Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26290 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bayu Amarta Zulkarnaen
"ABSTRACT
Fabrikasi mikro adalah ilmu yang saat ini penting untuk dikembangkan. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam fabrikasi mikro adalah Biomachining. Biomachining adalah suatu metode machining untuk produk berskala mikro yang prosesnya menggunakan mikroorganisme yaitu bakteri Acidithiobacillus ferroxidans. Pengembangan krakteristik proses biomachining pada beragam material telah dilakukan. Dalam meningkatkan hasil kualitas proses biomachining dan efektifitas dalam melakukan percobaan proses biomachining, Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah membuat permodelan atau simulasi proses biomachining dengan bantuan software pada computer. Software Simulasi ini dapat digunakan menggunakan basis MATLAB. Informasi yang dapat ditunjukkan yaitu lebar celah pemakanan, kedalaman pemakanan, bentuk profil permukaan benda kerja, dan kekasaran benda kerja. Software simulasi ini dilakukan validasi menggunakan material tembaga Polycrystalline dengan parameter waktu biomachining selama 6 jam dan 14 jam dan juga parameter agitasi sebesar 150 rpm dengan waktu biomachining selama 24 jam dan 100 rpm dengan waktu biomachining selama 48 jam. Pada hasil validasi kedalaman simulasi tingkat kekasaran berkisar antara 48.17 hingga 2.33. Selain itu, hasil validasi lebar celah simulasi memiliki tingkat kekasaran dari 3.22 hingga 9.16. Tingkat kesalahan pada nilai kekasaran benda kerja pada program simulasi bervariasi dari 2.16 hingga 24.99. semakin kecil nilai kedalaman maka tingkat kesalahan akan relative semakin besar.

ABSTRACT
Microfabrication is the science that important to be developed. One of the methods that can use in microfabrication is biomachining. Biomachining is machining method for produce the micro product which process using microorganism. That microorganism is Acidithiobacillus ferroxidans. Development of characteristic of Biomachining process has been done in various material. Kind of method to Increase quality and effectivity of process biomachining experiment such as design and developing simulation software of process biomachining. One of Software that can designing and developing this simulation is MATLAB. User can get the information of profile of surface of the specimen, depth of cut, and width of Narrow Path of the specimen from this simulation. Validation for this software simulation using Copper Cu Polycrystalline with 6 and 14 hours of machining time and also with 150 rpm of the agitation parameter within 24 hours biomachining time and 100 rpm of the agitation parameter within 48 hours biomachining time. The Results of validation illustrate the range error of depth of cut of specimen from 48.17 until 2.33. The result of width of the narrow path of the specimen give the error range from 3.22 until 9.16. For the roughness of the specimen is variate from 2.16 until 24.99. Smaller value from the depth of cut and the roughness will increase relative error."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhtiander
"ABSTRAK
Tesis ini membahas penelitian yang telah dilakukan untuk membuat
perangkat lunak simulasi berbasis Matlab Simulink untuk pembangkit uap.
Pembangkit uap ini bekerja dengan 72% kualitas uap, 1.2% kandungan oksigen,
laju aliran uap didesain maksimum 3600 Barrel per hari dan laju aliran gas bahan
bakar didesain maksimum 1300 MSCF per hari .
Perangkat lunak simulasi pembangkit uap terdiri atas Tungku
Pembakar, Aliran Bahan Bakar, Aliran Air Umpan, Konveksi, Radian dan Aliran
Uap. Di dalam bagian-bagian tersebut, prinsip termodinamika dan perpindahan
energi panas seperti konduksi, konveksi dan radiasi diaplikasikan untuk
menghitung nilai tekanan, nilai suhu dan nilai laju aliran.
Proses validasi dilakukan pada kondisi stabil dan kualitas uap 72% telah
tercapai kepada 10 parameter proses penting pembangkit uap hasil simulasi.
Persentase kesalahan yang dihasilkan dari simulasi Beda Tekanan Orifis Bahan
Bakar Gas : 2,39% , Tekanan Bahan Bakar Gas : 1,37%, Suhu Gas Bahan Bakar
Gas : 5,95%, Laju Aliran Gas Bahan Bakar : 1,25%, Beda Tekanan Orifis Air
Umpan : 1,94%, Tekanan Air Umpan : 1,54%, Laju Aliran Air Umpan : 0,92% ,
Beda Tekanan Orifis Uap : 3,26%, Tekanan Keluaran Uap : 1,93% and Kualitas
Uap : 0,05% .

