang spesifikasi teknis fasilitas pejalan kaki yang ada saat ini dan perlu adanya kajian tentang penyeberang bawah tanah atau tambahan fasilitas untuk penyeberang lansia atau cacat tubuh.

Pedestrians are frequently blamed as one of the sources of traffic jam.The aims of this study are to examine the characteristics of pedestrians, to analyze the feasibility of pedestrian facilities, and to analyze the effectiveness of the utilization of the pedestrian bridge at a certain congested location. It is located on Jalan Lenteng Agung - north direction. Data collections were done in two ways. First, recorded by using camera to determine the number of pedestrians and speed. Second, the questionnaire to determine the reason of using facilities and suggestions.
The analysis shows that Level of Service (LOS) of all the segments are ranged from LOS A to LOS C, where LOS C for pedestrian bridge. The effectiveness of the use of the pedestrian bridge which is represented by the ratio of pedestrian bridge users to total number of crossing people is 50.26%.
The results of the questionnaire analysis indicate that safety is the main reason for pedestrian use the pedestrian bridge and exhausting is the reason for pedestrians who do not use the pedestrian bridge.
From this study it is suggested that it is necessary to provide more lighting and to repair the sidewalk, and it is needed further evaluation on the technical specification of pedestrian facilities that was created by Dirjen Bina Marga in 1990 and further study on the underground pedestrian facility or additional facilities for elderly and disable pedestrian.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69112
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meilia Sjamsuddin
"Maraknya pembangunan pusat perbelanjaan modern, seperti mal dan plaza, yang memisahkan kendaraan dan manusia. Sementara masih banyak pusat perbelanjaan yang menggabungkan kedua unsur ini (shopping street), tetapl kurang mendapat perhatian. Tempat ini sebenarnya mempunyai potensi untuk menjadi suatu pusat perbelanjaan yang menarik karena di dalamnya memperllatikan aspek manusia, pedestrian, yang belakangan im juga ramai dibicarakan. Tulisan ini bemiaksud membahas mengenai definisi shopping street dan unsur-unsur pembentuknya, dan kriteria bentuk fisik yang dibutuhkan guna rnenunjang terjadinya sebuah shopping street yang balk."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Eka Perwira Putra
"Lingkungan sekolah mempunyai potensi terjadi kecelakaan karena jika pejalan kaki penyeberang berperilaku tidak memenuhi standar baku dalam menyeberang atau bersikap tidak mematuhi aturan Para pejalan kaki dan penyeberang harus memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan kendaraan bermotor Oleh karena itu penyediaan fasilitas penyeberangan menjadi tuntutan keamanan dan keselamatan para pejalan kaki Penelitian ini dilakukan dijalan raya Bogor dimana lokasi tersebut volume kendaraannya sangat padat tepatnya di km 31 31 5 terdapat sekolah Permata Bunda SDN 1 Cisalak SDN 3 Cisalak pasar Cisalak Cimanggis kota Depok Hasil study diperoleh rancangan Zona Selamat Sekolah dengan ZoSS untuk dua sekolah yang berdekatan dan bersebelahan Disain ini diharapkan dapat mengurangi potensi kecelakaan pengguna jalan menjadi lebih tertib khususnya anak sekolah dengan kendaraan bermotor dilingkungan sekolah sekolah tersebut.

The school environment has the potential of an accident because if the pedestrian behavior does not meet the standard in cross or be not obey the rules Pedestrians should have the same rights and obligations with motor vehicles Therefore the provision of pedestrian facilities into the demands of the security and safety of pedestrians The research was carried out on the highway Bogor where the location is very heavy vehicle volume precisely at 31 to 31 5 km there are the Permata Bunda School Public Elementary School 1 Cisalak Public Elementary School 3 Cisalak Cimanggis Cisalak market town of Depok Draft study results obtained Zone Of Safety School to two schools adjacent and contiguous This design is expected to reduce the potential for pedestrian accidents especially school children with motor vehicles to be more disciplined at environment of the schools."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ariel Pratama
"Jakarta Timur memiliki jumlah kecelakaan lalu lintas tertinggi dibandingkan kota-kota lain di Jakarta selama beberapa tahun terakhir, menunjukkan perlunya peningkatan keselamatan lalu lintas, terutama untuk mobilitas aktif. Berbagai proyek telah dilaksanakan di Jakarta untuk meningkatkan serviceability bagi pejalan kaki dan pengguna sepeda untuk mendorong kebiasaan mobilitas aktif. Namun, hal itu masih belum diterapkan di Jakarta secara keseluruhan. Tulisan ini bertujuan untuk melakukan perbaikan lalu lintas pada simpang tidak aman tertentu di Jakarta Timur. Persimpangan sendiri dipilih sebagai pejalan kaki dan pengguna sepeda adalah yang paling rentan saat menggunakannya. Melalui studi banding kasus, makalah ini diharapkan dapat menentukan desain geometris persimpangan yang sesuai untuk meningkatkan keamanannya bagi pergerakan pejalan kaki dan sepeda, dengan tetap mempertahankan kinerjanya, seperti kapasitas, derajat kejenuhan, dan tundaannya. Studi menunjukkan bahwa peningkatan geometris persimpangan dengan beberapa penyesuaian meningkatkan kemudahan servisnya untuk mobilitas aktif.

East Jakarta has the highest amount of traffic accident than other cities in Jakarta for the last few years, indicating the need of traffic improvement on their safety, particularly for active mobility. Various projects have been implemented in Jakarta to improve its serviceability for pedestrian and bicycle user to drive the habit of active mobility. However, they still not have been implemented in Jakarta as a whole. This paper aims to do traffic improvement on a particular unsafe intersection in East Jakarta. Intersection itself is chosen as pedestrian and bicycle user are the most vulnerable when using it. Through comparative study cases, this paper is expected to determine appropriate junction geometrical designs that improve its safety for pedestrian and bicycle movement, while maintaining its performance, such as its capacity, degree of saturation, and delay. The study shows that junction geometrical improvement with several adjustments improves its serviceability for active mobility."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>