Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149226 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fardian Syafarrudin Maajid
"ABSTRACT
Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian yang diakibatkan oleh satu kendaraan atau lebih yang menyebabkan cedera, kerusakan atau kerugian pada pemiliknya atau orang lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keparahan korban kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor. Metode penelitian yaitu menggunakan pendekatan ordered logit model dengan bantuan R programing, untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat keparahan kecelakaan. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah peran korban, intensitas cahaya, jam dan hari terjadinya kecelakaan, ketersediaan median, type kecelakaan, usia korban, kondisi perkerasan jalan, kondisi LOS, persentasi jumlah kendaraan, dan cuaca. Pada penelitian ini menggunakan data kecelakaan di Jawa Barat dan Jawa Tengah tahun 2014-2016. Hasil dari penelitian ini adalah faktor yang paling mempengaruhi tingkat keparahan korban kecelakaan sepeda motor yaitu kecelakaan tunggal, di Jawa Barat faktor yang paling signifikan adalah kecelakaan tunggal yang melibatkan 1 kendaraan dengan kemungkinan terjadinya korban meninggal dunia sebesar 53,2, dan di Jawa Tengah faktor yang paling signifikan adalah kecelakaan tunggal antara kendaraan dengan objek diam yaitu kemungkinan terjadinya korban meninggal dunia sebesar 7,6.

ABSTRACT
A traffic accident is an event caused by one or more vehicles causing injury, damage or loss to the owner or another person. The purpose of this study to determine the factors associated with the severity of traffic accident victims on motorcycle riders. The method of research is using an approach logit model with the help of R programming, to know the factors that affect the severity of the accident. The independent variables used in this study are the role of the victim, the intensity of light, the time and day of the accident, the availability of median, the type of accident, the age of the victim, the condition of the road pavement, the LOS condition, the percentage of the vehicle, and the weather. In this research use accident data in West Java and Central Java year 2014 2016. The results of this study are the factors that most influence to the severity of the casualty of motorcycle accident victims is a single accident, in West Java the most significant factor is a single accident involving 1 vehicle with the possibility of deaths by 53.2, and in the Central Java factor the most significant is a single accident between vehicles with an obstacle that is the possibility of the death is 7.6."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Maharani Ardiasih
"
Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara variabel respon dengan satu atau lebih variabel prediktor. Model regresi yang sering digunakan adalah model regresi linier dengan asumsi variabel respon berdistribusi normal. Pengembangan dari model regresi linier adalah Generalized Linear Model (GLM). Salah satu komponen dari GLM adalah fungsi penghubung yang digunakan untuk menghubungkan variabel respon dengan prediktor linier. Pemilihan fungsi penghubung ini bergantung pada jenis variabel respon. Pada variabel respon kategorik di mana tidak ada keterurutan (nominal), salah satu GLM yang dapat digunakan adalah model dengan fungsi penghubung probit. Namun, model ini tidak dapat digunakan untuk variabel respon kategorik dengan keterurutan (ordinal). Untuk itu, dikembangkan model ordered probit untuk menganalisis variabel respon ordinal dengan fungsi penghubung probit. Namun, jika kategori 0 memiliki observasi yang lebih banyak dibandingkan kategori lainnya, maka terjadi zero-inflation pada data respon. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya overdispersi yang berakibat pada kesalahan interpretasi model dan kesalahan pengambilan kesimpulan. Untuk itu, diperlukan pengembangan dari model ordered probit, yaitu model zero-inflated ordered probit. Estimasi parameter model zero- inflated ordered probit dilakukan menggunakan metode maximum likelihood. Implementasi dari model zero-inflated ordered probit digunakan untuk memprediksi tingkat keparahan cedera akibat kecelakaan lalu lintas berdasarkan data kecelakaan lalu lintas. Sebagai variabel respon ordinal pada model zero-inflated ordered probit adalah tingkat keparahan cedera yang memiliki tiga kategori, yaitu tidak terjadi cedera berat, cedera serius, dan cedera fatal. Pada data tersebut, kategori tidak terjadi cedera berat (0) memiliki observasi yang lebih banyak dibandingkan kategori lainnya sehingga terjadi zero-inflation. Sebagai variabel prediktor pada model zero-inflated ordered probit adalah jumlah kendaraan yang terlibat dan jumlah korban jiwa. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa model zero-inflated ordered probit dengan jumlah kendaraan yang terlibat sebagai inflation variable dan jumlah korban jiwa sebagai variabel prediktor merupakan model terbaik. Model ini memberikan prediksi yang sesuai dengan nilai sebenarnya dengan akurasi 85,36%. Diperoleh pula nilai AIC dari model ini sebesar 2614,282.