ABSTRACT
This paper describes the work done in order to make Matlab Simulink
based steam generator simulator in simulation of a steam generator. The steam
generator is operated with steam quality of 72%, O2 content is 1.2%, design
steam volume flow is 3600 barrel per day at at a maximum and design fuel gas
volume flow is 1300 MSCF per day at at a maximum.
The steam generator simulation program is consisting of Burner, Radiant,
Convection, Exhaust Stack, Feedwater Pump Discharge and Steam Discharge.
Within the components, thermodynamics and heat transfer principles such as
conduction, convection and radiation were applied to compute the pressure
values, temperature values and flow rate values.
The validation process has been done with steam generator is operating on
steady steady state and steam quality target of 72% has been achieved to the 10
important process parameters of the steam generator. The error percentage
resulted from simulation of Fuel Gas Orifice Differential Pressure : 2.39%, Fuel
Gas Pressure : 1.37%, Fuel Gas Temperature : 5.95%, Fuel Gas Flow Rate :
1.25%, Feedwater Orifice Differential Pressure : 1.94%, Feedwater Pressure :
1.54%, Feedwater Flow Rate : 0.92%, Steam Orifice Differential Pressure 3.26%,
Steam Discharge Pressure 1.93% and Steam Quality : 0.05%."
2017
T47978
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Taufiqurrakhman
"Fabrikasi berskala mikro sedang terus dikembangkan sebagai kebutuhan dimasa yang akan datang. Salah satu variasinya menggunakan mikroorganisme bakteri (biomachining). Penelitian sebelumnya telah membuktikan kemampuan jenis bakteri Acidithiobacillus ferooxidans untuk melakukan pemakanan permukaan beberapa material logam, salah satunya yaitu tembaga (Cu). Perkembangan teknologi biomachining akan diterapkan sebagai metode manufaktur beberapa perangkat mikro, seperti micro-needle dan micro-channel. Pada penelitian sebelumnya, didapatkan nilai kekasaran permukaan (Ra) rata-rata hasil proses biomachining pada material tembaga yaitu berkisar antara 5-8 μm. Nilai tersebut tergolong cukup besar dan dimanfaatkan untuk membuat micro-channel.
Micro-channel akan menjadi sebuah komponen dalam sistem penukar kalor berskala mikro, yang lebih dikenal sebagai micro-heat exchanger. Tujuannya, kekasaran permukaan micro-channel dapat memperluas area alir dan membuat fluida kerja lebih turbulen. Parameter tersebut akan mempengaruhi transfer rate sistem micro heat exchanger. Namun, nilai pressure drop pada penelitian ini berbanding lurus dengan tingkat kekasaran channel. Hasil eksperimen perpindahan panas menunjukkan sampel biomachining memiliki nilai perbedaan temperatur (ΔT) lebih besar 22,49% dan 34,34% berurutan menggunakan variasi flow rate 16 mL/min dan 64 mL/min.

Micro-scale fabrication is being continuously developed as the needs of the future. One of the methods uses microorganisms culture (biomachining). The previous research has shown the ability of Acidithiobacillus ferooxidans in the characterization and result of material removal process with copper (Cu) as the workpieces. Biomachining will be applied as a method of micro devices manufacturing, such as micro-needle and micro-channel. In the previous study, obtained the value of surface roughness average (Ra) of biomachining process results in copper material in range from 5-8 μm. This value is quite large and oriented in the making of micro-channel.
Micro-channel will be put in the center structure of micro-heat exchanger system. The major goal is the surface roughness can expands the micro-channel flow area and makes the fluid more turbulent. In addition, these parameters will affect the transfer rate of a micro-heat exchanger system. However, the pressure drop results of this research are proportional to the rate of surface roughness. The experimental results show the biomachining sample heat transfer temperature difference value (ΔT) greater 22.49% and 34.34% using a variation of flow rate 16 mL / min and 64 mL / min respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44452
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandy Akbar
"Pengolahan data transient elektromagnetik bertujuan mendapatkan sifat fisis batuan berdasarkan resistivitas terhadap kedalaman, yang nantinya akan dianalisa untuk mengetahui daerah prospek hidrokarbon. Tahpan dalam pengolahan data untuk mendapatkan nilai resistivitas terlebih dulu mendapatkan nilai resistivitas semu. Nilai resistivitas semu pada metode Transient Electromagnetic (TEM) dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa formula yang dikembangkan oleh Kaufman & keller, Zonge, Fitterman & Stewart, dan Cristensen. Dalam proses pemilihan formula TEM yang digunakan analisa dengan mencari perbedaan relative dengan bantuan dari data sintetik, fonnula Fitterman & Stewart memiliki nilai perbedaan relatifitas 0,37%. Korelasi nilai resistivitas dilakukan dengan membandingkan nilai resistivitas yang didapat hasil perhitungan berdasarkan formula TEM dengan nilai resistivitas semu yang diperoleh dari hasil pemodelan l dimensi dengan software LOTEM maupun dengan software IX1D. Proses automatisasi dibuat bertujuan untuk melakukan efisiensi dalam proses perhitungan nilai resistivitas semu dengan software Matlab inenggunakan aplikasi GUIDE Pemodelan 1 dimensi yang di gabungkan dari bebarapa titik sounding bertujuan mendapatkan profil resistivitas yang nantinya akan memberikan informasi bawah permukaan. Dari profil resistivitas semu terhadap kedalaman terlihat adanya struktur yang berupa antiklin pada daerah 500-3000m dengan kedalaman 1000an meter. Pada daerah struktur antiklin terlihat nilai resistivitas yang tinggi mengindikasikan kemungkinan adanya hidrokarbon.

Processing of transient electromagnetic data to obtain physical properties of rocks based on the resistivity with depth, which will be analyzed to determine areas of hydrocarbon prospects. Stages in data processing to obtain resistivity values first obtaining apparent resistivity value. Value of apparent resistivity on the method of Transient Electromagnetic (TEM can be determined by using some formula that was developed by Kaufman & Keller, Zonge, Fitterman & Stewart, and Cristensen. In the process of choice formula used TEM analysis by looking for relative dwerences with the heha of synthetic data, Fitterman & Stewartls formula has the value 0.3 7% dwerence relativity. Correlation of resistivity values is done by comparing the obtained resistivity values calculated based on the formula TEM apparent resistivity value obtained from the one-dimensional modeling software or with software IXID LOTEM. Automatic process is made aimed at improving efficiency in the process of calculating the value of apparent resistivity with Matlab software using GUIDE aplication. Modeling one- dimensional in combination of Many diagnostic point to obtain a profile of resistivity sounding which will provide subsurface information. From the profile of apparent resistivity with depth seen in the form of the anticline structure in the 3,000 m with a depth of 500-meter 1000an. At the regional anticline structure visible high resistivity values indicate the possibility of hydrocarbons."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29468
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisaa Yuniasih Suhendar
"[ABSTRAK
Ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan dari tahun ke tahun, salah satunya adalah teknik fabrikasi. Saat ini, teknik fabrikasi telah mencapai skala mikro dan terus dilakukan pengembangan. Adanya dampak negatif dari penggunaan teknik mikrofabrikasi konvensional, baik pada benda kerja yang digunakan, maupun untuk lingkungan mendorong para peneliti untuk melakukan penelitian lebih jauh mengenai konsep green manufacturing. Teknik alternatif yang saat ini sedang dikembangkan adalah biomachining, yaitu proses permesinan yang dilakukan dengan memanfaatkan makhluk hidup sebagai media cutting tool. Dalam hal ini, salah satunya adalah bakteri Acidithiobacillus ferrooxidans. Pada penelitian sebelumnya, telah dilakukan karakterisasi terhadap profil rekayasa microneedle yang terbentuk melalui proses biomachining. Optimalisasi temperatur proses dengan rentang 300C - 350C dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi temperatur lingkungan habitat bakteri yang digunakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar diameter rekayasa microneedle menggunakan material nikel yang dapat dicapai dengan parameter waktu yang berbeda. Pola yang digunakan sebesar 300 μm melalui photolithography menghasilkan diameter rata-rata sebesar 200 μm setelah proses biomachining. Data yang didapatkan dari proses biomachining yang dilakukan berupa perbandingan profil permukaan antarparameter, dimana berdasarkan nilai variansi diketahui tidak terjadi perbedaan yang signifikan terhadap kedalaman pemakanan pada proses biomachining selama 24 jam dan 48 jam. Oleh sebab itu, perlu diadakan kajian lebih jauh mengenai hubungan profil permukaan terhadap waktu proses, sehingga dapat dihasilkan keseragamanan hasil pada setiap penelitian yang dilakukan.