Regression analysis is a statistical method used to determine the pattern of relationship between a response variable and one or more predictor variables. The regression model that is often used is the linear regression model with the assumption that the response variable is normally distributed. The development of the linear regression model is the Generalized Linear Model (GLM). One of the components of GLM is a link function which is used to connect response variables with linear predictors. The choice of this connecting function depends on the type of response variable. For categorical response variables where there is no ordering (nominal), one GLM that can be used is a model with probit link function. However, this model cannot be used for categorical response variables with ordinal order. For this reason, ordered probit model was developed to analyze ordinal response variables with a probit link function. However, if category 0 has more observations than other categories, then zero-inflation occurs in the data response. This can cause overdispersion which results in misinterpretation of the model and wrong conclusions. For this reason, it is necessary to develop ordered probit model, namely zero- inflated ordered probit model. Zero-inflated ordered probit model parameter estimation was estimated using maximum likelihood method. The implementation of zero-inflated ordered probit model is used to predict the severity of injuries resulting from traffic accidents based on traffic accident data. As an ordinal response variable in the zero- inflated ordered probit model is the severity of injury which has three categories, namely slight injury, serious injury, and fatal injury. In this data, the category of slight injury (0) has more observations than other categories, resulting in zero-inflation. As predictor variables in the zero-inflated ordered probit model are the number of vehicles involved and the number of casualties. The results of this research conclude that the zero-inflated ordered probit model with the number of vehicles involved as the inflation variable and the number of fatalities as the predictor variable is the best model. This model provides predictions that match the actual values with an accuracy of 85,36%. The AIC value of this model was also obtained at 2614,282."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Rosiawan Yulia Praditiya
"Traffic accident is one of public health problems and the third major cause of death in Indonesia. Anually, it causes death victims around 30.000 persons. The most frequent type of vehicle involved in traffic accident is motorcycle. This phenomenon is in accordance with the increasing number of motorcycle in Indonesia. East Jakarta is a part of DKI Jakarta Province with the highest rate of motorcyclist killed caused by traffic accident. This study aims to determine the relationship between risk factors with the death caused by traffic accident. The study variables consist of human factor (carelessness, fatigue, sleepiness, drunkenness, disorderly, unskilled, and high speed), vehicle factor (damaged tire, brake failure, slip, and vehicle lights), physical environment factor (damaged road, perforated road, bumpy road, slippy road, lightless road, signless road, curvy road, rainy condition). This study uses quantitative approach and cross sectional design. The results indicate a significant association between the death caused by traffic accident with sleepiness, high speed, slip, and damaged/perforated/bumpy road. This study suggests to enhance the partnership of involved institutions, repair the damaged road, uphold the implentation of regulation such as driver license, limit of speed, and other regulations in order to overcome the traffic accidents.

Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat dan pembunuh nomor 3 di Indonesia yang setiap tahunnya memakan korban rata-rata sebanyak 30.000 korban meninggal. Jenis kendaraan yang paling banyak terlibat dalam kecelakaan lalu lintas yaitu sepeda motor. Hal ini sesuai dengan peningkatan terhadap jumlah kendaraan roda dua di Indonesia. Jakarta Timur merupakan salah satu wilayah DKI Jakarta dengan tingkat kecelakaan yang paling tinggi menyebabkan korban meninggal dunia pada pengendara sepeda motor dibandingkan wilayah lainnya di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara faktor penyebabdengan kejadian meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Variabel yang diteliti meliputi faktor manusia (lengah, lelah, mengantuk, mabuk, tidak tertib, tidak terampil, dan kecepatan tinggi), faktor kendaraan (kerusakan pada ban, rem blong, selip dan lampu kendaraaan), dan faktor lingkungan fisik (jalan rusak, jalan berlubang, jalan bergelombang, jalan licin, jalan tanpa lampu, jalan tanpa marka/rambu, jalan menikung, dan kondisi hujan). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain Cross sectional. Hasil penilitian menunjukkan terdapat hasil bermakna dengan meninggal akibat kecelakaan lalu lintas pada variabel mengantuk, kecepatan tinggi, selip, dan jalan rusak/berlubang/bergelombang. Saran yang diberikan untuk menanggulangi kecelakaan lalu lintas adalah meningkatkan kerja sama antar instansi yang berhubungan, penegakan peraturan baik terkait SIM, batas kecepatan, maupun peraturan lalu lintas lainnya dan perbaikan jalan yang rusak."
Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Widyaningrum
"Setiap negara memiliki permasalahan sistem transportasi yang dapat diselesaikan dengan berbagai cara berbeda. Namun sering kali, penanganan sistem transportasi tidak disertai dengan pengingkatan fasilitas jalan bagi pengguna jalan yang rentan. Salah satunya dan yang paling sering diabaikan adalah penyediaan fasilitas yang memadai bagi pejalan kaki. Terlebih bagi kota-kota besar yang sedang berkembang di Indonesia, seperti kota-kota satelit yang berada di sekitar Jakarta. Depok sebagai kota satelit di Jakarta pun memiliki masalah yang sama. Akibatnya, pertumbuhan penduduk yang diikuti pertumbuhan kendaraan dan tidak disertai dengan perencanaan tata wilayah yang baik dapat merugikan masyarakat khususnya pejalan kaki.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor penyebab tingkat keparahan pejalan kaki pada kecelakaan lalu lintas di Kota Depok. Tingkat keparahan korban kecelakaan pejalan kaki yang diamati adalahluka ringan, luka berat dan meninggal dunia. Analisis yang dilakukan menggunakan metode regresi multinomial logistik sehingga nantinya akan dihasilkan model peluang terjadinya keparahan kecelakaan lalu lintas berdasarkan variabel prediksi yang telah diuji. Hasilnya, faktor yang signifikan secara statistik mempengaruhi tingkat keparahan korban kecelakaan pejalan kaki adalah usia pejalan kakidanjenis kendaraan. Faktor lainnya yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi resiko luka berat dan meninggal dunia adalah adalahkecelakaan di siang hari, kondisi cahaya redup/ gelap, cuaca cerah, kendaraan sepeda motordan mobil kecil, pengendara tidak memiliki SIM, pejalan kaki perempuan, usia diatas 55 tahun, tipe jalan tidak terbagi, dan terjadi pada fungsi jalan lokalserta kolektor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Previanto Pradipta
"ABSTRAK
Kecelakaan lalu lintas selalu menjadi salah satu penyebab umum cedera atau bahkan korban meninggal dunia di seluruh dunia. Kecelakaan lalu lintas tidak selamanya terjadi hanya karena kesalahan manusia, namun terkadang keadaan alam atau buruknya infratruktur seringkali menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Provinsi NTB sendiri merupakan sebuah provinsi yang baru saja dilakukan audit setelah dilakukan pembangunan jalan besar-besaran. Maka pada penelitian ini penyebab-penyebab kecelakaan tersebut akan dijadikan sebagian faktor dalam menentukan tingkat keparahan korban pada kecelakaan lalu lintas. Dengan empat buah tingkat keparahan yaitu tidak ada luka, luka ringan, luka berat, dan meninggal. Faktor yang ada akan direduksi dengan dua cara yaitu uji kolinearitas dan uji korelasi. Faktor yang berhasil melewati reduksi dan diolah model bersama tingkat keparahan secara logistik multinomial. Hasil dari regresi regresi logistik multinomial menunjukan orang yang memakai perlengkapan keselamatan berkendara secara berturut-turut pada tingkat keparahan meninggal, luka berat, dan luka ringan sebesar 0,193; 0,659; dan 0,47 lebih kecil dibanding orang yang tidak memakai perlengkapan keselamatan berkendara apapun. Orang yang tidak menggunakan perlengkapan berkendara memiliki kemungkinan meninggal lebih dari lima kali lebih besar dibanding orang yang memakai perlengkapan berkendara.