ABSTRACT
, Science and technology have evolved over the years, one of them is a fabrication technique. Currently, fabrication techniques have achieved micro scale and continue to develop. The negative impacts of conventional microfabrication techniques on the workpiece being used and environment, encourage researchers to create further research on the concept of green manufacturing. Alternative techniques are currently being developed is biomachining, the machining process is done by microbacteria organisms as cutting tools. In this case, one of them is Acidithiobacillus ferrooxidans. In previous studies, it has been done characterization of engineering profile microneedle formed through a process biomachining. Optimization of the process temperature range of 300C – 350C to adjust to ambient temperature conditions habitat bacteria used. This study was conducted to determine how large diameter microneedle using nickel material that can be achieved with different time parameters. Pattern used is 300 μm by photolithography and produce an average diameter of 200 μm after biomachining process. Data were obtained from biomachining process was done are presenting in the form of comparison of surface profile from each parameters, which is based on the variance values are not known there is a significant difference in the depth of biomachining result for 24 hours and 48 hours. Therefore, should be further studies related surface profile and processing time, so it can produce uniformly result in any research.]
"
2015
S58132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Himawan Kartaatmadja
"Kebutuhan akan sistem fiber optik semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan kecepatan dan kapasitas transfer data. Karena keterbatasan kecepatan dari direct injected modulator pada sistem fiber optik maka eksternal modulator semakin dipilih saat ini. Ada berbagai jenis modulator optik, tetapi yang menjadi topik bahasan utama dalam skripsi ini adalah modulator elektroabsorpsi tipe waveguide.
Dalam skripsi ini dibahas mengenai perancangan modulator elektroabsorpsi tipe waveguide dengan menggunakan software yang berbasis MATLAB. Pada skripsi ini akan dirancang modulator elektroabsorpsi dengan penumbuhan grating pada bagian atasnya sebagai cermin dan menggunakan multiple quantum well AlGaSb/GaSb di bagian tengah waveguide untuk meningkatkan kemampuan penyerapannya. Penumbuhan grating berfungsi sebagai cermin yang dapat meningkatakan intensitas pada cavity. Modulator ini ditumbuhkan diatas substrat GaSb. Dengan software ini dapat diketahui mode yang terdapat pada waveguide, bentuk mode yang bergerak di waveguide, spesifikasi perturbation region, serta rasio ON/OFF dan insertion loss nya.
Berdasarkan hasil perancangan modulator dengan panjang gelombang kerja 1550nm, hanya terdapat fundamental mode yang bergerak di waveguide. Sedangkan grating diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan reflectance sebesar 50%. Dengan adanya penambahan grating ini maka rasio ON/OFF dari modulator dapat ditingkatkan sampai 45 kali dan kecepatannya dapat ditingkatkan sampai 3 kalinya.

The demand of fiber optic system has increased along with the increasing of need speed and data transfer capacity. Because of speed limitation of direct injected modulator in fiber optic system, external modulator has become popular nowadays. There are several types of optical modulators, but we will make a major discuss in electroabsorption modulator typed waveguide.
The research will develop software for designing electroabsorption modulator typed waveguide with MATLAB program. In this research, we develop an electroabsorption modulator with grating above as a reflector and multiple quantum well AlGaSb/GaSb in the middle of waveguide to increase absorption. Grating acts as a mirror that increases the intensity in cavity. Modulator is made on GaSb subtrate. With this software, we can analyze type of mode that travels inside the waveguide, shape of the mode, specification of perturbation region, and also ON/OFF Ratio and insertion loss.
The research has obtained a result for this modulator design that operates in 1550nm wavelength. There is only fundamental mode that travels along the waveguide. Besides that, grating is arranged so it will act as a 50% mirror. With this grating added, ON/OFF ratio of this modulator will increase 45 times dan its speed 3 times normal.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40458
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Jalaluddin
"Software House XYZ menggunakan Scrum sebagai salah satu proses pengembangan perangkat lunaknya. Namun, Software House XYZ memiliki beberapa masalah dalam penerapan Scrum sehingga menyebabkan keterlambatan pada rilis produk mereka. Terdapat 2 masalah yang menjadi fokus pada penelitian ini yaitu pengendalian tim Scrum dengan ukuran yang besar dan pengendalian komitmen pekerjaan tim. Scrum at Scale adalah kerangka kerja yang dipilih menjadi solusi kedua permasalahan tersebut. Sebelum menerapkan Scrum at Scale, perlu dilakukan penilaian tingkat kematangan Scrum yang saat ini diterapkan oleh Software House XYZ. Scrum Maturity Model yang disesuaikan dengan Scrum Guide 2020 dipilih sebagai metode yang dapat menilai seberapa baik perusahaan menerapkan Scrum. Kuesioner yang berisi 81 praktik disebar ke 40 tim pengembang. Data hasil kuesioner yang valid sebanyak 10 kuesioner. Dari hasil penilaian menggunakan Scrum Maturity Model, kematangan penerapan Scrum di Software House XYZ saat ini berada di tingkat 1 Initial. Sebanyak 61 praktik diusulkan sebagai perbaikan proses Scrum. Rekomendasi rancangan Scrum at Scale dapat diterapkan apabila perbaikan proses Scrum telah dilakukan. Rekomendasi disusun mengikuti kerangka kerja yang ada di Scrum at Scale Guide 2022. Validasi terhadap rekomendasi rancangan Scrum at Scale telah dilakukan peneliti melalui wawancara dengan perwakilan dari Software House XYZ. Dari hasil validasi, perusahaan tertarik untuk mencoba menerapkan Scrum at Scale. Namun, perusahaan setuju untuk meningkatkan proses Scrum yang ada diperusahaan terlebih dahulu sebelum menerapkan Scrum at Scale secara utuh.

Software House XYZ utilizes Scrum as one of its software development processes. However, the company encounters some challenges in implementing Scrum, leading to delays in their product releases. This research focuses on two identified issues: controlling a large Scrum team and managing team commitment to tasks. Scrum at Scale is chosen as the framework to address these problems. Before implementing Scrum at Scale, an assessment of the current Scrum maturity level at Software House XYZ is deemed necessary. The Scrum Maturity Model, aligned with the Scrum Guide 2020, is selected as the method to evaluate the company's Scrum implementation. A questionnaire containing 81 practices is distributed to 10 development team members. Valid data from 10 questionnaires are collected. The assessment using the Scrum Maturity Model reveals that the current Scrum maturity level at Software House XYZ is at the Initial stage. Sixty-one practices are proposed for improving the Scrum process. Recommendations for the Scrum at Scale design can be implemented once these process improvements in Scrum are carried out. The design recommendations adhere to the framework outlined in the Scrum at Scale Guide 2022. The researcher validates the Scrum at Scale design recommendations through interviews with representatives from Software House XYZ. The validation results indicate the company's interest in trying out Scrum at Scale. However, the company agrees to enhance its existing Scrum processes first before fully adopting Scrum at Scale."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Winston Chandra
"Pada masa kini, kebutuhan masyarakat semakin bertambah dan beragam. Dengan kemajuan teknologi, seluruh kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan menggunakan aplikasi berbasis web atau mobile. Aplikasi yang dihasilkan merupakan hasil dari tahapan-tahapan pada pengembangan perangkat lunak yang menggunakan berbagai kerangka kerja. Salah satu kerangka kerja yang dapat digunakan adalah scrum. Di dalam menggunakan scrum, kinerja pengembang perangkat lunak harus dipantau menggunakan beberapa metrics agar proses pengembangan perangkat lunak dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan produk yang bagus. Pada penelitian ini, akan dibahas mengenai metrics yang dapat digunakan untuk memantau kinerja pengembang perangkat lunak, eksperimen yang dilakukan pada pembuatan metrics, aplikasi yang berisi metrics untuk digunakan sebagai pemantau kinerja pengembang perangkat lunak berbasis scrum, evaluasi aplikasi yang sudah dibuat, dan kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan.