hr>
ABSTRACT
Traffic accidents have always been one of the common causes of injuries or even deaths in the world. Traffic accidents do not always occur only because of human error, but sometimes the state of nature or poor infrastructure is often the cause of accidents. NTB Province itself is a province that has just been audited after major road construction was carried out. So in this study the causes of the accident will be used as a part of the factors in determining the severity of victims in traffic accidents. With four levels of severity, there were no injuries, minor injuries, severe injuries, and death. The existing factors will be reduced in two ways, namely the cholinearity test and the correlation test. Factors that succeed in passing the reduction then processed by model of multinomial logistical with severity. The results of multinomial logistic regression show that people who use driving safety equipment are respectively the severity of death, serious injuries, and minor injuries of 0.193; 0.659; and 0.47 smaller than people who don't use any driving safety equipment. People who do not use driving equipment are more than five times more likely to die than people who use driving equipment."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Kasta Dharmawan
"Pendahuluan: Trauma maksilofasial akibat kecelakaan sepeda motor sering terjadi dan meningkat setiap tahunnya. Cranial Disruption Score (CDS), Maxillofacial Injury Severity Score (MFISS), Facial Injury Severity Scale (FISS), Facial Fracture Severity Score (FFSS), Zeeshan and Simon Model (Model ZS), dan Glasgow Coma Scale (GCS) merupakan indeks keparahan trauma maksilofasial dan tingkat kesadaran yang berguna untuk memberikan perawatan dan mendapatkan prognosis bagi pasien. Akan tetapi, hubungan faktor-faktor dalam kecelakaan sepeda motor yang mempengaruhi keparahan trauma maksilofasial berdasarkan indeks-indeks tersebut belum pernah diteliti sebelumnya. Tujuan: Menganalisis hubungan faktor-faktor dalam kecelakaan, yaitu pencahayaan, kecepatan berkendara, dan penggunaan helm, terhadap keparahan trauma maksilofasial berdasarkan indeks keparahan CDS, MFISS, FISS, FFSS, Model ZS, dan GCS pasien trauma maksilofasial di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang periode Juni 2017 – Mei 2022. Metode: Studi dilakukan dengan menganalisis rekam medis bedah mulut di RSUD Kabupaten Tangerang periode Juni 2017 – Mei 2022. Hasil: Sebanyak 257 pasien yang memenuhi kriteria inklusi diikutkan dalam studi ini. Terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) skor CDS, MFISS, FISS, FFSS, Model ZS, dan GCS berdasarkan pencahayaan, kecepatan berkendara, dan penggunaan helm. Analisis multivariat menunjukan terdapat pengaruh (p<0,05) kecepatan berkendara dan penggunaan helm terhadap keparahan trauma maksilofasial berdasarkan CDS, MFISS, FISS, FFSS, Model ZS, dan GCS tetapi pengaruh pencahayaan hanya terlihat pada skor MFISS dan FISS (p<0,05). Kesimpulan: Keparahan trauma maksilofasial berdasarkan CDS, FFSS, Model ZS dipengaruhi oleh kecepatan dan penggunaan helm, tetapi tidak oleh pencahayaan. Keparahan trauma maksilofasial berdasarkan MFISS dan FISS dipengaruhi oleh pencahayaan, kecepatan, dan penggunaan helm, tetapi hubungan terbalik penggunaan helm dengan FISS