In recent days, community needs are increasing and diverse. With the advanced technology, almost every community needs can be fulfilled with mobile or web based apps. Those apps are produced by implementing some steps of software development process with a framework. One of frameworks that can be used is Scrum. In using Scrum as framework, performance of scrum team must be monitored using some metrics, so that software development process can be good and the product that being produced are good as well. In this research, will be covering the area of metrics that can be used for monitoring performance of scrum team in software development process, experiment that being done to create the metrics, app that contains metrics to monitor the scrum team progress, evaluate the app, and summary of the research that has been done."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raihansyah Nurhakim
"Proses Biomachining merupakan pemesinan yang masih awam bagi sektor industri. Penggunaan biomachining dapat menjadi alternatif dalam mikrofabrikasi jika dilihat dari penggunaan mikroorganisme sebagai cutting tools. Mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan yaitu salah satunya adalah Acidithiobacillus ferrooxidans, dimana bakteri ini dapat memproses material nikel. Pada penelitian ini, hal yang menjadi fokus utama adalah pemanfaatan material nikel dalam rekayasa pembuatan microneedle dengan menggunakan proses hybrid milling biomachining untuk mengetahui apakah akan mendapatkan hasil yang presisi dan membuat proses biomachining menjadi efisien. Penelitian ini akan menggunakan material nikel dengan strategi proses yang berbeda antara satu dengan lainnya, dimana pada material pertama akan menggunakan strategi material turun kedalam larutan biomachining sedangkan untuk material kedua akan menggunakan strategi material naik dari dalam larutan biomachining. Perbedaan strategi proses ini yaitu untuk mengetahui apakah dengan menambahkan hal ini dapat membuat pemakanan akan menjadi lebih optimal dan sesuai dengan aspek rasio yang dibutuhkan untuk pembuatan microneedle atau tidak. Penelitian dilakukan selama 72 jam dengan ukuran pola menggunakan maskless photolithography sebesar 800 μm. Hasil yang didapatkan dari kedua strategi proses ini saling bertolak belakang, dimana untuk strategi proses turun memiliki profil diameter yang lebih besar, dan untuk strategi proses naik memiliki profil kedalaman yang lebih besar. Nilai dari diameter dan kedalaman untuk strategi turun yang dihasilkan secara berturut-turut adalah 872,5 μm dan 1.880,25 μm, sedangkan untuk diameter dan kedalaman pada strategi naik yang dihasilkan secara berturut-turut adalah 830 μm dan 1.887,75 μm. Aspek rasio yang dihasilkan untuk strategi turun dan naik, yaitu sebesar 0,49 dan 0,44.

The Biomachining process is still relatively unfamiliar to the industrial sector. The use of biomachining can be an alternative in microfabrication considering the use of microorganisms as cutting tools. One such microorganism that can be utilized is Acidithiobacillus ferrooxidans, which can process nickel material. This study focuses on the utilization of nickel material in the engineering of microneedles using a hybrid milling biomachining process to determine whether precise results can be obtained and whether the biomachining process can be made efficient. The study will use nickel material with different process strategies. In the first strategy, the material will be submerged into the biomachining solution, while in the second strategy, the material will rise from within the biomachining solution. The purpose of these different process strategies is to determine whether this adjustment can make the machining more optimal and meet the aspect ratio required for microneedle fabrication. The research will be conducted over 72 hours using a pattern size of 800 µm created by maskless photolithography. The results obtained from the two process strategies are contrasting: the downward process strategy yields a higher diameter profile, while the upward process strategy yields a higher depth profile. The diameter and depth values for the downward strategy are 872,5 µm and 1.880,25 µm, respectively. For the upward strategy, the diameter and depth values are 830 µm and 1.887,75 µm, respectively. The aspect ratios produced for the downward and upward strategies are 0.49 and 0.44, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>