Disruption Score (CDS), Maxillofacial Injury Severity Score (MFISS), Facial Injury Severity Scale (FISS), Facial Fracture Severity Score (FFSS), Zeeshan and Simon Model (ZS Model), and Glasgow Coma Scale (GCS) are indexes of severity maxillofacial trauma and level of consciousness that are useful for providing care and obtaining a prognosis for patients. However, the relationship between factors in motorcycle accidents that influence the severity of maxillofacial trauma based on these indices has never been studied before. Objective: To analyze the relationship between the factors involved in an accident, namely lighting, driving speed, and use of a helmet, on the severity of maxillofacial trauma based on the severity index of CDS, MFISS, FISS, FFSS, Model ZS, and GCS in maxillofacial trauma patients at the Regional General Hospital (RSUD) ) Tangerang District for the period June 2017 – May 2022. Methods: The study was conducted by analyzing the medical records of oral surgery at the Tangerang District Hospital for the period June 2017 – May 2022. Results: A total of 257 patients who met the inclusion criteria were included in this study. There were significant differences (p<0.05) in the CDS, MFISS, FISS, FFSS, Model ZS, and GCS scores based on lighting, driving speed, and helmet use. Multivariate analysis showed that there was an effect (p<0.05) of driving speed and helmet use on the severity of maxillofacial trauma based on CDS, MFISS, FISS, FFSS, Model ZS, and GCS but the effect of lighting was only seen on the MFISS and FISS scores (p<0, 05). Conclusion: Severity of maxillofacial trauma based on CDS, FFSS, ZS model is affected by speed and helmet use, but not by lighting. The severity of maxillofacial trauma based on MFISS and FISS is influenced by lighting, speed, and helmet use, but there is an inverse relationship between helmet use and FISS."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aliqa Impuni Dewi
"Proses penyidikan dalam kejadian kecelakaan lalu lintas menjadi bagian penting untuk menentukan penyelesaian yang berkeadilan. Akan tetapi, polisi menyatakan bahwa memori mengenai kecelakaan yang diperoleh dari kesaksian sangat umum, tidak akurat, dan tidak lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh metode wawancara dan usia terhadap memori korban kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor. Penelitian menggunakan desain eksperimental randomized factorial design 2 (metode wawancara: cognitive interview vs standard interview) x 2 (usia: remaja 14-16 tahun vs dewasa muda 20-25 tahun). Sebanyak 30 pengendara sepeda motor dewasa muda dan 27 pengendara sepeda motor remaja, diwawancarai baik dengan menggunakan metode cognitive interview atau metode standard interview. Memori diukur dari tiga kategori detail informasi yaitu event related details, central details, dan peripheral details. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari metode cognitive interview dan usia terhadap memori. Penggunaan metode cognitive interview menghasilkan detail informasi yang lebih banyak secara signifikan pada event related details daripada metode standard interview, terlepas dari kelompok usia. Selanjutnya, kelompok dewasa muda menghasilkan detail informasi yang lebih banyak secara signifikan daripada kelompok remaja. Kemudian, metode wawancara berinteraksi dengan usia dalam mempengaruhi memori pada event related details dan peripheral details. Implikasi dari penelitian ini adalah perlu memperhatikan faktor kelelahan, tingkat pendidikan, jenis kelamin, sudut pandang, dan jenis kecelakaan partisipan dalam menggali informasi peristiwa kecelakaan lalu lintas.

The investigation process in traffic accident incidents is an important part of determining a fair settlement justice. However, the police stated that the memory of the accident obtained from the testimony was very general, inaccurate, and incomplete. This study aims to examine the effect of the interview method and age on the memory of traffic accident victims on motorcycle riders. The study used a randomized factorial design experimental design 2 (interview method: cognitive interview vs standard interview) x 2 (age: adolescents 14-16 years old vs young adults 20-25 years old). A total of 30 young adult motorcycle riders and 27 adolescents motorcycle riders were interviewed using either the cognitive interview method or the standard interview method. Memory is measured by three categories of detailed information, namely event related details, central details, and peripheral details. The results showed that there was a significant effect of the cognitive interview method and age on memory. The use of the cognitive interview method resulted in significantly higher information detail on event related details than the standard interview method, regardless of age group. Furthermore, the young adult group produced significantly higher information detail than the adolescent group. Then, the interview method interacts with age in influencing memory on event related details and peripheral details. The implication of this research is that it is necessary to pay attention to the fatigue factor, education level, gender, point of view, and type of accident of participants in digging up information on traffic accident events."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
La Ode Muhammad Alwi Armas
"Proses investigasi yang dilakukan oleh pihak berwenang terhadap kasus kecelakaan lalu lintas bertujuan untuk mengumpulkan informasi terkait kejadian. Memori terkait kecelakaan merupakan komponen penting yang diakses saat proses investigasi. Namun kemampuan memori tiap individu berbeda-beda dan rentan terhadap kesalahan. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh metode wawancara dan jenis kelamin terhadap memori saksi korban kecelakaan lalu lintas.
Penelitian eksperimental dilakukan dengan menggunakan randomized factorial design 2  (metode wawancara: Cognitive Interview dan Standard Interview) x 2 (jenis kelamin: perempuan dan laki-laki). Partisipan penelitian merupakan pengendara sepeda motor yang pernah menjadi korban kecelakaan lalu lintas (N = 44, M = 21.91). Partisipan dibagi secara acak untuk diwawancarai dengan menggunakan salah satu metode wawancara. Kemudian memori diukur melalui detail informasi dalam kategori event-related details, central details dan peripheral details.
Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat pengaruh metode wawancara terhadap memori. Cognitive interview menghasilkan jumlah detail informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan standard interview. Di sisi lain, tidak ditemukan pengaruh jenis kelamin terhadap memori. Begitu juga tidak ditemukan adanya interaksi antara metode wawancara dan jenis kelamin terhadap memori.

The investigation process carried out by the authorities in cases of traffic accidents in order to collect information related to the accident. Accident-related memory is an important component accessed during the investigation process. However, each individual's memory ability is different and prone to errors. The purpose of this study was to see the effect of the interview method and gender on the memory of victims witness on traffic accident.
Experimental research is conducted using randomized factorial design 2 (interview method: Cognitive Interview and Standard Interview) x 2 (gender: female and male). Research participants are motorcycle riders who have been victims of traffic accidents (N = 44, M = 21.91). Participants were randomly assigned to be interviewed using one of the interview methods and memory is measured through detailed information in the categories of event-related details, central details and peripheral details.
The results of the study found that there was a significant effect of interview method on memory. Cognitive interviews produce more detailed information than standard interviews. On the other hand, there is no significant effect of gender on memory. Likewise, there was no interaction between the interview method and gender on memory.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dela Septiana Nurfajriah
"Investigasi kasus kecelakaan diperlukan agar pihak berwenang dapat menegakan pidana. Proses investigasi seringkali mengandalkan memori dari pihak yang terlibat dalam kecelakaan. Akan tetapi, memori rentan terhadap kesalahan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh metode wawancara dan jeda waktu terhadap memori pada korban kecelakaan lalu lintas. Penelitian eksperimental dengan desain randomized factorial 2 (metode wawancara: Cognitive Interview (CI) dan Standard Interview (SI)) x 2 (jeda waktu: short delay (<1 bulan) dan long delay (6-10 bulan)). Partisipan penelitian adalah pengendara sepeda motor yang pernah menjadi korban kecelakaan (N=32). Partisipan dibagi secara acak untuk diwawancara menggunakan salah satu metode wawancara, lalu memori diukur melalui detail informasi dalam tiga kategori: event-related details, central details dan peripheral details. Hasil penelitian menemukan terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan metode wawancara dan jeda waktu terhadap memori. Metode CI secara signifikan menghasilkan detail informasi lebih banyak daripada metode SI dalam jeda waktu pendek maupun panjang pada ketiga kategori detail informasi. Di sisi lain, tidak ditemukan interaksi antara metode wawancara dan jeda waktu terhadap memori pada ketiga kategori detail informasi. Temuan ini dapat digunakan pertimbangan bagi Kepolisian Lalu lintas untuk menjadikan metode CI sebagai metode wawancara yang digunakan dalam menangani kasus kecelakaan lalu lintas.

Investigation of accident cases is needed so that parties can enforce the crime. Processes often rely on the memory of the parties involved in the accident. However, memory is prone to errors. This study aims to examine the effect of the interview method and time interval on memory in traffic accident victims. This research is experimental with randomized factorial 2 design (interview method: Cognitive Interview (CI) and Standard Interview (SI)) x 2 (time interval: Short delay (< 1 month) and long delay (6 -10 month)). Research participants are motorcyclists who have been victims of accidents (N=32). Participants were randomly assigned to be interviewed using one of the interview methods, then memory was measured through detail information in three categories: event-related details, central details and peripheral details. The results of the study found that there was a significant effect of interview method and time interval on memory. The CI method produces significantly more detailed information than the SI method in both short and long time intervals in the three categories of detailed information. On the other hand, there was no interaction between interview method and time interval on memory in the three categories of detail information. This finding can be used as consideration for Traffic Police Corps to use CI as an interview method used in handling traffic accident cases."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Lasma Rohanta
"

Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisa faktor perilaku pengendara sepeda motor sebagai faktor kecelakaan. Pengendara yang sudah memiliki SIM merupakan pengendara yang sudah mengikuti rangkaian proses permohonan Surat Izin Mengemudi (SIM), dengan melakukan tahapan permohonan antara lain : memenuhi syarat secara administrasi salah satunya usia pemohon SIM minimal 17 tahun, mengikuti ujian teori tentang pengetahuan peraturan lalu lintas dan ujian praktik berkendara tentang kemampuan dan keterampilan berkendara sepeda motor. Dalam penelitian ini akan dilakukan perbandingan kecelakaan pengendara yang sudah memiliki SIM dengan pengendara yang belum memiliki SIM. Wilayah penelitian dilakukan di 2 wilayah Kota Indonesia yaitu Kota Depok dan Kota Balikpapan. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisa data sekunder dari Data Kecelakaan Korlantas Polri dan mengumpulkan data angket (kuesioner) dari masyarakat di wilayah penelitian masing-masing kota dengan kelompok usia 17-55 tahun. Metode penelitian dilakukan dengan uji Analisis Of Varian (ANOVA).

 


The purpose of this study was to analyze traffic accident factors on motorcycle drivers based on motorcycle rider behavior data. Drivers who already have a SIM are drivers who have fulfilled administrative requirements, one of which is the minimum age of a 16-year SIM applicant, taking the theory test on traffic regulations and driving practice tests on the ability and skill of riding a motorcycle. In this study, the comparison of motorist accidents that already have a SIM with those who do not have a SIM will be compared. The research area was conducted in 2 regions of the City of Indonesia, Depok City, and Balikpapan City. This research was conducted by analyzing secondary data from the National Police Traffic Accident Data and collecting questionnaire data (questionnaire) from the community in the study area of each city with an age group of 17-55 years. The research method was carried out with the Analysis of Variance (ANOVA) test.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>